oleh

Diduga Ada Penyimpangan Pembagian Bansos PKH di Tangsel

image_pdfimage_print
Pembagian bansos PKH. (yud)

Kabar6-Penyaluran dana bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diduga telah terjadi penyelewengan. Indikasi model penyimpangan yang terjadi berupa nominal bantuan yang didistribusikan serta obyek sasaran yang tidak tepat.

Temuan dugaan penyimpangan terdeteksi di Kelurahan Pondok Benda dan Benda Baru, Kecamatan Pamulang. Di kedua wilayah tersebut bantuan terakhir disalurkan pada Sabtu kemarin.

Ratna (30), warga Jalan Salak, Pondok Benda, menceritakan saat itu dirinya beserta warga lain mengambil bantuan di RT 03/04, Pondok Benda, Pamulang. PKH sendiri merupakan bantuan pangan dengan nominal uang senilai Rp110 ribu tiap bulannya dalam bentuk sembako murah dan pendidikan sebesar Rp 500 ribu per tiga bulan.**Baca Juga: DPRD Tangsel: Penahanan Ijazah Hambat Pendidikan Mirnaya

Ratna bilang, dirinya sudah sejak bulan Mei tahun ini mengantongi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang digunakan untuk pembelian bahan pangan dan penarikan bantuan tunai pendidikan.

“Kemarin saya dapat beras 10 liter, gula pasir satu kilogram, minyak goreng empat liter, sama telur ayam satu kilogram. Itu dibayarnya pakai ATM. Semua sembako tapi merknya enggak jelas. Kemarin isinya Rp220 ribu,” katanya, Rabu (6/9/2017).

Ia jelaskan, jumlah tersebut didapat setelah empat bulan terakhir. Masih menjadi pertanyaan, jumlah bantuan yang diterima masing-masing warga berbeda, kendati masing-masing mengantongi kartu dan waktu sama. Di samping banyak ditemukan warga tergolong mampu mendapat bantuan serupa.**Baca Juga: Tega, Ijazah Mirnaya Ditahan Guru SDN Pondok Benda 2

“Pembagian (bantuan) bukan di kantor kelurahan, tapi di rumah Mandor Sanan. Kasihan ada beberapa ibu-ibu kemarin dapat, tapi sekarang enggak. Ini ada tetangga saya punya agen sembako besar, kios bakso, sama fotocopy malah dapat bantuan,” jelasnya.

Hal yang menjadi kekhawatiran warga, petugas belakangan justru meminta ATM berikut nomor PIN di dalamnya. Mereka beralasan hal itu untuk proses pendataan ulang petugas.

“Saya baru sadar, iya juga sih kenapa nomor PIN ATM diminta juga yah. Mana uang bantuan saja pada enggak jelas. Bisa-bisa malah (ATM) digesek petugas. Ini kapan dibalikinnya aja belum ketahuan,” keluhnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email