Kabar6-Agustus 2022 lalu menjadi titik awal kasus kematian anak di bawah usia lima tahun diduga akibat gagal ginjal akut di Indonesia. Saat itu awal temuan sebanyak 36 kasus.
“Kemudian 5 Oktober WHO (badan kesehatan dunia) mengeluarkan warning,” kata Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (24/10/2022).
Dijelaskan, telah terjadi kasus serupa di Gambia. Penyebabnya adalah kandungan senyawa kimia dalam pelarut obat-obatan.
Kementerian kesehatan lantas melakukan analisa toksikologi karena lebih mengarah ke zat kimia. “Dikonfirm tes ke-10 anak, tujuh di antaranya urinenya mengandung zat kimia,” jelas Budi.
**Berita Terkait : Banten Masuk Radar Banyak Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut
Ia pastikan 70 persen anak-anak yang terkena gagal ginjal akut akibat obat sirup yang diminum mengandung kadar Etilen Glikol dan Dietilen Glikol melebihi ambang batas.
Penelusuran kedua, lanjut Budi, tes biopsi kepada anak yang meninggal dunia. Apakah ada ciri-ciri kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh senyawa kimia tersebut.
“Kita cek 100 persen. Karena terjadi kerusakan ginjal sesuai dengan ciri-ciri yang disebabkan oleh obat kimia ini,” terang Budi.
Ia menyebutkan temuan gagal ginjal akut sebanyak 245 kasus yang tersebar di 26 provinsi. Adapun total kematian sebanyak 114 kasus.(yud)