1

Band Reggae Gelar Konser Amal Untuk Korban Gempa Lebak

Kabar6-Grup band rege menggelar konser amal untuk korban gempa bumi di Kabupaten Lebak, Banten SMA berhasil terkumpul Rp700 ribu.

Grup band Momonon menggalang dana di halaman parkir pemandian Tirta Buana, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.

“Memang enggak seberapa. Semoga bisa ngebantu saudara kita di Bayah sana,” kata Gozil, vokalis grup band Momonon, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya pada Jumat malam, 26 Januari 2018, usai menggelar konser amalnya.

Pria berambut gimbal dengan titel Strata Satu ini bercerita kalau dana itu akan diserahkan kepada Momonon Fams Sawarna.

“untuk diserahkan langsung kepada korban gempa. Karena di desa Saya, ada beberapa rumah yang roboh di guncang gempa,” terangnya.

Bantuan pun datang dari Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), lembaga non profit ini menyalurkan sembako, pakaian, obat-obatan serta biaya hidup sehari-hari kepada Korban Bencana Gempa di Lebak.

“Perlu diketahui, bahwa lembaga zakat tidak hanya mengurusi kaum dhuafa yang berada di daerah aman bencana saja, hal ini berlaku juga bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam apapun,” kata Wildhan Dewayana, Direktur Utama (Dirut) IZI, melalui pesan singkatnya, Jumat (26/01/2018).

Jika memungkinkan, IZI berkeinginan bisa membangun kembali rumah warga yang rubuh karena gempa bumi pada 23 Januari 2018 lalu.**Baca juga: Iti Octavia Jayabaya: 1.158 Unit Bangunan Rusak Akibat Gempa di Lebak.

“Dan bila memungkinkan, selanjutnya kami akan memberikan bantuan reparasi rumah untuk warga disini,” terangnya.(dhi)




Polda Metro Jaya Imbau Warga Tidak Beli Kendaraan “Yatim”

Kabar6-Polda Metro Jaya mengindikasi bila masih banyak kendaraan tanpa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) atau biasa disebut kendaraan yatim, beroperasi diwilayah hukumnya.

Dugaan itu merujuk penyelidikan yang dilakukan aparat Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang mengungkap penggunaan STNK palsu dan penggelapan mobil dengan objek jaminan Fidusia.
Hasilnya, sementara ini terhitung ada 34 unit berbagai macam kendaraan yang telah diamankan. Dua diantaranya menggunakan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) palsu.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary mengatakan, penyelidikan kasus tersebut sudah berlangsung selama dua bulan terakhir dan hingga kini masih terus berjalan.
Berangkat dari laporan masyarakat, pihaknya mendeteksi keberadaan mobil yang diduga ditawarkan kepada calon pembeli dengan harga yang sesuai dengan harga pasar.

“Ini berjalan dua bulan saja ya dan sudah ada 35 unit yang kita amankan. Kita bekerjasama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga. Ada STNK palsu dan nopol palsu,” kata AKBP Ade, Rabu (24/1/2018).

AKBP Ade melanjutkan, puluhan barang bukti itu diduga kuat ditawarkan oleh pihak tertentu dengan harga murah kepada calon korbannya dengan hanya diberikan STNK tanpa BPKB.

“Modusnya, korban diiming-imingi kendaraan dengan murah. Adapun dalilnya, BPKB baru akan diserahkan, setelah korban melunasi seluruh harga yang disepakati. Tapi ini cuma modus saja. Faktanya, setelah pembayaran pertama, biasanya pelaku sudah tidak dapat dihubungi,” ujarnya.

AKBP Ade mengungkapkan, dengan iming-iming harga separuh biasanya korban akan tergiur. Korban yang tertipu baru sadar saat akan memperpanjang STNK.

Dan, dari 34 mobil yang disita, 2 diantaranya menggunakan STNK palsu. Meski demikian penyidik belum menetapkan tersangka karena saat pemeriksaan awal pengemudi yang kedapatan menggunakan STNK palsu tersebut hasil penyidikan merupakan korban penipuan dari sindikat penjualan mobil-mobil yang bermasalah.

“Terhadap kasus tersebut masih dalam proses penyidikan sampai ditemukan tersangka yang paling bertanggung jawab terhadap penggunaan STNK palsu tersebut,” kata AKBP Ade.

Untuk itu, AKBP Ade mengimbau kepada masyarakat luas agar berhati-hati dan teliti saat akan membeli kendaraan dengan harga murah. Begitu juga bagi debitur atau pemilik mobil kredit yang akan memindahtangankan mobilnya. Semuanya harus dengan kesepakatan pihak penjamin atau leasing.**Baca juga: Serpong, Riwayatmu Dulu.

“Untuk kendaraan yang merupakan obyek Jaminan Fidusia berkoordinasi dengan Perusahaan Pembiayaan (Finance) untuk mengecek kepemilikan kendaraan tersebut. Cek keaslian surat-surat mobil tersebut ke polisi dan jangan sungkan. Apabila calon penjual mengatakan bahwa BPKB nya tidak ada, digadaikan atau apapun juga, batalkan transaksi saat itu juga,” katanya.(BL)




Ketua MUI Kota Tangerang: Bencana Alam Jangan Jadi Lelucon

kabar6.com

Kabar6-Bencana Alam Gempa Bumi di Kabupaten Lebak, Banten yang terjadi, Selasa (23/1/2018) kemarin, hingga Gempa susulan yang terjadi hingga Rabu (24/1/2018) siang ini, mengundang rasa prihatin dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang KH. Edi Junaedi.

Betapa tidak, pascabencana yang terjadi, ternyata masih ada pihak-pihak yang justru menjadikan bencana alam sebagai bahan lelucon atau istilah saat ini dijadikan meme oleh sebagian Masyarakat. Bahkan, ada juga masyarakat yang sengaja menyusupkan kabar hoax sebagai efek gempa.

KH. Edi Junaedi menegaskan, bila bencana alam harusnya dijadikan renungan terkait kondisi Alam yang mulai mendekati waktu akhir zaman. Bukan malah dijadikan bahan tertawaan dengan gambar dan video hoax yang tak mendidik yang disebarkan di Media Sosial (Medsos).

“Kalau bencana alam hadir karena murka Allah atas apa yang diperbuat oleh umat manusia belakangan ini, manusia harusnya banyak-banyak istighfar, bukannya malah bercanda dengan mengirim gambar atau video yang kurang pantas untuk disebarkan,” ujarnya.

Edi mengajak dan mengimbau, seluruh warga masyarakat dan media agar tidak menambah kesedihan para korban yang terkena dampak gempa bumi dengan menyebarkan foto atau video yang seperti itu.

“Jadi jangan malah dibuat bercandaan, kita semua harusnya juga menyadari akan kejadian atas fenomena alam ini, lebih baik kita mendoakan para korban hingga menggalang bantuan, serta menyiapkan diri kita untuk bersikap mendekatkan diri pada Illahi supaya tidak ada mala petaka yang datang menimpa kita,” Ujar Edi.

Ditambahkan Edi, jika pasca insiden bencana alam malah dijadikan bercandaan, dirinya khawatir sang pencipta alam turunkan mala petaka kembali. Karena, lanjut Edi, bencana alam hadir atas kehendak sang Pencipta.**Baca juga: Iti Octavia Jayabaya: 1.158 Unit Bangunan Rusak Akibat Gempa di Lebak.

“Musibah diturunkan karena kehendak Allah, Mungkin karena Murka dan sebagai peringatan bagi manusia untuk tidak bersikap keterlaluan, supaya jangan selalu membuat dosa,” tutupnya.(mus)




Gempa, Gedung SMAN CMBBS Pandeglang Ambruk

Kabar6-Gedung serbaguna di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Citra Madani Banten Boarding School (CMBBS) di Kabupaten Pandeglang, Banten ambruk usai gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR), Selasa (23/1/2018).

“Ini ruangan masih kosong. Kita persiapan untuk rapat kepala sekolah se’Banten besok (24 Januari 2018), lagi di tata. Besok rapatnya dipindah ke Serang,” kata Ardius Prihantono, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Banten, saat ditemui di lokasi sekolah.

Beruntung, hanya atap gedung serbagunanya saja yang ambruk. Ruang kelas dan asrama siswa tak mengalami kerusakan.

“Di sekolah CMBBS, hanya bangunan serbaguna yang terdampak, itu pun atapnya saja. Asrama dan ruang kelas tidak rusak,” jelasnya.**Baca Juga: Bea Cukai Bandara Soetta Musnahkan 448 Botol Miras.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh Polda Banten, ada satu orang yang berhasil diselamatkan oleh Tim Dokumentasi dan Kesehatan (Dokkes) Polda Banten, karena loncat dari atap rumah saat terjadi gempa atas nama Ferli Hermawan (29), yang mengalami luka di bagian wajah. Ada juga satu orang wanita, bernama Anisa (37), jatuh pingsan saat gempa terjadi, karena kaget dan kepala terbentur lantai.

Sedangkan kerusakan yang disebabkan gempa berkekuatan 6,4 SR, merusak 129 bangunan di Kabupaten Lebak, di antaranya satu masjid di Kecamatan Bayah dan satu unit Puskesmas di Kecamatan Lebak Gedong.(dhi)




Warga Cadasari Pandeglang Data Rumah Rusak Akibat Gempa

Kabar6-Warga di Pandeglang dan Lebak berhamburan lari keluar rumah saat gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Lebak..

“Orang gempanya di Lebak katanya, gede banget di sini (goncangannya),” kata Endih, warga Kecamatan Cadasari, kabupaten Pandeglang, Banten, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (23/01/2018).

Meski begitu, di dekat rumahnya, belum ditemukan kerusakan yang berarti. Hanya genting jatuh dari atap rumah warga.

“Enggak ada (kerusakan), di sini mah cuman gede banget kerasa,” terangnya.

Pusat gempa yang masuk di wilayah Banten Selatan, Sanga kiat dirasakan di wilayah Bayah dan Sawarna, lokasi yang berbatasan dengan Sukabumi, Jawa Barat.**Baca Juga: Begini Situasi di RSUD Tangerang dan Bandara Soetta Saat Gempa.

“Bukan kuat-kuat lagi. Tapi untuk kerusakan, saya sudah suruh ketua RW keliling, ngedata rumah rusak,” kata Rudiat, Jaro (Kepala desa) Cihambali, saat dihubungi melalui Sabungan selulernya, Selasa (23/01/2018).(dhi)




Begini Pemberlakuan Prosedur E-Tilang

Kabar6–Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah mulai menerapkan sistem E-Tilang alias Tilang Online di sejumlah Kota Besar di Indonesia.

Dan, kedepan penerapan E-Tilang segera diberlakukan secara menyeluruh di semua wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Banten.

Pemberlakuan E-Tilang bagi pelanggar lalu lintas diyakini menjadi salah satu solusi ampuh untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ditimbulkan dari penerapan sanksi tilang secara manual.

Berikut adalah mekanisme penerapan e-tilang:

1. Bagi pelaku yang melakukan pelanggaran lalu lintas akan menerima upaya penindakan berupa tilang.
2. Pelanggar yang ditilang mendapatkan nomor BRI Virtual akun (BRIVA)
3. Kode BRIVA ini digunakan pelanggar untuk membayar sistem E- tilang, setelah pelanggar membayar, secara otomatis aplikasi pada petugas tilang akan berubah warna hijau, kalau belum bayar warnanya biru.

4. Setelah denda dibayarkan masyakat dapat mengambil barang bukti yang disita.

Sementara, dari survey yang dilakukan, penerapan tilang secara manual masih menimbulkan sejumlah persoalan, diantaranya adalah:

1. Masih terjadi saling adu argumentasi dan saling merasa benar, ada peluang terjadi pemerasan dan penyuapan.
2. Tidak mampu menindak secara simultan.
3. Tidak memberi dampak efek jera.
4. Tidak bisa terkoneksi secara online dengan sistem uji sim dan sistem bagi kepentingan perpanjangan uji sim.

Sementara, pemberlakuan E-tilang sendiri diyakini memberi berbagai kemudahan bagi pelanggar:

1. Lebih cepat waktu penindakannya
2. Pelanggar tidak perlu hadir sidang di pengadilan negeri
3. Data tilang langsung terkoneksi dengan back office sehingga diperoleh data akurat
4. Terkoneksi dengan bank untuk pembayaran denda.**Baca juga: Mulai 22 Januari, Kemenhub Bakal “Sikat” Truk Overload.

Nah, sudan tahu kan kemudahan yang ditawarkan dari penerapan E-Tilang, yuk lengkapi kelengkapan kendaraan bermotor kamu, bijak dan bertanggung jawab dalam mengemudi dan patuhi peraturan lalu lintas yang ada ya!! Jadikan diri kita sebagai bagian dari agen-agen perubahan ke arah positif, kita adalah pelopor keselamatan berlalu lintas yang berkeselamatan.(BL/ntmc)




Mulai 22 Januari, Kemenhub Bakal “Sikat” Truk Overload

Kabar6-Terhitung mulai 22 Januari 2018 mendatang alias lusa, Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberikan tindakan tegas terhadap kendaraan angkutan barang yang kelebihan beban dan kelebihan muatan.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat pada Kemenhub, Budi Setiyadi pada Jumat (19/1/2018) kemarin.

Ya, langkah tegas itu akan mulai diterapkan, menyusul angkutan barang yang kelebihan beban dan muatan itu merugikan negara.

Kementerian Perhubungan akan mulai menerapkan tindakan tegas terhadap angkutan barang yang ‘overload’ dan ‘overdimension’ mulai 22 Januari 2018 mendatang.

“Kendaraan barang yang ‘overload’ dan ‘overdimension’, justru menimbulkan kerugian negara. Bila dilihat dari aspek bisnis, kendaraan ‘overload’ ini justru hanya mengununtungkan pemilik barang. Sementara, negara rugi besar dari hal perbaikan kualitas jalan,” ujarnya.

Budi berharap, kedepan agar pemilik barang atau pengusaha mulai mengurangi pelanggaran berupa ‘overload’ dan ‘overdimension’ di angkutan barang.

Nantinya untuk memulai penindakan tersebut, Kemenhub akan mengoperasionalkan seluruh jembatan timbang diiringi dengan adanya pendampingan dari Sucofindo dan Surveyor Indonesia.

“Ubah mindset petugas agar bekerja sesuai dengan SOP yang ada. Sekaligus mengurangi terjadinya pungli,” katanya.**Baca juga: Aniaya Warga Pakai Clurit, Preman Kampung Ditangkap Polsek Legok.

Tak hanya itu, lanjut Budi, mulai 15 Februari mendatang, pihak Kemenhub juga akan memberlakukan e-tilang di jembatan timbang, sehingga tidak ada lagi transaksi yang bersifat tunai.(BL/NTMC)




Memungkinkan, Prosesi Adat Pemilihan Sultan Banten Yang Baru

Kabar6-Prosesi pengangkatan Sultan Banten baru di anggap sangat memungkinkan, tentunya harus melalui prosedur budaya yang dimiliki oleh Kesultanan Banten.

“Ada namanya lembaga pemangku adat, nah lembaga ini nanti yang menentukan siapa seharusnya yang jadi Sulthan. Seperti memiliki kenegarawanan dan keagamaannya,” kata Tubagus (Tb) Amri Wardhana, Sekretaris Forum Dzuriyat Kesultanan Banten (FDKB), saat ditemui di Kota Cilegon, Sabtu (13/01/2017).

Jika saat zaman Kesultanan Banten masih berdiri, yang menganut sistem monarki absolute, maka yang menentukan dan melantik Sultan Banten selanjutnya yakni Qodhi atau hakim kesultanan.

“Dalam kekinian, seluruh dzuriyat berkumpul ini bisa dilakukan (pemilihan sultan) dalam entitas budaya, Banten perlu Sulthan, bukan dalam konsep dulu. Tetapi janga cara sepihak,” terangnya.

Terkait banding yang dilakukan oleh Ratu Bagus Bambang Wisanggeni, yang telah di gugurkan status sultan Banten nya oleh Pengadilan Agama (PA) Serang. FDKB mengaku siap menghadapi sidang banding.**Baca juga: Yuk, Jajal Berendam di Kolam Air Pegunungan Cirahab.

“Menurut saya, Bambang Wisanggei harus nya lebih legowo. Kalau mau menyatukan dzuriyat, harus nya legowo menerima (putusan),” jelasnya.(dhi)




IKBT Sebar 70 “Life Jacket” Untuk Ormas di Jabodetabek

Kabar6-Organisasi Ikatan Keluarga Bima Tangerang (IKBT) mendonasikan sedikitnya 70 unit jaket pelampung atau life jacket kepada sejumlah relawan dan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek).

Penyerahan life jacket bermerek “Sandaka” hasil produksi industri rumahan binaaan IKBT ini dilakukan langsung oleh Umar Bouy di bengkel kreatif miliknya yang berlokasi di Jalan Raya Cisoka- Megu, Perumahan Griya Mustika Mandiri, Blok D7/11, Desa Cempaka, Kecamatan Cisoka, Kabupatan Tangerang, Senin (8/1/2018).

Umar Buoy, Pemilik bengkel kreatif yang juga pengurus IKBT mengatakan, pihaknya mengaku sengaja menyumbangkan puluhan unit life jacket hasil produksinya kepada sejumlah relawan dan Ormas, diantaranya Pendaki Gunung Indonesia Tangerang (PGIT), Krisnapala Jakarta Timur, Indonesia First Responders Jakarta Selatan, Sahabat Ciliwung Depok, Bekasi Rescue, Komunitas Pedulii Kali Pesanggrahan Depok dan Bulan Sabit Merah Indonesia DKI Jakarta.

Masing- masing relawan dan Ormas, kata dia, mendapatkan 10 unit life jacket yang biasa dijual dengan harga Rp100 ribu- Rp200 ribu tersebut secara gratis.

“Alhamdulillah kita masih bisa berbagi dengan sesama. Donasi ini atas panggilan hati, serta rasa kemanusian kami supaya para pecinta alam maupun pecinta olahraga air lebih mengutamakan keselamatan saat latihan maupun evakuasi korban,” ungkap Umar, kepada Kabar6.com, usai menyerahkan life jacket kepada para relawan dan Ormas, petang tadi.

Dijelaskan Umar, penerima jaket pelampung yang telah menjangkau pasar nusantara, diantaranya Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera dan Banten ini sebelumnya memang telah mengajukan surat permohonan resmi dari masing- masing organisasinya.**Baca juga: Ratusan Personel Balawista Amankan Wisata Pantai di Banten.

Pasalnya, beberapa hari sebelum penyerahan life jacket ini dirinya sengaja mengunggah pengumuman melalui akun facebook miliknya.**Baca juga: Polda Banten Awasi Penggunaan Anggaran KPU Kabupaten Tangerang.

“Dan, sejumlah penerima donasi ini juga sudah melalui proses seleksi. Saat penyerahan life jacket juga turut dihadiri Pak Mahfud, selaku Ketua IKBT,” katanya.(Tim K6)




Mitsubishi Elf Terguling di Pandeglang, 1 Pelajar Tewas

Kabar6-Sebuah mobil Mitsubishi Elf mengalami pecah ban dan terguling di Jalan Raya Tarogong-Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Satu pelajar bernama Febriani Herlina meninggal akibat kecelakaan tersebut.

“Lakalantas tunggal sekitar pukul 13.00 WIB. Di Kampung Sinarmulya, Desa Tegalpapak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang,” ungkap Kasat Lantas Polresta Pandeglang AKP Rahmat Sampurno melalui pesan singkat nya, Senin (8/1/2018)

Kendaraan bernomor polisi A 7728 KC itu memuat 12 penumpang yang dikemudikan oleh Maman dengan jurusan Sumur (Ujung Kulon)-Serang, melaju dari arah Tarogong menuju Panimbang.

Di lokasi kejadian, ban mobil nahas itu mengalami pecah ban dan supir hilang kendali. Kemudian kendaraan terbalik ke arah kiri jalan.

Akibatnya, satu penumpang atas nama Febriani Herlisa, meninggal dunia. Sedangkan korban luka dibawa ke Puskesmas Panimbang.**Baca Juga: PT Taspen Buka Kantor Cabang Tipe C di Cipondoh.

“Tindakan yang dilakukan olah TKP, mencatat saksi dan korban, mengecek korban ke Puskesmas dan RSUD Pandeglang,” jelasnya.(dhi)