oleh

Bantu Korban Banjir, TP2D Tangbar Desak Normalisasi Sungai Cimanceuri

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim Percepatan Pemekaran Daerah (TP2D) Tangerang Barat (Tangbar), menyalurkan bantuan untuk korban banjir di kecamatan Sukamulya dan Kronjo, Sabtu (14/2/2015).

 

Bantuan berupa mie instan, serta air mineral disalurkan langsung ke korban banjir yang ada di dua desa yakni, Buniayu, Kecamatan Sukamulya dan Cirumpak, Kronjo.

 

“Kami prihatin melihat kondisi korban banjir di sini. Semoga bantuan yang disalurkan itu bermanfaat bagi mereka,” ungkap Ketua TP2D Tangbar, Isbandi Ardiwinata Mahmud, kepada kabar6.com. ** Baca juga: Duh, Korban Banjir Kronjo Minta Sumbangan di Jalanan

 

Menurut Isbandi, selain menyalurkan bantuan, pihak TP2D Tangbar bersama sejumlah pengurus KNPI dan Karang Taruna Kecamatan Balaraja, melakukan pendataan terhadap korban banjir.

 

Hasil pendataan, di desa Cirumpak sendiri terdapat sedikitnya 556 rumah yang terendam dan sebanyak 2.224 jiwa, terimbas bencana alam tersebut. Sedangkan, di Buniayu, hanya 55 rumah terendam banjir luapan sungai Cimanceuri ini.

 

“Saat kami turun ke lokasi, banjir terlihat sudah mulai surut,” katanya.

 

Ditambahkan, pihaknya meminta pemerintah pusat, Provinsi dan kabupaten, harus benar- benar memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan normalisasi sungai Cimanceuri ini.

 

Jika tidak, kejadian serupa akan terus- menerus mengancam warga yang tinggal di wilayah tersebut.

 

“Semua harus turun tangan. Sungai Cimanceuri ini harus segera di normalisasi. Jangan sampai bencana seperti terulang. Kasihan sama warga di sini,” tuturnya.

 

Terpisah, Kepala Desa Buniayu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Agus Sumarna, mengatakan banjir yang melanda wilayahnya, merupakan kejadian yang rutin terjadi hampir setiap tahun. ** Baca juga: Lesunya Produksi Lilin Imlek di Tangerang

 

Namun, tahun ini banjir di wilayah itu terbilang cukup besar dan dampak lebih meluas.

 

“Banjir di desa ini memang rutin terjadi tiap tahun. Tapi, tahun ini skalanya lebih besar. Kondisi ini,  akibat meluapnya air sungai Cimanceuri yang sudah mengalami pendangkalan dan penyempitan, serta tidak adanya tanggul yang menjadi penahan air” ujarnya.(din).