Kabar6-Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mempertanyakan kuota pelatihan tenaga kerja untuk masyarakat Kabupaten Serang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten karena sampai saat ini pihaknya menilai jumlahnya belum proporsional.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyebukan Kabupaten Serang, pada Agustus 2019 kemarin merupakan daerah dengan penyumbang pengangguran terbesar di Provinsi Banten, mencapai 10,13 persen, serupa Provinsi Banten sebagai Provinsi dengan tingkat pengguran terbesar secara nasional.
“Provinsi Banten punya balai latihan kerja, Kami tidak punya, kami sangat menginginkan kalau catatan Provinsi dan BPS memang Kabupaten Serang ini termasuk yang tertinggi untuk pengangguran, kenapa tidak diberi kuota untuk pelatihan tertinggi juga. Seharusnya kan proporsional,” kata Tatu, kepada wartawan, usai konfrensi Pers pengembalian formulir pendaftaran untuk Desk Pilkada Kabupaten Serang 2020 di gedung DPD Gerindra Banten, Senin (11/11/2019).
Terkait banyaknya pengangguran di Provinsi Banten yang berasal dari lulusan SMA dan SMK, kembali Tatu mengingatkan hal tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Banten mengenai penangannya.
“Survey BPS, penyumbang pengangguran tertinggi adalah lulusan SMK. Nah ini kembali yang punya kewenangan, siapa yang tertinggi,” katanya.
Atas tingginya tingkat pengguran terbuka di Provinsi Banten yang berasal dari Kabupaten Serang tersebut, kata Tatu, agar seluruh pihak tidak saling menyalahkan.
**Baca juga: Jarak Penyelam Hilang Dari Lokasi Penyelaman Capai 190 Kilometer.
Menurutnya, masyarakat lebih membutuhkan solusi dan jalan keluarnya dari pemerintah, bukan aksi saling salahkan satu dengan lain.
“Tidak usah saling salah menyalahkan, tidak perlu, untuk apa. Masyarakat tidak butuh untuk menerima statemen seperti itu. Masyarakat itu butuhnya kerja real kita (pemerintah,red), Gubernur serta seluruh jajaran dinas,” tegasnya.(Den)
