oleh

Sepi Penumpang, Operasional Trans Anggrek Tak Jelas

image_pdfimage_print
Trans Anggrek. (dok K6)

Kabar6-Bus layanan masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Trans Anggrek kurang diminati masyarakat.Trans Anggerak Circle Line ini bertujuan untuk meningkatkan layanan transportasi massal yang menghubungkan seluruh stasiun kereta api di Kota Tangsel dan akan terintegrasi ke Bandara Soekarno-Hatta. Namun faktanya, tidak berjalan sesuai harapan.

“Padahal anggaran untuk angkutan Trans Anggrek beserta operasionalnya mencapai Rp6,5 miliar. Angkutan tersebut sepi penumpang dan tidak mengurai kemacetan,” kata Koordinator Divisi Advokasi dan Investigasi Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Jupri Nugroho pada Sabtu, (13/5/2017).**Baca Juga: Sepi Penumpang, Trans Anggrek Tangsel Dievaluasi

Untuk pengadaan satu unit bus Trans Anggrek, Pemkot Tangsel harus mengeluarkan kocek sebesar Rp1,25 miliar per unitnya. Saat ini terdapat lima bus. Jika dijumlahkan dengan lima bus maka total yang keluar dari  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel adalah sebesar Rp6,25 miliar.

“Ini akan menjadi sia-sia jika pada tahapan pelayanan tidak dijalankan dengan maksimal. Perlu adanya evaluasi dan pengawasan dari masyarakat agar anggaran yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia atau menguntungkan segelintir oknum,” terangnya.**Baca Juga: Kurang Sosialisasi, Bus Trans Anggrek Tangsel Minim Peminat

Selain itu, Jupri menilai sepinya penumpang lantaran tidak adanya keseriusan Dinas Perhubungan Kot Tangsel dalam mempublikasi dan mensosialisasikannya.

“Penelusuran kita di lapangan, Trans Anggrek terlihat melintas tanpa ada penumpang sama sekali. Itu berlangsung sejak awal 2016, hingga hari ini Trans Anggrek masih selalu dalam keadaan kosong seperti terlihat di Jalan Siliwangi, Pamulang,” ujarnya.

Permasalahan  yang lain juga, kata Jupri, terlihat dari jam opersional yang tidak jelas. Jadwal operasional yang sudah dijadwalkan tidak efektif. Bahkan, pada jam-jam operasional sudah terparkir di pool.

“Kita pernah mendatangi terminal Pondok Cabe untuk memastikan beroperasinya Trans Anggrek. Menurut salah satu pemilik warung di terminal mengatakan, bus hanya sesekali terlihat masuk. Padahal seharusnya melayani pada jam-jam sibuk, yaitu pagi pada pukul 06.00 sampai 09.00 Wib, Siang pada pukul 11.00 sampai 14.00 Wib dan Sore 15.00 sampai 18.00 Wib.

“Tak dapat dibantah bahwa Trans Anggrek tidak diminati, itu sebabnya Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan akan merubah menjadi Bus Sekolah. Namun, hingga kini juga tidak jelas,” ucapnya.(az)

Print Friendly, PDF & Email