1

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Amankan 7 Tersangka Pemalsu Dokumen

Kabar6.com

Kabar6-Polres Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta berhasil mengungkap kasus pemalsuan dokumen dan mengamankan sebanyak 7 orang tersangka dalam pemalsuan dokumen tersebut.

Kapolresta AKBP Arie Ardian Rishadi mengatakan pemalsuan dokumen tersebut berupa SIM, KTP dan SKCK sebagai sarat untuk melakukan pendaftaran menjadi driver Go-car.

“Yang sudah kita tangkap ada sebanyak tujuh orang tersangka,” ujar Kapolres saat memberikan keterangan kepada wartawan di Taman Integritas Polres Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (9/10/2019).

Arie menjelaskan para pelaku tersebut mempunyai peran masing-masing, dimana yang satu berinisial NF sebagai pembuat dokumen, yang kedua HA adalah penyalur atau sebagai calo yang mencari pelanggan.

“Dan yang lima orang adalah pengguna surat- surat palsu tersebut,” jelasnya.**Baca juga: Lapak Limbah Terbakar, BPBD Terjunkan 6 Unit Armada.

Bahan dokumen tersebut menggunakan bahan yang asli yang didapatkan dari seorang pencopet yang tinggal di wilayah Jakarta Pusat namun tersangka tersebut hanya menggunakan cairan untuk merubah dokumen itu.

Pelaku jerat pasal 263 ayat 1 ayat 2 dan pasal 264 KUHPidana dengan ancaman 8 tahun penjara. (Oke)




Ribuan HP Ilegal dengan Nilai Rp3 Miliar Dimusnahkan di Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6-Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta memusnahkan 2.464 unit telepon seluler ilegal hasil pencegahan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Pemusnahan ribuan gadget tersebut perkiraan nilai sebesar Rp3, 5 miliar.

Pemusnahan ribuan ponsel pintar dengan ragam merek ternama itu dilakukan dengan cara dilindas menggunakan alat berat. Sebelum dilindas, ponsel itu sempat direndam dengan air larutan garam.

Kepala Kantor Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta Erwin Situmorang mengatakan, seluruh ponsel ilegal yang dimusnahkan itu merupakan hasil penegahan di setiap terminal Bandara Soekarno-Hatta dalam periode tahun 2018.

“Sepanjang Juni-Desember 2018 itu pihaknya berhasil menegah sebanyak 22 kali penumpang yang berupaya membawa masuk ponsel ke Indonesia dari Hongkong dan Singapura,” ujar Erwin dalam jumpa pers di halaman Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, Selasa (8/10/2019).

Ribuan HP tersebut, kata Erwin, berupaya masuk ke Indonesia tanpa melewati mekanisme yang berlaku. Erwin menyebut, para penumpang itu merupakan importir ilegal yang masuk tanpa membayar pajak

**Baca juga: Lapas Pemuda Tangerang Gelar Deteksi Dini TBC.

“HP merupakan barang yang dibatasi bahwa barang itu hanya diimpor secara resmi oleh importir yang sudah mendapatkan izin dari Kemenkominfo sehingga masyarakat hanya dizinkan bawa 2 unit HP jika masuk ke Indonesia,” katanya.

Jika tidak dicegah, HP ilegal ini akan beredar dan dijual secara tidak resmi sehingga dapat merusak perekonomian Indonesia lebih baik dimusnahkan.

“Kalau dibiarkan dijual nanti importir resmi tidak akan lagi mau berjualan resmi sehingga pajaknya berhenti dan ekonomi mati,” tandasnya.(Oke)




Terminal LCC Bandara Soekarno-Hatta Diklaim Tumbuh Pesat

Kabar6.com

Kabar6-Pasar penerbangan hemat rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta diklaim terus mengalami pertumbuhan.

VP of Corporate Communication Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan pada periode 1 Januari – 20 September 2019, jumlah penumpang maskapai berbiaya hemat (low cost carrier/LCC) khusus rute internasional di Soekarno-Hatta mencapai 3,16 juta penumpang.

“Jumlah tersebut meningkat sekitar 4% secara year-to-date dibandingkan dengan periode 1 Januari – 20 September 2018 sebanyak 3,04 juta penumpang,” kata Yado, (Senin, 23/9/2019).

Sementara itu, pergerakan pesawat pada 1 Januari-20 September 2019 tercatat 22.805 penerbangan atau naik 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni 21.517 penerbangan.

Adapun maskapai LCC yang melayani penerbangan rute internasional di Soekarno-Hatta adalah AirAsia Group, Lion Air Group, Jetstar, Citilink, Cebu Pacific dan Scoot.

Setiap harinya total terdapat 104 penerbangan rute internasional yang dioperasikan maskapai LCC di Soekarno-Hatta, terdiri dari 51 keberangkatan dan 53 kedatangan. Rata-rata, terdapat 4 penerbangan per jam.

Penerbangan maskapai LCC dari Soekarno-Hatta saat ini didominasi tujuan negara-negara di ASEAN, selain juga terdapat rute menuju China. Adapun Angkasa Pura II bersama maskapai saat ini tengah gencar membidik pasar penerbangan jarak jauh atau long haul.

Salah satu penerbangan long haul yang akan dibuka pada Oktober-Desember adalah rute Jakarta – Frankfurt (Jerman) oleh satu maskapai LCC yakni Citilink.

Bandara Soekarno-Hatta mampu memaksimalkan aset yang ada guna mengoptimalkan dan menggairahkan pasar LCC khususnya rute internasional.

Di samping itu, lanjut Yado Yarismano, sekitar 60% penumpang di Soekarno-Hatta adalah generasi millennial yang merupakan target pasar utama bagi maskapai di segmen LCC.

“Pasar sangat merespons positif untuk segmen LCC rute internasional, dan Angkasa Pura II mengoptimalkan pertumbuhan itu di mana salah satunya dengan menetapkan Terminal 2F sebagai terminal khusus LCC mulai 1 Mei 2019.”

“Melalui LCC Terminal 2F, operasional penerbangan maskapai di segmen LCC juga dapat lebih optimal dan efisien. Saat ini tingkat ketepatan waktu atau on-time performance khusus keberangkatan maskapai LCC mencapai 82%,” jelas Yado Yarismano.

Angkasa Pura II juga sudah memiliki rencana revitalisasi LCC Terminal 2F yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan, dan kemudahan.

Sesuai dengan pola bisnis penerbangan berbiaya hemat, nantinya di LCC Terminal 2F akan mengutamakan fasilitas digital.

jumlah check-in desk konvensional di LCC Terminal 2F akan dikurangi dari 20 unit pada 2020 menjadi 10 unit pada 2022. Di sisi lain, jumlah fasilitas self check-in ditambah menjadi 40 unit.

Seiring dengan itu, Fasilitas self bag drop ditambah dari 10 unit pada 2020, menjadi 20 unit pada 2022.

**Baca juga: Hari ini, Maskapai Flynas Beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

“Pengembangan LCC Terminal 2F berkonsep technology implementation for value added services, dengan penerapannya melalui web check-in, self check-in, self bag drop dan lain sebagainya. Melalui itu semua, proses LCC Terminal 2F mampu mewujudkan proses keberangkatan dan kedatangan yang cepat sehingga menghadirkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan,” ujar Yado Yarismano.

LCC Terminal 2F merupakan wujud Angkasa Pura II dalam mendukung pertumbuhan pasar LCC. Tumbuhnya pasar LCC secara optimal dapat mendorong pertumbuhan pariwisata di Indonesia.(GFM)




JAS Airport Services Layani Flynas Airlines, Tangani Penerbangan Berjadwal

Kabar6.com

Kabar6-JAS Airport Services kembali menangani penerbangan berjadwal maskapai penerbangan Arab Saudi, Flynas Airlines yang beroperasi lagi di Indonesia setelah sempat terbang perdana tahun 2014 dan terhenti beberapa saat.

Kembali beroperasinya Flynas Airlines ini ditandai dengan penerbangan rute Jakarta – Madinah – Jeddah pada hari ini (22/9/2019) menggunakan armada B747-400 dan mengangkut 425 penumpang yang sebagian besar merupakan jamaah asal Indonesia.

Sedangkan yang hadir dalam acara kembali beroperasinya Flynas Airlines di Terminal 3 Bandara Int’l Soekarno Hatta yaitu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia ( Esam A. Abid Althagafi ) dan berbagai perwakilan dari Kementerian Agama, Angkasa Pura 2, Otorita Bandara, Imigrasi, Direktur Komersial Haji dan Umrah, dan PT Arrayyan al Mubarok selaku perwakilan lokal Flynas di Indonesia.

Flynas Airlines akan melakukan penerbangan berjadwal dengan rute yang sama sebanyak 2 kali seminggu yaitu tiap Selasa dan Minggu.

Adji Gunawan selaku Presiden Direktur JAS Airport Services mengatakan, “Dulu JAS pernah menangani Flynas Airlines yang terbang ke Indonesia sekitar tahun 2014. Berarti ini sudah kedua kalinya bagi JAS dan kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi Flynas.”

Terkait kepercayaan dari maskapai, JAS Airport Services pada usianya yang ke 35 tahun telah berhasil menambah pelanggan beberapa maskapai internasional seperti Rossiya Airlines dari Rusia dan Cargolux dari Luxembourg.

**Baca juga: Hari ini, Maskapai Flynas Beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Pencapaian JAS lainnya adalah pengembangan teknologi digital dalam bentuk aplikasi seluler JAS Kargo dan layanan asisten pribadi di bandara dengan menggunakan aplikasi seluler Airport Special Assistance (ASA).

JAS juga melakukan ekspansi bisnis ground handling dan kargo di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan yang terbaru adalah membuka fasilitas Priority Check-in di area Gate 1 Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk penumpang kelas bisnis dari maskapai yang menjadi pelanggan JAS.(GFM)




Hari ini, Maskapai Flynas Beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) melalui Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai penyedia jasa bandara menyatakan, ada maskapai penerbangan regular baru yang beroperasi di Terminal 3.

Maskapai internasional tersebut adalah Flynas. Maskapai asal Arab Saudi itu untuk pertama kalinya memulai beroperasi pada Minggu 22 September 2019.

Penerbangan perdana Flynas di Terminal 3 terjadi pada jadwal penerbangan XY 983 pukul 10.50 WIB. Adapun check-in counter berada di Island B14-B19.

Kelebihan dari Flynas salah satunya yakni direct flight.

Flynas memiliki penerbangan ke Indonesia langsung dari Jakarta ke Madinah, kembali dari Jeddah ke Jakarta.

Untuk diketahui, Flynas hanya akan melayani penerbangan Umrah dan Haji dengan jadwal penerbangan dua kali dalam sepekan yakni hari Minggu dan Selasa.

“Ini seakan menandai pertumbuhan konektivitas penerbangan. Kami sangat antusias dan akan menyambut kepercayaan Flynas. Terminal 3 memang kini semakin menunjukan pelayanan yang berkelas dunia,” ujar Febri Toga Simatupang, Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (22/9/2019).

**Baca juga: Dewan Minta Pemkot Tangerang Tertibkan Bangunan Tak Berizin.

Terminal 3 saat ini telah didukung dengan berbagai fasilitas berteknologi canggih dan modern. Seperti telah tersedianya mesin penanganan bagasi otomatis atau Baggage Handling System (BHS) yang memiliki pendeteksi keamanan sampai level 5, mesin check-in mandiri, CCTV yang terpasang di 600 titik dan WiFi. Karenanya, Febri optimis Terminal 3 akan menjadi pemicu berkembangnya bisnis Flynas.

“Kami memang concern terhadap pelayanan. Termasuk pelayanan kepada para pengguna jasa penerbangan umrah dan haji. Setiap tahun PT Angkasa Pura II selalu berupaya meningkatkan pelayanan bagi para calon jemaah haji, baik pada periode keberangkatan mau pun saat kepulangan jemaah haji di Tanah Air,” terang Febri.(GFM)




Bandara Soekarno-Hatta Masuk Daftar Bandara Tersibuk Dunia

Kabar6.com

Kabar6–Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia pada 2018. Airport Council International (ACI) melaporkan bahwa Soekarno-Hatta berada di peringkat 20 besar bandara dengan jumlah penumpang paling banyak di dunia, tepatnya berada di peringkat ke-18.

Adapun jumlah penumpang di Soekarno-Hatta pada 2018 mencapai 66,9 juta penumpang atau meningkat sekitar 6,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Di kawasan ASEAN hanya ada dua bandara yang berada di peringkat 20 besar. Selain Soekarno-Hatta di peringkat ke-18, ada Changi (Singapura) di posisi ke-19.

VP of Corporate Communications Angkasa Pura II Yado Yarismano melalui keterangan tertulisnya, Kamis 19/9/2019, mengatakan Soekarno-Hatta sebagai kebanggaan bangsa selalu berupaya memperluas konektivitas penerbangan di Indonesia.

“Didukung Terminal 3 yang mulai beroperasi pada 2017, Soekarno-Hatta mampu memperluas konektivitas dan memaksimalkan potensi di sektor transportasi udara nasional sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.”

“Soekarno-Hatta juga memiliki dua rute internasional tersibuk di dunia yaitu penerbangan ke Singapura dan Kuala Lumpur di Malaysia. Rute domestik ke Surabaya, Bali dan Makassar juga menjadi yang tersibuk di dunia,” jelas Yado Yarismano.

Berdasarkan riset dari lembaga OAG, pada periode Maret 2018 hingga Februari 2019 rute Jakarta-Singapura menjadi rute internasional tersibuk ke-3 di dunia dengan 27.046 penerbangan.

Sementara itu, rute Jakarta-Kuala Lumpur berada di peringkat ke-5 rute tersibuk di dunia dengan 19.741 penerbangan.

Soekarno-Hatta juga melayani rute penerbangan domestik termasuk tersibuk di dunia yaitu Jakarta-Surabaya di peringkat ke-8 (37.762 penerbangan), Jakarta-Denpasar di peringkat ke-14 (31.958 penerbangan), dan Jakarta-Makassar di peringkat ke-18 (28.903 penerbangan).

“Pencapaian Soekarno-Hatta ini menandakan terus berkembangnya industri penerbangan nasional yang kami harapkan juga terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang. Angkasa Pura II, melalui 16 bandara yang dikelola perseroan, siap mengawal pertumbuhan industri penerbangan nasional,” ujar Yado Yarismano.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan termegah di Indonesia. Beroperasi dengan tiga terminal, yakni Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3, Soekarno-Hatta melayani sekitar 200.000 penumpang pesawat per hari.

Saat ini tengah dilakukan revitalisasi di Terminal 1 dan 2 untuk meningkatkan kapasitas dari masing-masing 9 juta penumpang, menjadi total 40 juta penumpang.

**Baca juga: Terminal Bandara Soekarno-Hatta Berubah Nama Traveloka , Ini Alasannya.

Ditambah dengan Terminal yang berkapasitas 25 juta penumpang, maka nantinya total kapasitas Soekarno-Hatta menjadi 65 juta penumpang per tahun. Total kapasitas tersebut belum termasuk Terminal 4 berkapasitas 45 juta penumpang yang mulai dibangun pada 2021.

Selain terminal penumpang pesawat, sisi udara Soekarno-Hatta juga dikembangkan melalui pengoperasian Runway 3 dan East Connecting Taxiway yang meningkatkan kapasitas landing dan take off pesawat.(GFM)




Terminal Bandara Soekarno-Hatta Berubah Nama Traveloka , Ini Alasannya

Kabar6.com

Kabar6–Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjalin kerja sama co-branding dengan Pegipegi dan Traveloka. Kerja sama co-branding dengan Pegipegi dilakukan di Terminal 1 dan Traveloka di Terminal 2.

Adapun kerja sama co-branding ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh bandara yang berada di bawah pengelolaan Angkasa Pura II.

Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan kerja sama co-branding dengan Pegipegi dan Traveloka berlangsung untuk periode tertentu serta hanya terkait aspek komersial, bukan operasional. Ini artinya seluruh kegiatan operasional bandara dan kewenangannya tetap melekat di Angkasa Pura II.

Lebih lanjut Agus Haryadi mengatakan, kerja sama co-branding ini dapat semakin memperkuat brand equity dari masing-masing pihak.

“Kerja sama ini hanya pada aspek komersial di terminal, sementara keseluruhan operasional terminal sepenuhnya masih di bawah Angkasa Pura II,” jelas Agus Haryadi, (Senin, 16/9/2019).

“Masing-masing pihak yakni Soekarno-Hatta, Pegipegi dan Traveloka memiliki nama besar, dan kami yakin kerja sama ini akan saling menguntungkan bagi seluruh pihak termasuk para penumpang pesawat,” jelas Agus Haryadi.

Melalui kerja sama ini, Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya dengan tentu saja terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Angkasa Pura II.

“Pegipegi dan Traveloka dapat memaanfaatkan 80% dari ruang komersial yang ada di terminal. Kerja sama ini juga tidak berdampak pada berubahnya nama terminal, hanya saja Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage,” ujar Agus Haryadi.

**Baca juga: Bandara Soekarno Hatta Klaim Ramah Disabilitas, ini Fasilitasnya.

Agus Haryadi mengatakan model kerja sama co-branding seperti ini sudah lazim diterapkan di sektor pelayanan publik terutama di luar negeri. Di dalam negeripun sudah ada kerjasama serupa. “Ya memang kalau di Indonesia belum banyak, dan ini masih tergolong baru, tapi setidaknya sudah ada beberapa tempat di Jakarta”.

“Strategi co-branding ini merupakan salah satu upaya kami dalam memanfaatkan aset secara maksimal untuk meningkatkan brand equity dan turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan,” jelas Agus Haryadi.(GFM)
—- —




Bandara Soekarno Hatta Klaim Ramah Disabilitas, ini Fasilitasnya

Kabar6.com

Kabar6–PT Angkasa Pura II (Persero) dan Kementerian Perhubungan mendorong penyelenggaraan pelayanan publik di sektor transportasi yang ramah bagi disabilitas.

Pada pekan ini, AP II dan Kemenhub mensosialisasikan pelayanan bagi disabilitas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional 2019.

Sebanyak 60 orang disabilitas dari berbagai organisasi seperti GAUN, GERKATIN, YPAC, MRAD, JFBT, PERTUNI dan Sarana Bina Daksa Budi Bhakti melakukan focus group discussion terkait layanan publik yang baik di sektor transportasi.

Para penyandang disabilitas juga sempat berkunjung ke Stasiun Kereta Bandara dan Terminal 3 untuk mengetahui fasilitas bagi disabilitas.

VP of Corporate Communications Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan pada Rabu 11 September 2019 di Terminal 3 Soekarno-Hatta juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama terkait pelayanan kepada disabilitas.

Penandatangan komitmen dilakukan oleh 23 BUMN dan swasta sektor transportasi udara, darat, laut, dan perkeretaapian.

“AP II berkomitmen untuk selalu menyediakan pelayanan terbaik kepada disabilitas, di mana bandara-bandara yang kami kelola telah memiliki sejumlah fasilitas khusus bagi disabilitas. Kami mengajak operator sektor transportasi lain untuk juga menyediakan layanan terbaik bagi disabilitas.”

“Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu terminal penumpang pesawat yang memiliki fasilitas cukup lengkap ramah disabilitas dan kami jadikan sebagai percontohan standar layanan disabilitas di bandara AP II lainnya,” ujar Yado Yarismano.

Sejumlah fasilitas bagi disabilitas yang ada di Bandara Soekarno-Hatta antara lain mulai dari area khusus tempat turun penumpang (drop zone) yang diberi warna kuning, kursi roda, toilet, lift khusus, mobil golf, dan travellator.

Di setiap terminal juga terdapat kursi prioritas bagi disabilitas, dan Skytrain sebagai sarana transportasi di dalam kawasan Soekarno-Hatta juga sangat ramah bagi disabilitas.

Selain itu, Soekarno-Hatta juga mengoperasikan bus berlantai rendah (lowdeck) yang ramah bagi pemakai kursi roda di sisi udara, lalu bus dengan fasilitas yang mempermudah pengguna kursi roda di sisi darat, serta menyiagakan personil customer service guna melayani kebutuhan para disabilitas.

**Baca juga: Terkait Kabut Asap, AP II Imbau Penumpang Pesawat Pantau Status Penerbangan Terkini.

Beberapa waktu lalu, Soekarno-Hatta juga sukses menyambut para atlet disabilitas yang bertanding pada Asian Para Games 2018.

Yado Yarismano mengatakan layanan bagi disabilitas yang terdapat di bandara-bandara Angkasa Pura II merujuk pada PM Nomor 98 Tahun 2017 tentang Penyediaan Aksesibilitas Pada Pelayanan Jasa Transportasi Publik Bagi Pengguna Jasa Berkebutuhan Khusus.

“Angkasa Pura II dalam waktu dekat juga merekrut penyandang disabilitas sebagai personil Customer Service, Terminal Operation Center, dan Contact Center,” ungkap Yado Yarismano. (GFM)




Terkait Kabut Asap, AP II Imbau Penumpang Pesawat Pantau Status Penerbangan Terkini

Kabar6–PT Angkasa Pura II (Persero) mengimbau kepada para penumpang pesawat agar memperhatikan informasi terkini terkait status penerbangan menyusul adanya asap yang berpotensi mengganggu jarak pandang penerbangan.

Informasi mengenai status penerbangan terkini dapat diketahui dari maskapai yang mengoperasikan penerbangan tersebut.

VP of Corporate Communications Angkasa Pura II Yado Yarismano, Minggu (15/9/2019), mengatakan bandara-bandara Angkasa Pura II saat ini tetap beroperasi, namun dengan memperhatikan faktor keselamatan maka sejumlah penerbangan ada yang dibatalkan.

Sejauh ini Lion Air Group telah menginformasikan pembatalan sebanyak 20 penerbangan yang di antaranya juga terdapat rute penerbangan di bandara Angkasa Pura II yang terletak di Sumatera (Kualanamu, Jambi, Pekanbaru) dan Kalimantan (Palangkaraya).

Yado Yarismano mengatakan personil Angkasa Pura II di seluruh bandara akan menyiapkan segala sesuatunya demi kenyamanan penumpang di terminal, khususnya bagi penumpang yang terdampak keterlambatan atau pembatalan penerbangan akibat adanya asap.

“Angkasa Pura II secara intens berkoordinasi dengan pihak terkait seperti AirNav Indonesia, BMKG dan maskapai terkait dengan operasional penerbangan. Faktor utama adalah keselamatan dan keamanan penerbangan. Informasi terbaru akan selalu disampaikan kepada masyarakat dan juga penumpang pesawat.”

“Bandara Angkasa Pura II yang ada di Kalimantan, Sumatera, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau masih tetap beroperasi, namun kami tetap mengimbau agar penumpang pesawat memperhatikan informasi terbaru dari maskapai terkait status penerbangan,” jelas Yado Yarismano.

**Baca juga: Aktivis HMI Desak Pemkot Tangerang Perbaiki Drainase yang Rusak.

Di Sumatera, Angkasa Pura II mengelola Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Silangit (Siborong-borong) dan Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

Sementara itu di Kalimantan, Angkasa Pura II mengelola Bandara Supadio (Pontianak) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya). Di Bangka Belitung, Angkasa Pura II mengelola Bandara Depati Amir (Pangkal Pinang) dan di Kepulauan Riau ada Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang).(GFM)




Lion Air Waspadai Macbook Pro Tipe ini Masuk Pesawat

kabar6.com

Kabar6-Maskapai Lion Air Group melakukan langkah antisipasi penumpang yang membawa produk MacBook Pro (Retina 15-Inchi).

Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air Group mengatakan hal inu disampaikan dalam mengedepankan aspek keselamatan. “Dan keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first,” ujar Danang dalam keterangan tertulis, Jum’at (13/9/2019).

Danang menyebutkan produk MacBook Pro (Retina 15-Inchi) yang di produksi 2015 yang dipasarkan periode September 2015 sampai Februari 2017, antara Lain :

1. Melarang pengangkutan laptop produk Apple jenis MacBook Pro 15 inchi produksi 2015 yang dipasarkan periode September 2015 sampai Februari 2017 sebagai bagasi tercatat/ terdaftar (checked baggage) dan kargo

2. Jika dibawa sebagai bagasi kabin, Lion Air Group mengharuskan tamu atau penumpang untuk:

a. Tetap mematikan selama penerbangan termasuk tidak dalam keadaan sleep mode;

b. Tidak mengisi ulang baterai selama dalam penerbangan.

**Baca juga: Barang Hilang di Bandara, Begini Prosedur Penanganannya.

Kebijakan tersebut berdasarkan aturan yang dirilis oleh Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA), Federal Aviation Administration (FAA) atau Federasi Penerbangan Federal AS, European Union Aviation Safety Agency (EASA) serta regulasi dari IATA Dangerous Goods Regulations (Special Provisions A154) mengenai larangan membawa MacBook Pro (Retina 15-Inch), bahwa ditemukan permasalahan pada baterai laptop di produk Apple tersebut yang berpotensi menimbulkan gangguan (hazard) terhadap faktor keselamatan perjalanan udara. (GFM)