oleh

Ada Kelapa Sawit di Bundaran Maruga Dikritisi

image_pdfimage_print

Kabar6-Langkah Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) yang merenovasi Bundaran Maruga di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mendapat kritikan pedas.

Perangkat daerah ini dianggap miskin inovasi, padahal konsep serta rencana awal yang sempat didengungkan cukup baik dari kondisi sekarang.

Demikian disampaikan anggota Komisi II DPRD Kota Tangsel, Robert Usman kepada kabar6.com di Serpong, Jum’at (25/7/2014).

“Emang kita enggak punya uang. DKPP enggap punya Inovasi, karena pohon kelapa sawit tidak mencerminkan simbol kedaerahan yang ada,” katanya.

Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri bahan bakar. Perkebunannya menghasilkan keuntungan sehingga banyak hutan dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Sementara daerah terbesar penghasil kelapa sawit diantaranya di daerah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Menurut Robert, sebagai daerah perkotaan penyangga ibukota pohon kelapa sawit tidak memiliki nilai filosofi yang tepat. Sehingga proyek perbaikan Bundaran Maruga yang baru rampung dikerjakan diklaimnya menjadi mubazir.

Apalagi nantinya keberadaan titik lokasi tersebut bakal berdekatan dengan Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (KP2KTS). Di mana-mana daerah itu keberadaan monumen di bundaran jalan selalu ada simbol daerah.

Robert mencontohkan seperti replika kujang pada monumen di Kota Bogor. Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kemudian ada replika ikan hiu sura dan buaya di Kota Surabaya.

Monumen itu menggambarkan pernah terjadi peristiwa pertempuran pada 10 Nopember antara rakyat Indonesia melawan tentara sekutu.

Sebuah peristiwa pertempuran yang heroik antra Rakyat Indonesia yang bersenjata apa adanya berani melawan tentara sekutu yang bersenjata lengkap dan modern. Sehingga gelar kota Pahlawan disematkan pada Kota Surabaya. **Baca juga: Terima Hadiah, Aparatur di Tangsel Bakal Disanksi.

“Bikin gambar replika anggrek yang besar kalau memang anggrek ada sebagai ikon Tangsel. Keberdaraan pohon kelapa sawit itu mati rasa dan emang kita daerah kelapa sawit. Coba tanyakan berapa itu anggarannya,” terang Robert.(yud)

Print Friendly, PDF & Email