oleh

Pakar Komunikasi Sebut Anies Baswedan Raja Debat Saat Debat Capres Pertama

image_pdfimage_print

Kabar6-Perbincangan soal debat perdana capres masih terus berlangsung. Beberapa pengamat masih terus membahas dan menganalisisnya akun media sosial mereka.

Tengok saja akun media sosial pakar komunikasi politik Effendi Gazali, Selasa kemarin (19/12/2023) yang menyebutkan penampilan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat luar biasa.

Bahkan menurut EG, sapaan akrabnya, para pakar komunikasi sepakat mendaulatnya sebagai raja debat Indonesia saat ini. Capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar ini kemungkinan hanya kalah dari filsuf yang juga pakar politik Rocky Gerung yang terkenal dengan sebutan No Rocky No Party. “Apa yang disampaikannya pada debat capres harus jadi bahan mata kuliah debat di program Ilmu Komunikasi, tentu bersama dengan materi penampil lain juga,” jelas Effendi Gazali.

Relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu (ABRI), dalam rilis yang dikutip, Minggu (8/1/2024) menyampaikan, berdasarkanhasil olahan data yang telah dianalisis, penampilan Anies Baswedan paling banyak dibicarakan di media sosial. Topik mengenai Anis menguasai 44% percakapan di media sosial. Sentimen positif Anies dan Ganjar, sama-sama diangka 64%. Penampilan Anies di ataspanggung dinilai 96% publik sebagai “baik” dan “sangat baik”. Dia dianggap paling unggul dalam debat pertama tersebut dengan 37,9%.

**Baca Juga: Calo Rekruitmen Pengawas TPS di Tangsel Gentayangan, Ini Modusnya

“Kalau pun ada catatan, hanya kecepatan berbicara yang sampai 122 kata per menit dibanding Prabowo 84 per menit. Ditambah dengan kuatnyadata yang disampaikan sehingga membuat kalangan yang pendidikannya baik mudah mengerti. Sedangkan faktamenunjukkan 72,4% latar belakan pendidikan Indonesia relatif rendah. “Di situ masalahnya,” ujar Efendy Ghazali

Data tersebut, lanjut Effendi, merupakan hasil analisis yang dia lakukan bersama para pakar komunikasi dari berbagaikampus dan pusat penelitian. Selain itu, kata Effendi, tim peneliti yang dipimpin oleh pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Suko Widodo juga mempelajari dan menganalisis data yang sebelumnya ditampilkan oleh beberapa media online seperti Kumparan.com, Detik.com, Litbang Kompas hingga Drone Emprit yang melakukan risetpada saat dan setelah debat berlangsung.

Pada bagian penghujung videonya, pakar komunikasi yang punya gaya eksentrik ini menyarankan agar Anies Baswedan membuat kalimat lebih pendek, tidak terlalu banyak data atau alasan yang didesakkan pada satu kesempatan debatyang pendek. “Bahkan dibutuhkan beberapa pengulangandengan gaya yang juga tegas. Sehingga pemilih yang bimbang dan swing voters bergerak meyakini, ‘Wakanda no more, Indonesia forever’,” tandasnya mengutip closing statement Anies saat debat capres putaran pertama.(red)

 

Print Friendly, PDF & Email