oleh

6.800 Balita di Cilegon Stunting, Sebagian Keluarga Mampu !

image_pdfimage_print

Kabar6-Kota Cilegon memiliki 19.1 persen atau 6.800 balita menderita stunting, bahkan sebagian berasal dari keluarga mampu. Hal itu diketahui setelah dilakukan Survei Status Gizi Indonesian (SSGI) pada 2022.

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengerahkan RT, RW, Posyandu hingga pegiat gizi, untuk bersama-sama menurunkan stunting sebesar 5 persen pada 2024 mendatang.

“Supaya tahun depan harus turun lima persen, menjadi 14 persen. Ayo kita gerakkan semua unsur sampai RT, RW, kader posyandu, pendamping keluarga, sampai komunitas gizi,” ujar Sanuji Penyamaran, Wakil Walikota Cilegon, dalam keterangan resminya yang dikutip Senin, (31/07/2023).

Sanuji menerangkan, dari 19,1 persen itu, sama dengan sekitar 6.800 balita di Kota Cilegon yang terkena stunting. Pencegahan anak stunting harus dilakukan sejak masa awal kehamilan hingga berusia dua tahun.

Pola makan serta asupan gizi sejak hamil hingga tumbuh kembangnya harus diperhatikan secara baik. Makanan sehat tidak selalu mahal dan sulit di dapatkan. Pekarangan rumah bisa dijadikan lahan menanam sayuran.

**Baca Juga: Dinkes Tangsel Catat Kasus HIV 144 dan AIDS 33

“Pencegahan stunting juga harus diperhatikan dan dibimbing mulai dari pertama dinyatakan hamil sampai usia dua tahun lebih, dengan diberikan gizi yang baik, asupan dan nutrisi yang terbaik. Dapat diketahui dari pemerintah pusat bahwa Kota Cilegon memiliki jumlah stunting 19,1 persen dari jumlah balita, artinya sebanyak 6.800 balita yang terkena stunting,” terangnya.

Politisi PKS menerangkan, kalau stunting tidak hanya terjadi di keluarga tidak mampu. Namun keluarga berkecukupan juga ditemukan anak yang menderita stunting. Sehingga pola asuh keluarga terhadap anak sangat berpengaruh.

Salah satunya terdapat di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, dari 15 kasus gizi buruk dan kurang gizi, 80 persen nya berasal dari keluarga mampu.

“Jangan sampai bapak-ibunya kerja, anaknya dititip ke neneknya dikasih makan seadanya. Pagi, siang, sore, makannya ciki. Ini bahaya, bisa mengancam kecerdasan anak. Stunting itu ke depannya rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabet, hypertensi, jantung dan stroke,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa Kota Cilegon merupakan Kota Industri di Banten, bahkan mendapat julukan sebagai petro dollar. UMK-nya pun masuk 10 besar nasional.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email