Kabar6-Peristiwa jatuhnya Afkra (3) dari gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Ciputat patut disikapi serius oleh Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, sejak 2013 hingga 2016 gedung SDN 4 Ciputat tercatat dibenahi menggunakan Anggaran Pendaatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel.
Pada 2013, Tambahan Ruang Kelas (TRK) SDN 4 dan 8 Ciputat dilaksanakan dengan nilai pagu paket senilai Rp4.134.007.300 dengan pemenang lelang PT Sukalinmas Mekartama Raya. Pada tahun 2014 pembangunan TRK SDN 4 dan 8 Ciputat dilanjutkan dengan nilai proyek Rp1,8 miliar yang dikerjakan oleh PT Estika Gunaprima.**Baca Juga: Jatuh dari Lantai 3 SDN 4 Jombang, Airin Sambangi Kediaman Afkra
Pada tahun 2015, SDN 4 Ciputat juga mengalami TRK dengan nilai pagu Rp 1.499.903.600 yang dimenangkan oleh CV Ramai Jaya. Terakhir pembangunan lanjutan SDN 4 Ciputat pada 2016 dengan nilai pagu Rp4.983.130.400 yang dimenangkan PT Sadar Karya Dinamis.
Ketua Lembaga Swadaya (LSM) Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) Abdul Rafid mengatakan Pemkot Tangsel harus menyikapi persoalan pembangunan di SDN 4 Ciputat. Pasalnya, dalam empat tahun terakhir, SDN 4 Ciputat mengalami pembangunan.**Baca Juga: Begini Kronologis Balita Jatuh di Gedung SDN 04 Ciputat
“Namun, hingga kini belum beres hingga akhirnya merenggut korban jiwa karena diduga pembangunannya mangkrak,” katanya.
Berita sebelumnya, lemahnya fasilitas pengaman serta pengawasan arena bermain dianggap menjadi pemicu insiden kecelakaan yang menewaskan Afkra. Balita malang itu tewas setelah terjatuh dari lantai tiga gedung SDN 4 Ciputat, Kota Tangsel.**Baca Juga: Balita Tewas Terjun Bebas dari Gedung SDN 4 Ciputat
Royani (53), paman korban menceritakan insiden kecelakaan bermula ketika Afkra diajak neneknya untuk menjemput bibinya yang sekolah di lokasi perkara. Sang nenek tak menyadari bila cucunya bermain di tangga gedung sekolah yang belum rampung dibangun.
“Neneknya baru tahu pas ada yang jatuh. Ya pasti kaget, syok neneknya lihat yang jatoh ternyata Afkra,” katanya ditemui usai pemakaman, Senin (14/8/2017) sore.
Keluarga korban, Royani menjelaskan, sangat menyesalkan pihak sekolah yang dinilai kurang peduli terhadap aspek keamanan gedung. Beberapa sisi gedung bertingkat itu belum dipasang pembatas.
Menurutnya, kondisi sekolah yang sekarang sangat membahayakan murid-murid SDN 04 Ciputat. Pihak sekolah sudah terlalu lama membiarkan minimnya fasilitas keselamatan anak-anak.
“Rawan sekali, apalagi yang sekolah kan masih SD, masih suka main ke sana ke sini, kalau memang membahayakan dan bangunannya belum rampung harusnya ditutup dulu, kasih pembatas,” tegasnya.(az)
(az)