1

Tekanan Pimpinan, IKP Netralitas ASN di Pandeglang dan Cilegon Tertinggi di Banten

Kabar6-Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) terhadap netralitas ASN di Provinsi Banten cukup tinggi. Di Banten, Kabupaten Pandeglang menempati urutan pertama kerawanan netralitas ASN.

IKP terhadap netralitas ASN di Kabupaten Pandeglang dengan presentasi 12,97 persen, disusul Cilegon dengan presentasi 12,97 persen dan Tangerang Selatan dengan presentase 11,53 persen.

Komisioner Bawaslu Banten Ajat Munajat memaparkan, pola kerawanan itu ditemukan masih banyak terjadi pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan cara mempromosikan calon tertentu, pernyataan dukungan secara terbuka di media sosial dan juga media lainnya.

“Penggunaan fasilitas negara untuk mendukung incumbent, teridentifikasi dukungan dalam bentuk whatsapp grup, terlibat secara aktif maupun pasif dalam kampanye calon,” kata Ajat saat media meeting di Kantor Bawaslu di Cipocok Jaya, Kota Serang, Jumat (27/10/2023).

Berdasarkan temuan Bawaslu dari hasil Pemilu 2019 dan Pilkada sebelumnya, motif para ASN berpihak pada calon tertentu untuk mendapatkan atau mempertahankan jabatan, hubungan primordial, ketidakpahaman terhadap regulasi tentang kewajiban ASN menjaga netralitas.

**Baca juga: Polisi Ciduk Pelaku Acungkan Sajam di Tol Tangerang

“Faktor lainnya, karena adanya tekanan sangsi yang tidak membuat jera pelaku. Informasi ini menunjukkan bahwa pejabat struktural yang punya kuasa tidak tersentuh, dan lebih banyak menjadi perantara dan korban adalah staf,” bebernya.

Lanjut Ajat, masalah mendasar ASN tidak menjaga netralitas lantaran implementasi regulasi yang ada kurang mendorong terhadap efek jera bagi pelanggar. Bahkan pelaku menunjukkan yang terjaring lebih banyak staf, bukan pejabat struktural.

“Pelaksana implementasi, di antaranya rekomendasi KASN tidak dijalankan oleh PPK,dan aspek kultural dan patronase dalam birokrasi yang dominan,” jelasnya.

“Lalu tekanan dari pimpinan, dan tawaran yang menggiurkan dari pejabat struktural untuk mendapatkan keuntungan seperti promosi jabatan, sebaliknya bawahan tidak mampu melakukan penolakan dengan ancaman yang ada,” tutupnya.(Aep)




Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Pandeglang, Dua Orang Tewas

Kabar6- Hujan deras dan angin kencang melanda wilayah perkotaan Kabupaten Pandeglang menelan korban jiwa. Dua orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Kedua korban tersebut bernama Rukman (71) dan Anasya (5). Mereka tewas setelah tertimpa pohon tumbang saat diwilayah tersebut diguyur hujan.

“Ada dua orang, yang satu umur 71, yang satu balita,” kata Kasi Pencegahan Damkar pada Badan penanggulangan bencana daerah dan pemadam kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang, Mohamad Ali Kamis (26/10/2023).

Menurutnya, Rukman warga Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung tewas saat berteduh di salah satu gubuk kebun saat hujan dan angin, tiba-tiba pohon kelapa tumbang hingga mengenai kepalanya.

**Baca Juga: Saat Kecil Sering Tidur di Kolong,  Menkumham Yasonna Ungkap Pengalamannya

“Dan tertimpa pohon kelapa yang tumbang tekena kepala korban hingga mengakibatkan meninggal dunia,” katanya.

Sedangkan Anasya tewas saat pohon tubang menimpa rumahnya di Perum Karang Indah, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung mengalami kerusakan cukup parah hingga menimpa korban.

Saat itu korban tengah diasuh oleh Enung berhasil selamat dari peristiwa naas tersebut. Ia mengatakan pengasuh korban hanya mengalami luka ringan.

“Di halaman belakang rumah ternyata
tumbang dan menimpa atap rumah sehingga mengalami kerusakan yang cukup parah, dan menimpah korban dan pengasuhnya korban luka ringan,” katanya.(Aep)




Pandeglang Diterjang Angin Puting Beliung, Pohon Tumbang Timpa Dua Kantor Pemerintahan

Kabar6-Hujan deras dan angin kencang menerjang beberapa wilayah Pandeglang, Kamis (26/10/2023). Akibatnya, sebuah pohon tumbang menimpa kantor Kecamatan Karang Tanjung

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/10/2023) sekitar pukul 14:30 WIB, saat itu telah terjadi hujan lebat yang disertai angin puting beliung dan petir.

Akibat angin puting beliung tersebut, pohon damar yang berukuran besar dan tinggi di depan Kantor Kecamatan tersebut roboh dan menimpa Kantor Kecamatan.

Selain kantor kecamatan, Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pandeglang, yang lokasinya berdekatan dengan Kantor Kecamatan Karangtanjung juga mengalami hal yang sama (tertimpa pohon tumbang-red).

**Baca juga: Kebakaran TPA Rawa Kucing Tangerang, 8 Petugas Terjebak Asap Tebal

Camat Karangtanjung, Pandeglang, Endin Haerudin mengungkapkan, pohon tumbang yang menimpa kantor kecamatan ini terjadi saat ada hujan yang disertai dengan angin puting beliung dan petir. Akibat pohon tumbang ini, kantor kecamatan alami kerusakan yang cukup parah.

“Sekitar pukul 14:30 WIB kejadiannya, karena pada saat itu ada angin puting beliung dan juga hujan lebat yang disertai petir,” ungkapnya.

Beruntung peristiwa tersebut tak menelan korban jiwa. Namun akibat pohon tumbang itu sebagian bangunan kantor kecamatan rusak berat, dan alat-akat yang ada di dalam kantor terutama di ruang pelayanan banyak yang rusak.

“Sementara ini pelayanan distop dulu, dan kami sedang memikirkan untuk mencari tempat yang aman untuk pelayanan,” ujarnya.(Aep)




Bikin Heboh, Hiu Tutul Berukuran 10 Meter Terdampar di Pantai Cibitung Pandeglang

Kabar6-seekor ikan hiu tutul terdampar tepi Pantai Kampis, Desa Kutakarang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (24/10/23).

Satwa ini dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013 dengan nama latin Rhincodon Typus, diperkirakan mencapai 10 meter.

Satwa tersebut awalnya ditemukan warga yang tengah melakukan aktivitas di pantai. Atas penemuan tersebut sontak membuat warga setempat heboh. Belum diketahui secara pasti kapan stawa tersebut terdampar.

Salah satu perangkat Desa Kutakarang, Dani Romdoni mengatakan, Ikan hiu tersebut ditemukan warga saat sedang beraktivitas di pantai. Ia mengaku, tidak mengetahui dengan pasti kapan ikan hiu tersebut terdampar di tepi pantai tersebut.

“Saya juga gak begitu tau kejadiannya jam berapa, cuma saya dapet infonya dari warga. Lihat dari status mah pagi tadi, perkiraan pukul tujuh udah, ada terdampar,” katanya.

Ia juga mengatakan, saat ditemukan warga, hiu tersebut sudah dalam keadaan mati karena tidak bisa kembali ke tengah laut.

“Berhubung gak bisa ke tengah lagi, akhirnya mati,” ucapnya.

**Baca Juga: Pemadaman Kebakaran TPA Rawa Kucing Diklaim 20 Persen Lagi

Ikan hiu tutul termasuk hewan yang dilindungi, oleh karena itu warga dilarang untuk pemanfaatan dalam bentuk apapun.

“Hiunya juga sama warga juga gak diapa-apain takut gak enak dagingnya,” tukasnya.

Saat ini, kata Dani, hiu tersebut masih berada di tepi pantai. Ia mengaku akan mendatangi lokasi hiu terdampar pada Rabu 25 Oktober 2024 besok.

“Sekarang juga masih ada di pinggir pantai, besok mau ke sana, mau liat,” tandasnya.(Aep)




Alasan Ibu Kandung Buang Bayinya ke Selokan di Pandeglang

Kabar6-EM (19) ditangkap jajaran satreskrim Polres Pandeglang. EM diduga pelaku pembuang bayi di sebuah selokan Kampung Lembur Sawah, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Sabtu (21/10/2023) kemarin sekitar pukul 07.30 WIB.

Plt Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Ilman Robiana mengatakan, motif tersangka tega membuang darah dagingnya karena malu pada warga, dirinya hamil tanpa mempunyai pasangan sah.

Diduga keras jika bayi tersebut hasil hubungan di luar nikah yang dilakukan oleh tersangka bersama pacarnya.

“Pelaku berinisial EM (19) warga situ juga. Motifnya karena merasa malu kepada lingkungan dan keluarganya, hamil mau melahirkan tapi belum punya suami. Untuk hal-hal lainnya kami masih dalam penyelidikan,” ungkap Ilham, Senin (23/10/2023).

**Baca Juga: Ibu Pembuang Bayi di Selokan Cimanuk Pandeglang Ditangkap

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, diketahui bahwa tersangka baru tinggal sekitar 1 bulan di kampung tersebut. Sebab sebelumnya tersangka tinggal di salah satu kecamatan yang ada di Pandeglang.

“Awalnya dia tinggal di daerah Pandeglang terus dia pindah ke daerah Cikoromoy sekitar 1 bulan bersama neneknya di situ. Kemungkinan dia pindah juga untuk menutupi kehamilannya,” terangnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka bakal dijerat dengan pasal 80 ayat (3) dan ayat (4) juncto pasal 76 C undang-undang RI nomor 17 tahun 2016 atas perubahan ke 2 undang-undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.(Aep)




Ibu Pembuang Bayi di Selokan Cimanuk Pandeglang Ditangkap

Kabar6-Polisi akhirnya menangkap seorang ibu yang diduga membuang bayi di selokan warga Kampung Lembur Sawah, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, Banten.

Pelaku diketahui berinisial EM (18) warga Desa Mandalasari, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang.

“Iyah pelaku sudah kami amankan,” kata Plt Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Ilman Robiana kepada wartawan, Senin (23/10/2023).

Diketahui EM tega membuang darah dagingnya sendiri. Pelaku diamankan pada Minggu (22/10/2023) malam di kediamannya. Kediaman pelaku berada tidak jauh dari TKP bayi ditemukan.

**Baca Juga: Penemuan Mayat Bayi di Selokan, Bikin Geger Warga Pandeglang

Menurut Ilman, untuk mengungkapkan pelaku tersebut petugas menelusuri aliran sungai, jarak kurang lebih 200 meter di pinggir sungai ditemukan bercak darah.

“Nah difokuskan ke darah itu ke lingkungan di pemukiman warga, dicek kaitan ada orang hamil atau melahirkan atau atau bagaimana, setelah itu kita temukan yang diduga seseorang dia hamil tapi tidak punya suami. Kita perdalam dan dia mengakuinya,” katanya.(Aep)




Jalur Wisata Trakking Ujung Kulon Mana Saja yang Ditutup, Cek Disini

Kabar6-Jalur wisata jalan kaki atau trakking di Semenanjung Ujung Kulon akan resmi ditutup mulai 01 November 2023. Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan, guna melindungi habitat asli badak bercula satu.

Badak bercula satu masuk dalam kategori critically endangered dalam daftar Red List Data Book yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Penutupan ini lantaran Badak Jawa juga terdaftar dalam Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah.

Berikut jalur trakking atau jalan kaki yang ditutup oleh Balai TNUK:

a. Jalur trakking di seluruh wilayah semenanjung ujung kulon dan jalur trakking Cilintang – Karang Ranjang-Kalejetan – Legon Pakis.

b. Kunjungan ziarah ke Sanghyang Sirah, diperkenankan hanya melalui Bidur

Adapun kegiatan trakking dan wisata alam terbatas masih bisa dilaksanakan pada lokasi sebagai berikut :
1. Pulau Peucang (trakking dan wisata perairan).

2. Kepulauan Handeleum (wisata perairan).

3. Pulau Panaitan, antara lain :
• Trakking Jalur Legon Butun – Legon Bajo – Ciharashas.
• Trakking Jalur Legon Butun – Karang Masjid – Karang Jajar – Legon Bajo – Legon Butun.
• Trakking Jalur Pendakikan Citambuyung – Gunung Raksa.

4. Gunung Honje, antara lain :
• Jalur Goa Ciguha.
• Jalur Sungai Cicegog.
• Jalur Curug Cikawung.
• Jalur Curug Dengdeng.
• Jalur Curug Batususuan.
• Jalur Curug Cihangasa.
• Jalur Mata Air Panas Cibiuk.
• Jalur Mata Air Panas Cisaat.
• Jalur Curug Ciburuluk.
• Jalur Pendakikan Puncak Gunung Honje.
• Penziarahan Gunung Tilu.
• Penziarahan Paniisan.

Sebelumnya diberitakan bahwa penutupan jalur wisata jalan kaki atau trakking terfokus di Semenanjung Ujung Kulon, karena menjadi habitat Badak Jawa atau badak bercula satu.

“Sejak tahun 2020, menunjukkan bahwa aktivitas badak sudah sangat jarang ditemui di jalur-jalur track wisata dan bergeser ke lokasi yang lebih aman, sementara habitat Badak Jawa hanya ada di Semenanjung Ujung Kulon,” ujar Ardi Andoni, Kepala Balai TNUK, dalam keterangan resminya, ditulis Senin, (23/10/2023).

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Badak Jawa membutuhkan daerah jelajah tertentu dan menentukan pola perilaku di alam. Sehingga Badak Cula Satu cenderung menghindar jalur-jalur yang berpotensi sering dilewati untuk beraktifitas.

**Baca Juga: Beredar Info, Polisi Sita Senpi & Cula Badak Bercula Satu di TNUK

“Badak Jawa salah satu satwa yang paling pemalu dan sangat mengindari manusia. Bukan hanya bertemu langsung, juga menghindari jejak manusia, bau dan suara manusia juga bekas aktivitas manusia lainnya,” terangnya.

Wilayah semenanjung Ujung Kulon ditutup total, hanya peneliti saja yang bisa masuk ke daerah tersebut. Sehingga meminimalisir kegiatan manusia di habitat asli badak bercula satu.

Semakin alami rumah badak, diharapkan mereka bisa terus hidup dan berkembang biak secara alami, sehingga bisa terus lestari.

“Kami mulai menerapkan program fully protected areas untuk wilayah semenanjung Ujung Kulon, kecuali untuk kegiatan penelitian dan konservasi Badak Jawa,” jelasnya.(Dhi)




Penemuan Mayat Bayi di Selokan, Bikin Geger Warga Pandeglang

ilustrasi garis polisi

Kabar6-Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di selokan warga di Kabupaten Pandeglang, Sabtu (21/10/2023).

Bayi tersebut ditemukan di Kampung Lembur Sawah, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten tersangkut di saluran air dekat pemukiman warga.

Kapolsek Cimanuk, Iptu Tb Saefudin membenarkan penemuan mayat bayi laki-laki yang menggegerkan warga Cimanuk.

Kata dia, saat ini dirinya berserta tim identifikasi Polres Pandeglang dan Puskemas Cimanuk sudah berada di lokasi penemuan mayat bayi tersebut.

“Iya benar, saya bersama jajaran, tim identifikasi dan dari Puskesmas Cimanuk sudah berada di lokasi,” kata Kapolsek.

Ia menjelaskan, bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang sedang melintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Warga tersebut langsung melaporkan kejadian itu ke kepala desa dan ke Polsek Cimanuk.

“Tadi ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.30 WIB karena lokasinya tidak jauh dari pemukiman. Saat ditemukan kondisi bayi sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan tali ari-ari yang sudah terputus,” jelasnya.

Ia melanjutkan, pada tubuh bayi dan sekitar lokasi tidak ditemukan adanya petunjuk yang mengarah ke pelaku pembuangan bayi.

**Baca Juga: Bendungan Karian Dibidik Jadi Destinasi Wisata Baru di Lebak

Saat ini polisi sudah melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke RSUD Berkah Pandeglang untuk dilakukan autopsi.

“Hasil pemeriksaan sementara bayi berjenis kelamin laki-laki dengan panjang tubuh sekitar 48 centimeter dan lingkar kepala sekitar 33 centimeter. (Korban) sudah dibawa ke RSUD Berkah untuk di-autopsi,” terangnya.

Terakhir ia menambahkan, pihaknya masih mencari petunjuk dengan memeriksa beberapa saksi untuk mencari pelaku pembuang bayi.

“Motif dan pelaku masih dalam penyelidikan,” tutupnya.(Aep)




Ganjar Untuk Semua Gulirkan Bantuan ke Pengrajin Gula Aren di Pandeglang Banten

Kabar6- Relawan Ganjar Untuk Semua (GUS) berkomitmen memberdayakan dan memajukan petani dan pengrajin gula aren di Pandeglang selatan, Banten.

Ganjar untuk Semua menyalurkan bantuan alat pengolahan gula aren untuk petani dan pengrajin gula aren di Cijaralang, Kabupaten Pandeglang.

Hal tersebut dilakukan lantaran munculnya sejumlah usulan kepada GUS untuk memperhatikan golongan petani dan pengrajin di kawasan Pandeglang Selatan.

Koordinator GUS Kabupaten Pandeglang, Oji Fachrurozi mengungkapkan, sebanyak empat kecamatan memiliki potensi usaha ekonomi yang produktif dalam memproduksi gula aren.

Bila dikelola dengan baik bisa menghasilkan sirkulasi ekonomi yang baik dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Sebab ratusan rumah di wilayah tersebut memproduksi sebanyak 3 hingga 5 butir gula aren.

“Kami merasa terpanggil untuk mengakomodir segala kebutuhan, maka kami memberikan perabotan untuk menunjang kapasitas maupun kualitas produksi gula aren agar lebih optimal,” kata Oji, Sabtu (21/10/2023).

Dengan potensi yang besar besar, Ganjar untuk Semua merasa tertarik melakukan pendampingan kepada masyarakat agar potensi ekonomi tersebut menjadi terorganisir dan menjadi UMKM yang berkesinambungan.

Oleh karena itu, Oji mengupayakan untuk melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak agar komitmen GUS dalam memajukan petani gula aren di Pandeglang bisa terwujud.

Kami upayakan bermediasi dengan pemerintah daerah dan Ketua Umum, mudah-mudahan bisa memberikan atensi kepada stakeholder agar turut serta membantu meningkatkan ekonomi kerakyatan,” pungkas Oji.

**Baca Juga: Jalan Iskandar Muda Ditutup Sementara Akibat TPA Rawa Kucing Kebakaran, Warga Dievakuasi

Salah satu tokoh masyarakat, Yanto (60) mengharapkan agar industri gula aren makin berkembang di wilayahnya guna mencapai kemandirian petani.

Yanto ingin semakin banyak pengusaha yang mau berinvestasi dan melirik hasil gula aren yang sangat berpotensi tersebut.

“Kami harapkan makin banyak tengkulak yang melirik hasil pertanian gula aren yang sangat berpotensi, mau berinvestasi khusus menanam gula aren supaya menghasilkan produksi dengan jumlah banyak,” kata Yanto.

Terakhir sejak kehadiran Ganjar Untuk Semua di wilayahnya, Yanto terbuka untuk Ganjar Pranowo dan siap mendukung Ganjar sebagai Presiden.

“Semoga kalau Pak Ganjar terpilih, rakyat di sini bisa diperhatikan, infrastruktur jalan diperbaiki dan potensi ekonomi melalui petani gula aren semakin meningkat,”tandasnya.(Aep)




Syukuran Putusan MK, Ratusan Santri di Pandeglang Dukung Gibran di Pilpres 2024

Kabar6-Ratusan santri tasyakuran dan doa bersama di Ponpes Fathul Ma’ani Kananga Menes Pandeglang terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka menilai keputusan MK secara otomatis membuka peluang bagi kaum muda milenial, khususnya kaum santri yang ada di seluruh penjuru Indonesia untuk bisa berkiprah di kancah nasional menjadi pemimpin regenerasi ke depan.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Ma’ani, KH. Tb. Ahmad Khidir Ma’ani, menyatakan, dengan putusan MK yang belum lama ini diketuk palu, mengenai gugatan batas usia capres-cawapres, jadi peluang besar generasi muda khususnya para santri untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nasional.

“Mengenai putusan MK ini peluang besar bagi anak muda para santri santriawati yang ada di Indonesia khususnya di Pandeglang untuk meneruskan estafet kepemimpinan yang akan datang. Dan sudah sepatutnya anak muda sekarang menjadi pemimpin,” terang KH. Tb. Ahmad Khidir Ma’ani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/10/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa para santri di Pandeglang jangan berkecil hati dan terus berkarya agar menjadi sosok pemimpin penerus bangsa.

“Maka para santri jangan pernah berkecil hati dan terus bermimpi untuk menjadi orang besar dan sukses. Ini bukanlah mimpi semata. Walaupun berangkatnya dari mimpi akan tetapi kita punya histori sejarah yang kental. Para tokoh muda terdahulu yang sukses di usia muda menjadi pemimpin bangsa, di antaranya KH Wahid Hasyim menjadi menteri agama di era Orde Lama,” ungkapnya.

Lanjut KH Khidir, hal ini tentu ini peluang besar untuk anak muda khususnya para santri yang ada di Pandeglang terus semangat dalam mencari ilmu di bidang keislaman, budaya politik dan sebagainya agar kelak ke depan menjadi penerus bangsa. Ia mengaku memilih mendeklarasikan mendukung Gibran lantaran sosok yang muda ini mempunyai peluang menjadi cawapres.

**Baca Juga: Calo Pegawai Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Terancam Dipecat

“Kami kaum santri di Kabupaten Pandeglang, Banten, menggelar acara doa bersama tasyakuran atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Para santri di Kabupaten Pandeglang terkhusus santri Fathul Ma’ani Kananga mendukung putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk menjadi Cawapres di Pemilu 2024,” jelas KH. Hidir.

Diketahui, putusan MK yang menyatakan berusia paling rendah 40 tahun dan atau yang pernah menjabat sebagai kepala daerah, atau pejabat negara lainnya yang dipilih melalui pemilu, bisa mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden. Putusan itu dibacakan dalam sidang di Gedung MK.

“Santri akan merayakan moment yang ditunggu-tunggu yakni Hari Santri Nasional (HSN) yang bertepatan pada 22 Oktober 2023 mendatang. Hari santri ini sebagai pengakuan dari presiden Jokowi terhadap seluruh santri di Indonesia. Maka santri harus bangga, karena sosok Wakil Presiden kita, Kiai Haji Ma’ruf Amin juga merupakan santri. Bahkan dulu juga ada sosok santri yang menjadi Presiden yaitu KH Abdurrahman Wahid,” pungkasnya.(Aep)