oleh

Diziarahi Cagub Banten Andra Soni, ini Sosok Ulama Karismatik Abuya Ibrahim Malingping

image_pdfimage_print

Kabar6-Bakal calon Gubernur Banten, Andra Soni berziarah ke makam Abuya Ibrahim bin KH Ahmad di Kawasan Pondok Pesantren Maulana Yusuf, Desa Pagelaran Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, pada Selasa, (16/7/2024).

Dalam kunjungannya Andra Soni didampingi oleh cucu dan cicit Abuya Ibrahim.

Ziarah tersebut merupakan rangkaian kegiatan Andra Soni berkunjung ke wilayah Lebak Selatan. Selain ziarah, Andra Soni bersilaturahmi kepada warga di sejumlah titik di sejumlah kecamatan.

**Baca Juga: Pilkada Kabupaten Tangerang 2024, Zulkarnain – Lerru Terancam Gagal Nyalon Jalur Independen

Andra mengaku bersyukur bisa silaturahmi dan menyapa masyarakat di wilayah Lebak Selatan. “Dan saya juga sempat menikmati pagi di Pantai Bagedur,” katanya.

Koorwil TKD Prabowo-Gibran Provinsi Banten ini juga mengaku bersyukur bisa bersilaturahmi dengan keluarga Abuya Ibrahim.

“Alhamdulilkah saya silaturahmi keluarga besar Abuya Ibrahmi, ziarah. Dan melanjutkan kegiatan di beberapa titik di Selatan Lebak. Insya Allah ikhtiar ini membawa keberkahan dan membawa kemenangan,” katanya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Maulana Yusuf H. Jamil mengaku, berbahagia atas kedatangan Andra Soni bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar Abuya Ibrahim.

“Saya secara pribadi merasa berbahagia Allah perkenankan untuk bisa bertemu beliau,” ujarnya.

Baginya, Andra Soni telah memberikan warna dalam Pilgub Banten dengan menjadi salah satu bakal calon gubernur.

“Jadi ini lebih banyak pilihan dan ini positif. Dan masyarakat bisa mengenal calon pemimpinnya,” katanya.

Lalu seperti apa sosok Abuya Ibrahim?

Dikutip dari berbagai sumber, Abuya Ibrahim Bin H. Ahmad, atau yang dikenal sebagai Abuya Ibrahim Malingping, merupakan seorang ulama kharismatik dan pejuang kemerdekaan di Banten.

Lahir di Sawarna pada tahun 1890, beliau mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan ilmu agama dan mengabdi kepada bangsa. Abuya Ibrahim menempuh pendidikan agama di berbagai pondok pesantren ternama hingga ke Mekkah.

Sepulang dari Mekah, Abuya Ibrahim melanjutkan kepemimpinan di Ponpes Pagelaran dan terus mengembangkannya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Abuya Ibrahim ditugaskan oleh gurunya, Tubagus Ahmad Chotib, untuk menjadi Wadana Cilangkahan di Keresidenan Banten.

Beliau menjabat selama 4 tahun sebelum mengundurkan diri untuk fokus di pesantren dan beliau wafat di Pagelaran pada tahun 1990.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email