1

Nekat, Seorang Gadis Tewas Usai Bakar Diri

Kabar6.com

Kabar6-Entah karena apa, seorang gadis belia berinisial R dan baru berusia 17 tahun nekat membakar dirinya pagi tadi, sekitar pukul 07.00 wib. Kejadian nahas itu berlangsung disebuah kebun kosong dekat rumah korban.

Lokasinya ada di Kampung Kampung Pasir Gaduh, Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten.

“Ada penemuan mayat seorang perempuan, yang di duga bunuh diri dengan cara membakar diri,” kata Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Maryadi, melalui pesan singkatnya, Rabu (10/06/2020).

Pemeriksaan saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun sudah dilakukan oleh pihak kepolisian. Dimana, korban sebelum melakukan aksi nekatnya masih melakukan aktifitas seperti biasa, yakni membersihkan rumah orangtuanya.

Usai melaksanakan kewajiban nya sebagai anak, sekitar pukul 07.00 wib R tiba-tiba ke warung untuk membeli bensin. Bensin kemudian dibawa ke kesebuah kebun dekat rumahnya.

“Korban membeli bensin dan pergi ke kebon milik orangtua nya yang berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah korban,” terangnya.

**Baca juga: Tiga Tenaga Medis di Kota Serang Positif Covid-19.

Kemudian sekitar pukul 07.10 wib, korban ditemukan dengan luka bakar patah disekujur tubuhnya. Pertolongan diberikan oleh warga hang menemukan. Namun nahas, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

“Korban di temukan oleh warga sudah tergeletak dengan posisi luka akibat terbakar. Kemudian warga memberikan pertolongan dan memberitahukan kepada warga yang lain. Akan tetapi korban sudah tidak bisa di selamatkan dan ahirnya meninggal dunia,” jelasnya.(Dhi)




BLT Dinilai Tebang Pilih, Emak-Emak Kepung Kantor Kecamatan Mauk

Kabar6.com

Kabar6 – Kantor Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang dikepung puluhan emak-emak yang ingin mempertanyakan data bantuan langsung tunai (BLT) baik dari pusat, daerah maupun dari bantuan dari BLT Dana Desa, yang di nilai tebang pilih.

Ilham perwakilan warga mauk barat mengatakan, pembagian bantuan sosial di mauk barat pilih-pilih yang dapat semua keluarga aparat. Pasalnya warga RT 04 belum merasakan bantuan sosial yang terdampak Covid-19.

“Kami datang ke kantor kecamatan mauk untuk mempertanyankan perihal bantuan sosial, yang sampai saat ini warga RT 05/01belum merasakan, makanya kami protes,” ucapnya kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).

Sementara Dahlia salah satu warga yang ikut aksi kepung Kantor Kecamatan Mauk mengatakan banyak data penerima bantuan sosial yang ganda.

“Apa yang dapat itu cuma yang dekat dengan petugasnya saja,” ujanya.

**Baca juga: Sambut New Normal, Sepatan Canangkan Kampung Tangguh.

Sementara itu, Staf Kecamatan Mauk Supriyanto mengatakan, pihaknya akan memanggil operator Desa Mauk Barat. Data tersebut akan di cocokkan dulu apakah masuk didata PBH atau didata yang lainnya.

“Kalau saya melihat data bantuan sosial dan bantuan langsung tunai desa mauk barat itu sudah terkaper semua dan semua di usulkan. Mudah-mudahan semua warga mauk barat dapat bantuan,” pungkasnya. (Vee)




BPKP Temukan Masalah dalam Penyaluran Bansos Corona

Kabar6.com

Kabar6- Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Banten membenarkan adanya persoalan terkait bantuan sosial penanganan percepatan covid-19 di temukan suatu permasalahan yakni kesalahan data, ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.

“Faktor yang pertama kemungkinan besar data tersebut tidak di update, dan faktor yang kedua mungkin data awal hanya sekedar memenuhi saja, tidak berdasarkan validasi dari bawah, sehingga begitu kita cek di lapangan ternyata banyak data yang tumpang tindih, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan lain sebagainya, “tutur Kepala Perwakilan BPKP Banten Muhammad Masykur di pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (10/6/2020).

Terkait persoalan itu, Menurutnya, Pemerintah Pusat akan membentuk Big data yang sebagai acuan, tentunya membentuk Big data yang bisa dijadikan kunci untuk BPKP untuk terjun ke lapangan dalam rangka memastikan kebenaran data tersebut. Dalam kesempatan tersebut BPKP akan melakukan pendampingan dan pengawasan keuangan terhadap bantuan sosial covid-19 di Provinsi Banten.

“Karena begitu kita ambil data dari pemerintah pusat dan di bandingkan dengan data dari Pemerintah daerah banyak di temukan double data, ini permasalahan yang terjadi saat ini. Oleh karena itu kami ingin memastikan dan meyakinkan bahwa data dari pemerintah pusat dan daerah itu betul-betul sinkron, sehingga penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-19 tepat sasaran”, terangnya.

**Baca juga: Demokrat Belum Tentukan Arah Dukungan di Pilkada Pandeglang.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita sangat mengapresiasi BPKP, karena berkat kinerja BPKP, Pemerintah daerah merasa sangat terbantu dalam pengelolaan keuangan daerah secara profesional dan transparan.

“hal ini terbukti Pemerintah Kabupaten Pandeglang meraih opini Wajib Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut turut, itu berkat bimbingan pengawalan, asistensi dari BPKP Banten, “katanya.(Aep)




Demokrat Belum Tentukan Arah Dukungan di Pilkada Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Jelang Pilkada Pandeglang, Partai Demokrat belum menentukan arah dukungan calon bupati dan wakil bupati Pandeglang. Kendati sebelumnya Demokrat telah melakukan penjaringan. Artinya dari empat daerah di Banten yang menyelenggarakan Pilkada, hanya Pandeglang yang belum menentukan dukungan.

Ketua DPC Demokrat Pandeglang Yoyon Sujana menerangkan, ada sejumlah alasan kenapa Demokrat sampai saat ini belum menentukan dukungan terhadap calon.

“Kami belum melakukan langkah-langkah seperti fit and proper test, hasil survei (para calon) juga kami belum dapatkan,” kata Yoyon,Rabu (10/6/2020).

Yoyon mengatakan, ada enam orang yang mengikuti penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati yang diselenggarakan Demokrat beberapa waktu lalu. Keenam orang tersebut diantaranya, Irna Narulita, Thoni Fathoni Mukson, Aap Aptadi, Sahrudin, Ferdi Ligaswara dan Herman Firdaus.

Dari keenam orang tersebut, kata dia, dua orang yang sudah terang-terangan mengundurkan diri, seperti Herman Firdaus dan Sahrudin. Dari empat orang yang tersisa akan dikerucutkan menjadi dua orang yang nantinya bakal Yoyon sodorkan ke DPP untuk direkomendasikan.

**Baca juga: Belasan Wartawan Pandeglang di Rapid Test, Hasilnya ?.

“Dari empat orang ini untuk dua kami sedang proses, kemungkinan dua minggu kedepan akan ada keputusan,”ujarnya.

Saat ditanya apakah dukungan partai berlambang segitiga Marcy besutan Susilo Bambang Yudhoyono akan berlabuh ke calon petahana. Yoyon menjawab diplomatis.

“Siapapun mungkin, tidak ada yang terkecil tergantung pimpinan pusat yang memutuskan,”tutupnya.(Aep)




Sambut New Normal, Sepatan Canangkan Kampung Tangguh

Kabar6.com

Kabar6 – Kapolsek Sepatan AKP I Gusti Moh Sugiarto, melaksanakan pencanangan kampung tangguh, sehat, menuju tatanan new normal atau hidup baru. Hal itu bertujuan, untuk mempersiapkan model kampung sehat dalam menyambut tatanan kehidupan baru di Perum Graha Mutiara Permai 2 (GMP) RW 08, Desa Karet, Kecamatan Sepatan.

Kapolsek Sepatan AKP I Gusti Moh Sugiarto mengatakan, Kampung Tangguh ini dibentuk sebagai contoh bagi kampung lainnya dalam hal menghadapi wabah Covid-19, dan menyikapi adanya warga yang terdampak covid-19, yaitu di PHK ditempat kerja dan kesulitan ekonomi untuk kehidupan sehari-hari.

“Tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah tapi bisa mengatasi sendiri dengan cara menaruh sembako. Sayur mayur dan buah ditempat yang sudah disediakan secara suka rela. Dan warga yang terpapar atau yang membutuhkan akan mengambil secukupnya tidak berlebihan,” kata Kapolsek Sepatan, AKP I Gusti Moh Sugiarto kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).

Kapolsek Sepatan mengungkapkan, kesadaran akan kesehatan, khususnya dalam masa Pandemik Covid-19 ini, warga di RW 08 sangat tinggi. Menurut I Gusti, ini tercapai berkat peranan Babinkamtibmas, Babinsa dan perangkat RW yang senantiasa menegur dan mensosialisasikan protap Covid-19.

Lanjut Gusti, dibentuknya kampung tangguh ini agar bisa dijadikan contoh bagi desa-desa lain dalam mencegah penularan virus corona, dengan cara membiasakan diri mentaati Protap Covid-19 dalam kehidupan New Normal menjadi terbiasa.

“Terlaksananya Kampung Tangguh ini berkat peranan tiga pilar Kapolsek Sepatan, Camat Sepatan dan Danramil Sepatan,” pungkasnya.

Lanjut Kapolsek, setiap warga yang akan keluar, masuk diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan, dan semua sudah disediakan disamping pos RW. Kendaraan yang masuk disemprot dengan disinfektan, serta setiap hari minggu wajib kerja bakti membersihkan lingkungan dan penyemprotan disinfektan.

Kemudian bila warga belanja online pengantar tidak dibolehkan masuk cukup menitipkan di pos RW dan pembeli akan nengambil di pos RW, dan juga dalam pelaksanaan ibadah melaksanakan protap covid-19.

**Baca juga: Dipergoki Warga, Maling Motor di Curug Babak Belur.

“Aktifitas warga didalam lingkungan perumahan wajib memakai masker begitu pula dengan anak-anaknya dan menjaga kesehatan sesuai protokol Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Sepatan Dadang Sudrajat menambahkan. Menurut Dadang, Kampung tangguh ini sangat positif dan baik untuk mencegah penularan virus corona.

” Jelas ini sangat baik, semoga ini bisa menjadi contoh untuk kampung-kampung lainnya, khususnya untuk wilayah Kecamatan Sepatan, ” tambahnya. (Vee)




Dipergoki Warga, Maling Motor di Curug Babak Belur

Kabar6-Muslimin, maling motor di Kampung Sempur, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, aksinya dipergoki warga. Akibatnya pelaku dipukuli warga sekitar hingga kondisinya babak belur.

Edo, salah satu warga sekitar mengatakan, awal mula kejadiannya ketika seorang tetangganya melihat pelaku masuk pekarangan rumah milik Agus dengan merusak kunci pagar kontrakan.

“Sekitar jam 05.00 WIB, ada warga yang melihat orang tidak dikenal masuk ke pekarangan kontrakan Agus. Kemudian saat dipergoki, pelaku berusaha melarikan diri,” katanya kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).

Upaya pelaku kabur dari kejaran warga pun gagal. Muslimin tertangkap sehingga pengadilan warga terjadi..

Sesaat setelah ditangkap, lanjut Edo, pelaku mengaku bahwa akan melakukn pencurian motor di rumah kontrakan tersebut bersama tiga rekannya yang berhasil melarikan diri.

“Pas ditangkap, warga menemukan pelaku membawa golok yang diselipkan di celananya,” ujarnya.

Karena takut pelaku melarikan diri, akhirnya warga menghubungi pihak Polisi Sektor (Polsek) Curug untuk mengamankan pelaku.

**Baca juga: Imbas Covid 19, PAD Kabupaten Tangerang Merosot Tajam.

“Setelah sempat dihajar oleh warga yang geram akhirnya polisi datang dan mengamankan pelaku ke Mapolsek Curug,” tuturnya.

Sementara itu saat dihubungi, Kapolsek Curug, Kompol Endang Sukmawijaya membenarkan peristiwa tersebut dan mengaku telah mengamankan pelaku.

“Iya benar. Masih diperiksa. Nanti akan kita rilis,” singkatnya saat dihubungi melalui telepon.(Vee)




Cerita Pasien Rumah Lawan Covid-19 di Tangsel Sembuh

Kabar6.com

Kabar6-Nurlaili, 37 tahun, seorang perawat berumur 37 tahun yang bekerja di salah satu puskesmas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengenang pengalaman berharganya. Ia sempat dinyatakan positif penyitas yang sembuh setelah dirawat selama dua pekan di Rumah Lawan Covid-19.

“Sedihnya jauh dari keluarga. Biasa saya masakin anak-anak tetapi harus jauh dari mereka,” kata Nurlaili saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).

Ia mengaku sedih saat harus terpisah dari keluarga selama masa penyembuhan. Nurlaili tak kuasa ketika mengingat masa isolasi yang dijalani saat itu.

Meski tidak merasakan sakit karena masuk dalam status orang tanpa gejala (OTG), pikirannya berkecamuk saat divonis positif Covid-19.

Kesedihan yang Nurlalili bertambah setelah munculnya trauma yang dirasakan belakangan ini. Salah satunya soal kebersihan diri.

Tak jarang Nurlaili warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini harus rela mandi 4 empat kali sehari. “Jadi saya selalu takut sekarang. Saya sampai mandi 4 kali sehari, harusnya normal hanya dua kali,” ungkapnya.

Nurlaili mengaku heran saat melihat ada warga masyarakat yang mengabaikan imbauan pemerintah agar mematuhi protokol kesehatan. Ia melihat masih banyak orang yang tidak mengenakan masker, jaga jarak dan berkerumun.

“Yang bahaya itu, masyarakat tidak pakai masker kemudian kumpul, sudah kumpul tidak pakai masker. Apalagi mereka tidak periksa,” ucapnya.

Nurlaili berpesan agar masyarakat dapat mematuhi untuk mengedepankan protokol kesehatan.

Sebab, jika sudah terpapar dan masuk dalam penyintas Covid19 bukan tidak mungkin stigma negatif dari sejumlah orang bahkan tetangga akan menimpanya.

“Pesan saya yang sebagai alumni Rumah Lawan Covid Tangsel yang pernah merasakan dirawat di sana, jangan kumpul-kumpul. Karena jika sudah kena itu dia pasti dikucilkan orang. Stigma stigma itu pasti ada,” terangnya.

**Baca juga: Ekonomi Masyarakat Babak Belur Picu Malas Pikirkan Politik.

Meski perundungan itu tidak terjadi olehnya, Namun Nurlaili sempat mendapatkan kisah rekannya yang dikucilkan oleh tetangga.

“Kalau saya kan memang tidak ada yang tau kalau saya dirawat. Tapi teman saya orang Pondok Jagung, cerita ada stigma itu,” tutupnya.(eka)




Imbas Covid 19, PAD Kabupaten Tangerang Merosot Tajam

kabar6.com

Kabar6-Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama tiga bulan terakhir benar- benar mengganggu pertumbuhan ekonomi di negeri ini.

Kabupaten Tangerang contohnya. Daerah penyangga Ibukota DKI Jakarta ini sangat merasakan begitu dahsyatnya hantaman wabah mematikan tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Maesal Rasyid mengatakan, akibat hantaman covid-19 ini, pendapatan asli daerah merosot tajam.

Hingga triwulan kedua tahun 2020 geliat ekonomi di kota seribu industri ini nyaris terhenti. Hal itu berimbas langsung pada pendapatan daerah.

“PAD Kabupaten Tangerang sangat terganggu, ekonomi praktis terhenti. Sehingga berdampak langsung pada pendapatan daerah. Biasanya dalam sebulan pendapatan dari pajak daerah bisa mencapai Rp400 miliar, tapi saat wabah corona ini menurun sangat signifikan,” ungkap Rudi Maesal, sapaan karibnya, kepada Kabar6.com, Rabu (10/6/2020).

Dikemukakan Sekda Rudi, pihaknya berharap di masa new normal atau normal baru ini covid-19 segera berakhir, supaya aktivitas warga dan pemerintah bisa kembali berjalan seperti biasa.

Bayangkan, sepanjang musim covid19 seluruh kegiatan pembangunan yang hendak dikerjakan mendadak berhenti.

Pemkab Tangerang, terpaksa merealokasi atau refocussing seluruh anggaran yang semula akan digunakan untuk pembangunan tersebut.

“Tak hanya itu, tunjangan kinerja atau Tukin pegawai juga menjadi sasaran. Tukin pegawai terpaksa harus dipotong sebesar 50 persen untuk penanganan covid19,” ujarnya.

Lebih lanjut Sekda Rudi menuturkan, Pemkab Tangerang mengajak seluruh kalangan masyarakat agar benar- benar memanfaatkan masa normal baru ini dengan mematuhi aturan protokol kesehatan.

Dengan begitu, grafik covid19 bisa berada pada posisi statis serta tak ada penambahan jumlah positif baru.**Baca juga: Tiga Tenaga Medis di Kota Serang Positif Covid-19.

“Harapan kami, triwulan keempat geliat ekonomi bisa tumbuh kembali. Kalau grafiknya datar atau menurun, maka aturan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB bisa diperlonggar. Dan seluruh kegiatan pembangunan akan mulai dilanjutkan lagi. Ingat, patuhi protokol kesehatan, cuci tangan sesering mungkin, gunakan masker saat beraktivitas diluar rumah dan jaga jarak aman,” tuturnya.(Tim K6)




Bupati Zaki, Proyek GIPTI Sebenarnya Cukup Bagus

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyatakan tak memiliki kepentingan dengan Proyek Galeri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (GIPTI) yang dibangun Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek).

Hanya saja, proyek teknologi digital yang mengusung konsep triple helix atau kerjasama tiga pihak, yakni Puspiptek, Sinar Mas Land dan Universitas Paramadina itu berada di wilayahnya.

“Ini proyeknya Puspiptek yang digagas Pak Wakil Presiden Jusuf Kala. Kami tidak punya kepentingan disini dan dibiayai oleh PT Sinar Mas Land dari dana corporate social responsibilitiy atau CSR PT Sinar Mas Land,” ungkap Bupati Zaki, kepada Kabar6.com, Rabu (10/6/2020).

Dalam konsep awal, kata Zaki, proyek yang berdiri diatas lahan seluas 15 hektar di kawasan BSD City, Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang ini dinilai cukup bagus.

Pasalnya, keberadaan proyek ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan ilmu pengetahuan bagi warga Kabupaten Tangerang.

“Saya lihat proyek ini bagus, ekonomi warga bisa hidup dan mereka bisa belajar tekonologi digital, bisa menikmati infrastruktur dan fasilitas yang dibangun disitu,” katanya.

Tetapi, lanjutnya, Puspiptek juga harus gencar melakukan sosialisasi ke warga supaya bisa dipahami maksud dan tujuan dari pembangunan proyek tersebut.

Disamping itu, warga juga harus menyadari bahwa adanya pembangunan ini tak lain untuk memberi manfaat bagi mereka.

“Jadi kalau semuanya sudah clear, pasti akan kami lanutkan proses ijinnya. Dulu tanah disitu gak ada yang mau, tapi sekarang setelah adanya pembangunan yang dilakukan Sinar Mas Land harganya jadi lumayan tinggi,” ujarnya.

Bupati Zaki menambahkan, fasilitas sosial dan fasilitas umum, berupa akses jalan dan tanah makam yang diklaim sepihak warga perumahan BPA itu sebenarnya tidak ada.

Sebab, sampai saat ini Pemkab Tangerang belum menerima penyerahan fasos fasum dari pengembang perumahan BPA, sehingga tidak tercatat kedalam aset daerah.**Baca juga: Pemkab Tangerang Terjunkan Tim ke Proyek GIPTI.

“Kalau memang ada fasos fasum pasti tercatat jadi aset daerah, tapi kalau mereka ngotot juga kami akan minta fasos fasum itu agar segera diserahkan,” tandas Zaki.(Tim K6)




Tiga Tenaga Medis di Kota Serang Positif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Hingga kini tercatat sudah ada tiga tenaga medis di Kota Serang, Banten dinyatakan positif Covid-19. Dua orang bekerja di rumah sakit swasta dan satu orang bekerja di pusat pelayanan kesehatan milik korps militer.

Pasien pertama yang tertular berinisial AH, 56 tahun, berjenis kelamin laki-laki, warga Kelurahan Serang, Kecamatan Serang. Ia diduga terpapar saat sedang mudik ke daerah zona merah pas liburan Idul Fitri kemarin.

“Pasien bersama istri dan tiga orang anak serta satu orang menantunya memiliki riwayat perjalanan ke zona merah tanggal 25 Mei yang lalu,” kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas, Rabu (10/06/2020).

Diceritakan, kasus ini mulanya terungkap pasien merasa tidak enak badan usai kegiatan mudik. Setibanya dirumah, AH melakukan test Swab secara mandiri di laboratorium Kimia Farma, Kota Serang pada 29 Mei 2020.

Hasil Swab menunjukan positif. Sementara anggota keluarga lainnya dinyatakan negatif.

Kemudian pasien berjenis kelamin perempuan berinisial AP (34) diduga tertular setelah mengikuti pelatihan penanganan COVID-19 di Bandung. “Yang bersangkutan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto,” ujar Hari.

Lalu pasien terakhir, jenis kelamin laki-laki berinisial AM, 53 tahun, warga Kelurahan Trondol, Kecamatan Serang, AM diketahui bekerja di rumah sakit swasta di Kota Serang, “Bertugas di bagian pelayanan kemungkinan tertular disana,” terangnya.

Dari tiga pasien yang berasal dari tenaga medis tersebut, Hari lanjutkan, satu pasien yang berinisial AP sudah dinyatkan sembuh. Namun dua pasien lain masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.

**Baca juga: Dana JPS untuk Serang dan Cilegon Dijanjikan Segera Cair.

“Yang kerja di rumah sakit milik lembaga militer sudah sembuh, duanya masih dirawat tapi sudah makin membaik,” utaranya.

Untuk diketahui, hingga saat ini jumlah kasus corona di ibukota Banten tersebut sebanyak 14 kasus. Kota Serang dinyatakan zona kuning karena sudah mulai ada transmisi penularan lokal.(Dhi)