oleh

Ini Pengaruh Junk Food untuk Perkembangan Anak

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Hampir sebagian besar anak-anak menyukai junk food yang tersedia di beberapa gerai cepat saji seperti kentang goreng, burger, hotdog, dan lain sebagainya.

Padahal junk food diketahui masuk kategori nirnutrisi atau makanan yang tidak sehat alias memiliki sedikit kandungan nutrisi. Makanan nirnutrisi mengandung jumlah lemak yang besar.

Penelitian International Study of Asthma and Allergies in Childhood, dikutip dari Klikdokter, menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan cepat saji sebanyak tiga kali atau lebih dalam waktu seminggu memiliki peningkatan risiko asma, rhinitis, dan eksim.

Terdapat peningkatan risiko asma berat untuk remaja sebanyak 39 persen, dan 27 persen untuk anak yang lebih muda. Makanan cepat saji juga mengandung ekstra kalori sebanyak 310 kalori untuk remaja dan 160 kalori untuk anak yang lebih muda, sehingga anak menjadi rentan kelebihan kalori dari konsumsi makanan tersebut.

Apa saja sih pengaruh tidak baik junk food bagi anak?
1. Risiko kegemukan (obesitas)
Junk food memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi, melebihi dari yang dibutuhkan tubuh, sehingga dapat menyebabkan penyakit kronis ketika dikonsumsi dalam jumlah besar. Berat badan yang berlebih juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak, yang jika dibiarkan dapat memicu depresi.

2. Penurunan prestasi belajar
Studi lain yang dilakukan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa anak yang mengonsumsi junk food pada kelas lima, mengalami penurunan akademik di bidang membaca, matematika, ilmu sains, saat mereka berada di kelas delapan. Hasil tes mereka lebih rendah 20 persen dibandingkan anak yang tidak mengonsumsi junk food.

Makanan cepat saji berupa junk food juga tidak mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Salah satunya adalah zat besi yang berperan penting dalam kemampuan berpikir otak dan fungsi kecerdasan lainnya.

Sementara, makanan yang memiliki kadar gula dan lemak yang tinggi dapat merusak fungsi memori dan proses belajar anak. Bagaimana mengantisipasi hal ini? ** Baca juga: Bagaimana Enam Tahapan Atasi Perut Begah?

Anda dapat melibatkan anak di dapur dan mengajarkan kegiatan seperti mencuci dan memotong sayuran, sehingga membuat anak lebih tertarik menyiapkan makanannya sendiri, serta mengurangi ketertarikan mereka pada junk food. Yuk dicoba.(ilj/bbs)