1

PKS Minta Pemkab Lebak Tinjau Ulang Keputusan Tunda Pilkades Citorek Timur

Kabar6.com

Kabar6-Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Lebak, Abdul Rohman, meminta pemerintah kabupaten meninjau ulang keputusan menunda pemilihan kepala desa (Pilkades) Citorek Timur, Kecamatan Cibeber.

“Pemerintah daerah harus meninjau ulang keputusan soal penundaan Pilkades Citorek Timur. Pemerintah punya mekanisme, punya aturan dan kewenangan, jadi jangan sampai pemerintah ini seperti lemah enggak punya ketegasan,” kata Abdul Rohman, kepada Kabar6.com, Minggu (4/9/2022).

Menurut Abdul Rohman, keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bersama Forkopimda menunda pilkades di desa tersebut justru menimbulkan pertanyaan. Jangan sampai ada kepentingan tertentu di balik penundaan tersebut.

Anggota Komisi I DPRD Lebak ini melihat, tidak ada alasan pelaksanaan Pilkades Citorek Timur harus ditunda. Pelaksanaannya harus serentak bersama 65 desa lainnya yang akan menggelar pada tahun ini.

“Sesuai mekanisme dalam perundang-undangan saja, Pilkades Citorek Timur harus tetap dilanjutkan, pemerintah jangan terkesan enggak tegas. Jangan sampai ada kepentingan-kepentingan yang nantinya membawa hal yang enggak baik buat masyarakat,” tegas dia.

Diketahui, Pemkab Lebak dan Forkompimda memutuskan untuk menunda penyelanggaraan pilkades di Desa Citorek Timur. Keputusan itu diambil setelah ada usulan dari Kasepuhan Adat Wewengkon Citorek pada tanggal 22 Agustus 2022 kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan pemerintah desa.

**Baca juga: Antren Panjang Terjadi di SPBU Lebak Usai Harga BBM Diumumkan Naik, Warga: Makin Susah Aja

“Kasepuhan Adat berkirim surat ke BPD lalu menyampaikan ke kecamatan dan dilanjutkan ke bupati. Karena ada permohonan penundaan, dan mungkin BPD satu frekuensi karena ada aspirasi dari kasepuhan sehingga tidak membentuk panitia pemilihan (Panlih),” kata Asda Pemerintahan selaku Ketua Panlih Pilkades tingkat Kabupaten Lebak, Alkadri kepada Kabar6.com, Jumat (2/9/2022).

“Ada 6 desa yang mengajukan penundaan, tapi 5 desa tetap berproses melakukan pembentukan panitia dan lain-lain, cuma Citorek Timur tidak membentuk (Panitia) sehingga tahapan lain tidak berjalan. Nah saat kita bahas disepakati kalau yang sudah membentuk panitia dilanjutkan aja, cuma untuk Citorek Timur karena tidak ada tahapan yang diikuti,” papar Alkadri.(Nda)




Antren Panjang Terjadi di SPBU Lebak Usai Harga BBM Diumumkan Naik, Warga: Makin Susah Aja

Kabar6.com

Kabar6-Antrean panjang terjadi di salah satu SPBU di Kabupaten Lebak usai pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yakni Pertalite, Solar dan Pertamax, Sabtu (3/9/2022).

Kondisi tersebut di SPBU dekat Terminal Mandala. Kendaraan roda dua dan empat mengantre untuk mengisi BBM yang harga terbaru berlaku mulai pukul 14.30 WIB.

“Kemarin kan enggak jadi naik pas tanggal 1 September, lho ini tiba-tiba naik, saya baru tahu hari ini,” tutur Essa salah satu warga Rangkasbitung yang ikut antre mengisi BBM.

Menurut Essa, naiknya harga BBM bersubsidi dipastikan membuat masyarakat golongan menengah ke bawah semakin sulit.

“Saya yang warga biasa semakin susah aja. BBM naik kecuali diimbangi dengan gaji naik, ini kan enggak, jadi makin sulit aja,” ucapnya.

Tidak sedikit juga pemilik kendaraan yang memilih memutar balik lantaran sudah terlalu lama mengantre.

**Baca juga: Ada Permintaan Kasepuhan Adat, Pilkades Citorek Timur Ditunda

“Saya mau ngisi bensin juga antre panjang, saya balik aja, karena tadi juga masih ada penyesuaian harga ya,” ucap Bagus warga lainnya.

Harga BBM terbaru yang berlaku hari ini adalah Pertalite yang sebelumnya Rp7.650 menjadi Rp10.000 ribu per liter, Solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter.(Nda)




Ada Permintaan Kasepuhan Adat, Pilkades Citorek Timur Ditunda

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 66 desa di Kabupaten Lebak dijadwalkan menyelenggarakan pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak pada bulan November 2022.

Namun, rencana pelaksanaan pesta demokrasi di satu desa yaitu di Kecamatan Cibeber yakni Desa Citorek Timur ditunda.

Penundaan pilkades menyusul surat permintaan Kasepuhan Adat Wewengkon Citorek pada tanggal 22 Agustus 2022 yang ditujukan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan pemerintah desa.

“Kasepuhan Adat berkirim surat ke BPD lalu menyampaikan ke kecamatan dan dilanjutkan ke bupati. Karena ada permohonan penundaan, dan mungkin BPD satu frekuensi karena ada aspirasi dari kasepuhan sehingga tidak membentuk panitia pemilihan (Panlih),” kata Asda Pemerintahan selaku Ketua Panlih Pilkades tingkat Kabupaten Lebak, Alkadri kepada Kabar6.com, Jumat (2/9/2022).

Keputusan ditundanya pilkades Citorek Timur diambil pemerintah daerah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Ada 6 desa yang mengajukan penundaan, tapi 5 desa tetap berproses melakukan pembentukan panitia dan lain-lain, cuma Citorek Timur tidak membentuk (Panitia) sehingga tahapan lain tidak berjalan. Nah saat kita bahas disepakati kalau yang sudah membentuk panitia dilanjutkan aja, cuma untuk Citorek Timur karena tidak ada tahapan yang diikuti,” papar Alkadri.

**Baca juga: Sampel Nasi Uduk yang Dikonsumsi Siswa SMP 3 Kalanganyar Mengandung E. Coli

Menurut Alkadri, permintaan penundaan pilkades karena sambil menunggu keputusan ditetapkannya Citorek Timur menjadi desa adat.

“Sehingga mekanisme pemilihan di desa adat tidak dilakukan pemilihan secara langsung tapi melalui musyawarah mufakat. Jadi kalau yang sekarang pengan mencalonkan diri masih ada kesempatan untuk jadi kepala desa ketika dibuka pemilihannya,” terang Alkadri.(Nda)




Sampel Nasi Uduk yang Dikonsumsi Siswa SMP 3 Kalanganyar Mengandung E. Coli

Kabar6.com

Kabar6-Sampel nasi uduk yang menyebabkan 21 siswa SMP Negeri 3 Kalanganyar Kabupaten Lebak, mengalami pusing hingga muntah-muntah diperiksa oleh laboratorium kesehatan daerah (Labkesda).

Hasilnya, ditemukan bakteri Escherichia Coli atau E. Coli di beberapa komponen nasi uduk yang dikonsumsi para siswa.

“Jadi dari hasil pemeriksaan labkesda tidak ditemukan adanya zat kimia beracun, hanya ditemukan E. Coli pada nasi dan sambal,” kata Kepala Puskesmas Kalanganyar, dr. Yopi Yulianti kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).

Menurut Yopi, orang yang mengkonsumsi makanan yang sudah terdapat bakteri E. Coli akan mengalami mual, pusing dan muntah-muntah. Bakteri ini diduga berasal dari lingkungan yang tidak sehat.

“Karena dilihat dari lokasi (Kantin) kan memang dekat dengan kebun, jadi kemungkinan saja di sana masih ada perilaku kurang baik seperti dolbon. Nah lalat-lalat yang membawa bakteri dari dolbon itu menempel ke makanan yang akhirnya menyebabkan para siswa terinfeksi bakteri,” papar Yopi.

**Baca juga: DPRD Lebak Bentuk Pansus Pendapatan Asli Daerah, PDIP: Banyak Potensi Bisa Digali

Diketahui sebelumnya, sebanyak 21 siswa SMP Negeri 3 Kalanganyar diduga keracunan usai menyantap nasi uduk yang dijual di lingkungan sekolah mereka, Rabu (31/8/2022).

Mereka harus dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan lantaran mengalami pusing, mual hingga muntah-muntah.(Nda)




DPRD Lebak Bentuk Pansus Pendapatan Asli Daerah, PDIP: Banyak Potensi Bisa Digali

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sepakat membentuk panitia khusus (Pansus) pendapatan asli daerah (PAD). Pansus ini bertujuan memaksimalkan kontribusi PAD dari berbagai sektor.

Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Lebak, melihat, banyak potensi yang bisa digali di sektor-sektor dalam memberikan kontribusi PAD secara maksimal.

“Hasil laporan pembahasan anggaran kemarin contohnya, ada beberapa lokasi usaha yang pengelolaanya tidak maksimal. Misalnya pengelolaan gedung olahraga, di mana retribusi per tahun hanya 6 juta, padahal masyarakat yang ingin menggunakannya tarifnya Rp500 ribu sehari,” kata pimpinan Fraksi PDIP, Enden Mahyudin, kepada Kabar6.com, Jumat (2/9/2022).

Kemudian retribusi parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Pansus akan melihat berapa sebenarnya penerimaan dalam sehari kemudian mana saja parkir yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Lebak.

“Nanti akan dilakukan uji petik tuh, lalu disandingkan dengan hasil yang dikelola sekarang, betul enggak sih segitu. Ketahuan nanti ada kejomplangan atau enggak,” sebut dia.

Begitu juga pada kontribusi PAD dari sektor pariwisata dan pajak rumah makan dan restoran yang dinilai masih sangat dimaksimalkan. Sektor pertambangan juga tidak lepas dari target yang diharapkan bisa didorong untuk lebih maksimal.

“Makanya salah satu tugas pansus ini juga bagaimana harus mengkaji regulasi sampai teknis pemungutan retribusi, jadi mana yang jadi kewenangan pemkab, pemprov dan pusat,” ucap Enden.

**Baca juga: Barang Bukti 70 Kasus Kejahatan di Lebak Dimusnahkan.

Fraksi PDIP, lanjut Enden, sepenuhnya mendukung pembentukan Pansus PAD.Pansus ini nantinya diharapkan dapat menggali lebih banyak potensi pendapatan daerah dari sektor-sektor yang sebenarnya bisa sangat dimaksimalkan.

“Potensi-potensi pendapatan yang ada harus bisa digali dimaksimalkan, tapi tentunya upaya dalam mencegah kebocoran penerimaan PAD juga harus dilakukan,” katanya.(Nda)




Barang Bukti 70 Kasus Kejahatan di Lebak Dimusnahkan

Kabar6.com

Kabar6-Barang bukti dari 70 kasus kejahatan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap atau inkrah dimusnahkan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Lebak, Kamis (1/9/2022).

Puluhan kasus itu meliputi kasus narkotika, pencurian, penganiayaan, kesehatan, pangan, tambang dan batu bara, dan tindak pidana korupsi.

“Pemusnahan barang bukti dalam tindak pidana khusus dan umum yang sudah punya kekuatan hukum tetap ini merupakan pelaksanaan atas putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung dari Januari sampai Juli 2022,” kata Kepala Kejari Lebak, S.T. Hapsari dalam keterangannya.

Barang bukti yang dimusnahkan di antaranya narkotika jenis sabu seberat 1.120 gram, ganja seberat 86,3214 gram, tembakau gorilla seberat 11,3285 gram.

Kemudian berbagai jenis obat-obatan terlarang sebanyak 24.768 butir, 15 dus air minum kemasan, kosmetik dan bahan kosmetik sebanyak 495 buah, handphone dan lainnya.

**Baca juga: Bayi Baru Dilahirkan Ditemukan di Selokan Jalan Rangkasbitung Leuwidamar

Hapsari mengatakan, pemusnahan barang bukti, khususnya narkotika, menjadi komitmen dalam memberantas peredaran barang haram tersebut.

“Semoga dengan pemusnahan ini dapat meminimalisir dan menindak peredaran narkotika di Lebak,” harap dia.(Nda)




Bayi Baru Dilahirkan Ditemukan di Selokan Jalan Rangkasbitung Leuwidamar

Kabar6.com

Kabar6-Sesosok bayi baru dilahirkan ditemukan di selokan Jalan Rangkasbitung-Leuwidamar, tepatnya di Kampung Pasir Eurih, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Kamis (1/9/2022).

Salah satu warga, Aang Baehaki, menuturkan, bayi malang tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga pada pagi hari sekira pukul 06.00 WIB.

“Ada warga di dekat situ pagi-pagi dengar ada tangisan bayi. Sempat bingung katanya, soalnya di lingkungan situ enggak ada yang hamil atau abis melahirkan,” kata Aang kepada Kabar6.com.

“Kalau ngelihat bayinya, kayaknya baru tadi malam lahirnya,” sambung Aang.

**Baca juga:Pria Terekam CCTV, Curi Uang dan Handphone Keluarga Pasien di Musala RSUD Lebak

Saat ditemukan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu tanpa mengenakan sehelai pakaian dengan air-ari yang masih ada di perut.

“Enggak lama mulai ramai orang datang, ada bidan dan polisi juga ke lokasi. Dibawa ke puskesmas kayaknya. Udah banyak juga warga yang katanya mau ngadopsi bayi itu,” ujar Aang.

Dari sebuah video yang beredar, bayi mungil tersebut sedang diselimuti dengan kain sarung oleh seorang perempuan. Sementara lokasi di mana bayi ditemukan dipasangi police line.

“Tegaan amat eta indung nyah (Tega amat itu ya ibunya),” suara salah satu perempuan di video tersebut.(Nda)




Gantikan Nukman, Aswari Terpilih Jadi Ketum Imala 2022-2024

Kabar6-Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala) punya ketua umum baru. Pergantian kepemimpinan di organisasi kemahasiswaan itu dilakukan lewat Kongres ke-XI, di Bina Insan Mandiri (BIM) Cimesir, Rangkasbitung, Rabu (31/8/2022).

Selama dua tahun ke depan 2022-2024, kepemimpinan di Pengurus Pusat (PP) Imala akan dilanjutkan oleh Aswari.

Aswari terpilih menjadi ketua umum setelah memperoleh 10 dari 13 suara yang merupakan perwakilan dari komisariat dan cabang.

“Aswari mendapatkan 10 suara penuh dari 13 total suara dari utusan komisariat dan cabang, dan resmi ditetapkan oleh pimpinan sidang menjadi formatur Ketua Umum Imala periode 2022-2024,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Kongres, Chandra Hidayatullah.

**Baca Juga: Pria Terekam CCTV, Curi Uang dan Handphone Keluarga Pasien di Musala RSUD Lebak

Kongres sempat diwarnai aksi walkout oleh Pengurus Cabang Jakarta dan Komisariat Unpam (Universitas Pamulang).

“Tapi ada utusan Komisariat Uhamka yang tetap masih bertahan untuk melanjutkan persidangan dari Cabang Jakarta dan juga forum kongres ini melebihi kuorum 50±1,” terang pria yang akrab disapa Ochan ini.

Sementara itu, Ketua Umum PP IMALA periode 2020-2022, Nukman Faluti, menyampaikan selamat kepada Aswari.

“Menjalankan tugas keorganisasian dalam memberikan pelayanan pada kader dan selebihnya untuk masyarakat Lebak.

Dinamika yang terjadi itu hal wajar karena bagian dari proses pembelajaran, jadi ketua umum terpilih harus kembali mensolidkan masing-masing cabang dan komisariat,” harapnya.(Nda)

 




Pria Terekam CCTV, Curi Uang dan Handphone Keluarga Pasien di Musala RSUD Lebak

Kabar6-Aksi seorang pria mencuri uang dan sebuah handphone di musala RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, terekam CCTV.

Pihak rumah sakit menyebut, aksi pencurian di dalam musala itu terjadi pada Selasa (30/8/2022) sekira pukul 15.18 WIB.

Dari rekaman CCTV, pria tersebut beraksi saat beberapa orang di dalam musala  tengah melaksanakan salat.

Dengan santai, pelaku mengambil uang di dompet yang tersimpan di saku celana milik salah satu jemaah yang merupakan keluarga salah satu pasien di rumah  sakit tersebut. Tidak hanya uang sebesar Rp1,8 juta, pelaku juga menggasak handphone.

“Korbannya salah satu keluarga pasien asal Bogor. Kami tidak menyangka ya kejadian tersebut terjadi di musala, karena kami sudah berupaya mempersempit ruang gerak pencurian,” kata Kasubag Humas dan Hukum RSUD dr. Ajidarmo, dr. Jauhari Assukri, Rabu (31/8/2022).

**Baca Juga: Belasan Siswa SMP di Lebak Diduga Keracunan Usai Makan Nasi Uduk

Aksi pencurian di dalam musala juga pernah terjadi beberapa waktu sebelumnya. Namun, nominal uang yang dicuri jauh lebih sedikit. Kasus ini pun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

Jauhari mengatakan, pihaknya selalu rutin menyampaikan kepada pengunjung maupun keluarga pasien untuk menjaga barang bawaannya saat berada di  lingkungan rumah sakit. Hal tersebut untuk meminimalisir aksi pencurian terjadi.

“Selalu, selalu kami sampaikan imbauan supaya keluarga dan pengunjung menjaga barang-barang miliknya masing-masing. Terutama bagi lansia juga kami sarankan ditemani supaya tidak terjadi kehilangan karena lupa. Semoga pelakunya bisa ditangkap,” tutur Jauhari.(Nda)

 




Belasan Siswa SMP di Lebak Diduga Keracunan Usai Makan Nasi Uduk

Kabar6-Belasan siswa SMP Negeri (SMPN) 3 Kalanganyar, Kabupaten Lebak, harus dilarikan ke puskesmas setempat. Mereka mengalami pusing, mual hingga muntah-muntah, Rabu (31/8/2022).

Pantauan di Puskesmas Kalanganyar, sejumlah siswi nampak masih berbaring di tempat tidur perawatan dengan kondisi selang infus yang masih terpasang di tangan.

Usai menyantap nasi uduk yang dijual di lingkungan sekolah mereka pada pagi hari, belasan siswa, menjelang siang, merasakan pusing dan mual hingga muntah.

“Abis makan nasi uduk pakai gorengan, emang biasa makan itu kalau pagi. Banyakan, ada sekitar 18 orang,” kata salah satu siswa, Niswatun Hasanah.

**Baca Juga: Maksimalkan Pendapatan Asli Daerah, DPRD Lebak Bentuk Pansus

Kepala Puskesmas Kalanganyar, dr Yopi Yulianti, mengatakan, sekitar pukul 10.00 WB, sejumlah siswa dengan keluhan yang sama datang. Petugas langsung memberikan penanganan.

“Tim langsung memberikan penanganan, ada yang diberikan obat, suntikan, infus sampai dengan oksigen,” kata Yopi.

Dari hasil observasi yang dilakukan pihak puskesmas, beberapa siswa sudah diperbolehkan pulang. Sementara sisanya masih harus mendapat perawatan.

Terkait dengan sampel makanan yang disantap para siswa, kata Yopi, telah dikirim ke Labkesda.

“Hanya nasi uduk, karena memang kebanyakan dari mereka habis makan nasi uduk. Bisa dari santan atau mungkin dari sambalnya,” katanya.(Nda)