oleh

Gara-gara Camat, Sekcam Balaraja Nyaris Adu Jotos dengan Warga

image_pdfimage_print

Kabar6-Aksi adu jotos antara warga dengan pejabat di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang nyaris terjadi.

Salah seorang warga Desa Sukamurni Kecamatan Balaraja Fahruroji (36) nyaris baku hantam dengan Sekrtaris Camat (Sekcam) Balaraja, Sumartono S.Ip di kantor kecamatan Balaraja, Jumat (12/12/2014).

Informasi yang dihimpun Kabar6.com, Kejadian itu bermula, saat Oji, panggilan akrab Faharuroji datang ke kantor kecamatan Balaraja, ia bermaksud bertemu Camat Balaraja Toni Rustoni. Ketika Oji di ruangan kantor kecamatan ia kebingungan mencari camat.

Beberapa Sat kemudian Sekcam Sumartono melintas dihadapan Oji, spontan laki laki yang sehari hari sebagai buruh di pabrik ini bertanya ke Sumartono. “Maaf pa, Pak camat nya ada engga ya?,” tanya Oji,

Entah apa yang sedang dipikirkan sang sekcam Sumartono, ia spontan menjawab jika camat ada di sekitar kantor. “Tadi ada tapi saya engga tau sekarang ada dimana.?,” jawab Sumartono.

Tanpa berfikir yang aneh-aneh, Oji meminta bantuan Sekcam agar camat di telepon. “Maaf pa, bisa ditelepon kan pa camat nya,” ungkap Oji.

Spontanitas  Sumartono terlihat naik pitam, lantaran warga meminta dirinya untuk menelpon camat. “Kamu menyuruh saya?,” ucapnya, dengan nada tinggi.

Adu omong pun tidak bisa dihindari, karena keduanya merasa benar. “Saya kan minta tolong itupun kalau boleh, jangan membentak begitu dong. Sayakan warga bapak juga asli orang sini,” kata Oji.

Mendengar ucapan Oji itu, Sekcam tambah emosinya, dengan logat bahasa Sunda mantan Sekcam Kresek yang juga alumni STPDN ini kembali bicara.

“Aing geh urang dieu, asing asli Jayanti (saya juga orang sini asli Jayanti),”ujar Sumartono dengan nada membentak.

Untungnya rekan Oji melerai sehingga adu mulutpun cepat selesai, kejadian ini menarik perhatian beberapa warga yang kebetulan berada di ruangan kantor kecamatan Balaraja. **Baca juga: Polisi Klaim Bahas Bentrokan Bersama Buruh.

Oji sendiri mengaku baru mengetahui kalau itu Sekcam Balaraja, sebab menurutnya ia tidak akan berani kalau tau itu pejabat. “Saya kira itu warga biasa, makanya saya berani minta bantuan untuk ditelepon kan pa camatnya,” tegasnya.

Sebab masih menurut Oji, ia tidak melihat id card atau berpakaian rapih layaknya di kantor. “Dari pakaian saja saya engga nyangka kalau ia lagi kerja sebab ia hanya  memakai pakaian layaknya orang yang mau main, celananya aja jeans,” tegas Oji yang mengaku dirinya menemui camat dengan maksud menanyakan tanah miliknya.

Insiden inipun mendapat tanggapan dari LSM, Biak Toni, dirinya menyayangkan dengan sikap Sekcam sebagai pelayan masyarakat, yang menurutnya di era saat ini sangat tidak pantas seorang pejabat memperlakukan warga nya seperti itu.

“Meskipun warga itu salah, telah meminta bantuan agar Sekcam menelepon camat, semestinya seorang sekcam memfasilitasi atau menanyakan persoalan apa sehingga warga mendesak ingin bertemu camat,” imbuh Toni.(agm)

Print Friendly, PDF & Email