1

Begini Alasan Mengapa Olahraga Bikin Pintar

Kabar6-Ada banyak cara untuk melatih ketajaman berpikir. Salah satunya mungkin dengan cara mengerjakan teka-teki silang. Sementara sebagian orang bergantung pada vitamin dan suplemen. Tahukah Anda bahwa olahraga dapat meningkatkan kemampuan kognisi dan bahkan meningkatkan pertumbuhan sel otak baru? Dilansir Healthline, ini alasan mengapa olahraga bikin pintar:

1. Tingkatkan kemampuan kognitif
Menurut penelitian terbaru, olahraga dapat meningkatkan performa otak lebih baik lagi. Charles Hillman, seorang profesor di University of Illinois telah mempelajari mengenai hal ini selama beberapa tahun dan menemukan bahwa dengan melakukan aerobik ternyata dapat meningkatkan beberapa aspek kognitif dan juga kinerja otak. Studi terbaru juga membuktikan dengan melakukan olahraga sedang, 30 menit untuk orang dewasa dan 20 menit untuk anak-anak, menghasilkan perbaikan kognitif otak sebanyak 10 persen.

2. Olahraga dapat meningkatkan pertumbuhan sel baru
Manfaat olahraga lebih dari sekadar meningkatkan energi tetapi juga membantu Anda lebih waspada. Olahraga membantu perumbuhan sel baru di otak. Penelitian di Swedia menemukan bahwa dengan berlari dapat meningkatkan aktivitas dari sel syaraf yang terlibat dalam proses belajar dan daya ingat, juga menurunkan kejadian depresi.

Pertumbuhan sel otak yang baru didemonstrasikan oleh para peneliti dari Amerika melalui tikus percobaan dan menganalisis sampel dari jaringan otak tikus. Tikus tersebut diberi stimulus olahraga untuk membuat sel otak tumbuh di bagian hipokampus, dan terbukti rata-rata 6.000 mm per kubik sel baru. Proses ini disebut ‘neurogenesis’.

3. Latihan aerobik
Sejauh ini, penelitian membuktikan bahwa latihan aerobik merupakan olahraga yang dapat menstimulasi sel otak paling baik. Mengapa aerobik menjadi yang terbaik? Peneliti menggunakan teori bahwa peningkatan aliran darah dapat memperbaiki kognisi otak karena peningkatan suplai oksigen ke sel otak. Untuk sel otak sendiri, supaya lebih aktif mereka memerlukan dukungan dari nutrisi dan oksigen yang disuplai oleh darah. Peneliti juga melihat saat kita berolahraga, enzim dan faktor hormonal mengalir deras ke otak untuk meningkatkan kognisi dan juga imunitas tubuh secara keseluruhan. ** Baca juga: Konsumsi 6 Vitamin yang Bantu Kulit Sehat Bercahaya

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)




Konsumsi 6 Vitamin yang Bantu Kulit Sehat Bercahaya

Kabar6-Menurut para peneliti, kulit akan bekerja dengan baik jika didukung oleh vitamin dan mineral yang tepat. Beberapa vitamin disarankan untuk dikonsumsi karena dapat membantu membuat kulit bercahaya. Dilansir Healthmeup, berikut adalah enam vitamin yang dimaksdu:

1. Vitamin B
Vitamin B sangat vital untuk kesehatan kulit. Vitamin B, pada khususnya vitamin B3 telah banyak digunakan dalam berbagai produk kecantikan karena sifatnya sebagai pelembab alami untuk kulit. Vitamin B3 juga diketahui dapat menyembuhkan jerawat dan menghilangkan noda pada wajah. Anda dapat memilih menggunakan krim yang kaya akan vitamin B3 atau mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B3.

2. Vitamin C
Vitamin C mampu melindungi tubuh dari ancaman infesi. Vitamin C juga diketahui dapat melawan munculnya tanda-tanda penuaan dengan membantu produksi kolagen, sehingga kulit tampak muda dan bercahaya.

3. Vitamin A
Vitamin A memiliki kandungan yang dapat mengencangkan kulit dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak. Vitamin A akan menjaga kulit tetap lembut dan lembap.

4. Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin yang sangat penting untuk kulit sehat, dapat mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh radikal bebas sehingga kulit terbebas dari proses penuaan dini. Terlepas dari itu, vitamin E dapat mencukupkan kebutuhan gizi untuk kulit dan memberikan kulit tampilan bercahaya. ** Baca juga: 6 Masalah Kulit yang Dialami Para Lansia

Konsumsi makanan yang tepat bantu kulit sehat bercahaya.(ilj/bbs)




6 Masalah Kulit yang Dialami Para Lansia

Kabar6-Seiring usia, kondisi kulit pun akan mengalami perubahan. Tidak jarang perubahan ini membawa dampak, bahkan masalah pada kesehatan. Apa saja sih masalah kulit yang dialami para lansia? Dilansir Go Dok, berikut adalah enam masalah yang dimaksud:

1. Kulit keriput
Kondisi kulit juga akan berubah ketika Anda memasuki usia di atas 50 tahun. Salah satu masalah yang sering muncul pada kulit lansia adalah keriput. Kulit telah kehilangan fleksibitasnya. Terlebih bagi Anda yang perokok, tentunya akan memiliki kulit keriput lebih cepat dari yang tidak merokok.

Selain itu, laugh lines dan worry lines pada wajah akan semakin terlihat karena sudah kehilangan elastisitasnya. Hasilnya, garis-garis tersebut akan semakin tampak pada dahi, bagian atas hidung, pipi bagian bawah, serta di sekitar mulut dan mata.

2. Kulit kering & gatal
Lansia akan memiliki kulit kering dan gatal yang disebabkan oleh hilangnya kelenjar minyak yang berfungsi untuk melembapkan kulit. Namun pada sebagian penyakit, seperti ginjal, diabetes, dan liver, kulit gatal dan kering merupakan gejala dari penyakit tersebut.

3. Ulkus dekubitus/ Bedshores
Ulkus dekubitus merupakan salah satu penyakit kulit di mana penderita tidak bisa berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi dalam waktu lama karena adanya tekanan dari kulit. Biasanya, lansia yang sering mengalami masalah kulit ini adalah mereka yang mengalami kesulitan dalam bergerak. Selain itu, lansia yang mempunyai diabetes juga mempunyai risiko yang tinggi untuk mengalami masalah kulit yang satu ini.

4. Dermatitis atopik
Penyakit ini ditandai dengan kulit kering, gatal, dan lesi kulit, yang lebih sering terjadi pada pria lansia daripada wanita. Jika terkena gangguan kulit ini, lansia akan merasakan gatal pada lipatan lutut dan siku. Apa yang menjadi penyebab masalah kulit ini? Kepekaan terhadap penyebab alergi yang ada di dalam lingkungan, seperti alergi debu dan serbuk sari. Tidak hanya itu, bakteri Staphylococcus aureus bisa menjadi salah satu penyebabnya.

5. Actinic keratosis
Actinic keratosis merupakan masalah kulit yang ditandai dengan bercak tebal yang terkadang bersisik. Tanda tersebut muncul pada punggung tangan, lengan, wajah, telinga, kaki wanita, dan kulit kepala pada pria botak. Bercak tersebut dapat berwarna merah maupun kecoklatan yang hampir sama dengan warna kulit yang terasa kasar jika disentuh. Penyakit kulit ini disebabkan oleh paparan sinar matahari. Penyakit ini tidak berbahaya. Namun jika Anda merasa gatal dan berdarah, segeralah hubungi dokter karena bisa jadi Anda mengidap kanker kulit.

6. Psoriasis
Penyakit kulit ini yang satu ini dicirikan dengan timbulnya bercak kemerahan dan juga sisik yang berwarna perak dan tipis. Penyakit ini terjadi karena kulit memproduksi sel-sel kulit lebih cepat dari biasanya. Jika masalah kulit ini menyerang kulit kepala, maka kulit kepala dapat menimbulkan ketombe. ** Baca juga: 10 Kesehatan Wanita yang Dikendalikan Oleh Genetika

Tidak hanya itu psoriasis juga dapat mempengaruhi sendi-sendi pada tubuh.(ilj/bbs)




Gula & Garam Jika Dikonsumsi Berlebihan, Manakah yang Lebih Berbahaya?

Kabar6-Konsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes, sedangkan garam dihubungkan dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Di satu sisi, garam dan gula sama-sama dibutuhkan oleh tubuh. Gula diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, sementara garam dibutuhkan oleh otot untuk agar dapat berkontraksi. Di sisi lain, jika dikonsumsi dalam jumlah tidak tepat, baik gula maupun garam dapat mendatangkan berbagai penyakit mematikan.

Gula yang berbahaya bagi kesehatan adalah gula halus dan gula tambahan, seperti pada camilan atau minuman kaleng. Dilansir Klikdokter, konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas serta menyebabkan resistensi hormon insulin yang dapat berakhir pada kondisi diabetes melitus. Lebih jauh, gula berlebih juga edapat meningkatkan risiko glaukoma, gagal ginjal, serangan jantung dan stroke.

Parahnya lagi, mengonsumsi fruktosa (salah satu jenis gula) secara berlebih juga dapat membebani organ hati, sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit perlemakan hati, dan gagal jantung.

Sedangkan garam dibutuhkan untuk mengatur cairan tubuh, dan menjaga hubungan elektrik antar sel tubuh tetap baik. Namun mengonsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang.

Memang, hubungan langsung garam dan hipertensi masih belum dapat dibuktikan. Tapi, pada orang yang lebih sensitif terhadap garam, misalnya pada mereka yang berusia di atas 50 tahun, dan yang sudah memiliki hipertensi, sebaiknya menghindari konsumsi garam berlebih.

Garam dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak cairan, sehingga membebani pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal maupun penglihatan.

Jika ditinjau dari segi kesehatan, gula lebih berbahaya dibandingkan garam. Jurnal dari Diabetology & Metabolic Syndrome menemukan bahwa gula juga dapat meningkatkan efek negatif dari garam.

Meski gula dan garam dapat menyebabkan sederet dampak bahaya, bukan berarti Anda harus menghindari keduanya sama sekali. Hal yang sebaiknya Anda lakukan adalah membatasi konsumsinya agar tidak berlebihan. ** Baca juga: Ada Manfaat Tak Terduga Berenang dalam Air Bersuhu Dingin

Batas aman konsumsi gula adalah 50 gram atau empat sendok makan per hari. Sedangkan batas aman konsumsi garam adalah 5 gram atau satu sendok teh per sehari.(ilj/bbs)




Ada Manfaat Tak Terduga Berenang dalam Air Bersuhu Dingin

Kabar6-Banyak ahli yang percaya bahwa berenang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kebanyakan orang lebih memilih untuk berenang dalam suhu air normal, artinya tidak terlalu dingin tapi juga tidak terlalu panas.

Ternyata, berenang dalam air dingin pun memiliki manfaat tersendiri. Dilansir The Sun, manfaat ini akan semakin terasa bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan dengan jalan membakar kalori. Ada beberapa manfaat ketika berenang di air dingin, termasuk membakar kalori.

Hal ini lantaran ketika berenang dalam air dingin, itu berarti memaksa Anda untuk bergerak dua kali lebih keras dibanding berenang dengan suhu normal. Dengan demikian, secara tidak langsung Anda telah membakar lemak lebih keras dan lebih cepat. ** Baca juga: Ternyata Terlalu Lama Liburan Juga Bisa Picu Masalah Kesehatan

Suhu dingin juga akan merangsang sistem parasimpatis Anda, yang bertanggung jawab untuk perbaikan, berpotensi memicu pelepasan dopamin dan serotonin.(ilj/bbs)




Ternyata Terlalu Lama Liburan Juga Bisa Picu Masalah Kesehatan

Kabar6-Penelitian terbaru dari University of Liverpool mengungkapkan, liburan ternyata juga bisa menyebabkan masalah kesehatan, terlebih jika dilakukan terlalu lama.

Peneliti mengamati 28 responden yang bugar dan sehat dengan usia rata-rata 25 tahun dan Indeks Massa Tubuh (IMT) rata-rata 25 kg/m2. Dilansir Health, mereka dipasangi alat pengukur aktivitas fisik, menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mengukur massa otot dan lemak, kemampuan untuk memulihkan diri pascaolahraga dan tingkat kebugaran fisiknya.

Pemeriksaan dilakukan sebanyak dua kali pada hari pertama dan hari terakhir percobaan selang waktu 14 hari. Hasilnya, aktivitas responden berkurang sebanyak 80 persen dari 10 ribu langkah per hari menjadi 1.500 langkah per hari.

Hal ini menunjukkan waktu olahraga responden berkurang dari 161 menit per hari menjadi hanya 36 menit per hari. Sementara waktu yang dihabiskan responden untuk duduk seharian selama 14 hari meningkat menjadi rata-rata 129 menit per hari. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan bahwa terjadi penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh total.

Lemak di tubuh responden tersentral di perut sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis. Ditemukan juga tingkat kebugaran jantung dan paru-paru responden menurun drastis sehingga tak sanggup berlari dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya dan tak bisa selama sebelumnya. Responden juga mengalami peningkatan sensitivitas insulin yang berisiko diabetes.

“Kami mengira perubahannya hanya sedikit saja. Tetapi ternyata hanya dalam kurun dua pekan, dampaknya begitu besar,” kata Dr Dan Cuthbertson, seorang peneliti.

Jika dibiarkan lebih dari dua pekan, Dr Dan mengatakan hal ini bisa memicu munculnya penyakit metabolik kronis hingga kematian dini. Namun, kondisi ini bisa dihindari jika responden segera melakukan aktivitas fisik seperti sebelumnya. Artinya, meski tengah berlibur, Anda tetap harus aktif tidak perlu dengan kegiatan yang berat. ** Baca juga: Diet Minum Air Bisa Bahayakan Kesehatan Anda

“Persoalannya, banyak orang yang telanjur malas setelah cuti dan alasan inilah yang mungkin mengakibatkan efek buruknya muncul. Padahal makin lama mereka tidak aktif, makin sulit untuk kembali ke bentuk tubuh semula. Jadi ya memang selain menghindari duduk berlama-lama, fisik kita memang harus aktif setiap hari jika ingin terhindar dari penyakit apapun misalkan dengan jalan kaki saja,” urainya.(ilj/bbs)




Diet Minum Air Bisa Bahayakan Kesehatan Anda

Kabar6-Ada salah satu diet yang menjadi tren di kalangan anak muda, yaitu diet air putih. Diet ini melarang meminum apa pun kecuali air, teh, dan kopi. Metode tersebut dilakukan dengan mengonsumsi air putih setiap hari tanpa mendapatkan asupan lainnya

Beberapa ahli gizi, dikutip dari Sindonews, telah menemukan sebuah peringatan untuk diet ini, karena ini adalah cara penurunan berat badan paling berbahaya yang pernah ada. Hal ini bisa memicu penyakit anoreksia yang cukup membahayakan untuk kesehatan

“Itu bisa sangat buruk bagi organ tubuh Anda. Karena itulah, orang dengan anoreksia dapat meninggal karena serangan jantung. Tubuh mereka memberi makan pada jantung mereka,” kata Joanne Labiner, seorang ahli gizi.

Disebutkan, beberapa remaja mengalami kelelahan dengan hanya mengkonsumsi air putih. Bahkan, mereka tidak bisa bangun dari tempat tidur. Spesialis ginjal di Toronto, Jason Fung, mengatakan bahwa diet minum air putih itu untuk pasien yang mengalami obesitas atau diabetes Tipe 2. Itupun harus di bawah pengawasan dokter. ** Baca juga: Sering Tidur Pagi, Ini 5 Dampak yang Akan Terjadi

“Itu bisa dilakukan oleh orang-orang melakukannya, tapi harus dilakukan dengan aman. Saya tidak berpikir itu hal yang paling aman untuk dilakukan. Tapi, jika Anda gemuk, itu bukan hal yang paling berbahaya. Jika Anda relatif ramping, ini lebih berbahaya,” ujarnya.(ilj/bbs)




Sering Tidur Pagi, Ini 5 Dampak yang Akan Terjadi

Kabar6-Terkadang karena kesibukan atau tuntutan pekerjaan, tidak sedikit orang yang bekerja hingga larut, sehingga baru beranjak tidur saat pagi hari di saat orang-orang berangkat ke tempat beraktivitas.

Nah, tahukah Anda sebenarnya tidur pada pagi hari membawa dampak negatif terhadap tubuh? Dikutip dari berbagai sumber, berikut lima dampak yang akan terjadi jika Anda sering tidur pagi:

1. Masalah metabolisme
Jika Anda tidur terlalu lama, tubuh tidak akan berfungsi sesuai ritmenya. Anda akan merasa lapar dalam jangka waktu lama dan hal ini mempengaruhi kecepatan metabolisme. Hal ini akan membuat bobot tubuh meningkat.

2. Lesu
Tidur berlebihan akan membuat Anda merasa lesu karena metabolisme anda masih bekerja dalam ‘set’ malam hari. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai sistem dan tidak dapat berfungsi normal. Jika Anda benar-benar ingin tidur sedikit lebih lama, usahakan jangan lebih dari tiga puluh menit.

3. Kehilangan waktu produktif
Para ahli menganggap pagi hari adalah waktu paling produktif karena pikiran anda masih segar. Jika Anda tidur terlalu lama maka akan akhirnya kehilangan banyak waktu produktif dalam sehari, sehingga harus menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam dengan terburu-buru.

4. Disorientasi
Tidur terlalu lama membuat Anda sulit berkonsentrasi dalam waktu lama. Kecuali, setelah bangun tidur Anda langsung berolahraga. Lalu, karena metabolisme tidak bisa berhenti otak akan membuat Anda merasa lapar.

5. Sakit kepala
Cairan serebrospinal bergerak ke otak ketika Anda tidur terlalu lama. Kondisi ini jika berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala parah. ** Baca juga: Pola Makan Berpengaruh pada Umur Anda

Yuk, kurangi kebiasaan kurang baik ini dan mulai atur waktu istirahat Anda agar tidak mengganggu kesehatan.(ilj/bbs)




Pola Makan Berpengaruh pada Umur Anda

Kabar6-Makan tidak sekadar memenuhi rasa lapar. Lebih dari itu, pola makan ternyata juga berpengaruh pada umur Anda. Dikutip dari Kompas, pola makan sehari-hari bisa buat umur seseorang panjang umur, lho. Benarkah demikian? Berikut uraiannya:

1. Kurangi konsumsi garam
Menurut sebuah penelitian, kelebihan sodium bisa meningkatkan tekanan darah. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

2. Kurangi konsumsi minuman bersoda
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Stroke American Heart Association menyebutkan, minuman bersoda memiliki peluang untuk meningkatkan risiko stroke dan demensia.

3. Kunyah makanan perlahan
Orang mengunyah makanan dengan pelan jarang terkena penyakit obesitas, penyakit jantung maupun risiko stres. Seorang ahli jantung di Universitas Hiroshima mengungkapkan, menguyah dengan perlahan merupakan salah satu cara untuk mencegah sindrom metabolik.

4. Kurangi konsumsi camilan
Jika Anda memang memiliki hobi ngemil, cobalah untuk mencari camilan yang sehat, misalnya dengan buah-buahan yang lebih sehat. ** Baca juga: Demi Kesehatan, Hindari 7 Bahan Makanan yang Sering Digunakan dalam Keseharian

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Demi Kesehatan, Hindari 7 Bahan Makanan yang Sering Digunakan dalam Keseharian

Kabar6-Monosodium Glumate (MSG) adalah bumbu masakan yang dapat digunakan dalam aneka makanan baik di warung, kantin, bahkan restoran. Menggunakan MSG dalam masakan dalam jumlah berlebihan, dapat mengakibatkan banyak masalah kesehatan seperti kerusakan otak, peradangan hati, ketidakmampuan belajar, obesitas, sakit kepala, mual, asma, perubahan denyut jantung, dan berbagai penyakit lainnya.

Ternyata selain MSG, seperti dikutip dari Dreamers, terdapat beberapa bahan dalam makanan olahan yang sebaiknya dihindari karena tidak baik untuk kesehatan tubuh:

1. Pewarna buatan
Pewarna buatan yang digunakan pada makanan memang dapat membuat makanan terlihat lebih menarik. Namun efek dari pewarna buatan ini sangat beragam, mulai dari alergi, asma, sakit kepala, sampai kanker. Pewarna buatan ini banyak ditemui dalam produk permen, minuman, sereal, sampai obat-obatan.

2. Pengawet buatan
Ada berbagai jenis pengawet dan mencegah pembusukan dan keracunan makanan serta mencegah pertumbuhan jamur. Meski tujuannya adalah untuk menjaga makanan agar bertahan lama dengan cara menghambat bakteri, bahan pengawet ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Beberapa masalah yang dapat disebabkan oleh pengawet buatan adalah alergi, perubahan hormon, kerusakan hati, dan lainnya.

3. Perasa buatan
Ada banyak bahan perasa buatan yang diciptakan menyerupai rasa aslinya yang terbuat dari bahan kimia. Masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat paparan bahan kimia ini antara lain kanker, alergi, sakit kepala, asma, dan banyak lagi.

4. Sirup jagung
Merupakan alternatif yang lebih murah jika dibandingkan jenis gula lainnya dan banyak ditemukan di roti, sereal, yoghurt, dan minuman ringan. Sirup jagung dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan masalah hati.

5. Pemanis buatan
Meski memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dari gula, pemanis buatan dapat berdampak negatif pada metabolisme dan menyebabkan obesitas, iritasi usus, kerusakan otak, kanker, sakit kepala, pusing, dan halusinasi.

6. Lemak trans
Lemak trans dibuat dari minyak sayur yang dibekukan dengan proses yang disebut hidrogenasi. Mengonsumsi banyak lemak trans dapat menyebabkan kanker prostat pada pria.

7. Gandum olahan
Gamdum olahan dibuat dengan memproses gandum alami. Saat diproses, gandum alami akan kehilangan kulit dan benih termasuk serat, vitamin, dan mineral. Gandum olahan ini mudah dicerna namun meningkatkan gula darah dan tingkat insulin. ** Baca juga: Berenang Miliki 4 Manfaat Selain Bantu Perbaiki Postur Tubuh

Yuk minimalisir pemakaian ketujuh jenis bahan dalam makanan olahan agar tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)