1

Warga Tolak Pembangunan Sanitasi di Cikedal

kabar6.com

Kabar6-Pembangunan sanitasi di Kampung Kadu Gajah, Desa Cening, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang diprotes warga setempat. Pasalnya, pembangunan septic tank komunal tak jauh dari sumur warga.

“Pada intinya kita bukan tidak mendukung program pemerintah, tapi kami memohon dengan sangat, untuk merelokasi rencana pembangunan tersebut, karena hanya berjarak kurang lebih 4 meter dari sumur galian warga ke sumur rumah tinggal saya,” pinta Muhammad Ferlan Dika warga setempat, Kamis (25/10/2018).

Padahal sesuai Permenperumra nomor 4 tahun 2011, tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus bidang perumahan dan kawasan pemukiman, pada lampiran Bab 111 point 12 huruf f bahwa jarak septic tank ke sumur air bersih adalah 11 meter.

“Jadi memang sudah melanggar aturan,” ujarnya.

Tak hanya itu, kurangnya sosialisasi kepada warga juga sangat dirasakan, bahkan Ia tidak pernah membaca SK mengenai penempatan lokasi dan dokumen analisa dampak lingkungan ini.

“Seharusnya masyarakat di edukasi terlebih dahulu agar faham betul, baik efek positif maupun negatif dari pembangunan septic tank komunal ini,” katanya.**Baca juga: Hina Nabi Muhammad dan Allah SWT, Pria Labuan Ditangkap Polisi.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Pandeglang, Syarif Hidayat membenarkan adanya pembangunan sanimas IDB di Desa Cening, namun terkait adanya protes warga karena pembanguan sepitc tank berdekatan dengan sumur warga, ia akan mengkonfirmasi kembali.(Aep)




Hina Nabi Muhammad dan Allah SWT, Pria Labuan Ditangkap Polisi

kabar6.com

Kabar6-Seorang pemuda warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, berinisial GAS, ditangkap polisi karena diduga menghina Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Ujaran yang dinilai menghina itu ditulis GAS di akun Facebook-nya pada Rabu (24/10/2018). Selain itu, ia juga membuat postingan yang mengancam akan membunuh anggota polisi.

“Pelaku sudah dibawa ke Polres Pandeglang tadi malam,” kata Kapolsek Labuan, Kompol Supandriatna kepada wartawan, Kamis (25/10/2018).

Dijelaskan Kapolsek, pelaku merupakan warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, yang ditangkap aparat kepolisian pada Rabu (24/10) malam setelah banyak dicari warga.

“Orang Desa Teluk diamankan langsung diantar oleh Kadesnya sekira pukul 22.00 WIB,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku ditangkap setelah masyarakat banyak yang mencarinya. Warga marah dengan status Facebook yang ditulis GAS itu.

Unggahan ujaran kebencian tersebut muncul pada Rabu (24/10/2018). Mulanya ia menantang pihak kepolisian. Tak lama setelah ujaran itu diunggah, pelaku juga menghina Allah SWT dan Nabi Muhammad.

Setelah banyak mendapat kecaman dari ratusan komentar, postingan tersebut dihapus. Namun status yang menghina Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW itu telanjur di-capture warganet. Pelaku pun dilaporkan ke polisi dan ditangkap pada Rabu (25/10/2018) malam.**Baca juga: Tahun Depan, PDAM TKR Siapkan Gedung Arsip.

Saat ini, GAS masih menjalani penahanan di Polres Pandeglang. Dia juga akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motivasinya menuliskan kalimat ujaran kebencian itu.(Aep)




Jelang Musim Tanam, Warga Sobang Pandeglang Gelar Ruatan Bumi

Kabar6-Ruatan Bumi yang kerap dilakukan oleh warga Kecamatan Sobang jelang musim tanam boleh dikatakan sebuah tradisi. Namun lebih dari itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita, menilai acara ini harus diniatkan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

“Lahan yang terus kita pergunakan ini harus disyukuri kepada Allah. SWT. Selain itu, harus dirawat dan dipupuk dengan pupuk organik agar mengurangi residu pada hasil pertanian yang kita konsumsi,” demikian dikatakan Irna pada acara ruatan bumi di Kampung Tanjakan Desa Pangkalan Kecamatan Sobang, Rabu (24/10/2018).

Irna juga berharap, dalam mengolah laham pertanian di daerah tersebut diharapkan menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

“Mesin pertanian yang canggih akan kita putar secara bergiliran, karena sangat dibutuhkan oleh petani di sini agar lebih cepat dalam pengolahan lahan,” ungkapnya.

Terpisah, Camat Sobang Subro Mulisi membenarkan jika kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh warganya. Kata Subro, biasanya sebelum acara ruat bumi, warga terlebih dahulu melakukan ziarah.**Baca Juga: Pemotor Gagalkan Wanita Coba Bunuh Diri di Fly Over Ciputat.

“Ketika mulai masa tanam, mereka akan melakukan syukuran dahulu yang dinamakan ruat bumi. Jika Rabu ini warga melakukan syukuran, berarti Jumat kemarin sudah melakukan ziarah di TPU,” kata Subro.(aep)




Muslimat NU Yakin Angka Stunting Bisa Ditekan

Kabar6-Masih tingginya angka stunting di Indonesia atau kerdil membuat Pengurus Pusat Muslimat NU tergerak membangun kerjasama Pimpinan Pondok Pesanten dan Majlis Taklim Muslimat NU. Melalui kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat penanganan stunting dan menekan angka stunting terutama di Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang.

Ketua PP Muslimat NU Bidang Kesehatan Erna Yulia Soefihara menerangkan dalam pencegahan kasus stunting di masyarakat, pimpinan majelis taklim saat menyampaikan tausiahnya tidak hanya memberikan tentang agama, tetapi juga disi dengan muatan edukasi tentang stunting.

“Saat ustadzah memberikan tausiahnya ada muatan tentang edukasi stunting, misalnya stunting itu seperti apa dan lainya. Sehingga penjelasan stunting bisa sampai ke ibu-ibu masjlis taklim atau masyarakat,” ungkap Erna di acara orientasi optimalisasi Germas dan penurunan stunting di Kota Serang, Rabu (24/10/2018).

Erna mengaku optimis kasus stunting bisa ditekan pasalnya kasus tersebut bisa dicegah. Upaya pencegahanya dapat dilakukan dengan penyuluhan dan memberikan nutrisi maksimal saat awal kehidupan, yakni 1000 hari pertama kehidupan.

“Stunting itu bisa dicegah,dengan diberikan pencegahan dengan memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil. Karena kalau kekurangan makan tambahan pada ibu hamil gizinya kurang terutama proteni yang sangat penting untuk perkembangan janin, otomatis perkembanganya terganggu,” ungkapnya.

Muslimat NU yang merupakan ormas keagamaan di bawah Nahdatul Ulama turut aktif dalam pelaksanaan penurunan angka stunting. Dengan adanya sosialisasi kepada pimpinan majelis taklim diharapakan pimpinan majelis taklim dapat menyosialisasikan kepada jemaahnya, terutama menemukan kasus stunting dan pada ibu hamil.

“Kalau ibu-ibu masjlis taklim kalau nemu yang stunting harus diapain termasuk yang hamil juga harus seperti diedukasi seperti apa. Itu lah ikhtiar kita mudah-mudaha angka stunting bisa menurun,” terangnya.

Saat ini Muslimat NU ini baru menggandeng 10 majlis taklim dan 10 pondok pesantren yang diambil dari Pandeglang dan Kota Serang secara acak yang memiliki jemaah cukup banyak. Pimpinan pondok pesantren juga diharapan dapat menjadi pelopor Germas dilingkunganya. Pasalnya masalah yang terjadi di Ponpes tak lepas dari kesehatan lingkungan.

“Seperti jamban, sanitasi dan lain-lain. Dengan adanya orinetasi ini bisa mengerti jamban yang sehat itu sepeti apa,”katanya.

Pengarah program dari Promkes Kementrian Kesehatan Ismoyowati mengatakan, Muslimat NU salah satu organisasi massa terbesar di indonesia berperan aktif dalam membantu program pemerintah menurunkan angka stunting terutama di Pandeglang dan Serang yang masuk dalam lokus daerah pencegahan stunting di Indonesia.

“Tujuanya untuk menurunkan angka stuntng atau mencegahnya di daerah tersebut,” pungkasnya.**Baca Juga: Belasan Warga Sumurlaban Pandeglang Keracunan Makanan.

Dalam acara peserta mendapatkan materi tentang stunting dan Germas dari para narasumber dan ditutup dengan penandatangan komitmen bersama untuk melaksanakan Germas dan Stunting.(aep)




Belasan Warga Sumurlaban Pandeglang Keracunan Makanan

Kabar6-Belasan warga di Desa Sumurlaban, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang diduga keracuan usai minum es cincau dari pedagang yang biasa keliling. Akibatnya warga meraskan perut mual, pusing dan muntah muntah hingga dilarikan ke Puskesmas setempat.

Salah seorang warga yang juga mengaku keracunan Nana, mengaku membeli es cincau pada Senin (22/10) sekitar pukul 15:00 WIB, namun setelah pukul 20.00 ia merasa mual dan pusing dan sakit kepala.

“Perut terasa sakit kaya diremas-remas dan kepala pusing,” terang Nana, Rabu (24/10/2018).

Hal yang sama juga dirasakan Sarkim. Ia mengaku empat anggota keluarganya juga mengalami sakit yang sama pasca membeli es cincau. Tak hanya anggota keluarganya, tetangganya juga mengalami hal serupa pasca membeli es cincau.

“Malamnya mengeluh sakit perut dan mual serta sakit kepala,”katanya.**Baca Juga: KONI Tunjuk PDAM TKR Jadi Bapak Angkat Cabor Atletik.

Sementara, Kasubag TU Puskesmas Angsana, Dadan Juanda, pihaknya belum memastikan apakah itu keragunan minuman atau makanan karen semuanya harus ada tes atau uji laboratorium terhadap minuman apa yang dikonsumsi warga.

“Kami tidak bisa menyimpulkan bahwa pasien yang berobat dari satu kampung tersebut keracunan, walau mereka rata-rata keluhannya sama dan semua pada hari seninnya habis minum es cingcau,” terangnya.

Untuk menangani kasus tersebut, Dadan mengaku telah membentuk tim untuk mengetahui apa penyebab warga keracunan massal. Total ada 14 orang yang diduga keracunan.

“Semuanya ada sekitar 14 orang, di antaranya warga Kampung Sumur Laban Desa Sumur Laban, dua orang warga Kampung Cipinang dan Kampung Bojong Koneng Desa Cipinang Kecamatan Angsana, sementara kita terus pantau dan ada beberapa petugas kesehatan yang kita turunkan ke masyarakat untuk melakukan pengecekan,” pungkasnya.(aep)




PKS Optimis Menangkan Suara di Banten

kabar6.com

Kabar6-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakulan Silaturahim akbar bersama Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Konsolidasi Pemanangan Pemilu 2019 se banten barat, di Aula Riz Hotel Pandeglang, Selasa (23/10/2018).

Acara tersebut dihadiri 500 lebih Caleg dan Kader PKS, mulai dari Caleg DPR RI, Caleg DPRD Provinsi dan Caleg Kabupaten Kota se-Banten barat, dari wilayah Kabupaten Pandeglang, Lebak, Kota Serang, Kabupaten Serang, Cilegon.

Miftahudin Ketua DPW PKS Banten menyampaikan bahwa aura kemenagan semakin terasa, PKS Banten semakin solid dan siap meraih kemenangan.

Hadir dan memberikan sambutan Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan rasa takzimnya kepada Habib Salim atas kunjungannya kali kedua ke Pandeglang.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Irna terhadap kesolidan PKS yang telah mengusungnya, Irna berjanji terus bersinegis bersama Fraksi PKS untuk terus menyelesaikan janji kampanyeunya hingga akhir jabatannya.

Achmad Dimyati Natakusumah, selaku tuan rumah mengutarakan hijrahnya ke PKS merupakan hasil wasilah dari Ketua Majlis Syuro PKS yaitu Habib Salim, dirinya mengaku sangat terinpirasi dengan taujih-taujih yang diberikan kepadanya hingga memutuskan berlabuhnya ke PKS, dan Dimyati pun optimis siap memenangkan PKS di Banten khususnya Pandeglang dan Lebak.

“Saya senang berada di PKS, karena PKS selalu istiqomah dalam kebaikan, dan selalu konsisten dalam menyuarakan aspurasi ummat”, ungakap Dimyati.

Dalam Taujihnya, Habib Salim menyampaikan agar Kader PKS harus miliki akhlak yang luber bukan yang pas-pasan, dan selalu membiasakan memberi tanpa mengahrapkan apa yang didapatkan, kader PKS juga diharuskan mengutamakan pelayanan terhadap rakyat dengan cinta dan kasih seperti halnya Rasulullah SAW melayani rakyat ketika itu.

Habib salim juga menyampaikan sanjungan terhadap Kader baru PKS tokoh Banten Dimyati, ia (Habib-red) bercerita bahwa Dimyati memiliki niatan yang tulus ingin husnul khotimah dalam perjalanan perpolitikanya dengan berlabuh di PKS.**Baca juga: Reses, Anggota Fraksi PKS Serap Aspirasi Masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Kemenangan itu hak perogratif Alloh yg mempergilirkan di antara manusia, 2019 ini semoga menjadi gilirannya PKS yang menang, tapi kemenangan yang berkah dan menang bukan untuk berkuasa tapi untuk melayani semua rakyat”, ujar Habib Salim.(Aep)




Akhir Tahun, 4 Pekerjaan Fisik Dilelang di Pandeglang

Kabar6-Bagaian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kabupaten Pandeglang melelangkan empat pekerjaan fisik menjelang akhir tahun 2018. Keempatnya berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR) dengan total anggaran mencapai miliran rupiah.

Dilihat dari laman ULP Pandeglang, keempat pekerjaan yang dilelangkan itu di antaranya, Proyek penataan Alun-alun Kecamatan Menes dengan pagu anggaran sebesar Rp1,41 miliar.

Pembangunan rumah adat sunda sebesar Rp498,3 juta, Peningkatan Jalan Kubang Kampil Sukaresmi sebesar Rp2,11 miliar dan penataan halaman pendopo Rp991,7 juta.

Berdasarkan jadwal leleng, keempatnya diperkitakan sekitar bulan November mendatang baru penandatangan kontrak dengan pihak ketiga selaku pemenang lelang. ULP menerangkan, saat ini baru pembuktian dokumen peserta lelang.

“Kalau evaluasi pembuktiaan selesai berarti ada pembuktian,” ungkap Kepala ULP Asep Rahmat, Selasa (23/10/2018).

Asep berharap lelang empat paket proyek tersebut tidak mengalami gagal lelang. Namun sebagai pihak pihaknya tidak bisa mengintervensi jika hal itu terjadi.

“Saya sebagai kepala ULP hanya bisa berharap tidak bisa mengintervensi Pokja pemilihan dan harapan saya tidak gagal lelang,” harapnya.**Baca Juga: Tingkat Kesehatan 5 Wilayah di Pandeglang Masih Rendah.

Kata Asep Pojka ULP bekerja berdasarakan Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP) yang menjelaskan waktu pelaksanaan pekerjaan kontruksi. Hal itu yang memiliki kewenangan intansi terkait dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DPUPR, mengingat saat ini masuk di akhir tahun 2018.

“Yang kami lelangkan waktu itu apa yang disampaikan oleh PPK, yang termuat dalam RPP. Tentunya saya yakin PKK telah melakukan kajian bagaimana melakukan pekerjaan dengan waktu yang tersisa,” paparnya.(aep)




Tingkat Kesehatan 5 Wilayah di Pandeglang Masih Rendah

Kabar6-Tingkat kesehatan masyarakat di lima kecamatan di Kabupaten Pandeglang, yakni Kecamatan Cibaliung, Cibitung, Sukareami, Labuan dan Panimbang masih rendah.

Lima wilayah tersebut masih banyak tren penyakit tidak menular, sehingga kelima kecamatan itu menjadi lokus kegiatan Roadshow Germas ke-8 Kabupaten/kota di Provinsi Banten 2018.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, R Dewi Setiani mengatakan, di Kabupaten Pandeglang ada sebanyak lima kecamatan yang menjadi lokus kegiatan Roadshow Germas 2018 yang diinisiasi oleh Dinkes Provinsi Banten.

Sebab kata Dewi, tingkat kesehatan masyarakat di sejumlah kecamatan tersebut masih rendah, karena masih banyak tren penyakit yang tidak menular.

“Memang sekarang ini penyakit yang dialami masyarakat sudah bergeser dari penyakit menular ke penyakit yang tidak menular. Namun hal itu menjadi perhatian pemerintah, agar bagai mana masyarakat Pandeglang khususnya di lima kecamatan itu tingkat kesehatannya bisa lebih bagus,” ungkap R Dewi saat ditemui usai melakukan kegiatan Roadahow Germas ke 8 Kabupaten/kota di Provinsi Banten, yang dilakukan di Aula Kantor Kecamatan Labuan, Selasa (23/10/18)

Selain itu lanjut Dewi, Pola Hidup Sehat (PHBS) masyarakat di 5 kecamatan tersebut juga masih cukup rendah. Karena masih banyak warga yang melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti buang air sembarangan, memakan makanan yang instan, masih kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan serta kebiasaan buruk lainnya.

“Oleh karena itu kegiatan Germas ini untuk mendorong dalam meningkatkan kesehatan dan PHBS masyarakat. Apa lagi PHBS masyarakat di Pandeglang ini masih rendah, tentu menjadi perhatian khusus pemerintah,” katanya

Menurut Dewi, kegiatan Germas tersebut untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas Sumner Daya Manusia (SDM). Karena jika masyarakatnya sakit-sakitan, maka bagaimana bisa mengaplikasikan pembangunan negara. Untuk itu, pemerintah menjalankan program Germas untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

“Aktivitas Germas ini juga difokuskan dalam tiga kegiatan pokok. Diantaranya aktivitas fisik selama 30 menit perhari bagi masyarakat, gemar makan buah dan sayur dan cek kesehatan secara periodik. Meskipun tidak sakit, namun kesehatan itu perlu kita cek,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang juga harus menganggarkan untuk kegiatan Roadshow Germas tersebut. Agar kegiatan Germas itu bisa dilakukan di tiap lecamatan di Pandeglang, soalnya sekarang ini baru di lima kecamatan yang menjadi sasaran Germas 2018.**Baca Juga: Ponpes dan Majelis Taklim Bakal Dapat Optimalisasi Germas.

“Saya berharap Pemda Pandeglang juga bisa melakulan legiatan seperti ini (Roadahow Germas). Karena tingkat kesehatan dan PHBS masyarakat di Pandeglang masih rendah,” harapnya.(aep)




Optimalkan Kinerja, PWRI Gelar Raker di Pandeglang

Kabar6-Optimalkan kinerja organisasi menuju kesejahteraan anggota dan masyarakat, Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) gelar Rapat kerja dan pelantikan pengurus PWRI empat kabupaten dan kota masa bakti 2017-2022.

Kegiatan tersebut dihadiri para pengurus delapan Kabupaten Kota, pengurus PWRI DKI Jakarta, PWRI Lampung, teman-teman pensiunan dari BUMN dan beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Banten.

Ketua Pelaksana T. Jaka. Roseno mengatakan, Rapat kerja PWRI di Pandeglang ini merupakan perwujudan dari mekanisme organisasi yang diperoleh dari kegiatan program kerja tahunab sebelumnya, PWRI perlu merumuskan dan merancangkan langkah-langkah kerja yang akan dilaksanakan agar PWRI dapet mewujudkan visi dan misi dalam mencapai tujuan.

“Maksud tujuan ini juga PWRI bisa mewujudkan organisasi yang kuat dan mandiri sebagai wadah bagi seluruh purna bhakti pegawai negeri sipil yang berdayaguna dan berhasil guna serta berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan anggita dan keluarganya,” ujarnya, Selasa (23/10/2018).

Ia melanjutkan, sebagaimana telah diatur dalam anggaran Dasar (AD) PWRI nomer 05/TAP/MUNAS/XIII/2016 tentang penyempurnaan dan perubahan anggaran dasar PWRI Bab XIII musyarawah dan rapat bahwa poinnya pengurus PWRI Provinsi Banten melaksanakan rapat kerja sesuai dengan ART-nya.**Baca Juga: Diduga Sakit, Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Pasar Kemis.

“Dari itu juga kegiatan ini dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja berdasarkan program umun PWRI lima tahun yang sedanf berjalan, pembahasanan keputusan musyawarah PWRI Provinsi Banten dalam hal-hal yang bermanfaat bagi organisasi dan anggota mengingat situasi dan kondisi pengurus PWRI masa bakti sebelumnya mengalami kefakuman maka dalam penyelenggaraan ini kami perlu merymuskan kembali program kerja lima tahun yang akan datang sebagai acuan dalam melaksanakan roda organisasi agar mempunyai arahan dan tujuan yang jalas,” paparnya.(Tim K6)




Suaminya Hadiri Bimtek, Begini Kata Bupati Pandeglang

kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang Irna Narulita memastikan kehadiran suaminya Ahmad Dimyati Natakusumah ke acara Bimtek relawan penanggulangan bencana yang diselenggarakan BPPD Pandeglang disalah satu pantai di Kecamatan Carita bukan sebagai Caleg PKS Dapil Pandeglang-Lebak. Menurutnya, kehadiranya sebagai tokoh masyarakat.

“Beliau datang sebagai tokoh masyarakat, tidak sebagai Caleg. Harus dibedakan, mereka (relawan) orang cerdas dan mereka juga perlu spirit,” ungkap Irna usai memberikan arahan kepada peserta Diklat relawan penanggulangan bencana kepada wartawan, Senin (22/10/2018).

Dalam kesempatan itu, Irna mengaku tidak bersamaan dengan suaminya ke acara Diklat karena harus membagi waktu dengan agenda lain seperti menghadiri Apel Hari Santri di Alun-alun Pandeglang beraudiensi dengan Forum Silaturhami Pondok Pesantren (FSPP) Pandeglang dan pertemuan dengan para petani kecamatan Carita.

Pemberian spirit bagi relawan tanggap bencana yang baru dibentuk BPBD sangat dibutuhkan, sebab kata Irna mereka tidak mendapatkan gaji.

“Mereka ini gak punya gaji, mereka harus dibangun spiritulaismenya, harus dibangun spirit kebangsaanya,”kata Irna.

Kepala BPBD Pandeglang Asep Rahmat juga menyampaikan kehadiran Dimyati karena telah menggagas pembentukan relawan penanggulangan bencana di Pandeglang.

“Penggagas ini dari Pak Dim (Dimyati),” ungkap Asep menyampaikan kepada Irna saat ditanya wartawan.

Sebelumnya, Dimyati bantah melakukan kampanye atau memanfaatkan acara Bintek tersebut untuk kepentigan pemilu.**Baca juga: Beri Arahan Bimtek, Dimyati Bantah Kampanye di Pandeglang.

“Kalau dimanfaatkan bahaya. Kalau Pak Jokowi datang memanfaatkan, datang memanfaatkan serba salah. Bapak kan gak menyampaikan tentang pencoblosan dan tentang pemilu. Kita netral-netral saja,”kata Dimyati kepada wartawan.(Aep)