1

Tidak Hanya untuk Diet, Ada 4 Manfaat Lemon Bagi Kesehatan Gigi

Kabar6-Lemon atau jeruk lemon (sitrun) adalah salah satu jenis jeruk yang sering digunakan dalam berbagai makanan dan minuman. Lemon memiliki bentuk dan warna yang khas, yaitu kuning cerah warnanya dan bentuknya lonjong dengan ujung-ujungnya yang mengerucut. Bagian kulitnya empuk agak tebal, dan bulirnya berwarna bening kekuningan.

Jus Lemon sering dimanfaatkan untuk membuat minuman jus sari limun atau minuman lemon lainnya. Selain mengandung 6 persen asam sitrat yang membuat rasa asam, buah ini juga mengandung vitamin C, kalsium, asam folat, vitamin B5, vitamin b3, vitamin b1 dan b2, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, seng, gula, karbohidrat, serat, lemak dan protein.

Selain dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan, lemon ternyata juga dapat membantu kesehatan gigi, lho. Dilansir Boldsky, berikut uraiannya:

1. Obati sakit gigi
Menerapkan beberapa perasan lemon pada gigi yang menyakitkan dapat meredakan sementara sakit gigi. Ketika sakit gigi datang tiba-tiba, segera cari lemon.

2. Bersihkan gigi
Kunyah sepotong lemon untuk mengalahkan bakteri dalam rongga mulut. Selain itu, mengunyah sepotong lemon juga mencegah berbagai masalah kesehatan.

3. Antibakteri
Lemon dikenal menjadi agen antibakteri yang kuat. Karena itulah lemon baik untuk membantu mengatasi beberapa masalah kulit.

4. Mengatur kadar pH
Meskipun lemon bersifat asam dalam rasa, buah ini merupakan alkali alami. Lemon akan membantu mengatur kadar pH Anda. ** Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Agar Gula Darah Tetap Stabil?

Manfaat yang tak diduga, bukan? (ilj/bbs)




Apa yang Harus Dilakukan Agar Gula Darah Tetap Stabil?

Kabar6-Banyak orang yang kurang menyadari bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi sehari-hari tidak baik untuk kesehatan. Padahal, kurang tepat dalam mengonsumsi makanan salah satunya dapat memicu penyakit, seperti meningkatnya kadar gula dalam darah. Bagaimana solusinya? Dilansir Health, berikut adalah beberapa hal yang dianjurkan agar gula darah tetap stabil:

1. Konsumsi protein & serat
Stabilkan gula darah dengan mengonsumsi protein dan serat yang mudah larut. Menurut konsultan nutrisi Brierley Horton, MS, RD, jika hal ini tidak dilakukan maka gula darah akan terhambat sehingga Anda merasa lapar dan ingin makan lagi. Pilihan camilan antara lain telur rebus atau sayuran.

2. Siapkan makanan sehat di waktu makan berikutnya
Mengonsumsi makanan manis membuat Anda ingin lebih banyak mengonsumsi makanan tak sehat. Jadi letakkan makanan sehat di atas meja makan, sehingga Anda tidak akan tergoda untuk memesan makanan dari luar.

3. Konsumsi probiotik
Sebuah studi dari Oregon State University menunjukkan bahwa bakteri ‘buruk’ dalam usus memakan gula yang dikonsumsi, yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang. Bila Anda sudah terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, cobalah makan probiotik. ** Baca juga: Waspadai Makanan Sehari-hari yang Miliki Kadar Gula Tinggi

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Waspadai Makanan Sehari-hari yang Miliki Kadar Gula Tinggi

Kabar6-Berdasarkan berbagai penelitian disebutkan, kadar gula tinggi dapat meningkatkan faktor risiko terkena penyakit mulai dari obesitas, kencing manis hingga kanker.

Sayangnya sejak kecil kita sudah terbiasa mengonsumsi gula, sehingga sulit untuk dipisahkan. Selain itu, banyak produsen makanan dan minuman menjual produk berkadar gula tinggi. Dilansir Readersdigest, berikut adalah jenis makanan yang mempunyai kadar gula tinggi:

1. Gula pasir, cair, maupun pemanis lain
Gula pasir atau gula cair sudah tentu merupakan makanan manis. Namun jangan hanya memperhatikan gula biasa saja. Pemanis buatan pun juga mengandung gula yang tinggi seperti brown sugar memiliki kandungan 97 persen gula. Madu memiliki kandungan gula sebanyak 82 persen, sirup sebesar 75 persen. Jika harus memilih pemanis alami, maka pilihlah gula tebu yang memiliki 55 persen kadar gula.

2. Minuman sachet & minuman soda
Minuman sachet biasanya mengandung kadar gula tinggi yang bahkan bisa mencapai 94 persen. Minuman bersoda biasanya mengandung sekira 38 gram gula dalam setiap 0,3 liter.

3. Permen & nougat
Nougat mengandung gula sekira 83 persen. Permen buah bisa memiliki kadar hingga 81 persen, sementara permen karet dan permen keras memiliki kadar gula sekira 63 persen.

4. Kue, biskuit, & pie
Gula adalah bahan baku penting dalam pembuatan kue. Di antara makanan sejenis, macaroon mengandung 71 persen gula, yang membuatnya salah satu makanan dengan kadar gula tertinggi di kelasnya. Rata-rata kue memiliki kadar gula hingga 63 persen.

5. Es krim & milk shakes
Es krim makanan enak ini juga mengandung banyak gula, yaitu sekira 26 persen, di mana dalam setengah scoop es krim terkandung 14 gram gula di dalamnya. Sementara, milk shakes mengandung 23 persen gula, di mana dalam setiap 0,5 liter milkshake terkandung 84 gram gula. ** Baca juga: Tepat Memilih Buah untuk Turunkan Kadar Gula Darah

Selain makanan yang telah disebutkan diatas sebenarnya masih ada banyak makanan lain yang mengandung gula oleh karena itu usahakan untuk selalu cek label kemasan untuk mengetahui kandungan gula didalam minuman atau makanan yang Anda konsumsi. Ingat semakin banyak makanan yang mengandung gula yang Anda makan maka kadar gula dalam tubuh pun akan semakin meningkat.(ilj/bbs)




Tepat Memilih Buah untuk Turunkan Kadar Gula Darah

Kabar6-Setiap orang dianjurkan setidaknya mengonsumsi dua porsi buah per hari, termasuk penderita diabetes, karena buah memberi Anda serat dan sejumlah vitamin dan mineral esensial tanpa mengandung banyak kalori.

Memilih buah yang memiliki indeks glikemik (Glycemic Index/ GI) yang rendah, bukan yang memiliki peringkat indeks glikemik yang sedang atau tinggi. Dengan cara ini akan membantu Anda meminimalkan atau menghindari lonjakan gula darah. Dikutip dari berbagai sumber, begini cara tepat memilih buah untuk turunkan kadar gula darah:

1. Batasi efek glukosa darah
Nilai GI diukur dengan menggunakan ukuran porsi standar yang mungkin lebih besar daripada yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association, yang merekomendasikan porsi buah tidak lebih dari 15 gram karbohidrat. Buah dan buah kering yang dikeringkan dalam sirup cenderung lebih tinggi kandungan karbohidrat daripada buah segar, jadi buah segar lebih aman untuk dikonsumsi.

2. Buah GI tinggi
Buah yang memiliki indeks glikemik 70 atau lebih seperti kurma kering, dengan GI 103 per porsi 60 gram, atau sekira 2 1/2 kurma, semangka dengan GI 72 per 120 gram porsi, yang sedikit lebih dari ¾ cangkir, dan leci kalengan sirup dengan GI 70 per 120 gram porsi yaitu sekira ½ cangkir.

3. Buah GI sedang
Buah GI sedang adalah yang memiliki GI antara 56-69. Ini termasuk kismis, dengan GI 64 untuk sajian 60 gram, yang sedikit kurang dari ½ cangkir, buah ara kering, dengan GI 61 per porsi 60 gram, yaitu sekira 7 buah ara, nanas dengan GI 59 untuk sajian 120 gram, atau sekitar ¾ gelas, pepaya dengan GI 59 untuk sajian 120 gram, yang sedikit lebih dari ¾ gelas, dan aprikot mentah dengan GI 57 per 120 gram porsi atau sekira 3 ½ aprikot.

4. Buah GI rendah
Sebagai pilihan yang baik maka sebaiknya Anda memilih buah yang GI nya lebih rendah. Sebagian besar buah memiliki nilai GI rendah. Per 120 gram, ceri memiliki GI 22, jeruk memiliki GI 25, pir dan apel memiliki GI 38 dan plum memiliki GI 39. Buah ini tidak mungkin menyebabkan lonjakan kadar gula darah kecuali jika Anda mengonsumsi secara berlebihan dan tidak jarang melakukan olahraga. ** Baca juga: Mengapa Bisa Ada Rasa Ketakutan di Tengah Keramaian?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Mengapa Bisa Ada Rasa Ketakutan di Tengah Keramaian?

Kabar6-Apakah Anda pernah merasa takut saat berada di tempat yang ramai? Jika memang kerap mengalami kondisi seperti ini, bisa jadi Anda menderita Agoraphobia, yaitu jenis gangguan kecemasan di mana penderitanya akan menghindari berbagai situasi yang mungkin menyebabkan panik. Penderita mungkin tidak mau meninggalkan rumah. Saat berada di luar rumah, mereka bisa merasa terjebak atau malu yang akan memicu serangan panik.

Agorafobia tanpa gangguan panik, dilansir Wehealth, terjadi pada sekira 4 persen wanita dan 2 persen laki-laki tiap tahunnya. Biasanya terjadi pada usia awal 20-an. Dan setelah umur 40 tahun sangat jarang.

Pengobatan terbaik untuk agorafobia adalah terapi pemaparan, dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Proses ini disebut habituasi. ** Baca juga: Apa Saja Fakta Unik Tentang Kuku?

Terapi pemaparan telah membantu lebih dari 90 persen penderita yang menjalaninya secara rutin. Kepada penderita yang mengalami depresi berat diberikan obat anti-depresi. Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.(ilj/bbs)




Apa Saja Fakta Unik Tentang Kuku?

Kabar6-Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Kuku adalah bagian dari tulang bukan protein. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.

Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh. Apa saja sih fakta unik tentang kuku? Dilansir Uniquefact, berikut lima fakta unik yang dimaksud:

1. Kuku tangan tumbuh lebih cepat ketimbang kuku kaki
Kuku pada jari tangan tumbuh tiga kali lebih cepat ketimbang kuku pada jari kaki. Sebenarnya, kuku yang paling lambat tumbuh adalah kuku pada ibu jari dan kuku yang paling cepat tumbuh adalah kuku pada jari tengah.

2. Kuku tidak butuh oksigen
Kuku ternyata tidak membutuhkan oksigen untuk hidup dan bertumbuh. Lempengan kuku sebenarnya merupakan sel mati. Bagian kuku yang hidup adalah bagian kutikula kuku dan daging di bagian bawah kuku. Bagian inilah yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, bukan lempengan kuku yang harus Anda potong setiap beberapa minggu sekali.

3. Kuku jadi petunjuk kesehatan
Kuku ternyata dapat memberitahu bagaimana keadaan kesehatan Anda. Berikut di antaranya:

a. Kuku berwarna pucat adalah pertanda anemia
b. Ada garis vertikal gelap pada kuku adalah pertanda melanoma
c. Kuku berwarna biru adalah pertanda tubuh sedang kekurangan oksigen
d. Ada butiran putih pada bagian atas kuku adalah pertanda tubuh sedang kekurangan kalsium

4. Pertumbuhan kuku dipengaruhi oleh cuaca
Musim dan cuaca lingkungan sekitar Anda juga mempengaruhi proses pertumbuhan kuku. Seperti halnya manusia, kuku akan bertumbuh lebih cepat saat cuaca panas dan cerah dan tumbuh lebih lambat saat cuaca dingin.

5. Kuku dapat menjadi sarang kuman
Karena kuku dapat menjadi sarang kuman dan kotoran, maka memotong kuku merupakan hal yang sangat penting. ** Baca juga: Hindari Makanan yang Picu Proses Penuaan

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Hindari Makanan yang Picu Proses Penuaan

Kabar6-Tidak semua makanan yang Anda konsumsi mengandung nutrisi menyehatkan. Sebaliknya, beberapa makanan justru dapat membuat Anda tampak lebih tua atau bahkan mempercepat proses penuaan kulit.

Hal ini, berdasarkan penelitian, mungkin terjadi karena makanan tersebut banyak mengandung lemak trans menyebabkan adanya proses inflamasi terus-menerus. Inflamasi kronik merupakan salah satu proses penuaan sel. Dilansir dokter.id, berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari agar tidak terjadi proses penuaan dini:

1. Keripik kentang & kentang goreng
Semua jenis makanan yang digoreng dalam minyak dapat menyebabkan terjadinya proses inflamasi. Hindarilah lemak trans karena dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar HDL (kolesterol baik). Periksalah komposisi biskuit yang dibeli, hindari bila terdapat vegetable shortening dan partially hydrogenated oils.

2. Donat & roti manis
Donat dan roti manis mengandung banyak sekali gula, yang dapat menyebabkan terjadinya inflamasi. Selain itu, donat dan roti manis juga mengandung AGE yang selain mengganggu kesehatan juga dapat mempercepat pembentukan kerutan.

3. Daging
Sosis, smooked beef, salami, dan daging olahan lainnya mengandung banyak lemak jenuh dan nitrat. Keduanya merupakan suatu agen penyebab inflamasi. Hal lain yang perlu dihindari adalah daging berlemak, seperti sirloin. Gantilah sirloin dengan tenderloin atau daging ayam yang mengandung lemak lebih sedikit.

4. Alkohol
Mengonsumsi sejumlah kecil alkohol dapat meningkatkan kesehatan jantung. Namun konsumsi alkohol berlebihan dapat mempercepat proses penuaan. Jumlah alkohol yang kecil adalah satu gelas untuk wanita dan dua gelas untuk pria. ** Baca juga: 5 Jenis Minuman yang Sebaiknya Dihindari Sebelum Olahraga

Adakah salah satunya adalah makanan favorit Anda? (ilj/bbs)




5 Jenis Minuman yang Sebaiknya Dihindari Sebelum Olahraga

Kabar6-Untuk menghindari dehidrasi, sebagian orang akan mengonsumsi minuman sebelum berolahraga. Ternyata, tidak semua minuman dapat dikonsumsi sebelum berolahraga, lho. Jika Anda ingin meningkatkan performa, dilansir Fitstylelife, berikut adalah lima jenis minuman yang sebaiknya dihindari sebelum berolahraga:

1. Alkohol
Alkohol akan membuat Anda mengalami dehidrasi dan mengganggu keseimbangan tubuh. Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu kemampuan Anda membuat keputusan dan meningkatkan proses radang di dalam tubuh. Hal ini berarti risiko Anda untuk mengalami cedera pun akan menjadi lebih tinggi.

2. Minuman energi yang mengandung susu
Jika Anda ingin mengonsumsi jenis minuman ini, tunggulah hingga selesai berolahraga. Hal ini dikarenakan susu mengandung banyak protein, karbohidrat, dan lemak, yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Selain itu, susu juga dapat membuat perut kembung dan akan membuat Anda ingin buang gas.

3. Jus buah atau minuman buah
Sebagian besar minuman buah atau jus buah alami sekalipun mengandung banyak sekali gula. Bila Anda ingin mengonsumsi berbagai jenis minuman tersebut, maka dianjurkan untuk mengonsumsi minuman ini setelah selesai berolahraga.

4. Minuman bersoda
Berbagai jenis minuman bersoda dapat menyebabkan nyeri perut, perut kembung, dan sering buang gas. Selain itu, minuman bersoda juga mengandung banyak natrium, yang akan memicu terjadinya dehidrasi, termasuk soda diet. Berbagai jenis pemanis buatan yang terdapat di dalam soda diet terutama aspartam, dapat memicu terjadinya gangguan daya ingat, perubahan mood, pusing, dan migrain.

5. Minuman energi
Sebagian besar minuman bersoda justru tidak bermanfaat bagi kesehatan. Mengonsumsi minuman bersoda sebelum berolahraga justru akan membuat Anda mengalami peningkatan dan penurunan kadar gula darah dengan sangat cepat. Selain itu, minuman ini juga dapat mengganggu keseimbangan kadar hormonal di dalam tubuh dan memperpanjang waktu penyembuhan pascalahraga. ** Baca juga: Ada Bahaya Mengintip Bagi Penggemar Keripik

Jadi minuman terbaik yang disarankan sebelum berolahraga adalah air putih. Para ahli menganjurkan agar Anda mengonsumsi sekira 600 ml air putih, sekira dua jam sebelum berolahraga, 240 ml saat pemanasan, dan 240 ml lagi setiap 10-20 menit, tergantung pada seberapa berat olahraga yang Anda lakukan.(ilj/bbs)




Ada Bahaya Mengintip Bagi Penggemar Keripik

Kabar6-Salah satu camilan yang menjadi favorit saat senggang adalah keripik yang memiliki rasa renyah dan gurih. Namun terlalu banyak mengonsumsi keripik pun tidak disarankan karena Anda akan mengalami beberapa masalah kesehatan.

Keripik yang tinggi lemak dan kalori dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan serta obesitas. Sebanyak 28 gram keripik kentang polos, atau sekira 15-20 keping keripik, mengandung sekira 10 gram lemak dan 154 kalori. Dilansir sfgate, berikut adalah tiga bahaya yang mengintip penggemar keripik:

1. Rendah nutrisi
Keripik biasanya rendah vitamin dan mineral. Mengonsumsi makanan ringan yang sehat dapat membantu menebus kekurangan gizi pada waktu makan. Jadi jika memilih keripik dan bukan makanan ringan dengan kepadatan nutrisi tinggi, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan dari nutrisi yang dibutuhkan.

2. Tekanan darah tinggi
Kandungan natrium dalam keripik dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Asupan natrium yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal.

Keripik umumnya mengandung antara 120-180 miligram sodium per 28 gram, dan keripik tortilla memiliki 105-160 miligram sodium per 28 gram. Sekantong keripik biasanya mengandung lebih dari 28 gram, sehingga banyak orang mengonsumsi lebih banyak sodium daripada yang mereka sadari saat makan keripik.

Untuk ukuran konsumsi sodium usahakan tidak lebih dari 2.300 miligram per hari. Sementara untuk yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, penyakit ginjal atau diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 1.500 miligram per hari.

3. Kolesterol tinggi
Konsumsi keripik yang sering dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi karena jumlah dan jenis lemak yang ditemukan pada keripik. Sebagian besar keripik digoreng, sebuah proses yang menciptakan lemak trans, jenis yang paling berbahaya. Selain itu, minyak yang digunakan untuk menggoreng keripik sering mengandung lemak jenuh, yang juga berkontribusi pada kadar kolesterol tinggi.

Sebuah studi pada 2007 yang diterbitkan dalam jurnal ‘Circulation’ menemukan bahwa kadar lemak trans yang tinggi pada aliran darah dikaitkan dengan kadar kolesterol LDL yang tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Kadar lemak trans tinggi dalam makanan akan meningkatkan kadarnya dalam lemak darah. ** Baca juga: Tidak Hanya Rapi, Ada 4 Hal Menyehatkan Rutin Potong Kuku

Keripik kentang panggang dan keripik tortilla cenderung lebih rendah kalori dan lemak daripada keripik goreng, meski mungkin masih mengandung kadar natrium tinggi. Cobalah mengonsumsi keripik sayur yang lebih aman untuk Anda.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Rapi, Ada 4 Hal Menyehatkan Rutin Potong Kuku

Kabar6-Berapa kali dalam sebulan Anda memotong kuku? Sebagian orang rutin memotong kuku bahkan seminggu sekali. Sementara lainnya justru sengaja memelihara kuku sebagai bagian dari kecantikan. Nah tahukah Anda, di balik kebiasaan memotong kuku ada empat manfaat kesehatan yang bisa didapatkan? Dikutip dari berbagai sumber, ini dia manfaat yang dimaksud:

1. Hindari kuku tumbuh ke dalam
Kuku tumbuh ke dalam (onychocryptosis) bisa terjadi ketika Anda tidak memotong kuku secara teratur. Ketika kuku terlalu besar, maka akan cenderung untuk menembus kulit yang bisa menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan infeksi.

2. Kurangi infeksi bakteri
Jika sering menggunakan alas kaki tertutup, maka kuku Anda cenderung tidak bisa bernapas dan bisa menyebabkan munculnya bakteri. Jadi, cobalah untuk memotong kuku Anda secara teratur untuk meminimalkan infeksi.

3. Jaga kebersihan kuku
Kuku teratur akan memberikan kesan penampilan yang bersih. Selain itu kuku yang dipotong juga mampu menyingkirkan bakteri bernama Tinea. Bakteri ini dapat menyebabkan kutu air, ruam merah di kuku, dan mampu membuat kuku menjadi berwarna kuning. Potonglah kuku secara teratur untuk menyingkirkan bakteri Tinea.

4. Hindari cedera karena kuku panjang
Terkadang ketika kuku Anda terlalu panjang maka akan timbul cedera seperti tercakar atau cedera saat kuku Anda membentur benda keras. Hal ini bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan tanda berwarna gelap di dalam kuku. ** Baca juga: Tanpa Disadari Ada 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Minum Air Putih

Meskipun terlihat sepele, ternyata memotong kuku mampu memberikan manfaat besar untuk kesehatan tubuh. Jadi, jangan malas potong kuku ya.(ilj/bbs)