oleh

Warga Kampung Kamal Keluhkan Debu Pabrik Plafon PT AJMS

image_pdfimage_print

Kabar6-Warga Kampung Kamal RT 04 RW 05 Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, mengeluhkan polusi debu yang setiap hari mencemari rumah-rumah mereka. Bahkan, debu yang beraroma bahan kimia tersebut mengancam kesehatan warga.

Warga menduga debu berwarna putih yang mencemari udara hingga masuk ke dalam rumah mereka itu berasal dari aktivitas perusahaan produsen plafon PVC yang ada di desa tersebut yakni, PT Adi Jaya Makmur Sejahtera (AJMS).

Anton, salah satu warga yang rumahnya sangat dekat dengan pabrik mengatakan, polusi debu dari aktivitas produksi plafon PVC sudah berlangsung cukup lama. Dia dan keluarganya termasuk yang terdampak dari polusi debu tersebut.

“Mereka beroperasi siang malam. Malamnya kami kebisingan, siangnya kami harus menghirup debu-debu yang beterbangan dari pabrik itu. Kami sudah sangat terganggu. Debunya sampai masuk ke dalam rumah bahkan ke kamar,” kata Anton, Senin (31/1).

Menurut Anton, polusi debu dari pabrik PT AJMS juga mengancam kesehatan keluarganya dan masyarakat sekitar. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki bayi atau anak balita.

“Pernafasan anak saya jadi terganggu, jadi sering batuk-batuk sekarang. Saya khawatir karena anak saya baru berusia 8 bulan. Jangankan anak bayi, kita yang sudah dewasa saja terganggu pernafasannya gegara debu itu,”.

“Pernah ada yang datang ke sini mengambil sampel debu itu. Katanya mau diuji apakah mengandung bahan kimia yang beracun atau tidak. Tapi hasilnya kami belum tau. Kalau debu itu memang beracun, kami semakin khawatir di sini,” papar Anton.

Anton menambahkan, ia bersama sejumlah warga lainnya pernah mendatangi PT AJMS dan meminta pihak pabrik untuk memperhatikan kesehatan warga sekitar. Namun, keberatan yang disampaikan oleh warga tidak digubris.

“Warga sini pernah demo (unjuk rasa) juga itu pabrik, karena sangat mengganggu sekali. Tapi, tidak dihiraukan oleh mereka. Sampai sekarang masih saja beroperasi 24 jam siang malam. Selain debu-debu itu, bisingnya luar biasa alat-alat mereka,” tutur Anton.

Senada dengan Anton, Mansur warga sekitar mengaku telah menyampaikan keluhannya kepada pemerintah setempat. Namun, hingga kini belum ada tindakan terhadap pabrik tersebut.

**Baca juga: Hotel Yasmin di Curug Siapkan 100 Tabung Oksigen

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Kami sudah melapor ke RT dan RW. Tapi mereka (pihak pabrik) masih saja beroperasi siang malam. Warga yang rumahnya berdekatan dengan pabrik, pasti kebisingan terus sepanjang hari. Selain bising, sudah cukup lama pernafasan kami terganggu akibat debu-debu ini,” keluh Mansur.

Ia pun berharap ada perhatian dari pemerintah setempat agar debu-debu dari pabrik PVC tersebut tidak mengancam kesehatan warga. (Red)

Print Friendly, PDF & Email