oleh

Ini Penyebab Tanah Longsor di Kampung Koceak

image_pdfimage_print
Kondisi kampung Koceak dari atas. (yud)

Kabar6-‎Kemiringan lereng di Kampung Koceak, Kelurahan Keranggan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berpotensi kembali terjadi longsor. Di RT 006 RW 02, pada Selasa kemarin empat rumah ambles ke jurang dan dua rumah lainnya rusak parah.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel, Aris Kurniawan, mengatakan‎ lereng bagian atas memiliki kemiringan 48-50 derajat dengan ketinggian lereng 22 meter. Lereng terbentuk karena pemotongan dari adanya kegiatan penambangan di daerah tersebut.**Baca Juga: Tanah Ambles, 10 KK di Koceak Dievakuasi

“Jenis gerakan tanah berupa longsoran rotasi dengan material longsoran berupa tanah pelapukan, tuf batu apung dan batu lempung‎,” katanya lewat keterangan tertulis yang diterima kabar6.com, Minggu (14/5/2017).

Dipaparkan, hasil kajian menunjukan bahwa ada batu lempung di bagian bawah lereng yang bersifat kedap air sehingga berpotensi menjadi bidang gelincir. Ada rembesan air di sepanjang lereng bagian bawah.**Baca Juga: Lagi, Empat Rumah di Koceak Ambles ke Jurang

Ditambah lagi beban akibat adanya pemukiman di bagian atas lereng. Aris bilang, tidak ada drainase di sepanjang jalan pada lereng bagian bawah.

“Penyebab gerakan karena fisik tanah pelapukan yang kurang padu (tidak kompak) serta tanah pelapukan yang tebal (lebih dari 2 meter), rapuh dan sarang sehingga mudah longsor‎,” papar Aris.

Ia menambahkan, berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) yang diteliti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, di Kampung Koeceak termasuk dalam zona potensi  terjadi gerakan tanah.

“Artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal,‎” tambah Aris.(yud)

Print Friendly, PDF & Email