Dilawatan Mendes PDT, Kades Sindangheula Sampaikan Pantun: Semoga Bahagia Melekat Dihati

Kabar6 – Kepala Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran Suheli menyampaikan pantun saat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto melakukan lawatan ke desa tersebut pada Kamis (14/11/2024).

Diketahui, Mendes PDT itu melakukan kunjungan ketiga lokasi di Kabupaten Serang. Pertama melakukan kunjungan ke Desa Kadu Genep, Kecamatan Petir. Kedua, ke Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran dan terakhir ke Desa Domas, Kecamatan Pontang.

“Jarum hilang ditengah jerami, kain kebaya di dalam peti. Selamat datang Pak menteri ditempat kami, semoga bahagia melekat di hati,”kata Suheli mengawali sambutannya.

**Baca Juga: APBD Kabupaten Lebak 2025 Ditetapkan: Pendapatan Direncanakan Rp2,8 Triliun

Dalam kesempatan tersebut, Suheli menceritakan keluh kesahnya dan polemik yang dihadapi selama menjadi kepala desa. Menurutnya desa adalah lembaga pemerintah yang bersentuhan langsung di warga.

Maka kerap kali pemerintah desa menjadi tumpuan untuk memecahkan masalahnya baik siang maupun malam. Maka, tak heran jika kepala desa banyak mengeluh, sehingga perlu keteguhan dan kesabaran yang tinggi saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Tapi bagi kami ini adalah sebuah perjuangan di mana diuji sebagai kepala desa, kesabaran, ketangguhan dalam melayani masyarakat karena saya punya tujuan punya visi misi satu kuncinya adalah maju desanya bahagia warganya,”katanya.

Secara geografis, Desa Sindangheula berbatasan dengan wilayah perkotaan, terutama wilayah Kota Serang. Namun ia mengakui masih ada warganya yang masih tertinggal.

“Maka kita melangkah bersama untuk berjuang bersama dengan Pak Menteri, Insyaallah kita bersama-sama warganya karena menterinya juga warga Sindangheula,” ujarnya.

Keberadaan proyek strategis nasional (PSN) yakni bendungan Sindangheula juga belum mendatang manfaat yang signifikan bagi warga setempat. Padahal saat diresmikan oleh Presiden Jokowi saat itu bisa dimanfaatkan menjadi tempat wisata.

Saat itu pihak desa melakukan negosiasi kepada pihak balai Bendungan Sindangheula untuk dibuka sebagai tempat wisata. Sayangnya baru dibuka dua hari usai peresmian, pihak balai tidak mengizinkan.

**Baca Juga: Sinar Mas Bangun SPBU BP Pertama di BSD City, Investasi Tiga Juta Dolar AS

“Namun tidak lama cuma dua hari langsung off, ibu-ibu yang udah beli ciki, beli kopi akhirnya enggak habis karena jualnya cuma dua hari banyak sekali warung-warung yang mangkrak di depan bendungan,”ungkapnya.

Untuk itu, mereka berharap Mendes PDT dapat berkolaborasi agar bendungan Sindangheula bisa dikelola. Tak sampai disitu Suheli juga menyampaikan hasil produk UMKM unggulan di desa Sindangheula yakni sapu lidi.

“Tentu ini juga menjadikan suatu kebanggaan namun juga menjadi harapan tentunya untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya. (Aep)