oleh

IGD Sering Penuh, RSUD Adjidarmo Akan Siapkan Ruang Transit

image_pdfimage_print

Kabar6-Instalasi gawat darurat (IGD) RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak selalu penuh. Kunjungan pasien ke layanan kegawatdaruratan di rumah sakit tersebut selalu over kapasitas dari bed yang ada.

“Saat ini ada 30 bed di ruang IGD, dengan jumlah kunjungan pasien yang selalu melebihi kapasitas yang ada,” kata Direktur RSUD Adjidarmo, dr. Budhi Mulyanto, Minggu (28/1/2024).

Dalam sehari, ujar Budhi yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak ini menyebut, pasien yang datang ke IGD jumlahnya mencapai dua kali lipat dari ketersediaan bed.

“Rata-rata sehari bisa mencapai 60 pasien,” ucap Budhi.

Untuk mengurangi penuhnya dan anteran pasien ke IGD, rumah sakit pelat merah ini akan menyiapkan ruang transit. Rencananya, ruang tersebut akan dibangun pada tahun ini dengan kapasitas 20 bed.

**Baca Juga: Adu Balap Liar, Kecelakaan Dua Pemotor Tewas di Ciputat Timur

“Antisipasi IGD penuh dan bangsal rawat inap juga penuh. Jadi pasien yang kondisi sudah stabil di IGD bisa dipindahkan dulu ke ruang transit sambil menunggu pindah ke bangsal rawat inap,” tutur Budhi.

Pihak rumah sakit juga telah mengeluarkan imbauan kepada mobil ambulans milik desa, klinik dan partai politik agar bisa mempertimbangkan skala prioritas kegawatdaruratan. Pihak ambulans diminta untuk berkoordinasi dengan puskesmas setempat sebelum membawa pasien ke IGD rumah sakit.

“Salah satu penyebab IGD selalu penuh adalah rujukan dari faskes tingkat pertama yang tidak sesuai SOP, atau pasien datang langsung ke IGD padahal bukan kasus gawat darurat yang biasanya datang sendiri menggunakan kendaraan pribadi, atau kendaraan lainnya,” kata dia.

Lebih lanjut dikatakan Budhi, jika banyak pasien yang bukan masuk dalam kategori gawat darurat namun dibawa ke IGD akan menimbulkan antrean di IGD dikarenakan bed yang terbatas.

“Supaya tidak ada anggapan kami lamban dalam penanganan atau mengabaikan pasien yang datang ke IGD. Sebaiknya datang dulu ke faskes terdekat untuk segera diberikan pertolongan pertama untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit. Imbauan itu tidak melarang, tapi memprioritaskan yang gawat darurat,” jelas Budhi.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email