1

Metode Diet Unik dari Tiongkok, Berjalan Membawa Beton di Atas Kepala

Kabar6-Apakah diet yang selama ini Anda jalankan sudah membuahkan hasil? Jika belum juga menunjukkan kemajuan, mungkin metode diet yang satu ini bisa ditiru.

Awalnya, Cong Yan (54) memiliki berat badan 115 kilogram. Dengan kondisi seperti itu, tentu saja pria asal Tiongkok ini merasa kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari. Hingga akhirnya, Cong pun berniat melakukan diet.

Bukan dengan minum jamu, pil atau pergi ke pusat kebugaran, pria ini setiap hari berjalan sejauh 1,5 km dengan membawa beton 40 kg di atas kepalanya. Metode yang sudah dilakukan selama satu tahun terakhir ini, sebagaimana dilansir Mashable, ternyata mampu menurunkan berat badannya hingga 30 kg.

“Awalnya saya hanya ingin mencoba (berjalan membawa beton di atas kepalanya), karena saya pikir ini lebih sehat ketimbang minum pil diet. Dan ternyata berhasil,” katanya.

Untuk tahap awal, Cong membawa beton seberat 15 kg. Selanjutnya, barulah ia menaikkan berat beton secara bertahap. Dikatakan Cong, ia tidak mengalami pusing meskipun membawa beban berat di kepala. Pria itu berharap metode diet beton ini bisa membuat namanya tertulis dalam buku rekor dunia. ** Baca juga: 5 Negara dengan Konsumsi Alkohol Tertinggi

Penasaran mencoba diet ala Cong Yan? (ilj/bbs)




Sebenarnya Adakah Waktu Paling Pas untuk Konsumsi Buah?

Kabar6-Kerja sistem pencernaan dalam memproses makanan merupakan salah satu penentu kapan kita harus makan buah dan sayur. Saat buah dikonsumsi, mulut akan menghasilkan enzim yang bekerja untuk memecah karbohidrat menjadi komponen yang lebih mudah dicerna.

Sementara sayuran memiliki kandungan gizi yang lebih beraneka ragam jika dibandingkan dengan buah, karena terdapat karbohidrat, protein, dan juga lemak pada sayuran yang Anda makan.

Jadi kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi sayur buah? Dilansir hellosehat, Anda bisa mengonsumsi buah dan sayuran kapan saja. Anda mungkin biasa mengonsumsi sayur dan buah bersamaan dengan waktu sarapan, makan siang, ataupun makan malam. Hal ini tidak masalah, selama Anda dapat memenuhi kebutuhan sayur buah harian.

Namun terdapat beberapa keadaan di mana Anda mungkin harus mempertimbangkan kembali sebelum memutuskan untuk makan sayur dan buah. Apa sajakah itu?

1. Sebelum berolahraga
Jika hendak berolahraga, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah yang tinggi serat. Alasannya, serat lama dicerna dan bisa menimbulkan masalah pencernaan jika Anda berolahraga dengan perut yang masih terisi. Beri jeda kurang lebih 2-3 jam setelah makan, baru bisa mulai berolahraga.

Jika Anda ingin hidangan segar sebelum mulai berolahraga, konsumsi buah-buahan yang rendah serat seperti pisang, atau buat campuran sayur dan buah favorit menjadi smoothies agar lebih mudah dicerna.

2. Sebelum tidur
Mengonsumsi seporsi salad buah lengkap dengan dressing mungkin menjadi camilan Anda sebelum tidur. Namun hal ini tidak disarankan, karena dengan begitu tubuh kita akan bekerja menghasilkan insulin untuk menjaga kestabilan gula darah yang naik setelah mengonsumsi karbohidrat.

Naiknya insulin akan menurunkan hormon melatonin, yaitu hormon penting yang bekerja ketika kita hendak tidur. Pastikan Anda makan setidaknya tiga jam sebelum waktu tidur, agar tubuh dapat beristirahat maksimal.

3. Saat sedang diare
Meskipun sayur dan buah baik bagi kesehatan, mengonsumsinya ketika Anda sedang diare dapat memperparah frekuensi BAB. Serat yang terdapat pada sayur dan buah membantu pencernaan menjadi lebih lancar. Hal ini tentu menguntungkan jika Anda sedang dalam kondisi sehat, namun tidak demikian ketika sedang mengalami diare. ** Baca juga: Fakta yang Sebaiknya Anda Ketahui Tentang Telur

Jika ingin tetap mengonsumsi sayur dan buah, disarankan memilih yang kandungan seratnya tergolong rendah sebagai alternatif.(ilj/bbs)




5 Negara dengan Konsumsi Alkohol Tertinggi

Kabar6-Minuman beralkohol atau kadang disingkat minol adalah minuman yang mengandung etanol, bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.

Nah, tahukah Anda negara mana saja yang warganya menjadi konsumen minuman alkohol tertinggi di dunia? Dikutip dari berbagai sumber, ini di lima negara yang dimaksud:

1. Republik Ceko
Warga Ceko lihai dalam menilai bir nikmat atau tidak. Mereka bisa menghabiskan satu tong bir dengan cara menyenangkan. Dalam satu hari, konsumsi bir seluruh ceko mencapai 100 tong, berisi sekira 100 liter.

2. Rusia
Kondisi cuaca menjadi faktor penting mengapa warga Rusia menempati peringkat kedua dalam konsumsi minuman beralkohol. Vodka merupakan minuman kegemaran warga Rusia. Mereka pun memproduksi sendiri Vodka dan diekspor ke berbagai negara. Setiap tahun, warga Rusia mengonsumi Vodka paling sedikit 14 liter. Sementara rata-rata konsumsi dalam setahun yakni dua miliar liter per tahun.

3. Jerman
Nyaris sebagian besar warga Jerman memang doyan mengonsumsi minuman beralkohol. Bahkan ada sebuah festival rutin di Kota Munich bertajuk Oktoberfest ramai dikunjungi orang. Di sana masyarakat Jerman disuguhi banyak bir paling enak.

4. Korea Selatan
Di Negeri Gingseng ini, minuman beralkohol dikonsumsi untuk menenangkan diri ketika stres dan kelelahan. Itulah yang menjadi faktor utama mengapa masyarakat Korea Selatan sangat suka minum rum yang terbuat dari fermentasi kentang.

Ada yang mengasumsikan, kegemaran minum ini lantaran Korea Selatan terus dilanda perang saudara dengan Korea Utara. Perang tentu saja membuat mental para prajurit dan warga tertekan, sehingga mereka perlu menenangkan diri dengan minum sepanjang waktu.

5. Vatikan
Warga Vatikan menjadi peminum anggur terbanyak. Rata-rata menghabiskan 12 juta liter anggur setahun, dan dalam hari raya besar jumlahnya bisa dua kali lipat. ** Baca juga: Yeeaay! 11 November Jadi Hari Para Jomblo di Tiongkok

Wow…(ilj/bbs)




Fakta yang Sebaiknya Anda Ketahui Tentang Telur

Kabar6-Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari ayam, bebek, dan angsa. Namun telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar).

Warna kulit telur yang berbeda berasal dari pigmen yang diproduksi ayam. Jadi, seperti dilansir Boldsky, baik kulit telur yang berwarna putih maupun cokelat, memiliki nilai gizi yang sama dan sehat.

Saumya Satakshi, konsultan gizi dan kebugaran senior kesehatan, mengatakan bahwa telur rendah lemak jenuh serta tidak memiliki lemak trans, dan hanya sejumlah kecil kolesterol. “Sebagian besar lemak yang ada di dalam telur adalah lemak tak jenuh ‘baik’ yang kita perlu sehat. Ini hanya salah satu fakta tentang telur,” katanya.

Ada mitos yang mengatakan, telur meningkatkan kadar kolesterol darah dan harus dihindari. Faktanya, telur tidak meningkatkan kadar kolesterol darah. “Infact seharusnya tidak dihindari karena merupakan sumber protein yang sangat baik. Sementara mengukur dampak makanan pada tingkat kolesterol darah kita, tingkat lemak jenuh dan lemak trans-lemak (yang ‘buruk’) harus diperhitungkan,” ujarnya.

Selain itu mitos lain menyebutkan, mencuci telur sebelum digunakan bisa menghilangkan bakteri salmonella yang ada pada makanan tersebut. “Faktanya, banyak dari kita memiliki kebiasaan mencuci telur sebelum menyimpannya di kulkas. Nah, bakteri salmonella sebenarnya ada di dalam telur dan bukan pada permukaan telur atau kulit telur. Karena itulah, mencuci telur tidak akan benar-benar membantu menghilangkan bakteri.” ** Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Pasutri Tidak Aktif Bercinta dalam Jangka Lama?

Anggapan mengonsumsi banyak telur dalam sehari adalah buruk bagi kesehatan, dikatakan Saumya, sebenarnya tidak hanya telur, mengonsumsi semua jenis makanan secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Yeeaay! 11 November Jadi Hari Para Jomblo di Tiongkok

Kabar6-Ternyata tidak hanya pasangan kekasih saja yang bisa merayakan hari istimewa mereka seperti Valentine, karena para lajang alias jomblo di Tiongkok pun memiliki hari spesial.

Hari para jomblo itu disebut Guanggun Jie, yang menjadi budaya populer di Tiongkok, dan dirayakan pada 11 November. Sebagaimana dilansir Wincalendar, pada hari spesial itu para jomblo merayakan kehidupan lajang mereka dengan bertemu orang baru dan mencoba peruntungan untuk mendapat jodoh.

Munculnya Guanggun Jie didasarkan pada tingginya jumlah pria lajang di Tiongkok. Karena itulah pada hari spesial tersebut, mereka akan berusaha menemukan pasangan dengan mengorganisir pesta atau acara karaoke bersama.

Tradisi unik ini awalnya memang berasal dari Universitas Nanjing pada 1993. Kemudian setelah para mahasiswa itu lulus, budaya ini menyebar ke masyarakat. Untuk merayakan Guanggun Jie, para lajang biasanya menyantap empat Youtiao (atau cahkwe) yang merepresentasikan empat angka satu pada simbol 11.11 (11 November), dan satu bakpao yang mewakili simbol titik yang memisahkan empat angka satu sebagai menu sarapan. ** Baca juga: Pria Ini Mampu Mengetik 100 Kata per Menit dengan 12 Jari

Diketahui, di Tiongkok 118 anak laki-laki lahir untuk setiap 100 anak perempuan. Pada 2020 mendatang, diperkirakan akan ada 30 juta bujangan lebih banyak ketimbang wanita lajang. Selain itu, sebanyak 46 persen orang Tiongkok di bawah usia 35 tahun belum menikah.(ilj/bbs)




Apa yang Akan Terjadi Jika Pasutri Tidak Aktif Bercinta dalam Jangka Lama?

Kabar6-Salah satu hal penting yang rutin dilakukan pasangan suami istri (pasutri) adalah aktivitas seksual. Sejumlah penelitian membuktikan, bercinta membawa dampak positif terhadap kehidupan seseorang, antara lain meningkatkan mood atau mengurangi depresi.

Namun rasa bosan atau stres karena pekerjaan hingga konflik rumah tangga yang sering terjadi, dapat berpengaruh pada kehidupan seksual pasutri. Apa yang akan terjadi jika pasutri tidak aktif bercinta dalam jangka lama? Dilansir Bustle, berikut uraiannya:

1. Disfungsi ereksi
Kondisi ini dialami oleh pria. Padahal, ejakulasi dapat mengurangi risiko terjadinya kanker prostat.

2. Miss V kering
Bercinta secara teratur merupakan langkah untuk menstimulasi organ seksual. Pelumas alami Miss V bisa didapatkan dari cairan saat terjadi rangsangan seksual. Namun jika tidak bercinta dalam waktu lama, diperlukan usaha ekstra pada hubungan seks selanjutnya.

3. Sistem kekebalan tubuh menurun
Tidak ada aktivitas seksual dalam kurun waktu tertentu membuat tubuh akan lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi karena penurunan kekebalan tubuh. Selain itu, kesehatan kardiovaskular juga akan terganggu. Bercinta secara tidak langsung melatih kesehatan jantung dengan gerakan yang dilakukan.

4. Gairah yang menurun
Beberapa ahli mengatakan, tidak bercinta dalam jangka lama akan mengurangi hasrat seksual karena tubuh meredam respons hormonal terhadap gairah. Tak hanya itu, Anda kemungkinan rentan terhadap depresi dan kekecewaan. Tentunya hal itu berpengaruh pula terhadap gairah bercinta selanjutnya.

5. Jadi kurang cerdas
Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa aktivitas seksual meningkatkan pertumbuhan neuron di hippocampus otak. Tidak bercinta dalam waktu lama membuat otak tidak bertumbuh, sehingga kecerdasan menjadi berkurang. Meskipun Anda menjadi produktif dengan banyak berpikir, hal itu tidak berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan otak. ** Baca juga: Stop 7 Kebiasaan Ini Jelang Usia 40-an

Bercinta pada pasutri tidak sekadar pada kepuasan, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Pria Ini Mampu Mengetik 100 Kata per Menit dengan 12 Jari

Kabar6-Kelebihan pria yang satu ini mungkin dapat dilihat dari dua sisi. Pertama adalah kelebihan jumlah jari tangan, dan kedua ‘kelebihan’ mengetik lebih cepat dari kebanyakan orang.

Adalah Vijay Singh, yang terlahir dengan 12 jari tangan. Namun hal itu tidak membuatnya minder. Dilansir Sputniknews, Pria asal India ini justru memanfaatkan kelebihan itu dengan mampu mengetik 100 kata per menit. Ya, kemampuan tersebut memang telah dilatih sejak kecil dengan alat bantu mesin ketik.

Sayangnya Dewi Fortuna belum berpihak pada Vijay. Pria itu mengaku sudah ditolak lebih dari 50 perusahaan di negaranya. Menurut Vijay, beberapa perusahaan hanya mencari wanita cantik untuk dijadikan sekretaris. ** Baca juga: Alamak! Tarif SMS di Negara Ini Bikin Nangis Bombay

Pantang menyerah, Vijay akhirnya memutuskan untuk pergi ke London, Inggris, dan bekerja paruh waktu di sana selama 20 jam seminggu. Vijay merasa kemampuannya justru lebih dihargai di London ketimbang di negaranya sendiri.(ilj/bbs)




Stop 7 Kebiasaan Ini Jelang Usia 40-an

Kabar6-Tidak sedikit orang menjelang usia 40-an yang ingin tetap sehat sekaligus awet muda. Sebenarnya untuk mendapatkan itu semua tidaklah sulit. Hal yang harus diperhatikan adalah mengubah gaya hidup tidak sehat Anda mulai sekarang.

Ya, beberapa kebiasaan tidak sehat ini bisa mempengaruhi Anda saat usia 40-an, bahkan masalah kesehatan juga akan makin memburuk. Apa saja kebiasaan yang harus diubah itu? Dikutip dari Kartini, ini dia tujuh kebiasaan yang dimaksud:

1. Kecanduan gadget
Terlalu banyak menonton televisi atau menatap layar gadget, menurut kajian para ahli di Harvard, dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, pancaran gelombang dari gadget bisa mengacaukan irama sirkadian tubuh sehingga Anda susah tidur.

2. Tidur tidak berkualitas
Tubuh dan otak memerlukan istirahat dengan tidur cukup 7-8 jam setiap malam. Kurang tidur dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko hipertensi, obesitas dan juga depresi.

3. Sengaja melewatkan waktu makan
Sengaja melewatkan waktu makan karena sedang diet malah menjadi bumerang bagi kesehatan. Hal ini bisa meningkatkan nafsu makan, sehingga kita cenderung makan apa saja, termasuk makanan tidak sehat.

4. Meremehkan gejala penyakit
Jika tubuh Anda sudah memberikan sinyal adanya gangguan kesehatan, jangan abaikan. Segera periksakan ke dokter, lebih cepat terdeteksi tentu akan lebih baik.

5. Merokok
Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun akan menurunkan risiko kematian akibat penyakit hingga 90 persen.

6. Gemar konsumsi makanan asin
Sodium atau garam yang terlalu banyak dikonsumsi tubuh bisa berdampak bagi kesehatan. Asupan garam yang disarankan tidak lebih dari 2.000 mg per hari, atau satu sendok teh. Makanan yang mengandung sodium tinggi antara lain mi instan, saus dan kecap serta makanan kalengan.

7. Senang konsumsi minuman manis
Konsumsi minuman manis seperti soda, minuman teh kemasan atau kopi. Bukan hanya meningkatkan berat badan, tapi juga memicu resistensi insulin dalam jangka panjang sehingga menyebabkan diabetes. ** Baca juga: Benarkah Kurang Olahraga Lebih Berbahaya Ketimbang Obesitas?

Yuk, mulai menerapkan gaya hidup sehat untuk ‘tabungan’ masa depan.(ilj/bbs)




Alamak! Tarif SMS di Negara Ini Bikin Nangis Bombay

Kabar6-Layanan pesan singkat atau surat masa singkat (Short Message Service disingkat SMS) adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek.

Meskipun saat ini penggunaan SMS relatif menurun karena adanya berbagai aplikasi chat messenger yang tidak mengharuskan pemakainya membeli pulsa, SMS tetap saja digunakan pada waktu-waktu tertentu, terlebih jika teman atau saudara kita tidak memiliki aplikasi chat messenger.

Selama ini yang kita ketahui, untuk mengirim sekali SMS hanya dikenai tarif beberapa rupiah saja. Tapi tarif tersebut tampaknya tidak berlaku di negara Zimbabwe. Asal tahu saja, dilansir Techzim, negara yang beberapa tahun belakangan ini sedang mengalami krisis keuangan memberlakukan tarif SMS hingga 1.000 kali lipat. ** Baca juga: Jangan Main-main, 4 Negara Ini Miliki Kebijakan Tegas Mengenai Larangan Merokok

Untuk setiap SMS (tarif per SMS) dikenakan biaya sekira Rp67.666. Nah, jika Anda ingin mengirim SMS ke luar negeri, akan dikenakan biaya sekira Rp116.980 hingga Rp193.300 per SMS.

Edan…(ilj/bbs)




Benarkah Kurang Olahraga Lebih Berbahaya Ketimbang Obesitas?

Kabar6-Jika Anda berpikir bahwa obesitas menjadi hal utama yang harus diperangi, hasil penelitian berikut tampaknya juga harus dipertimbangkan. Sebuah penelitian baru menemukan, jarang berolahraga ternyata dua kali lebih mematikan ketimbang obesitas.

Penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan, olahraga ringan sekalipun seperti berjalan cepat selama 20 menit setiap harinya, sudah mampu menurunkan risiko terjadinya kematian dini hingga 30 persen.

Peningkatan aktivitas fisik pada orang yang biasanya tidak aktif, dilansir Newsmaxhealth, ternyata memiliki beberapa manfaat signifikan bagi kesehatan, baik pada orang yang memiliki berat badan normal, berlebih, maupun obesitas.

Para peneliti memperkirakan, dengan meningkatkan aktivitas fisik, angka kematian pada populasi pun akan menurun hingga dua kali lipat lebih banyak dibanding bila obesitas berhasil diatasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berapa pun berat badan Anda, mengubah aktivitas fisik dari tidak aktif menjadi aktif dapat menurunkan risiko terjadinya kematian dini.

Para peneliti mengamati data dari 334 ribu pria dan wanita selama sekira 12 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, para peneliti mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan aktivitas fisik setiap peserta.

Mereka menemukan, melakukan aktivitas fisik merupakan salah satu kunci untuk menurunkan risiko terjadinya kematian dini. Para peneliti memperkirakan bahwa dengan melakukan olahraga yang membakar 90-110 kalori setiap harinya dapat menurunkan risiko terjadinya kematian dini hingga 16-30 persen.

Meskipun hasil dari peningkatan aktivitas fisik ini paling jelas terlihat pada orang dengan berat badan normal, orang dengan berat badan berlebih dan obesitas pun juga mendapatkan manfaat.

Berolahraga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi mental, meningkatkan tenaga dan stamina, menguatkan otot dan tulang, dan menurunkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronik seperti gangguan jantung, kanker, dan diabetes. ** Baca juga: Jatuh Cinta Itu Menyehatkan Fisik & Psikis

Yuk, mulai rutin berolahraga.(ilj/bbs)