Kabar6-Ibu Saeni, seorang pemilik warteg yang beritanya menjadi viral karena menangis histeris saat dirazia Satpol PP Kota Serang beberapa waktu lalu, kini memilih bungkam dan menutup warungnya.
Itu setelah beredarnya kabar bila Ibu Saeni diduga sebagai orang berada, yang memiliki tiga warteg.
Saat disambangi kabar6.com, Sabtu (18/6/2016), warteg Ibu Saeni dibilangan Pasar Rau, Kota Serang, tampak tutup.
Pada bagian pintu warteg tersebut, hanya terpampang tulisan “Mohon maaf tidak terima komentar apapun. Trims Pusing!!”. Padahal, pascadirazia Satpol PP sebelumnya, warteg Ibu Saeni tampak tetap buka pada siang hari Ramadhan.
“Baru hari ini ada tulisan itu, kemarin enggak ada. Memang dua hari ini Ibu Saeni enggak kelihatan. Mungkin capek,” kata Nasrul, salah seorang pemilik lapak di sekitar Pasar Induk Rau, Kota Serang.
Sebelumnya, kondisi ekonomi Ibu Saeni yang masuk kategori mampu, dibeberkan oleh Nasir, salah seorang tokoh masyarakat di Cikepuh, Kecamatan Serang, Kota Serang, yang sekaligus menyebut sebagai tetangga Ibu Saeni.
Menurutnya, perempuan yang ramai diberitakan karena barang dagangannya dirampas Satpol PP, bukan dari golongan tak mampu. Ibu Eni dikenal sebagai juragan warteg. **Baca juga: Begal Bacok Leher Pedagang di Ciputat, Rp60 Juta Amblas.
“Sudah yakin pak (warteg tiga), bukan ngecek lagi, tapi kita tahu karena kita tetangganya. Kita tahu persis, karena saya orang sini. Wartegnya tiga di kota Serang di Tanggul, Kaliwadas, Cikepuh yang kemarin dirazia. Terakhir saya dengar di Pakupatan juga punya,” kata Nasir. **Baca juga: MUI Dukung Pemkot Serang Jatuhkan Sanksi Untuk Ibu Saeni.
Nasir juga meminta masyarakat jangan membesar-besarkan kasus Ibu Eni. Menurutnya masih banyak masyarakat lain yang benar-benar butuh bantuan. **Baca juga: Ulama Banten Tolak Penghapusan Perda oleh Jokowi.
“Jangan ikut campur orang-orang pusat. Kita enggak mau daerah kita diobok-obok,” tegas Nasir.(tmn)
**Baca juga: Yuk Berlibur ke Water World CitraRaya, Ada Promo ‘Buy 1 Get 1 Free’.
