oleh

Dibongkar Pedagang, Perlintasan Sebidang Hardiwinangun Bakal Kembali Ditutup

image_pdfimage_print

Kabar6-Perlintasan sebidang di Jalan RT Hardiwinangun/Jalan Tirtayasa Rangkasbitung yang dibongkar paksa pedagang kabarnya bakal ditutup kembali.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak Rully Edward membenarkan rencana penutupan kembali perlintasan yang menjadi akses masyarakat menuju pasar dan stasiun Rangkasbitung tersebut.

“Informasi yang saya terima dari DJKA itu akan kembali ditutup, tapi kapan pastinya kami belum tahu,” kata Rully kepada Kabar6.com, Rabu (23/8/2023).

**Berita Terkait:  Perlintasan Sebidang di Jalan Hardiwinangun Akan Ditutup 31 Juli

Namun dikatakan Rully, penutupan yang akan dilakukan nanti hanya akan memberikan ruang bagi para pejalan kaki untuk tetap bisa melintas.

“Jadi informasinya, rencananya akan ditutup dulu menggunakan tiang-tiang. Lalu dari kami diminta untuk ditambah menggunakan barrier (pembatas) beton,” ujar Rully.

Sebelum dilakukan penutupan kembali, sambung Rully, pihak Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

“Ada sosialisasi dulu dari mereka tentang penutupan tersebut. Kapan waktunya, itu yang kami belum bisa dipastikan,” ucap dia.

Diketahui, penutupan perlintasan sebidang Jalan RT Hardiwinangun/Jalan Tirtayasa pada 31 Juli 2023 lalu menuai penolakan keras dari pedagang dan masyarakat.

Ratusan massa berunjuk rasa ke Gedung DPRD dan Pemkab Lebak mendesak agar perlintasan tersebut dibuka kembali. Aksi itu kemudian berujung pada pembongkaran paksa oleh massa.

Menanggapi itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta masyarakat memahami bahwa pembangunan stasiun akan berdampak positif dengan mendorong kemajuan daerah.

“Ini kan untuk kepentingan bersama harus kita dukung. Kalau begini terus Lebak tidak akan maju-maju,” kata Iti kepada Kabar6.com, Senin (14/8/2023).

Nantinya disebutkan Iti, Stasiun Rangkasbitung Ultimate akan melayani lebih banyak pengguna kereta api dari biasanya. Menghadapi kondisi tersebut, tentu dibutuhkan kesiapan pemerintah, termasuk Pemkab Lebak.

“Ini yang harus dijadikan strategi oleh kita untuk mendukung sektor pariwisata. Bukan tidak mungkin kan, penumpang dari Merak yang mau langsung ke Jakarta tapi melihat potret di sini indah jadi mampir dulu, dan kita yang diuntungkan,” paparnya.

Soal gejolak yang terjadi, Iti menganggap bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar. Ia mencontohkan salah satunya saat penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sunan Kalijaga.

“Dinamika itu ya silahkan saja masyarakat, yang terpenting kita harap tidak mengganggu pembangunan karena ini untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Iti.

Pemkab Lebak berkepentingan dalam upaya melakukan penataan kondisi Pasar Rangkasbitung menjadi lebih baik, aman dan nyaman dikunjungi masyarakat.

“(Untuk) Pasar subuh juga sedang kita dipersiapkan di Narimbang. Jadi solusi-solusi itu sudah kita lakukan tinggal tahap pembangunannya,” jelasnya.(Nda)

 

Print Friendly, PDF & Email