oleh

Eksodus PSK Kalijodo, Airin: Enggak Ada Cerita

image_pdfimage_print
Demo warga Pondok Aren menolak bisnis maksiat.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany menginstruksikan kepada anak buahnya agar tetap bertindak sesuai koridor hukum.

Sikap itu disampaikan menyusul adanya kekhawatiran bakal terjadi eksodus Pekerja Seks Komersial (PSK) asal kawasan protitusi Kalijodo, yang rencananya akan ditutup oleh Pemerintah DKI Jakarta.

“Enggak ada cerita. Kita tindak tegas,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menjawab pertanyaan kabar6.com di Pondok Aren, Minggu (21/2/2016)

Airin mengakui, bila Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel masih punya pekerjaan rumah program menanggulangi dan mengatasi masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Termasuk menjamurnya industri panti pijat tradisional dan salon plus-plus. Bisnis lendir yang menempati rumah kontrakan ataupun ruko-ruko di tujuh wilayah kecamatan di Tangsel, harus ditertibkan.

Pemkot Tangsel, terang Airin, punya regulasi yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2010 tentang Keamanan dan Ketertiban Umum. Payung hukum ini menjadi senjata andalan untuk menertibkan bisnis pemuas syahwat di Kota Tangsel. **Baca juga: Ini Jadwal Prediksi Pelantikan Airin-Ben .

“Pokoknya enggak ada cerita, dan PR kita sekarang selesaikan (bisnis prostitusi) yang sudah ada,” terang Airin. **Baca juga: Satpol Tangsel: Ada PSK Gang Dolly Pindah Kemari.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok berencana menggusur lokalisasi Kalijodo. Ahok ingin mengembalikan kawasan itu sebagai Ruang Terbuka Hijau. **Baca juga: PSK Kalijodo ‎Diprediksi Eksodus ke Tangsel.

Seiring langkah tegas yang akan dilakukan Ahok tersebut, muncul kekhawatiran bila para PSK dari lokalisasi Kalijodo akan berpindah tempat ke wilayah sekitar DKI Jakarta.(yud/cep)

Print Friendly, PDF & Email