1

Dinkes Pandeglang Terus Gencar Lakukan Vaksin Bagi Masyarakat

Kabar6.com

Kabar6 – Kegiatan serbuan Vaksin gencar dilakukan di Kabupaten Pandeglang, selain untuk capaian vaksinasi yang paling utama akan mendorong peningkatan produktifitas baik masyarakat maupun Pemerintah.

Kepala Dinkes Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, vaksinasi di Pandeglang akan terus digencarkan sebelum akhir tahun 2021.

Hal itu dilakukan agar masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasa dan Kabupaten Pandeglang turun ke PPKM level 1.

Kabar6.com
Dinkes Pandeglang Terus Gencar Lakukan Vaksin Bagi Masyarakat.(ist)

“Ekonomi masyarakat harus tumbuh dan bergerak. Masyarakat hari ini sangat antusias dalam melakukan vaksin, ini yang diharapkan oleh kita,” kata Dewi.

Dewi mengakui capaian target vaksinasi masih jauh. Namun dia optimis bisa tercapai karena seluruh Puskesmas di Kabupaten Pandeglang terus bergriliya untuk melakukan vaksinasi.

“Mudah-mudahan bisa tercapai, karena Puskesmas tiap hari ke rumah-rumah warga untuk melakukan vaksinasi, setiap hari bisa mencapai 150-250 orang yang divaksin,”terang Dewi.

Disisi lain, Pemkab Pandeglang berharap ada dukungan semua pihak agar bisa mendukung program vaksinasi. Serta para insan pers dapat mengedukasi masyarakat supaya mau divaksin.

“Kita harus bekerjasama diantaranya Satgas kecamatan, Satgas Kabupaten dan juga lintas sektor dan lapisan masyarakat,”ujarnya.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, vaksin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas masyarakat, dengan begitu sebaran covid 19 dapat terkendàli dan masyarakat bisa lebih produktif.

Dengan sebaran covid 19 menurun, diungkapkan Bupati Irna, program tahun depan dapat difokuskan untuk kegiatan lainnya diantaranya untuk layanan kesehatàn dasar masyarakat.

Kabar6.com
Dinkes Pandeglang Terus Gencar Lakukan Vaksin Bagi Masyarakat.(ist)

“Sekarang kita fokus penanganan covid 19 dengan serbuan vaksin, tahun depan jika covid ini terus menurun, tentu akan diarahkan untuk program lainnya,” tuturnya.

“Kita harus dapat kendalikan covid 19, upayanya saat ini dengan gencar lakukan vaksinasi ditiap Kecamatan sehingga cakupannya terus meningkat,”tandasnya.

Sedangkan, salah satu siswa di SMPN 2 Labuan mengaku rindu sekolah setelah kegiatan belajar di lakukan di rumah. Diakui keinginannya untuk disuntik vaksin, karena sudah sangat merindukan sekolah tatap muka.

“Supaya sekolahnya dibuka lagi, bisa belajar di sekolah lagi, maka kami mau dan tidak takut divaksin. Apalagi vaksin buat kesehatan juga,”kata Siswai SMPN 2 Labuan, Salsabila.

**Baca juga: Jadi Wakil Presiden PLNG, Zaki Siap Jadi Tuan Rumah Forum 2022

Bahkan ia mengaku tidak takut saat jarum disuntikan ke tangan. “Kenapa mesti takut divaksin, kan buat kesehatan juga di masa pandemi Covid-19 ini,” tutupnya.(adv)




Komunitas Bergerak Jaga Toleransi Tolak Densus 88 Dibubarkan

Kabar6.com

Kabar6- Sejumlah masyarakat mengatasnamakan ‘Komunitas Bergerak Jaga Toleransi’ menolak adanya wacana pembubaran Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Lantaran, tidak ingin adanya intoleransi dan radikalisme berkembang di NKRI.

“Saat ini ada isu menggulingkan Densus 88, jadi kami mewakili bangsa Indonesia menberidukungan terhadap kinerja Densus 88,” ungkap Ade Sarah, Koordinator Komunitas Bergerak Jaga Toleransi, Selasa (7/12/2021).

Dengan menyelamatkan keberadaan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, kata Sarah, sebagai warga Negara Indonesia yang notabenenya menolak adanya intoleransi dan radikalisme berkembang di NKRI.

“Karena Densus 88 ini penjaga toleransi di Indonesia. Dia yang memberantas menumpas radikalisme dan intoleran. Kalau di bubarkan akan kemana arahnya negara kita?,” imbuhnya.

Sementara itu, Penasehat Komunitas Bergerak Jaga Toleransi, Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid menambahkan, kegiatan ini murni menggelorakan semangat mendukung Densus 88. Karena Densus 88 itulah yang sebenarnya menjaga kebesaran dan kemuliaan agama Islam di Indonesia.

“Karena selama ini agama Islam itu terlalu sering dicoreng dengan perilaku-prilaku kelompok-kelompok tirugens yang sangat tidak bersahabat dengan negeri kita tercinta,” tuturnya.

“Islam agama ‘Rahmatan Lil alamin’. Ajaran Islam adalah ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW,” sambung Habib.

Dia menegaskan, bila sekarang ada yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan patut dicurigai ada benang merah dengan jaringan teroris internasional.

Diketahui, terdapat wacana adanya pembubaran salah satu tim khusus pada lembaga Kepolisian ini.

**Baca juga: Buruh di Tangerang Sebut UU Ciptaker Biang Keladi

Dinyatakan bila Densus 88 Anti Teror menurut salah satu anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra bila Densus 88 Antiteror dibubarkan karena berbau Islamofobia.

Terlebih, narasi pejabat Densus 88 itu terkait teror Taliban bisa menginspirasi teroris Indonesia tidak akan laku lagi. (Imam/Tim K6)




Pemuda di Balaraja Jual Pacar Hamil 5 Bulan Lewat Michat

Kabar6.com

Kabar6-Polsek Balaraja, mengamankan seorang pria berinisial AD, 24 tahun. Tersangka diduga telah menjajakan seorang perempuan berinisial IY, 25 tahun, kepada lelaki hidung belang di tempat prostitusi online kos-kosan Kaften Sahara di Kampung Cengkok, Desa Sentul, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Sabtu (4/12/2021).

Kapolsek Balaraja, Kompol Gede Prasetia Adi Sasmita menerangkan kronologi bermula dari kegiatan Operasi Cipta Kondisi. Polisi menemukan kegiatan operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) tersebut lalu mendapat tempat prostitusi online dengan open BO (booking out).

“Pada kegiatan ops pekat, kami telah menetapkan seorang tersangka berinisial AD (24) dalam perkara prostitusi online” kata Gede kepada kabar6.com melalui keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).

AD ditahan karena telah menjajakan seorang perempuan berinisial IY (25) kepada pelanggan DN (35) melalui aplikasi Michat.

**Baca juga: Buruh di Tangerang Sebut UU Ciptaker Biang Keladi

“Perempuan IY diketahui sebagai pacar dari tersangka AD, yang sengaja dijajakan melalui aplikasi Michat kepada pelanggan. AD juga berperan menego harga tiap kali open BO dan hasil uang yang didapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersangka AD,” jelas Gede

Selain itu, kini IY tengah hamil 5 bulan dari hubungannya dengan tersangka AD atas perbuatanya ditahan di Polsek Balaraja dengan l Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 506 KUHP dan atau Pasal 27 Ayat (1) UU No.19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik. (Cr)




Hendak Bantu Rekannya, Kapal Nelayan Terbalik di Pulau Liwungan Pandeglang, Satu Orang Hilang

Kabar6.com

Kabar6- Satu orang nelayan asal Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang bernama Kanta (35) dikabarkan hilang di sekitar Pulau Liwungan usai Kapal yang ditumpanginya diterjang ombak.

Berdasarkan informasi sebelumnya peristiwa itu terjadi, Kapal nelayan yang ditumpangi empat orang berangkat dari Teluk, Labuan ke Pulau Liwungan untuk membantu kapal Nelayan yang mengalami mati mesin.

Namun naas dalam perjalanan, tiba-tiba kapal yang mereka tumpangi mengalami mengalami patah selang Oli. Kemudian mati mesin dan akhirnya terhempas oleh ombak yang sedang tinggi dan akhirnya terbalik.

Sontak keempat nelayan itu melompat ke laut.
Dari empat orang tersebut awalnya dua orang berhasil diselamatkan oleh.

“Dua nelayan atas nama Sakroni (40) dan Surif (35) dapat diselamatkan Kapal Tugboat yang ada di sekitar,” Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten, Adil Triyanto.

**Baca juga: Istri di Pandeglang yang Dibacok Suaminya Kini Butuh Biaya Pengobatan

Sementara dua diantaranya masih dalam pencarian, tetapi belakangan sekitar pukul 09:00 WIB Basarnas Banten kembali mendapatkan informasi jika satu diantara mereka berhasil ditemukan. Hingga saat ini proses pencarian satu nelayan bernama Kanta(35) masih terus dilakukan.

“Ya itu bapak Tarban (60) warga Teluk Labuan dan pencarian terhadap 1 korban segera ditemukan,”tandasnya.(aep)




Pemkab Lebak Tekankan Pengembang Perumahan Wajib Siapkan Lahan untuk TPU

Kabar6.com

Kabar6-Lahan untuk tempat pemakaman umum (TPU) wajib disiapkan oleh para pengembang yang membangun perumahan di Kabupaten Lebak.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lebak Maman SP mengatakan, lahan untuk TPU menjadi salah satu syarat bagi pengembang yang mau membangun.

“Itu persyaratan karena terkait fasos fasum. Sekarang saya tekankan itu kepada mereka, karena ke depan tanah akan makin sulit dan makin mahal,” kata Maman kepada Kabar6.com, Selasa (7/12/2021).

Maman mengatakan, luas lahan yang harus disediakan oleh pengembang tentunya berdasarkan penghitungan dengan memperhatikan jumlah kepala jiwa di perumahan yang dibangun.

“Jangan coba-coba lah, kalau ternyata nanti kami kroscek tidak ada pembelian lahan untuk TPU, kami tutup itu pekerjaan mereka. Saya perintahkan kabid untuk mengontrol itu,” tegas Maman.

**Baca juga: Perahu Dihantam Badai, Dua Nelayan Lebak 12 Jam Terombang-ambing di Laut

Jika pun lahan yang digunakan untuk membangun perumahan luasnya sangar terbatas, pengembang bisa menyediakan lahan untuk TPU asal tidak terlalu jauh dari lokasi perumahan.

“Boleh lah usaha dan kami memang tidak melarang, tapi ingat patuhi itu aturannya. Kalau terbatas cari lahan tetapi jaraknya yang dekat terjangkau oleh penghuni,” kata Maman.(Nda)




Perahu Dihantam Badai, Dua Nelayan Lebak 12 Jam Terombang-ambing di Laut

Kabar6.com

Kabar6-Dua nelayan Endin (50) dan Arnasa (60) warga Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, terombang-ambing di laut selama hampir 12 jam.

Koordinator Unit Siaga SAR Lebak Sutrisno mengatakan, perahu Alam Sutera yang dipakai keduanya melaut dihantam badai, pada Senin (6/12/2021).

“Pukul 03.00 WIB, perahu berangkat dari pantai Panyaungan menuju laut. Sekitar 1 jam kemudian, tiba-tiba badai menghantam perahu tersebut hingga membuat kedua nelayan terombang-ambing,” kata Sutrisno, dalam keterangannya, Selasa (7/12/2021).

Setelah lama terombang-ambing, keduanya akhirnya ditemukan oleh nelayan lain di sekitar perairan Kiara Payung dan langsung dievakuasi menuju Bayah. Sutrisno menyebut, kondisi angin memang cukup kencang dan ombak tinggi.

**Baca juga: Dihantam Badai, Nelayan Lebak Terombang-ambing 12 Jam di Laut

Saat ditemukan, kedua nelayan itu dalam kondisi yang kelelahan dalam posisi berdiri sambil berpegangan menunggu bantuan datang.

“Setelah tiba, kedua korban diantar oleh Basarnas Unit Siaga SAR Lebak menuju rumah korban Panyaungan,” ucap Sutrisno.(Nda)




Dihantam Badai, Nelayan Lebak Terombang-ambing 12 Jam di Laut

Kabar6-Dihantam badai dan ombak besar, perahu terbalik dan dua nelayan terombang ambing di lautan. Peristiwa nahas itu terjadi Senin dini hari, 06 Desember 2021.

Dini hari itu, Endin (50) dan Arnasa (60) akan berangkat melaut, nahas perahunya dihantam cuaca buruk di Pantai Panyaungan, Desa Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.

“Pada pukul 04.00 Wib, tiba-tiba badai menghantam perahu tersebut, hingga korban terombang ambing di laut,” kata Kepala Unit Siaga Lebak Basarnas Banten, Sutrisno, Senin (06/12/2021).

**Baca Juga: Polres Cilegon Benarkan Air Laut Surut di Merak, Anyer Hingga Cinangka

Keduanya terombang ambing sekitar 12 jam lamanya di lautan, hingga Senin sore, 06 Desember 2021, sekitar pukul 16.00 Wib, Endin dan Arnasa bertemu nelayan lainnya dan diselamatkan.

Keduanya kemudian dibawa ke pantai Bayah dan dibawa pulang ke rumah masing-masing, dalam kondisi selamat.

“Pukul 17.00 Wib dua orang nelayan tiba di Bayah dan langsung di antar oleh  Basarnas unit siaga SAR Lebak menuju rumah korban, di Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak,” jelasnya.(Dhi)




Polres Cilegon Benarkan Air Laut Surut di Merak, Anyer Hingga Cinangka

Kabar6 – Berbeda dengan BMKG, Polres Cilegon membenarkan adanya air surut di wilayah Merak, Anyer dan Cinangka pada Sabtu malam, 04 Desember 2021.

“Sempet surut mulai dari Merak, Anyer, Cinangka, itu surut,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, Senin (06/12/2021).

Meski surut dan video nya ramai di jejaring sosial, Kapolres Cilegon memastikan itu merupakan fenomena biasa dan alami. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir maupun resah.

**Baca juga:Video Air Laut Merak Surut, Ini Penjelasan Resmi BMKG

“Kalau surut nya kemarin malem kan fenomena biasa, kalau tengah malem kan surut,” terangnya.

Hal ini juga diperkuat, tidak adanya peringatan dari BMKG maupun permintaan kesiapsiagaan dari BPBD Cilegon maupun BPBD Provinsi Banten.

Masyarakat diminta tidak mudah membuat konten maupun menyebar informasi, yang belum jelas kebenarannya, karena membuat resah.

“Masyarakat untuk tenang beraktifitas, pantau cuaca dan informasi dari BMKG yang ada,” jelasnya.(Dhi)




Video Air Laut Merak Surut, Ini Penjelasan Resmi BMKG

Kabar6-Beredar video kondisi pantai di sekitar Merak, Kota Cilegon, Banten, surut. Video yang direkam oleh seorang pria dengan jelas berujar pantai Merak surut.

“Dilaporkan pantai Merak tiba-tiba surut, yang piket jangan pada tidur. Perahu pada kandas. Ada apa ini?,” begitu ucap seseorang yang merekamnya, dikutip Senin malam, (06/12/2021).

Setelah di konfirmasi ke BMKG Serang, belum diketahui kapan video itu di ambil dan siapa perekamnya.

Namun berdasarkan pemantauan di sekitar Merak, BMKG Serang memastikan kondisi air laut dalam kondisi normal dan tidak surut. BMKG pun melabelinya dengan hoax.

**Baca Juga:Gubernur Banten Bandingkan Honor Buruh Dengan Vaksinator

“Masyarakat tetap waspada tetapi tidak panik yang berlebihan, klarifikasi dan teliti jika mendapatkan informasi yang meragukan,” kata Tarjono, Kasi Data dan Informasi BMKG Serang, melalui pesan elektroniknya, Senin (06/12/2021).(Dhi)




Istri di Pandeglang yang Dibacok Suaminya Kini Butuh Biaya Pengobatan

Pisau

Kabar6- S seorang ibu rumah tangga di Desa Cikumbueun, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang mengalami luka yang cukup serius setelah dibacok oleh suaminya sendiri. Kini ia membutuhkan dana untuk biaya pengobatannya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaku diduga kuat mengidap penyakit gangguan jiwa atau ODGJ sehingga tega melayangkan sabetan benda tajam kepada istrinya.

Akibat serangan itu, korban mengalami luka bacok cukup parah di bagian punggungnya. Untungnya, warga yang mendengar keributan ini bisa langsung melerai aksi brutal sang suami dan langsung membawa korban ke RS Pandeglang.

Setelah mendapatkan penanganan medis, kini warga ikut membantu biaya pengobatannya. Sebab pengobatan korban juga tak bisa diklaim oleh BPJS. Padahal setelah dihitung, total biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan korban mencapai Rp 35 juta.

“Kami fokus galang dana sekarang buat si ibu, karena beliau enggak bisa pake BPJS kalau mau dioperasi. Sementara biayanya cukup besar, makanya kami ngumpulin dana buat meringankan keluarganya,” ungkap Tetangga korban, Muhamad Masdani, Senin (6/12/2021).

Terkait masalah pembacokan, Masdani dan warga di sana pun menyerahkan persoalan ini ke pihak kepolisian.

“Informasi terakhirnya, katanya suami korban masih di sana. Tapi saya juga belum mastiin lagi yah karena warga menyerahkan kasus ini ke polisi baiknya seperti apa,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polres Pandeglang AKP Fajar Mauludi masih irit bicara mengenai permasalahan ini. Ia mengaku masih oerlut menunggu laporan dari anggotanya untuk memastikan kasus tersebut.

“Saya belum monitor lagi om. Tar saya informasikan lagi yah kalau sudah ada kabar terbaru,” pungkasnya.

**Baca juga: Diduga Alami Gangguan Jiwa, Suami di Pandeglang Bacok Istri

Diberitakan sebelumnya, S seorang ibu rumah tangga di Desa Cikumbueun, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang harus mendapatkan perawatan medis yang cukup serius.Informasi yang dihimpun, peristiwa memilukan itu terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu

Lantaran S menjadi korban pembacokan yang diduga telah dilakukan suaminya sendiri. Berdasarkan informasi yang diperoleh diduga kuat mengidap penyakit gangguan jiwa atau ODGJ sehingga tega melayangkan sabetan benda tajam kepada istrinya.(Aep)