1

Salmon with Duechess Potato, Kuliner Rendah Kalori Dari Santika Premiere Bintaro

Kabar6.com

Kabar6-Menikmati sebuah sajian special yang rendah kalori dan menyehatkan, tentu menjadi santapan yang pas bersama orang tercinta.

Pan Seared Salmon with Duechess Potato merupakan menu rekomendasi Chef dari Hotel Santika Premiere Bintaro sepanjang bulan Juli 2019, kenikmatan menu special ini sungguh tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Rendahnya kalori pada salmon membuat Anda yang sedang diet, tidak perlu khawatir untuk memakan menu sajian special yang satu ini.

Public Relations Hotel Santika Premiere Bintaro, Soniya Ana mengatakan bahwa Pan Seared Salmon with Duechess Potato tampil sebagai sajian andalan sebagai rekomendasi Chef di sepanjang bulan Juli.

“Seared Salmon with Duechess memiliki rasa yang renyah dan gurih,” ungkapnya kepada Kabar6.com, Senin (22/7/2019).

Sonia menjelaskan, lembutnya daging salmon berpadu dengan lembutnya Duechess Potato dan sayuran segar siap melengkapi hari anda dengan harga khusus.

“Menu andalan di bulan July ini tersedia di Kembang Sepatoe Restaurant, Terrace Café serta In-Room Service,” ujarnya.

**Baca juga: Manggala Pisang Goreng, Keju dan Coklatnya Lumer!.

Salah satu pengunjung yang sedang menikmati sajian special Pan Seared Salmon with Duechess Potato Silvia mengatakan rasa kagum dari nikmatnya menu ini sangat memuaskan lidah.

“Salmonnya lembut, duechess potatonya juga enak banget, dan rasa-rasa yang berasa dilidah ini seakan sedang berdansa didalam mulut, membuat lidah saya tidak berhenti menari untuk menikmatinya,” tutupnya.(eka)




Ogah Komentar, Managemen Anwa Serahkan Masalah Lahan ke Kuasa Hukum

Kabar6.com

Kabar6-Khawatir lahannya hilang, ahli waris terus berupaya mengumpulkan bukti kepemilikan lahan di Jalan Gelatik, RT 006 RW 01, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Lahan yang semula bernomor C 2071 yang di dapat dari warisan atas nama Nasih Enah yang telah bersertifikat atas nama Supriyadi yang merupakan anak kelima, diduga di serobot oleh pihak pengembang apartemen Anwa.

Hal tersebut di kuatkan dengan adanya kolam renang apartemen yang di nilai oleh ahli waris masuk di wilayah tanah mereka.

“Ini tanah ibu kami bang, luasnya 540 M2. Yang 98 meter kami gunakan untuk makam keluarga, dan sisanya sebagian sudah terbangun kolam renang Apartemen Anwa, mengenai batasan, saksinya adalah orang kelurahan,” ungkap Supriyadi, Senin (22/7/2019).

Security Apartemen Anwa ketika ingin di tanyakan ruangan pengelola apartemen, menunjukan untuk bertanya kepada kepada Kantor Notaris Linda Eviyanti SH. M.Kn yang kebetulan kantornya berdekatan dengan apartemen anda.

**Baca juga: Surat Keterangan Lurah Sawah di Kuatkan PPAT Kecamatan Ciputat.

Melalui Hp selulernya, Linda Eviyanti yang mewakili pihak apartemen Anwa kepada wartawan enggan berkomentar banyak. Ia telah mempercayakan kepada pengacaranya untuk menjawab terkait masalah tersebut.

“Iya pak, masalah berita sudah saya baca, jadi bapak silahkan komunikasi saja dengan pengacara kami, sudah saya kuasakan kepada mereka semuanya,” ucapnya singkat.(adt)




Surat Keterangan Lurah Sawah di Kuatkan PPAT Kecamatan Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Masalah gugatan yang di layangkan ahli waris Nasih Enah melalui kuasa hukumnya Ali Yinnah Lubis SH, hingga saat ini masih bergulir di Pengadilan Negeri Tangerang.

Sidang yang sudah berjalan sekira delapan (8) kali ini, masih belum mengagendakan putusan kepemilikan lahan seluas 540 M2 yang berlokasi di jln Gelatik, RT 006 RW 01, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Kuasa hukum penggugat, Ali Yinnah Lubis SH, mengatakan kepada Kabar6.com lahan yang terlanjur menjadi kolam renang apartemen Anwa tersebut berdiri di atas tanah kliennya.

“Kami ukur berdasarkan keterangan wilayah, dan juga di dampingi oleh aparatur kelurahan setempat. Kok malah di akui miliknya. Dasar mereka apa? Saya malah curiga jika ada saksi yang menguatkan pihak tergugat,” ungkapnya.

**Baca juga: Dewan Tangsel: Selama Ini RSU Memang Gak Ada Inovasi.

Sementara itu, Ridwan, Staff Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) Kecamatan Ciputat sependapat, menurutnya secara normatif berkas yang di keluarkan oleh pihak kelurahan sudah jelas.

“Biasanya, pertama kita melihat dasarnya, jika dasarnya sertifikat harus ada dasar pengalihannya. Kami di PPAT kecamatan akan memprosesnya jika ada akte rekomendasi dari kelurahan. Kami hanya merigester akte. Lalu terkait lahan yang berasal dari akte C 2071 itu kewenangannya ada di kelurahan, sah sah saja kelurahan mengeluarkan surat keterangan,” tutup Ridwan.(adt)




Dewan Tangsel: Selama Ini RSU Memang Gak Ada Inovasi

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan rekomendasi hasil reviu penyesuaian kelas Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Semula tipe C tapi kini turun kelas menjadi D atau setara dengan puskesmas.

“Ini kan urgent, kalo melihat status kan berarti Tangsel enggak punya rumah sakit umum,” kata Ketua Komisi II Bidang Kesra DPRD Kota Tangsel, Ahmad Syawqi, Senin (22/7/2019).

Menurutnya, bangunan pelayanan kesehatan yang terletak di Jalan Padjajaran, Kecamatan Pamulang, bakal menjadi puskesmas terbesar. Bahkan pada semester kedua triwulan pertama ini dari hasil evaluasi dengan lembaga legislatif ada banyak catatan penting.

“Selama kita di komisi dua kan memang belum pernah ada inovasi yang terkait dengan pelayanan medis di rumah sakit,” ujar Syawqi.

Ia menambahkan, kemarin ada inovasi itu juga turunan dari UHC jaminan kesehatan untuk masyarakat. Tetapi secara umum, Syawqi bilang, dirinya melihat tak ada yang aneh dalam rekomendasi reviu terhadap RSU Kota Tangsel.

**Baca juga: Musran IPSI Ranting Pondok Aren Agendakan Pergantian Kepengurusan.

“Jadi enggak ada yang tiba-tiba karena ini mungkin berkaitan dengan administrasi rumah sakit,” tambah politikus asal Partai Gerindra itu.

Selain rumah sakit milik pemerintah, ada tiga rumah sakit lainnya yang mendapat rekomendasi reviu penyesuaian. RS Ibu dan Anak Vittalaya di Kecamatan Pamulang mendapatkan catatan khusus.

Sisanya yakni, RS Rumah Indonesia Sehat di Kecamatan Serpong, dang RS Insan Permara di Serpong Utara turun kelas C menjadi D.(yud)




Musran IPSI Ranting Pondok Aren Agendakan Pergantian Kepengurusan

Kabar6.com

Kabar6-Musyawarah Ranting (Musran) pergantian pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Ranting Pondok Aren di tempat pelatihan Persaudaraan Satu Hati Terate (PSHT), Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, minggu malam (21/7/2019).

Acara tersebut dihadiri oleh perguruan yang berada di Ranting Pondok Aren, Sekretaris Umum IPSI Kota Tangerang Selatan Rujiman, Ketua IPSI Ranting Pondok Aren Periode 2016-2018 Djaini Bin Musrin.

Sekretaris Umum (Sekum) IPSI Kota Tangerang Selatan Rujiman yang mewakili Ketua IPSI Kota Tangerang Selatan dalam sambutannya mengatakan sebelumnya meminta maaf bahwa Ketua IPSI Kota Tangerang Selatan berhalangan untuk hadir, karena ada urusan yang tak bisa ditinggalkan.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada semua perwakilan perguruan yang telah hadir dalam acara musran ini, semoga kehadiran ini menjadi awal bangkitnya IPSI Ranting Pondok Aren,” ujarnya saat menghadiri acara Musyawarah Ranting IPSI Pondok Aren.

Dengan selesainya sambutan dari Sekum IPSI Kota Tangerang Selatan maka kepengurusan IPSI Ranting Pondok Aren resmi dimisioner.

Acara selanjutnya adalah pemilihan ketua yang dipilih oleh formatur dengan syarat perguruan Pondok Aren dan orang asli Pondok Aren, harus aktif di perguruan, orang yang benar-benar peduli dengan IPSI Pondok Aren.

voting dilakukan dengan satu suara untuk satu perguruan, dan ketua sah ketika suara sepakat 2/3 dari suara total.

Ini adalah nama-nama kandidat yang terpilih dari formatur untuk menjadi calon ketua IPSI Pondok Aren periode 2018-2022:
1. Djaini Bin Musrin
2. Krisna
3. Edi Subekti
4. Kasno
5. Sarmadan

Dan ketua yang terpilih setelah voting dari masing-masing musyawarah perguruan untuk menentukan ketua periode 2018-2022 adalah Krisna dengan perolehan 6 suara dan disusul oleh Djaini dan Kasno dengan perolehan masing-masing 1 suara.

Mantan Ketua Umum IPSI Ranting Pondok Aren periode 2016-2018 Djaini Bin Musrin mengatakan mengucapkan terima kasih kepada seluruh perguruan dan para perwakilan dari IPSI Kota Tangerang Selatan yang telah datang ke acara Musran ini.

“Dalam acara yang sederhana ini, saya ingin menyampaikan untuk ketua yang terpilih agar bisa memajukan pencak silat di Pondok Aren,” ucapnya.

Lalu Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Ranting Pondok Aren yang terpilih untuk periode 2018-2022 Krisna bahwa dirinya mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada dirinya atas tanggung jawab sebagai Ketua IPSI Ranting Pondok Aren 2018-2022.

**Baca juga: Tiga Pengembang di Tangsel Patungan Beli Lahan TPU Sari Mulya.

“Pertama saya akan meneruskan yang terbaik dari yang sebelumnya, kedua mohon bimbingannya kepada saya untuk dibimbing dari ketua sebelumnya,” tuturnya.

Krisna juga mengatakan bahwa dirinya akan mengunjungi tempat-tempat latihan yang ada di Pondok Aren ini.

“Selain ajang silaturahmi, ini akan menjadi wadah untuk saling kenal satu sama lain,” ungkap Krisna. Lanjutnya dirinya akan berusaha untuk menyinergikan antara tradisional dan prestasi.

“Mari kita bergandengan tangan supaya visi dan misi IPSI Ranting Pondok Aren berjalan dengan lancar,” paparnya.

Lanjutnya, mohon dukungan dari perguruan silat lain agar bersama membangun Ranting Pondok Aren menuju lebih baik. “Ayo kita bangun Ranting Pondok Aren lebih berjaya,” pungkasnya.(eka)




Tiga Pengembang di Tangsel Patungan Beli Lahan TPU Sari Mulya

kabar6.com

Kabar6-Tiga pengembang besar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal patungan membeli lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya di Babakan, Kecamatan Setu. Ada 13 hektare dari 20 lahan yang tersedia belum dibebaskan.

“Nantinya ibu walikota yang langsung mimpin rapat pertemuan,” kata pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel, Teddy Meiyadi, Senin (22/7/2019).

Menurutnya, dalam waktu dekat rapat pertemuan menghadirkan pengembang Sinarmas Land, Bintaro Jaya, Alam Sutera dan pemilik lahan. Kini lahan yang akan dijadikan TPU Sari Mulya masih tanah sawah garapan.

“Karena begini, Alam Sutera udah booking lima hektare. Cuma semua pengembang lagi nego soal harga lahan ke pemilik soal harga lahan,” ujar Teddy.**Baca juga: Hadiah Apartemen & Tanah untuk Orang yang Temukan Anjing Milik Seorang Pria Asal AS.

Pria yanga menjabat sebagai Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum dan Kesra ini menyatakan, lahan TPU Sari Mulya nantinya dilengkapi masjid dan tempat kremasi bagi jenazah non muslim.(yud)




Akad Ditolak Perbankan, Booking Fee & DP Konsumen Loftvilles City Hangus

Kabar6.com

Kabar6-Apartemen Loftvilles City yang berlokasi di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) dikeluhkan pembelinya.

Muhammad Ariffatullah, salah satu dari sekian banyak konsumen yang berminat membeli apartemen yang lokasinya berdekatan dengan Rusunawa yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Ariffatullah telah menyelesaikan pembayaran booking fee Rp2 juta dan menyelesaikan angsuran down payment (dp) sebesar Rp60 juta, atau 20 persen dari harga pembelian unit apartemen sebesar Rp306.877.500.

Setelah menyelesaikan booking fee serta angsuran dp, lanjut Ariffatullah, pihak manajemen memberikan surat yang berisikan bahwa akadnya ditolak pihak perbankan.

Parahnya lagi, menurut manajemen Loftvilles City bila akad di tolak perbankan maka booking fee dan uang yang telah disetorkan dinyatakan hangus (tidak bisa dikembalikan).

“Saya bingung campur aduk, dari mana aturannya ya. Akad saya di tolak perbankan, kok malah booking fee dan dp yang sudah saya setor bisa hangus,” keluh Ariffatullah, Minggu (21/7/2019).

Hingga saat ini, Ariffatullah telah beberapa kali menyambangi manajemen Loftvilles City untuk menanyakan tentang booking fee dan dp yang telah dibayarkan. “Jawabannya sama, udah hangus,” ketusnya.

**Baca juga: Krisis Lahan di Tangsel, TPU Sari Mulya Masih Sawah Garapan.

Namun, Ariffatullah tak menyerah begitu saja. Karena, uang dp yang telah disetorkan sebesar Rp60 juta itu sangat dibutuhkannya.

“Ya saya gak terima dong. Aturan dari mana semena-mena begitu. Saya akan terus berjuang agar uang saya bisa kembali,” bebernya.(Tim K6)




BPN Tangsel Diminta Teliti Terbitkan Sertifikat Di Kolam Renang Apartemen Anwa Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Pemeriksaan yang di lakukan oleh PN Tangerang, terkait lanjutan sidang dengan penggugat atas nama Nasih Enah dengan tergugat yakni Sri Mulyani dengan luasan sekira 400 meter persegi lebih, yang masuk dalam rencana pembangunan apartemen Anwa akan kembali di sidangkan pada pekan depan.

Semula, surat tersebut masih atas nama Nasih Enah, dan kini telah berganti nama menjadi nama salah satu ahli warisnya yakni Supriyadi, yang merupakan anak kelima (5) Nasih Enah pada program pemerintahan presiden Joko Widodo pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) beberapa waktu lalu.

Hal tersebut telah di paparkan oleh pihak Kelurahan Sawah, kecamatan Ciputat. Mereka telah mengeluarkan surat keterangan terkait status tanah Nasih Enah yang berasal dari girik bernomor C 2071 yang terletak di jalan Gelatik Rt 006 Rw 01, yang intinya menerangkan bahwa tanah tersebut belum pernah di coret ataupun di mutasi.

Mengetahui hal tersebut, Ardiansyah, kuasa hukum pihak tergugat Sri Mulyani, kepada kabar6.com meminta kepada media, agar meminta keterangan kepada BPN sebagai penerbit surat yang di sinyalir double sertifikat.

“Tidak ada yang perlu di jelaskan, tapi coba minta info ke BPN Kota Tangsel. Kenapa bisa menerbitkan dua (2) sertifikat diobjek tanah yang sama, mungkin itu akan menambah sempurnanya berita yang dibuat,” tegas Ardiansyah melalui sambungan whatsappnya.

**Baca juga: Sampah Plastik dan Eceng Gondok di Situ Tujuh Muara 5 Truk.

Sementara itu, Supriyadi menjelaskan bahwa dirinya sangat yakin, perkara sengketa lahan almarhum ibunya tersebut akan di proses secara adil.

“Kemarin tim hakim dari pengadilan negeri Tangerang sudah tinjau fisik tanah. Dari pihak kami sangat yakin, karena surat kami jelas bang, bahkan para tokoh masyarakat disini mau bersaksi di persidangan, maka kebenaran akan segera menghukum pihak yang zholim,” ucap Supriyadi.(adt)




Sampah Plastik dan Eceng Gondok di Situ Tujuh Muara 5 Truk

Kabar6.com

Kabar6-Hamparan sampah plastik dan eceng gondok memenuhi permukaan air Situ Tujuh Muara di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Saat dilakukan operasi bersih atau opsih oleh aktivis lingkungan hidup volume sampah yang terkumpul cukup mencengangkan.

“Sampahnya sampai lima truk,” ungkap dewan pembina OKP Ganespa, Nurcholis Hafiz di lokasi Situ Tujuh Muara, Minggu (21/7/2019).

Sebaran sampah plastik dan eceng gondok dipermukaan air diambil menggunakan perahu karet. Sampah kemudian diangkut menggunakan armada truk milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel.

**Baca juga: Krisis Lahan di Tangsel, TPU Sari Mulya Masih Sawah Garapan.

Di lokasi yanhg sama, Caca Nuraini, siswi kelas IX SMP Muhammadiyah 44 Pamulang mengaku, kesadaran masyarakat menjaga lingkungan tetap bersih, termasuk Situ Tujuh Muara sangat minim.

“Padahal kalau bersih dan bebas sampah, bisa saja kam situ ini jadi destinasi pariwisata. Apalagi kan, anak-anak seumuran kita masih suka main air,” ujar Caca.

“Kalau bisa, warung-warung yang jualan di pinggir situ ini, juga bisa ikut menjaga kebersihanya. Dengan tidak membuang atau membakar sampah sembarangan. Gitu sih menurut aku,” tambahnya.(yud)




Krisis Lahan di Tangsel, TPU Sari Mulya Masih Sawah Garapan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya di Babakan, Kecamatan Setu, bisa dioperasikan mulai 2020 mendatang. Harapannya dapat mengatasi ketersediaan lahan pemakaman yang semakin krisis.

“Sekarang dibangun pos jaga, kantor sama tempat ibadahnya dulu,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Tangsel, Teddy Meiyadi, Minggu (21/7/2019).

Pantauan di lapangan, hingga kini lahan yang akan dijadikan TPU Sari Mulya masih berbentuk sawah. Sejumlah pekerja tampak sibuk menggarap tanaman padi atas perintah pemilik lahan.

Teddy menjelaskan, jika telah dioperasikan TPU Sari Mulya luas lahannya mencapai 22 hektare. Nantinya dapat menampung sebanyak 18 ribu jiwa warga di Kota Tangsel yang meninggal.

“Kita sebenarnya terkendala harga lahan. Setiap tahun kan lahan pasti naik terus,” tegas Teddy.**Baca juga: Pengembang di Tangsel Belum Serahkan 13 Hektare Lahan TPU.

Menurutnya, dari kebutuhan 20 hektare lahan TPU Sari Mulya baru tujuh hektare yang terbeli. Kebutuhan tersebut wajib diserahkan pengembang hunian kepada Pemkot Tangsel 2 persen dari total lahan yang dikuasai.

“Lagi nego harga. Dulu semeter 500 ribu, sekarang 1,5 juta rupiah,” ujar Teddy.(yud)