1

Giant Kembali Gelar Harga Teman, Ada 800 Produk Pavorit Lho..!

kabar6.com

Kabar6-Setelah sukses dengan Program ‘Harga Teman’ di periode sebelumnya, Giant kembali meluncurkan program ‘Harga Teman’ dengan penawaran 800 produk favorit. Lebih banyak dan bervariatif namun tetap dengan harga termurah.

Peluncuran ini dilaksanakan di Giant Ekstra CBD Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu, 24 Juli 2019 dan disusul di Giant Ekstra Waru Sidoarjo pada Kamis, 25 Juli 2019.

Management Representative Giant, Irene Putri Sitanggang mengatakan, pada ‘Harga Teman’ periode ini, Giant menawarkan lebih banyak produk dengan jenis lebih variatif untuk memanjakan pelanggannya diseluruh Indonesia.

“Masing-masing bisa mendapatkan produk kualitas terbaik dengan harga yang murah,” ungkap Irene Putri Sitanggang kepada awak media di Giant Extra CBD Bintaro, Rabu (24/7/2019).

Irene mengungkapkan bahwa pihaknya resmi memulai program ‘Harga Teman’ pada 25 Juli 2019 di seluruh Giant,

“Harga Teman tidak hanya memperbarui dan menurunkan lebih dari 800 harga dari produk favorit masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya Irene mengatakan, bahwa pihaknya juga memberikan beberapa promosi menggiurkan seperti, promosi Fresh Iconic.

Dimana produk favorit masyarakat Indonesia dijual dengan harga sangat murah, seperti Udang Vanamae.

Promosi 5 SIP. Di setiap minggunya, 5 produk buah dan sayuran terpilih segar, istimewa, dan di promosikan (SIP) akan ditawarkan dengan harga murah dengan kualitas yang pasti sip.

“Seperti Anggur Red Globe Cina, Jeruk Mini Afourer, Mangga Harum Manis, Brokoli, dan Jagung Manis Kupas,” jelasnya.

Irene mengatakan, pihaknya juga mengadakan promosi beli produk gratis produk yang akan memanjakan masyarakat Indonesia dengan promosi seperti membeli 2 produk favorit akan mendapat gratis 1 produk atau 3 produk gratis 1.

”Ini bentuk terima kasih Giant kepada masyarakat Indonesia. Sebagai ritel yang dekat dengan hati para ibu. Giant mengerti kebutuhan rumah tangga untuk mendapatkan produk favorit dengan harga murah namun kualitas terbaik,” Sahut Irene.

Irene juga menjelaskan itulah mengapa pihaknya luncurkan berbagai promosi pada program ‘Harga Teman’ kali ini.**Baca juga: Wagub Pertanyakan Dasar Penurunan Kelas RSUD Banten.

“Sehingga sebut saja, para ibu atau pihak yang bertanggung jawab mengelola keuangan rumah tangga dapat menyimpan uang lebihnya untuk keperluan lainnya,” tutupnya.(eka)




Dua Putri Trah Banten Santer Nyalon di Pilwalkot Tangsel 2020

kabar6.com

Kabar6-Dua sosok wanita digadang-gadang bakal melaju sebagai bakal calon atau bacalon dalam kontestasi pemilihan walikota (Pilwalkot) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 mendatang. Keduanya merupakan trah tokoh di Provinsi Banten.

Siti Nur Azizah, putri KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI terpilih telah tersirat maju dengan ancang-ancang melakukan sosialisasi lewat spanduk. Media komunikasi luar ruang tersebut banyak dijumpai di berbagai sudut jalan.

“Ya saya kira kalau memang kita diharapkan untuk memberikan dedikasi terbaik kita untuk Banten ya semua saya kira semua putra putri Banten harus siap,” katanya ditemui wartawan di Intermark BSD, Kecamatan Serpong, Selasa (24/7/2019) malam.

Nur Azizah mengaku sudah mendapatkan restu dari KH Ma’ruf Amin, putra kelahiran Banten. Niatan nyalon muncul dari inspirasi orangtuanya yang melenggang menjadi orang nomor dua di Republik Indonesia.

“Ini termasuk bagian yang mendorong putri putra Banten sangat terinspirasi bapak. Kami termotivasi untuk ikut serta memberikan karya kontribusi kita dalam bentuk karya terbaik kami, untuk bisa memajukan Banten. Itu menjadi motivasi,” ujarnya.**Baca juga: Gubernur WH: Penurunan Tipe RS Kontradiktif Dengan Kebijakan Daerah.

Terpisah di lokasi yang sama, Andiara Aprilia Hikmat, anggota DPD-RI juga santer dikabarkan mau nyalon di Pilwalkot Tangsel. Anak mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu tersipu malu saat dicegat awak media usai menghadiri acara Anugerah Banten Maju 2019 yang diprakarsai Rakyat Merdeka Grup.




Pemotor di Tangsel Tewas Tabrak Ban Serep Truk Hingga Copot

kabar6.com

Kabar6-Alan Saputra (28), meninggal dunia secara menggenaskan. Pengendara sepeda motor Yamaha Vega ZR bernopol B 3179 NFQ itu merenggang nyawa, akibat menabrak truk di Jalan Widya Tekno Boulevard, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pukul 05.00 WIB tadi.

“Korban diduga diduga mengantuk dan hilang konsentrasi,” ungkap Kasat Lantas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara, Rabu (24/7/2019).

Ia menerangkan, Alan menabrak truk yang sedang parkir di depan Bintang Mandiri Finance. Bermula ketika korban melaju dari arah Cisauk menuju arah Taman Tekno.

Setibanya di lokadi perkara korban yang tercatat berdomisili di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, menabrak bagian belakang truk. Akibatnya pengendara tersebut mengalami cidera kepala berat.

“Hingga ban cadangan truk terlepas,” terang Lalu.

Menurutnya, korban menghembuskan nafas terakhir setelah 15 menit tergeletak di tempat kejadian perkara.**Baca juga: 6 Rumah di Blok Kasepuhan Pasir Eurih Sobang Dilaporkan Terbakar.

Sementara Sopir dan kenek diamankan petugas Unit Laka Polres Tangsel untuk diminta keterangan berikut mengamankan barang bukti. “Korban di evakuasi ke RSUD Tangerang,” tambah Lalu.(yud)




TPU Sari Mulya, Ini Luas Lahan Wajib Disediakan Tiga Pengembang Besar

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mematok target pembebasan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya tahun ini bisa selesai.

Lahan yang terletak di Kampung Kampung Curug, RT 01 RW 01, Babakan, Kecamatan Setu, merupakan sawah garapan milik warga.

“Ayolah selesaikan, karena master plan-nya sudah ada,” kata Airin ditirukan Teddy Meiyadi, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Rabu (24/7/2019).

Pernyataan itu disampaikan Airin dihadapan tiga pengembang besar dan warga pemilik lahan yang diundang bertemu di Balaikota Tangsel, kemarin.

TPU Sari Mulya masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2016-2021. Teddy mengutarakan setiap pengembang telah ditentukan pengenaan luas penggantian lahan untuk pemakaman.

Bintaro Jaya seluas 5,2 hektarea, Sinarmas Land 4,4 hektare, dan Alam sutera 2 hektare. Teddy mengestimasi ketiga pengembang besar tersebut wajib menyediakan lahan sekitar 11 hektare di TPU Sari Mulya.

“Sisanya dari pengembang-pengembang kecil,” terang Teddy. Menurutnya, progam penyediaan TPU Sari Mulya ini sudah 5 tahun berjalan.**Baca juga: Korsleting Listrik Mendominasi Penyebab Kebakaran di Kabupaten Tangerang.

“Makanya tahun ini harus bisa selesai.Tahun ini intens lahan, tahun depan baru bangun,” tambahnya.(yud)




RSU Tangsel Sebut Reviu Kemenkes Tidak Adil

kabar6.com

Kabar6-Pelaksana tugas Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Mahdaniar mengungkapkan lembaganya melayangkan keberatan ke Kementerian Kesehatan.

Keberatan diajukan atas hasil rekomendasi reviu penyesuaian kelas dari C ke D atau setara dengan puskesmas.

“Penurunan kelas tidak adil karena pihak rumah sakit sudah melakukan proses atau langkah-langkah sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku,” ungkapnya kepada kabar6.com, Selasa (23/7/2019).

Ia mengklaim, pelayanan kesehatan di rumah sakit kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik. Adapun langkah dan tindak lanjut yang yang sedang dilakukan oleh pihak RSU Tangsel sebagai akibat rekomendasi turun kelas.

Allin menyatakan telah update ulang data pada aplikasi RS online dan aplikasi sarana prasarana alat kesehatan (ASPAK) yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kota Tangsel serta provinsi dan PERSI Banten.

“Kami mengajukan surat keberatan ke Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI dengan update RS online dan ASPAK dikolektif,” terang Allin.

Menurutnya, dalam mekanisme pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak ada yang berubah karena secara real dilapangan RSU Tangsel sudah memenuhi standar kelasnya. Yaitu, rumah sakit kelas C baik SDM maupun sarana dan prasarana.

Hasil kredensial BPJS terhadap rumah sakit se-Provinsi Banten, pihak BPJS tidak ada yang direkomendasikan turun kelas.

Allin menyatakan, sistem rujukan BPJS berjalan sesuai ketentuan yang berlaku yaitu RS kelas C menerima rujukan dari Faskes Pertama (Puskesmas atau klinik yang bekerjasama dengan BPJS) dan merujuk ke RS setingkat kelasnya dan ke kelas rumah sakit di atasnya.

Langkah perbaikan apa saja yang dilakukan RS selanjutnya?. Allin bilang, langkah perbaikan tetap dilakukan sesuai standar rumah sakit dalam kelasnya berupa peningkatan kompetensi SDM, melengkapi dan memelihara sarana prasarana pelayanan kesehatan sesuai perkembangan IPTEK kedokteran, peningkatan mutu pelayanan kesehatan sesuai standar dalam akreditasi RS.**Baca juga: Wujudkan Kota Tangerang Bersinar, Kesbangpol Gelar Giat Tes Urine di SMK PGRI 2.

“Check and balance dengan menerima dan menindaklanjuti komplain atau masukan dari masyarakat terhadap harapan masyarakat atas perbaikan pelayanan kesehatan di rumah sakit,” ujarnya.(yud)




Reviu Kelas Ala Kemenkes, Begini Respon RSU Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menilai hasil rekomendasi reviu penyesuaian kelas berdampak luas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun memberikan tenggat waktu selama 28 hari untuk menyampaikan keberatan.

“Ada kesan negative dari masyarakat karena dipersepsikan yang berbeda-beda, pada umumnya masyarakat mengaitkan dengan dengan buruknya pelayanan di RS,” ungkap pelaksana tugas (Plt) Direktur RSU Tangsel, Allin Mahdaniar kepada kabar6.com, Rabu (23/7/2019).

Menurutnya, pelayanan kesehatan sudah sesuai dengan standar operasional pelayanan (SOP). Penerapannya sesuai dengan yang diamanahkan di akreditasi dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

RSU Tangsel, terang Allin, telah dinilai oleh lembaga independen akreditasi yaitu, Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Hasilnya terakreditasi paripurna per 26 Juli 2019, dan dilakukan survei verifikasi oleh KARS setiap tahunnya.

“Kemenkes melakukan reviu kelas RS dari aplikasi RS online dan ASPAK (Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan),” jelas Allin.

Ia memaparkan, data sesuai kelasnya di aplikasi RS online harus memuat kriteria SDM lebih atau sama dengan 75 persen dan ASPAK lebih atau sama dengan 60%.

RSU Tangsel sudah melakukan update data pada aplikasi RS online dan ASPAK per 24 April 2019 dan sudah memenuhi kriteria sesuai kelasnya. RSU Tangsel mengetahui turun kelas setelah ada surat dari Kemenkes Nomor: HK.04.01/I/2963/2019 Hal: rekomendasi penyesuaian kelas rumah sakit sesuai reviu kelas rumah sakit tertanggal 15 Juli 2019.

**Baca juga: Reviu Kemenkes, RSU Tangsel: Kita Belum Turun Kelas.

Selanjutnya RSU Tangsel berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten/Kota dan Provinsi dan diperoleh penyebabnya adalah data yang sudah sesuai pada aplikasi RS online yang di update tanggal 24 April 2019 berubah menjadi tidak sesuai data SDM.

“Atau berkurang dari yang dipersyaratkan data SDM lebih atau sama dengan 75 persen,” tambah Allin.(yud)




Melongok Kondisi Lahan TPU Sari Mulya di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Proses rencana pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih panjang. Lahan yang terletak di Babakan, Kecamatan Setu, kini masih menjadi area sawah garapan yang dikelola warga sekitar.

Akses jalan menuju lokasi TPU Sari Mulya sangat sempit. Hanya bisa dilalui untuk satu mobil. Itu pun kontur tanahnya sedikit becek.

“Oh TPU Sari Mulya. Bapak belok kiri di gang yang ada agak becek itu, nanti di depan tower tinggi, belok kiri. Nanti di situ ada gapuranya,” jelas warga sekitar, Rabu (23/7/2019).

Menuju lokasi akan ditemui bangunan gapura dan pos warna biru beserta abu-abu. Pada bangunan tertulis Tempat Pemakaman Umum Sari Mulya, dan untuk menuju lahan yang akan dijadikan kuburan jaraknya sekitar satu kilometer.

Tibalah di lokasi yang terhampar tanah luas. Di lokasi itu sejumlah petani sawah garapan sibuk bekerja menanam padi. Dinas Perumahan Kawasan, Permukiman dan Pertanahan Kota Tangsel sudah mondar-mandir menggandeng warga sekitar.

“Baru sekedar sosialisasi,” ujar Sirin, warga lainnya. Kakek empat cucu dan dua buyut itu mengaku belum mengetahui kepastian pembebasan lahan.

**Baca juga: Reviu Kemenkes, RSU Tangsel: Kita Belum Turun Kelas.

Sebab para pemilik lahan masih keukeuh dengan harga yang dipatok. “Belum selesai masalahnya dengan warga sini,” jelas kakek Sirin.

“Ga terima orang sini. Belum selesai tanahnya. Masih kusut ini. Bukanya ga setuju. Setuju-setuju aja sih bangunya. Cuman belum selesai aja dengan warga sini,” tambah Sirin.(yud)




Reviu Kemenkes, RSU Tangsel: Kita Belum Turun Kelas

Kabar6.com

Kabar6-Pelaksana tugas Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Allin Mahdaniar menolak anggapan lembaganya disebutkan turun kelas. Hal itu mengacu dari terbitnya rekomendasi reviu penyesuaian kelas dari C menjadi D.

“Koreksi, kita belum turun kelas,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (23/7/2019).

Allin menerangkan, rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia itu hanya hasil reviu yang bisa diklarifikasi bila rumah sakit keberatan.

“Dan reviu ini bukan berdasarkan kemenkes turun ke lapangan,” terangnya.**Baca juga: Begini Kata Dewan Tipe RSU Tangsel Turun Kelas.

Melainkan, Allin bilang, dari hasil turun lapangan yang dilakukan rutin oleh Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan untuk kredensialing. “Tidak ada yang direkom turun kelas untuk rumah sakit se-Banten,” ujar Allin.

Menurutnya, Dinas Kesehatan di kabupaten/kota dan propinsi se-Banten serta Persi akan bersama-sama mengajukan keberatan dengn membawa data pendukung kesesuaian kelas rumah sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014.(yud)




Begini Kata Dewan Tipe RSU Tangsel Turun Kelas

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ahmad Syawqi hari ini gagal memanggil pengelola Rumah Sakit Umum (RSU) setempat.

Pemanggilan terkait hasil rekomendasi reviu Kementerian Kesehatan RI atas penyesuaian kelas yang turun dari tipe C menjadi D.

“Karena kalau melihat dari status tingkatan kota ini tidak memiliki RSU,” ungkapnya menjawab pertanyaan kabar6.com, Senin (22/7/2019).

Menurut Syawqi, jika berkepanjangan maka rumah sakit yang terletak di Jalan Padjajaran, Kecamatan Pamulang, itu menjadi status quo. Artinya, Kota Tangsel tak lagi punya RSU.

“Jadi RSU harus merujuk lagi dong ke rumah yang yang lebih tinggi,” ujar politikus asal Partai Gerindra tersebut.**Baca juga: Driver Tuyul di Tangsel Sehari Mainkan 16 Order Fiktif.

Ia menambahkan, jika dibiarkan berkepanjangan maka Kota Tangsel tak lagi punya RSU. Komisi II DPRD Kota Tangsel mendorong kepada pemerintah daerah agar segera melakukan pembenahan.

Syawqi melihat masalah ini hanya persoalan administrasi yang harus dipenuhi oleh pengelola RSU Tangsel. “Pengakuan RSU kini mereka sedang melakukan upaya keberatan,” tambahnya.(yud)




Driver Tuyul di Tangsel Sehari Mainkan 16 Order Fiktif

Kabar6.com

Kabar6-Delapan orang tersangka komplotan pengemudi ojek online palsu atau driver tuyul di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diringkus polisi. Pelaku melakukan order fiktif hingga setiap harinya per orang berhasil meraup uang Rp 300 ribu dari poin yang dikumpulkan.

“Saya sehari bisa mainin orderan 15 sampai 16 kali,” ungkap Dian Azhari, salah satu tersangka menjawab pertanyaan kabar.com di Mapolres Tangsel, Senin (22/7/2019).

Ia menjadi otak pelaku aksi pembobolan sistem Gojek dan Gocar. Awalnya berprofesi sebagai driver. Tetapi setelah tahu sistem permainan aplikasi tersebut, dirinya pun mulai bermain curang.

“Saya belajar otodidak melihat di Youtube. Ada semuanya, lengkap. Lalu saya download aplikasi Fake GPS yang ada di playstore. Gratis. Tidak bayar,” terang Dian.

Setelah dicoba dan berhasil, Dian akhirnya melibatkan rekan-rekannya. Ada yang sesama driver ojek online, sopir tembak, dan pengangguran. Mereka lalu membentuk basecamp di warung kopi pinggir jalan.

“Aplikasi didapat mengunduh di playstore. Pertama lokasi driver dan melakukan pemesanan, dari order nganter sampe ke tujuan akhir 30 menit. Kita tidak pakai bintang, karena tidak pengaruh,” jelasnya.

**Baca juga: 8 Driver Tuyul Diringkus di Warung Kopi Serpong.

Diakui Dian, dalam sehari kawanannya bisa meraih poin hingga Rp3 juta lebih. Uang tersebut, lalu dibagikan kepada setiap anggota jaringan dengan angka berbeda.

“Rp3 juta itu semuanya. Sebulan paling sedikit Rp8-10 juta. Itu untuk dua akun Gojek dan Gocar. Ya, dari kedua akun itu. Kalau ditotal, semua masing-masing punya akun. Saya punya dua akun,” jelasnya.(yud)