Itu menyusul terjadinya ledakan dahsyat di pabrik pembuat triplek tersebut, hingga mengakibatkan tiga karyawan terluka. ** Baca juga: Polisi Pastikan Ledakan di PT SGS Balaraja “Human Error”
“Kami akan segera turunkan tim pengawas untuk memeriksa penerapan K3 di perusahaan tersebut. Kejadian seperti ini banyak sekali terjadi di pabrik-pabrik industri dan penyebabnya rata-rata kurang ada pengawasan dari pihak pabrik atau human eror,” tegas Kepala Disnakertrans Kabupaten Tangerang, Syafrudin, saat dihubungi kabar6.com, Selasa (15/9/2015).
Ia mengakui, pengawasan K3 yang dilakukan oleh Disnakertrans kurang optimal, karena minimnya tenaga kerja bidang pengawasan.
“Untuk pegawai yang bergerak di bidang pengawasan, sangat kekurangan personel. Saat ini, hanya 22 orang pengawas yang diharuskan mengawasi kurang lebih 4.000 perusahaan di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Meski demikian, Syafrudin berjanji akan mengusut tuntas kasus dugaan pelanggaran K3 di pabrik tersebut agar kejadian serupa tidak kembali menelan korban.
Diketahui, ledakan mesin vacum yang terjadi di pabrik triplek pada Senin (14/9/2015) itu, mengakibatkan tiga karyawan terluka. ** Baca juga: Sembunyikan Mobil Curian, Pedagang Buah Ditangkap Polsek Pondok Aren
Ketiganya adalah, Rahmat Riyadi (24), Mad Rohim (27) dan Wahyudin (22). Kini, ketiganya mendapatkan perawatan intensif di RSUD Balaraja, akibat menderita luka di bagian kepala.(shy)