1

Libur Lebaran, Cas Waterpark Pandeglang Ramai Pengunjung

kabar6.com

Kabar6-Wahana air Cas Waterpark di Jalan AMD Lintas Timur, Kampung Cikole, Desa Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, di banjiri pengunjung dari berbagai daerah.

Hingga Senin (18/06/2018), objek wisata ini tak hanya dipadati oleh wisatawan lokal Banten saja, melainkan juga wisatawan dari luar Banten.

Sedianya, obyek wisata ini menawarkan pemandangan alam nan indah, juga dilengkapi dengan berbagai macam wahana permainan. Membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat wisata tersebut.

Mahfud dan Rani, pengunjung asal Cikande bahkan mengaku padatnya pengunjung membuat mereka sampai tidak kebagian tempat (saung). Alhasil keduanya terpaksa harus menggelar tikar di bawah salah satu pohon untuk bersantai bersama keluarga.

“Ramai banget. Saya enggak kebagian tempat (saung). Jadi, terpaksa kami ngemper dengan tikar dibawah pohon, biar bisa santai bersama keluarga,” ungkap Mahfud saat ditemui kabar6.com dilokasi.

Sedianya, untuk masuk ke Cas Waterpark Cikole pada libur lebaran 1439 hijriyah pengunjung harus merogoh kocek, Rp40.000 per orang, dengan tarif parkir kendaraan roda dua Rp10.000.**Baca juga: Menu Ayam Bakar di Resto Ini Raos Pisan Eui.

Adapun untuk sewa saung, dipatok tarif Rp50.000 perhari untuk kapasitas 60 orang, Adapun saung dengan kapasitas 120 orang dibanderol harga Rp100.000 per hari.(erika)




Pantai Sawarna, Primadona Bagi Wisatawan Lokal di Banten

kabar6.com

Kabar6-Obyek wisata Pantai Sawarna, yang berlokasi di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, kiranya masih menjadi primadona bagi wisatawan lokal pada libur lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah.

Faktanya, pada Minggu (17/6/2018), atau H+3 Lebaran, Pantai Sawarna masih dipadati wisatawan yang ingin menghabiskan waktu libur bersama keluarga.

Ya, untuk masuk ke kawasan Pantai Sawarna, wisatawan hanya dikenakan biaya tiket sebesar Rp5000, dengan biaya parkir kendaraan roda 2 sebesar Rp5000 dan kendaraan roda 4 Rp25.000.

Ahmad Sukri, salah seorang wisatawan asal Perumahan Taman Kirana Surya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang yang ditemui saat berwisata di Pantai Sawarna mengaku sengaja memilih berlibur ke lokasi karena keindahan panorama pantainya.

“Ya, saya bersama keluarga memang sudah lama ingin kesini, karena penasaran dengan keindahan pantainya. Dan, ternyata panoramanya memang indah. Apalagi saat terbit atau tenggelam matahari, indah banget,” ungkap Sukri kepada kabar6.com Minggu (17/6/2018).**Baca juga: Macet Tujuh Jam, Hindari Kawasan Anyer.

Tak hanya itu, Sukri juga tertarik menghabiskan waktu liburan bersama keluarga di Pantai Sawarna, karena biaya yang dibutuhkan relatif kecil.(erika)




Macet Tujuh Jam, Hindari Kawasan Anyer

kabar6.com

Kabar6-Kemacetan panjang mengular di akses menuju kawasan wisata Anyer, sepanjang Minggu (17/6/2018). Tak tanggung-tanggung, kemacetan bahkan sudah terjadi sejak pukul 09.00 WIB, hingga berita ini dibuat.

Pantauan kabar6.com, kemacetan terpantau sudah terjadi sejak keluar gerbang tol Cilegon Timur, hingga menuju Jalan Lingkar Selatan (JLS), hingga ke Pantai Wisata Anyer.

“Kendaraan yang akan menuju Merak cukup sepi, beralih ke arah Anyer dan Carita. Ruang gerak JLD hingga Anyer, Carita dan Karang Bolong,” kata Wakapolda Banten, Kombes Pol Gomez Koerniawan, saat ditemui di Pos Lalu Lintas (Lantas) Simpang JLS-Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.

Kendaraan yang akan keluar dari Pantai Anyer dan sekitarnya, bisa keluar melalui Simpang Pasar Anyer, melalui Mancak, keluar di Kota Serang dan masuk gerbang tol Serang Barat.

Bisa juga melewati Pasar Anyer, Cigadung, masuk kawasan Industri KIEC, dan masuk ke Gerbang Tol Cilegon Barat.

“Sampai Pasar Anyer, kita maksimalkan untuk menarik kendaraan ke Pasar Anyer. Kendaraan dari Carita keluar, ini juga cukup berimbang,” jelasnya.

Banyak juga terlihat kendaraan yang mogok karena kepanasan terjebak kemacetan di jalanan. Angkot pun tak luput dari mesin mogok, akibatnya, Polantas Polres Cilegon bersama TNI ikut mendorong angkot jurusan Simpang Tiga Cilegon-Anyer itu.

Selain itu, situasi lalu lintas di Pasar Baros menuju sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Pandeglang, padat merayap.

Sedangkan di Pertigaan Teneng, macet parah, arus lalu lintas dari arah Mengger-Cipali-Teneng, di dominasi kendaraan roda dua dan bak terbuka, yang mengangkut wisatawan.

“Menuju Anyer melalui Cipali – Teneng dibelokan sedikit ke arah Labuan untuk mengurai kemacetan di pertigaan,” kata Herdy Jauhari, Plt Dishub Provinsi Banten.

Sedangkan kendaraan yang melintasi jalan tol Tangerang-Merak (Tamer), terus mengalir ke wilayah Kota Cilegon dan Serang, untuk berwisata.**Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, 5 Luka.

“Jumlah kendaraan yang melintas Tol Tangerang-Merak sementara sampai shift 1, pukul 14.00 WIB, sebanyak 45.007 kendaraan,” kata Rawiyah Hijrah, staff Humas PT Marga Mandala Sakti (MMS), selaku pengelola tol Tamer.(dhi)




Gempa Lebak, Produksi Baja di PT KBS Tetap Berjalan

Kabar6-Proses bongkar muat bahan baku pembuatan baja dan pengiriman bahan jadi nya, di PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), tidak terganggu dengan gempa bumi di Kabupaten Lebak, Banten, berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) beserta gempa susulannya.

“Alhamdulillah, seluruh dermaga KBS berjalan sesuai rencana,” kata Tonno Sapoetro, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Jumat (26/01/2018).

Begitupun di lokasi produksi baja di PT Krakatau Steel (KS), tak mengalami gangguan berarti, dalam memproduksi kebutuhan baja dalam negeri maupun untuk eksport nya.

“Sama sekali tidak (mengganggu), produksi lancar seperti biasa,” kata Situasi Arif, Corporate Secretary (CS) PT KS, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Jumat (26/01/2018).

Meski terasa guncangan, namun dia memastikan perusahaan telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP), demi keamanan karyawan BUMN itu.**Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Bakal Terjunkan Tim ke PT Joe Industri.

“Lumayan terasa (guncangan) beberapa detik saja. Ya sama tentunya, dengan di perusahaan lain, ada langkah-langkah evakuasinya,” terangnya.(dhi)




Band Reggae Gelar Konser Amal Untuk Korban Gempa Lebak

Kabar6-Grup band rege menggelar konser amal untuk korban gempa bumi di Kabupaten Lebak, Banten SMA berhasil terkumpul Rp700 ribu.

Grup band Momonon menggalang dana di halaman parkir pemandian Tirta Buana, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.

“Memang enggak seberapa. Semoga bisa ngebantu saudara kita di Bayah sana,” kata Gozil, vokalis grup band Momonon, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya pada Jumat malam, 26 Januari 2018, usai menggelar konser amalnya.

Pria berambut gimbal dengan titel Strata Satu ini bercerita kalau dana itu akan diserahkan kepada Momonon Fams Sawarna.

“untuk diserahkan langsung kepada korban gempa. Karena di desa Saya, ada beberapa rumah yang roboh di guncang gempa,” terangnya.

Bantuan pun datang dari Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), lembaga non profit ini menyalurkan sembako, pakaian, obat-obatan serta biaya hidup sehari-hari kepada Korban Bencana Gempa di Lebak.

“Perlu diketahui, bahwa lembaga zakat tidak hanya mengurusi kaum dhuafa yang berada di daerah aman bencana saja, hal ini berlaku juga bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam apapun,” kata Wildhan Dewayana, Direktur Utama (Dirut) IZI, melalui pesan singkatnya, Jumat (26/01/2018).

Jika memungkinkan, IZI berkeinginan bisa membangun kembali rumah warga yang rubuh karena gempa bumi pada 23 Januari 2018 lalu.**Baca juga: Iti Octavia Jayabaya: 1.158 Unit Bangunan Rusak Akibat Gempa di Lebak.

“Dan bila memungkinkan, selanjutnya kami akan memberikan bantuan reparasi rumah untuk warga disini,” terangnya.(dhi)




Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada

Kabar6-Gunung Anak Krakatau (GAK) berstatus waspada atau berada di level II pasca gempa Lebak. Namun hal itu masih dalam kondisi wajar.

“Sementara ini enggak ada pengaruhnya. Statusnya masih waspada, level II,” kata Andi Suardi, Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) Lampung, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Jumat (26/01/2018).

Karena gunung yang berada di Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatera itu masih dalam kondisi aman. Pos pantau GAK tak memberlakukan keistimewaan padanya.

“Seperti biasa saja,” jelasnya singkat.

Gunung Krakatau atau dalam bahasa Inggris nya Krakatoa, memiliki sejarah panjang letusan pada 26-27 Agustus 1883, yang masih terus di ingat hingga kini. Gunung berapi aktif yang kini muncul bernama Gunung Anak Krakatau, berada di Selat Sunda. Awan panas atau orang Jawa menyebutnya Wedus Gembel dan tsunaminya menewaskan 36 ribu jiwa kala itu.

Suara letusannya terdengar hingga Australia dan Afrika yang berjarak 4.653 kilometer. Daya ledaknya kala itu mencapai 30 ribu kali bom atom Hiroshima dan Nagasaki di akhir perang dunia ke II.**Baca Juga: Hingga Kini, Banten Diguncang 49 Gempa Susulan.

Letusannya kala itu mengubah iklim global. Dunia dibuat gelap oleh abu vulkaniknya selama dua hari lebih, karena sinar matahari tertutupi. Debunya mencapai langit New York, Amerika.(dhi)




Polda Metro Jaya Imbau Warga Tidak Beli Kendaraan “Yatim”

Kabar6-Polda Metro Jaya mengindikasi bila masih banyak kendaraan tanpa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) atau biasa disebut kendaraan yatim, beroperasi diwilayah hukumnya.

Dugaan itu merujuk penyelidikan yang dilakukan aparat Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang mengungkap penggunaan STNK palsu dan penggelapan mobil dengan objek jaminan Fidusia.
Hasilnya, sementara ini terhitung ada 34 unit berbagai macam kendaraan yang telah diamankan. Dua diantaranya menggunakan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) palsu.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary mengatakan, penyelidikan kasus tersebut sudah berlangsung selama dua bulan terakhir dan hingga kini masih terus berjalan.
Berangkat dari laporan masyarakat, pihaknya mendeteksi keberadaan mobil yang diduga ditawarkan kepada calon pembeli dengan harga yang sesuai dengan harga pasar.

“Ini berjalan dua bulan saja ya dan sudah ada 35 unit yang kita amankan. Kita bekerjasama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga. Ada STNK palsu dan nopol palsu,” kata AKBP Ade, Rabu (24/1/2018).

AKBP Ade melanjutkan, puluhan barang bukti itu diduga kuat ditawarkan oleh pihak tertentu dengan harga murah kepada calon korbannya dengan hanya diberikan STNK tanpa BPKB.

“Modusnya, korban diiming-imingi kendaraan dengan murah. Adapun dalilnya, BPKB baru akan diserahkan, setelah korban melunasi seluruh harga yang disepakati. Tapi ini cuma modus saja. Faktanya, setelah pembayaran pertama, biasanya pelaku sudah tidak dapat dihubungi,” ujarnya.

AKBP Ade mengungkapkan, dengan iming-iming harga separuh biasanya korban akan tergiur. Korban yang tertipu baru sadar saat akan memperpanjang STNK.

Dan, dari 34 mobil yang disita, 2 diantaranya menggunakan STNK palsu. Meski demikian penyidik belum menetapkan tersangka karena saat pemeriksaan awal pengemudi yang kedapatan menggunakan STNK palsu tersebut hasil penyidikan merupakan korban penipuan dari sindikat penjualan mobil-mobil yang bermasalah.

“Terhadap kasus tersebut masih dalam proses penyidikan sampai ditemukan tersangka yang paling bertanggung jawab terhadap penggunaan STNK palsu tersebut,” kata AKBP Ade.

Untuk itu, AKBP Ade mengimbau kepada masyarakat luas agar berhati-hati dan teliti saat akan membeli kendaraan dengan harga murah. Begitu juga bagi debitur atau pemilik mobil kredit yang akan memindahtangankan mobilnya. Semuanya harus dengan kesepakatan pihak penjamin atau leasing.**Baca juga: Serpong, Riwayatmu Dulu.

“Untuk kendaraan yang merupakan obyek Jaminan Fidusia berkoordinasi dengan Perusahaan Pembiayaan (Finance) untuk mengecek kepemilikan kendaraan tersebut. Cek keaslian surat-surat mobil tersebut ke polisi dan jangan sungkan. Apabila calon penjual mengatakan bahwa BPKB nya tidak ada, digadaikan atau apapun juga, batalkan transaksi saat itu juga,” katanya.(BL)




Ketua MUI Kota Tangerang: Bencana Alam Jangan Jadi Lelucon

kabar6.com

Kabar6-Bencana Alam Gempa Bumi di Kabupaten Lebak, Banten yang terjadi, Selasa (23/1/2018) kemarin, hingga Gempa susulan yang terjadi hingga Rabu (24/1/2018) siang ini, mengundang rasa prihatin dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang KH. Edi Junaedi.

Betapa tidak, pascabencana yang terjadi, ternyata masih ada pihak-pihak yang justru menjadikan bencana alam sebagai bahan lelucon atau istilah saat ini dijadikan meme oleh sebagian Masyarakat. Bahkan, ada juga masyarakat yang sengaja menyusupkan kabar hoax sebagai efek gempa.

KH. Edi Junaedi menegaskan, bila bencana alam harusnya dijadikan renungan terkait kondisi Alam yang mulai mendekati waktu akhir zaman. Bukan malah dijadikan bahan tertawaan dengan gambar dan video hoax yang tak mendidik yang disebarkan di Media Sosial (Medsos).

“Kalau bencana alam hadir karena murka Allah atas apa yang diperbuat oleh umat manusia belakangan ini, manusia harusnya banyak-banyak istighfar, bukannya malah bercanda dengan mengirim gambar atau video yang kurang pantas untuk disebarkan,” ujarnya.

Edi mengajak dan mengimbau, seluruh warga masyarakat dan media agar tidak menambah kesedihan para korban yang terkena dampak gempa bumi dengan menyebarkan foto atau video yang seperti itu.

“Jadi jangan malah dibuat bercandaan, kita semua harusnya juga menyadari akan kejadian atas fenomena alam ini, lebih baik kita mendoakan para korban hingga menggalang bantuan, serta menyiapkan diri kita untuk bersikap mendekatkan diri pada Illahi supaya tidak ada mala petaka yang datang menimpa kita,” Ujar Edi.

Ditambahkan Edi, jika pasca insiden bencana alam malah dijadikan bercandaan, dirinya khawatir sang pencipta alam turunkan mala petaka kembali. Karena, lanjut Edi, bencana alam hadir atas kehendak sang Pencipta.**Baca juga: Iti Octavia Jayabaya: 1.158 Unit Bangunan Rusak Akibat Gempa di Lebak.

“Musibah diturunkan karena kehendak Allah, Mungkin karena Murka dan sebagai peringatan bagi manusia untuk tidak bersikap keterlaluan, supaya jangan selalu membuat dosa,” tutupnya.(mus)




Begini Pemberlakuan Prosedur E-Tilang

Kabar6–Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah mulai menerapkan sistem E-Tilang alias Tilang Online di sejumlah Kota Besar di Indonesia.

Dan, kedepan penerapan E-Tilang segera diberlakukan secara menyeluruh di semua wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Banten.

Pemberlakuan E-Tilang bagi pelanggar lalu lintas diyakini menjadi salah satu solusi ampuh untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ditimbulkan dari penerapan sanksi tilang secara manual.

Berikut adalah mekanisme penerapan e-tilang:

1. Bagi pelaku yang melakukan pelanggaran lalu lintas akan menerima upaya penindakan berupa tilang.
2. Pelanggar yang ditilang mendapatkan nomor BRI Virtual akun (BRIVA)
3. Kode BRIVA ini digunakan pelanggar untuk membayar sistem E- tilang, setelah pelanggar membayar, secara otomatis aplikasi pada petugas tilang akan berubah warna hijau, kalau belum bayar warnanya biru.

4. Setelah denda dibayarkan masyakat dapat mengambil barang bukti yang disita.

Sementara, dari survey yang dilakukan, penerapan tilang secara manual masih menimbulkan sejumlah persoalan, diantaranya adalah:

1. Masih terjadi saling adu argumentasi dan saling merasa benar, ada peluang terjadi pemerasan dan penyuapan.
2. Tidak mampu menindak secara simultan.
3. Tidak memberi dampak efek jera.
4. Tidak bisa terkoneksi secara online dengan sistem uji sim dan sistem bagi kepentingan perpanjangan uji sim.

Sementara, pemberlakuan E-tilang sendiri diyakini memberi berbagai kemudahan bagi pelanggar:

1. Lebih cepat waktu penindakannya
2. Pelanggar tidak perlu hadir sidang di pengadilan negeri
3. Data tilang langsung terkoneksi dengan back office sehingga diperoleh data akurat
4. Terkoneksi dengan bank untuk pembayaran denda.**Baca juga: Mulai 22 Januari, Kemenhub Bakal “Sikat” Truk Overload.

Nah, sudan tahu kan kemudahan yang ditawarkan dari penerapan E-Tilang, yuk lengkapi kelengkapan kendaraan bermotor kamu, bijak dan bertanggung jawab dalam mengemudi dan patuhi peraturan lalu lintas yang ada ya!! Jadikan diri kita sebagai bagian dari agen-agen perubahan ke arah positif, kita adalah pelopor keselamatan berlalu lintas yang berkeselamatan.(BL/ntmc)




Mulai 22 Januari, Kemenhub Bakal “Sikat” Truk Overload

Kabar6-Terhitung mulai 22 Januari 2018 mendatang alias lusa, Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberikan tindakan tegas terhadap kendaraan angkutan barang yang kelebihan beban dan kelebihan muatan.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat pada Kemenhub, Budi Setiyadi pada Jumat (19/1/2018) kemarin.

Ya, langkah tegas itu akan mulai diterapkan, menyusul angkutan barang yang kelebihan beban dan muatan itu merugikan negara.

Kementerian Perhubungan akan mulai menerapkan tindakan tegas terhadap angkutan barang yang ‘overload’ dan ‘overdimension’ mulai 22 Januari 2018 mendatang.

“Kendaraan barang yang ‘overload’ dan ‘overdimension’, justru menimbulkan kerugian negara. Bila dilihat dari aspek bisnis, kendaraan ‘overload’ ini justru hanya mengununtungkan pemilik barang. Sementara, negara rugi besar dari hal perbaikan kualitas jalan,” ujarnya.

Budi berharap, kedepan agar pemilik barang atau pengusaha mulai mengurangi pelanggaran berupa ‘overload’ dan ‘overdimension’ di angkutan barang.

Nantinya untuk memulai penindakan tersebut, Kemenhub akan mengoperasionalkan seluruh jembatan timbang diiringi dengan adanya pendampingan dari Sucofindo dan Surveyor Indonesia.

“Ubah mindset petugas agar bekerja sesuai dengan SOP yang ada. Sekaligus mengurangi terjadinya pungli,” katanya.**Baca juga: Aniaya Warga Pakai Clurit, Preman Kampung Ditangkap Polsek Legok.

Tak hanya itu, lanjut Budi, mulai 15 Februari mendatang, pihak Kemenhub juga akan memberlakukan e-tilang di jembatan timbang, sehingga tidak ada lagi transaksi yang bersifat tunai.(BL/NTMC)