oleh

Kecewa Tak Dapat Jawaban Terkait Proyek Underpass Bitung, Massa Bakar Spanduk di Kantor Menteri PUPR

image_pdfimage_print

Kabar6- Ratusan massa yang menggelar aksi unjuk rasa di kantor Menteri PUPR membakar poster dan spanduk, pada Rabu (29/05/2024).

Selain membakar spanduk dan poster, massa dari Solidaritas Masyarakat Tangerang (Somat) ini juga mendorong paksa pintu pagar kantor Kementerian PUPR hingga nyaris rubuh. Proyek Underpass Bitung Disoal, Biak Surati Kementerian PUPR

Emosi massa tak terkendali lantaran tak mendapatkan jawaban pasti dari pihak Kementerian PUPR terkait proyek pembangunan underpass Bitung yang hingga belum terealisasi.

**Baca Juga:Pertanyakan Proyek Underpass Bitung, Ratusan Massa Geruduk Kantor Menteri PUPR

“Kami sangat kecewa dengan Menteri PUPR yang tidak memberikan jawaban terkait apa alasannya mereka sehingga gagal bangun underpass Bitung,” kata Koordinator Aksi Abdul Rafid, usai bertemu dengan sejumlah pejabat yang mengaku sebagai humas Kementerian PUPR.

Saat berlangsungnya aksi, sejumlah pejabat humas Kementerian PUPR sempat mengajak beberapa perwakilan pengunjukrasa untuk berdiskusi di ruangan kehumasan.

Selama diskusi salah satu pejabat kehumasan bernama Rendi mengaku tak bisa memberikan keterangan soal gagalnya pembangunan underpass Bitung. Habiskan Rp 127 Miliar, Pembebasan Lahan Proyek Underpass Bitung Alot

“Gimana kita enggak emosi, sejumlah pejabat humas Kementerian PUPR enggak bisa jawab pertanyaan yang kita ajukan. Mereka malah banyak tanya ke kami, justru kami datang kesini butuh jawaban pasti, ukan dihadapkan sama kroco-kroco begini,” tandasnya.

Dengan penuh kecewa, sejumlah perwakilan aksi keluar dari ruangan kehumasahan dan melanjutkan orasi.

Para Pengunjukrasa berteriak dan mengancam akan kembali melakukan aksi demonstrasi besar-besaran dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi di kantor Menteri Basuki tersebut.

“Lain kali kami akan datang kesini lagi dengan massa yang lebih banyak lagi. Kami juga akan buka laporan ke Kejaksaan Agung supaya bisa mengusut tuntas kasus, karena kami temukan ada indikasi korupsi pada proyek tersebut,” tegasnya.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email