oleh

Disinyalir Kangkangi Perda, Pembangunan Loftvilles City Tetap Berlanjut

image_pdfimage_print

Kabar6-Proyek pembangunan Apartemen Loftvilles City yang berlokasi di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, diprotes warga Serua.

Apartemen yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo itu dianggap telah melanggar aturan terkait analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Menurut Sayuti (50), warga setempat, dari awal pembangunan apartemen yang telah menghanguskan uang down payment (dp) konsumennya ini tidak disetujui oleh warga.

Pasalnya, apartemen yang digadang-gadang mendukung Program 1 juta rumah dari Presiden RI Joko Widodo ini telah melanggar Amdal dan Peraturan Daerah Kota Tangsel Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Pemukiman.

Dalam Pasal 14 (1)Lokasi pembangunan Rumah Susun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) ditetapkan sebagai berikut:

a.Rumah Susun (komersial/Umum) dengan perencanaan ketinggian lebih dari 8 (delapan) lantai, harus berada pada lokasi dengan akses minimum ROW (Right of Ways ) rencana 20 m (dua puluh meter).

b.Rumah Susun (komersial/umum) dengan perencanaan ketinggian sampai dengan 4 (empat) lantai dengan gedung/tower lebih dari 4 (empat) gedung/tower harus berada pada lokasi dengan akses minimum ROW rencana 12 m (dua belas meter).

Kata Sayuti, jarak antara apartemen Loftvilles City yang memiliki 23 lantai dan dulunya terkenal angker tersebut dengan rumahnya hanyak berjarak kurang lebih 9 meter. Di sisi lainnya hanya berjarak 12 meter.

“Boro-boro sesuai Perda bang. Dari dulu di komplen ampe ke pengadilan ora ngaruh. Kita mah udah pegel dah bang. Pegimana yak, orang banyakan duitnya ono ketimbang kita. Kalo ora percaya liat sendiri noh di lapangan,” ketus Sayuti kepada Kabar6.com, Sabtu (10/8/2019).

**Baca juga: Warga Sebut Pohon Rambutan Depan Marketing Loftvilles Sarang Hantu.

Warga lainnya, Nurhalimah (43) mengeluhkan adukan semen dari proyek pembangunan Apartemen Loftvilles City jatuh ke atap rumahnya yang menyebabkan kebocoran.

“Ketibannya belon lama bang, baru semengguan lebih. Cuma diperbaikin sama mereka. Boro-boro kita dikasih konpensasi. Kita mah bang tidur di rumah ora bisa tenang, takut ketiban lagi bae. Mending kalo ketiban duit, ini mah ketiban adukan semen ama centongnya,” cetus Nurhalimah.(Jic)

Print Friendly, PDF & Email