1

DPD Perank Belum Temukan Jejak Flakka di Tangsel

Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution.(BL)

Kabar6-Selain gencar melakukan sosialisasi anti narkoba, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perank (Perkumpulan Anti Narkoba) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), juga terus mempelajari geliat peredaran narkoba, khususnya di kalangan pelajar di wilayahnya.

DPD Perank Tangsel hingga kini mayakini masih belum menemukan kasus narkoba mematikan jenis Flakka. Sedianya, narkoba ini memiliki sifat adiktif dan mampu mengubah perilaku seseorang.

Tak hanya itu, Flakka bahkan bisa bikin penggunanya menjadi seperti zombie. Flakka merupakan ganja campuran berbentuk kristal putih. “Sampai saat ini kita belum temukan kasus Flakka di Tangsel,” ujar Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution kepada kabar6.com, Jumat (18/8/2017).

Pria yang akrab disapa Bang Anas ini percaya bila narkoba Flakka belum masuk ke Indonesia, meski memang efek mabuk Flakka memang sudah banyak tersebar di jejaring sosial youtube.

“Saya percaya, Flakka itu belum ada di Indonesia. Tapi efek mengerikan Flakka yang sudah banyak tersebar di youtube, membuat kita jadi sangat khawatir,” ujarnya.

Sedemikian parahnya efek Flakka pada tubuh penggunanya, diklaim Bang Anas membuat pihaknya semakin gencar mensosialisasikan bahaya penggunaan narkoba pada tubuh, khususnya pada kalangan remaja usia sekolah.

“Untuk itu, kami mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan memerangi narkoba. Karena sedianya, pemberantasan narkoba adalah tanggungjawab kita bersama sebagai generasi muda,” ujarnya.**Baca juga: Dishub Banten Meradang, Bandara Bansel Batal Dibangun.

Seperti diketahui, hasil investigasi yang dilakukan DPD Perank Tangsel menyimpulkan bila hingga kini kalangan pelajar di tanah air, khususnya Tangsel sangat rawan terhadap sasaran peredaran narkoba.**Baca juga: Perank Tangsel Klaim Cimeng Paling Diminati Pelajar.

Perank juga menyimpulkan, hingga kini jenis narkoba paling familiar dikalangan pelajar adalah ganja alias cimeng. Sedangkan narkoba jenis sabu, lebih dininati oleh kalangan pekerja atau usia produktif.(BL)




Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel, Begini Jawaban Kemal

Kemal Mustafa. (yud)

Kabar6-Kemal Mustafa tak tinggal diam saat mengetahui pernyataan bernada tantangan buat dirinya. Malah, Kemal menegaskan dirinya akan menyerahkan data-data jika pimpinannya menginginkannya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Muhamad sempat menanggapi ‘nyanyian’ Kemal. Muhamad menyayangkan sikap Kemal yang tidak membeberkan secara detail temuan atau data dugaan korupsi Rp33 miliar tersebut.**Baca Juga: Kemal Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel

Dengan tegas Kemal mengatakan dirinya siap membeberkan data-data dugaan penyelewengan APBD Kota Tangsel jika atasannya yakni Sekda Kota Tangsel dan Walikota Tangsel meminta.

“Saya ini kan anak buah. Perintahkan dong saya secara resmi. kalau saya diperintahkan secara resmi untuk membeberkan data-data di hadapan beliau-beliau itu, saya akan lakukan. Saya siap,” ungkap Kemal yang juga menjabat Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel menjelaskan.**Baca Juga: Kemal ‘Nyanyi’ Soal Korupsi Rp33 M di Tangsel

Dirinya juga menegaskan sudah melayangkan aduan kepada Mabes Polri terkait dugaan penyelewengan APBD Tangsel senilai Rp33 miliar. Data tersebut bisa menjadi petunjuk awal bagi aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas penyelewengan dana APBD Kota Tangsel. Total anggaran kas daerah yang dikorupsi jumlahnya mencapai Rp33 milliar lebih.

Berita Sebelumnya, Sekda Kota Tangsel, Muhamad, menanggapi datar atas sikap dan prilaku bawahannya tersebut. Ia justru heran melihat manuver Kemal sampai melapor ke Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Mabes Polri.**Baca Juga: Lagi, Kemal Mustapa ‘Nyanyi Merdu’ di Youtube

“Bagus Kemal begitu. Dia kenapa enggak jadi asisten Kapolri saja,” ungkapnya bernada menyindir saat dihub‎ungi kabar6.com, Kamis (17/8/2017).

Muhamad pun mengajurkan kepada Kemal segera ajukan mutasi agar bisa berkantor di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Bila sudah bertugas di Mabes Polri maka anak buahnya tersebut dapat leluasa mengurusi persoalan hukum. Ia juga me‎nyayangkan Kemal yang tidak berani membeberkan data temuannya secara detail.(az)




BKPP Tangsel: Awas Penipuan Berkedok Naik Pangkat

Pemkot Tangsel gelar apel upcara di Cilenggang.(‎yud)

Kabar6-‎Lima orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melapor telah menjadi korban penipuan. Mereka diiming-imingi bisa memperoleh kenaikan jabatan asalkan menyetor uang Rp10 juta.

Kepala Badan Kep‎egawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi, mengungkapkan hanya ada satu PNS berinisial S yang terlanjur menyetor uang. Korban mengaku telah mentransfer uang ke rekening Bank Mandiri atas nama Nur Azizah.

“Pas udah nyetor S baru sadar ketipu. Tapi kalau yang empat orang pelapor buru-buru koordinasi dulu ke kami menanyakan kebenarannya,” kata Apendi, Senin (‎18/8/2017).

Dijelaskan, S sempat ditelepon oleh seorang pria yang mengaku bertugas di BKPP Tangsel. Pelaku penipuan ‎berjanji siap mempromosikan serta menaikan pangkat korbannya asalkan mentransfer uang ke nomor rekening tersebut.

Apendi mengimbau kepada seluruh PNS di Kota Tangsel agar tidak mudah percaya bila ada yang menjanjikan dengan modus‎ serupa. Ia mengapresiasi kepada empat orang calon korban yang jeli sehingga luput tertipu.**Baca juga: Kemal Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel.

“Awas penipuan berkedok promosi atau kenaikan pangkat. Sekarang ini modus penipuan sedang marak,”‎ imbaunya.(yud)




Kemal Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel

Sekda Kota Tangsel Muhamad

Kabar6‎-Suara lantang yang digaungkan Kemal Mustapa dianggap angin lalu oleh atasannya. Pejabat yang bertugas di Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu melaporkan kasus dugaan korupsi yang terjadi di institusinya sendiri.

Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Muhamad, menanggapi datar atas sikap dan prilaku bawahannya tersebut. Ia justru heran melihat manuver Kemal sampai melapor ke Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Mabes Polri.**Baca Juga: Lagi, Kemal Mustapa ‘Nyanyi Merdu’ di Youtube

“Bagus Kemal begitu. Dia kenapa enggak jadi asisten Kapolri saja,” ungkapnya bernada menyindir saat dihub‎ungi kabar6.com, Kamis (17/8/2017).

Muhamad pun mengajurkan kepada Kemal segera ajukan mutasi agar bisa berkantor di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Bila sudah bertugas di Mabes Polri maka anak buahnya tersebut dapat leluasa mengurusi persoalan hukum.**Baca Juga: Kemal ‘Nyanyi’ Soal Korupsi di Tangsel Rp33 M

Ia juga me‎nyayangkan Kemal yang tidak berani membeberkan data temuannya secara detail. ‎Tim khusus telah dibentuk dan sedang bekerja.

Tugasnya untuk menelusuri rekam jejak sepanjang Kemal berkarir di lembaga pemerintahan. “Kenapa tidak disebutkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang mana yang dia tuduh itu,” ‎tegas Muhamad.(yud)




HUT RI, Pedagang Pasar Ciputat Gelar Lomba

Pedagang Pasar Ciputat gelar lomba.(cep)

Kabar6-Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Para pedagang Pasar Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar beragam perlombaan.

Ketua Panitia Lomba Sri Handayani mengatakan, perlombaan yang di lakukan para pedagang ini untuk meriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Adapun perlombaan yang dipertandingkan di antaranya lomba makan kerupuk, lomba masukin belut ke dalam botol, joged balon serta lomba karaoke.

“Kegiatan ini sengaja digelar untuk memyambut HUT RI ke-72. Sedangkan, untuk peserta lomba kami libatkan para pedagang dan keamanan pasar Ciputat,” ungkap Sri Handayani kepada Kabar6.com, Kamis (17/08/2017).**Baca Juga: HUT RI KE 72, Lansia di Parung Serab Ikut Upacara Bendera

Bagi peserta yang berhasil keluar sebagai pemenang, kata Sri, panitia akan memberikan berbagai hadiah menarik.

“Hadiah kami berikan langsung pada hari ini selesai lomba,” ucapnya.**Baca Juga: Lomba Bakiak Kementrian BUMN di Anyer

Uniknya perlombaan di gelar di terowongan Pasar Ciputat. Para pedagang tetap berdagang sambil mengikuti kegiatan lomba.

“Berlomba sambil melakukan aktivitas berdagang. Kalau ada pembeli disuruh menggu sebentar sampai selesai lomba,” katanya.(cep)




Menristek Nasir: Penggunaan Medsos Sering Kebablasan

Menristek dan Dikti saat memberi keterangan pers.(yud)

Kabar6-‎Media sosial (Medsos) saat ini telah berkembang dengan pesat. Bahkan, Medsos kini terlanjur menjadi trend bagi atau gaya hidup manusia modern.

Meski demikian masih banyak ditemui penggunanya kebablasan dalam memanfaatkan peranan positif dalam dunia komunikasi yang telah menciptakan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan sosial dan peradaban manusia.

‎Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Muhammad Nasir, mengatakan, akhir-akhir ini kebebasan berekspresi sering disalahgunakan di media sosial. Nilai-nilai toleransi kerap diabaikan penggunanya demi memenuhi kepentingan tertentu.

‎”Seperti hujatan, cacian, fitnah, penyampaian ujaran kebencian, aksi radikalisme, disebarluaskan,” katanya ‎saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-72 di Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Kamis (17/8/2017).

Nasir pun mengajak kepada seluruh pengguna media sosial dapat memanfaatkan saluran teknologi komunikasi secara bertanggungjawab.‎ Bisa dengan bijak menggunakan media sosial untuk hal yang lebih positif.

“Saya mengajak bersama-sama untuk bertangungjawab menangkal kebencian, hujatan, cacian dan aksi radikalisme dengan kembali menuju kebhinekaan di hari kemerdekaan ini,” pesan Nasir.

Pada kesempatan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-72, secara simbolis Nasir juga memberikan penghargaan Satya Lencana Karya Satya kepada Aparatur Sipil Negara di Kemenristekdikti yang telah melakukan pengabdian sebagai abdi negara di atas 10,20 dan 30 tahun.**Baca juga: HUT RI KE 72, Lansia di Parung Serab Ikut Upacara Bendera.

Pidatonya dihadapan ratusan peserta upacara, Nasir juga mengajak untuk selalu meningkatkan kerjasama dalam membangun riset, teknologi, dan pendidikan tinggi dengan penuh integritas, etos kerja dan semangat goting royong serta mengedepankan kepentingan dan masa depan Indonesia.**Baca juga: Kemal ‘Nyanyi’ Soal Korupsi di Tangsel Rp33 M.

“Semoga Allah SWT selalu memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua, Dirgahayu Indonesi, dirgagayu 72 tahun Indonesia. merdeka, merdeka,” pekik M. Nasir disambut teriakan peserta upacara.(yud)




Perank Tangsel Klaim Cimeng Paling Diminati Pelajar

Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution.(BL)

Kabar6-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perank (Perkumpulan Anti Narkoba) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus menggencarkan upaya sosialisasi anti narkoba diwilayahnya.

Untuk saat ini, sosialisasi yang digencarkan Perank lebih menitik beratkan sasaran pada kalangan pelajar, khusunya pelajar tingkat SMP dan SMU.

“Dari investigasi yang kami lakukan selama ini, umumnya narkoba jenis cimeng (ganja) masih paling diminati bagi kalangan pelajar,” ujar Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution, kepada kabar6.com, Kamis (17/8/2017).

Meski demikian, Ali juga tak menampik bila saat ini peredaran narkoba jenis sabu paling mendominasi. “Kalau sabu, biasanya digunakan oleh kalangan pekerja atau masyarakat usia produktif. Kalangan pelajar kurang  menyukai sabu, karena harganya yang relatif mahal,” ujarnya.

Seiring dengan makin maraknya peredaran narkoba diklangan pelajar, Perank Tangsel saat ini berkomitmen untuk terus menngencarkan sosialisasi anti narkoba bagi kalangan pelajar.

“Saat ini kita terus berkoordinasi dengan Perank Banten, guna mematangkan konsep sosialisai anti narkoba dengan menggunakan metode drama,” ujar pria yang akrab disapa Bang Anas (Ali Nasution) itu lagi.

Ditanya ihwal jumlah pengguna narkoba di Banten dan Tangsel, Bang Anas mengaku belum biosa merinci secara pasti, mengingat saat ini pihaknya masih harus berkoordinasi dengan pihak Badan Narkotika Nasional, baik ditingkat wilayah maupun Banten.

“Saat ini saya belum bisa menjelaskan, karena tentunya kami masih harus berkoordinasi dengan pihak BNN. Karena sampai saat ini, kami sendiri masih belum memiliki Bank Data terkait jumlah pengguna narkoba di Tangsel maupun Banten,” ujarnya.(BL)




Kemal ‘Nyanyi’ Soal Korupsi Rp33 M di Tangsel

Kemal Mustafa. (yud)

Kabar6-‎Kemal Mustapa, kembali bersuara lewat ‘nyanyian merdu’. Pejabat di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini melaporkan penyelewengan institusinya ke Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri.

“Semua uang yang dikorupsi dari APBD,” ungkapan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Kemal Mustapa, kepada kabar6.com di kantornya kawasan BSD, Kecamatan Serpong, Kamis (17/8/2018).‎**Baca Juga: Pemkot Tangsel, Apa Kabarnya Kasus Kemal

Ia mengklaim kantongi data Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) yang diselewengkan oleh oknum di sejumlah organisasi perangkat daerah.‎ Salinan fotocopy pun telah diserahkannya langsung ke perwira bintang satu Bareskrim Mabes Polri.**Baca Juga: Begini Reaksi Pesbukers Tonton Video Kemal‎ Mustapa

Data tersebut bisa menjadi petunjuk awal bagi aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas penyelewengan dana APBD Kota Tangsel. Total anggaran kas daerah yang dikorupsi jumlahnya mencapai Rp33 milliar lebih.**Baca Juga: Belum Ditindak, Bisa Jadi Tuduhan Kemal Benar

Ia berharap, Tim Densus Tipikor Bareskrim Mabes Polri dapat segera mengungkap tabir kasus dugaan tindak pidana korupsi di Kota Tangsel. Pertama, laporan data berkaitan dengan program serta kegiatan non teknis yang dibiayai dari APBD Perubahan 2015.
 
‎Kemal mengkalkulasi jumlah kerugian negara menembus angka sekitar Rp5 miliar lebih. ‎Laporan kedua terkait dengan korupsi untuk program dan kegiatan teknis yang nilainya sebanyak Rp7 milliar lebih. alokasinya bersumber dari APBD murni 2015.

“Modus korupsinya hampir sama. Utak-atik SPj (surat pertanggungjawaban)‎,” terang Kemal. Ia juga mengaku,‎ dalam waktu dekat akan kembali menyerahkan data kasus serupa ke aparat Korps Bhayangkara yang berkantor di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Total jumlah pulus yang diselewengkan secara berjamaah dan masif dalam laporan ketiganya mencapai Rp21 milliar. Uang itu dialokasikan untuk pos belanja tidak langsung atau belanja pegawai.

Kemal mengungkapkan, praktek tindak pidana korupsi ini sudah berlangsung sejak Tahun Anggaran 2013-2017. Menurutnya, ada beragam modus korupsi yang sering dilakukan.

Seperti untuk membayar honor kegiatan pegawai serta tamu undangan, biaya sewa tempat serta makan dan minum acara rapat koordinasi serta sosialisasi,‎ pencairan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) ke dalam dan luar kota hingga luar negeri.

“Coba saja Anda telusuri ke hotel-hotel dan restoran yang biasa dipakai untuk acara rapat. Celah korupsi dari biaya pemakaian tempat usaha tersebut sangat besar. Lihat juga pajaknya, belum tentu dibayar,”‎ sebutnya.(yud)




Infonya, Nenek Elih Punya Keluarga Bukan Tunawisma

Nenek Elih saat ditemukan di pos.(Dok K6)

Kabar6-Elih (73), nenek renta korban penganiayaan yang ditemukan terluka parah hingga akhirnya tewas dikabarkan bukan kalangan tunawisma. Pada Minggu siang kemarin, Elih ditemukan tergeletak bersimbah darah di pos salahsatu ormas.

Lokasi perkara peristiwa memilukan itu terletak di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Elih ditemukan dalam kondisi pergelangan tangan kanan sudah putus.**Baca Juga: Nenek Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Bernama Elih

“Nenek itu punya anak. Sama anaknya sering dikasih tahu agar jangan sering tiduran di pos,” kata Sekjen MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangsel, Iwan Pristiasya saat dihubungi kabar6.com, Rabu (16/8/2017).

Menurut keterangan anak buahnya, di pos Pengurus Anak Cabang (PAC) Lengkong Karya itu sudah lama jarang ditongkroni para kader Ormas Pemuda Pancasila. Elih sudah seringkali diingatkan oleh anaknya tetapi tidak pernah digubris.**Baca Juga: Nenek Elih Korban Penganiayaan di Tangsel Akhirnya Tewas

Iwan meyakini, bahwa pelaku yang sadis menganiaya nenek Elih bukan dari kalangan kader Ormas Pemuda Pancasila. ‎”Sama anaknya juga sudah sering disuruh pulang. Tapi memang enggak pernah mau,” ujar Iwan Angus, panggilan akrabnya.

Dihubungi terpisah, hal senada juga diutarakan oleh Hani Eko Pertiwi (34), warga sekitar lainnya. Ia‎ mengamini bahwa nenek Elih sebenarnya punya keluarga dan anak-anak serta cucu.**Baca Juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara

“Nenek Elih itu suka pakai perhiasan gelang emas lho,” ujar wanita berjilbab itu. Menurut kabar dari warga asli, Nenek Elih diketahui sudah lama bermukim di Kampung‎ Buaran, Lengkong Karya.

“Tapi memang sih sudah agak pikun. Maklum lah bang usianya kan sudah sepuh,” tambah Hani.‎

Nenek Elih juga menderita luka parah pada lengan tangan kanannya yang nyaris‎ putus. Sedangkan di bagian pinggang dan paha kanannya terdapat luka sayatan senjata. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Medika Serpong tapi nyawanya tak tertolong. Akhirnya ia meninggal dunia karena diduga telah banyak kehabisan darah.

Di kalangan awak media tersiar kabar jasadnya belum dijemput oleh keluarganya. Kini jasad nenek Elih masih terbujur kaku di instalasi ruangan kamar mayat RSU Tangerang.

“Penyelidikan dan penyidikan masih terus kami lakukan. Mohon beri kesempatan dan waktu untuk kami mengungkap serta menangkap pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Yurikho Alexander.(yud)




Duh, Nyawa Ratusan Murid SDN Ciputat 4 Terancam

Kondisi Gedung SDN 4 Ciputat bahayakan siswa. (yud)

Kabar6-Proyek renovasi bangunan gedung yang mangkrak sangat berbahaya bagi murid-murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Tercatat sudah empat tahun gedung telah direnovasi hingga menyedot uang alias pulus sekitar Rp12,5 miliar. Tapi sampai sekarang belum rampung.

Pantauan kabar6.com, lokasi perkara berada persis di belakang Kantor Kelurahan. Pada semua sisi kanan gedung berlantai tiga itu belum dipasang pagar pembatas. Kondisi itu tentu sangat mengkhawatirkan lantaran dapat kembali mengancam keselamatan nyawa peserta didik dan masyarakat sekitar.**Baca Juga: Bocah Tewas, Begini Kondisi‎ SDN 4 Ciputat

“Tahun ini memang sudah direncanakan ada paket pekerjaan pembuatan pagar di SDN Ciputat 4,” kata Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel Buwana Mahardika, saat dihubungi kabar6.com‎, Rabu (16/8/2017).

Diterangkan, progres pekerjaan renovasi yang memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 Kota Tangsel‎ baru di kisaran 92 persen. ‎Artinya, Buwana bilang, pekerjaan lanjutan TRK SDN Ciputat 04 masih menyisakan sekitar delapan persen‎.**Baca Juga: 4 Tahun, Anggaran Pembangunan SDN 4 Ciputat Rp12,5 miliar

Tahun ini pekerjaan renovasi dijanjikan akan kembali berlanjut. Perbaikan sarana dan prasarana gedung antara lain, pembuatan pintu, pagar bagian sisi tingkat gedung dan bagian atap plapon.‎

Pada periode 2016 kemarin proyek renovasi lanjutan telah menyedot pulus senilai Rp4.983.130.400. Pekerjaannya digarap oleh kontraktor PT Sadar Karya Dinamis, tapi tidak bisa rampung.

“Belum dikerjakan eh keburu ada kecelakaan anak jatuh duluan,” terangnya.**Baca Juga: Begini Kronologis Balita Jatuh di Gedung SDN 04 Ciputat

Ia berharap insiden serupa tidak kembali terulang. Diimbau kepada pihak pengelola sekolah serta orangtua/wali murid dapat ekstra menjaga anak-anaknya yang bermain di lantai atas bangunan gedung.

Saat disinggung ihwal alasan pembangunan gedung SDN Ciputat 4 sama halnya dengan satu periode masa bakti pasangan kepala daerah di Tangsel, Buwana enggan menjawab.**Baca Juga: Balita Tewas Terjun Bebas dari Gedung SDN 4 Ciputat

Alasannya ketika itu masih di bawah kendali Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman (DTKBP) Kota Tangsel.  “Kalau soal alasan kenapa lama enggak rampung, silahkan saja tanyakan langsung kepada pejabat yang terkait,” elaknya.

Diketahui,‎ renovasi gedung yang mangkrak akhir pekan kemarin menelan korban jiwa. Kronologisnya berawal saat Afkar (3), ‎anak semata wayang dari pasangan suami istri, Riyanto (30) dan Tia (23), ikut neneknya menjemput bibinya yang akan pulang sekolah.

Akibat lalai dalam pengawasan bermain, ia terjatuh dari lantai 3 gedung SDN Ciputat 4. Balita yang tercatat sebagai warga‎ Gang Langgar RT 12 RW 11 Nomor 41, Kedaung, Kecamatan Pamulang, itupun terluka parah di bagian kepala.

Afkar menderita luka hingga gegar otak. Korban sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang instalasi UGD di Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat. Tetapi Aakhirnya meninggal dunia pada Senin dinihari kemarin.

Senin sore jasadnya telah dimakamkan di TPU Kedaung. Kesokan harinya Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany datang melayat ke rumah duka. Airin berjanji siap menjamin biaya perobatan selama Afkar menjalani perawatan medis.(yud)