Kabar6-Jenazah Nenek Elih (72), Nenek renta korban penganiayaan sadis yang ditemukan terkapar bersimbah darah dengan lengan putus di Pos Ormas Pemuda Pancasila (PP) di Jalan Lengkong Karya RT000/002, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, masih tertahan di RSU Tangerang.
Jasad Nenek Elih, belum bisa dibawa pulang untuk dimakamkan, karena pihak keluarga belum membayar biaya administrasi untuk autopsi dan kamar mayat sebesar Rp3,5 juta.
“Tadi saya datang ke RSU Tangerang mau jemput jenazah Ncing saya, tapi pihak rumah sakit bilang belum bisa dikeluarkan, karena belum bayar biaya autopsi dan kamar mayat Rp3,5 juta,” ungkap Moch. Harry Soehardiyanto, keponakan korban, kepada Kabar6.com, Sabtu (19/8/2017).
Menurut Harry, pihaknya berharap jenazah adik kandung dari ibunya itu segera dimakamkan, mengingat mayat korban sudah lama disimpan di kamar màyat di RSU Tangerang.**Baca juga: Dikenal Royal, Nenek Elih Akan Dimakamkan di Sepatan.
Tak hanya itu, pihak keluarga juga sudah menyiapkan makam di kawasan Sepatan Kabupaten Tangerang, dengan biaya sebesar Rp400 ribu.**Baca juga: Akhirnya, Keluarga Jemput Jasad Nenek Elih Dari RSU Tangerang.
“Kami harap mayat Ncing (sapaan betawi-red), segera dimakamkan. Namun, pihak RSU Tangerang enggak bisa mengeluarkan jenazah, karena hari ini libur dan saya disuruh tunggu sampai hari Senin esok,” katanya.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.
Hingga berita ini disusun, Kabar6.com belum mendapatkan keterangan dari pihak RSU Tangerang, ihwal mayat korban yang masih ditahan tersebut.(Tim K6)