oleh

Usai Hilangkan Nyawa, Pembunuh Berantai di Kanada ‘Mendandani’ Korbannya

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pembunuh berantai di Kanada Bruce McArthur (67), mengaku bersalah atas delapan dakwaan pembunuhan tingkat satu. Menurut keterangan Jaksa Penuntut Michael Cantlon, McArthur dengan cermat menargetkan dan kemudian menguntit korbannya.

Selama tujuh tahun terakhir, melansir thestar, McArthur membunuh dan memutilasi kedelapan korban yang dia temui di Toronto, sebagian dari para korban itu dicekik, sedang sisanya dipukul menggunakan pot bunga karena pekerjaan McArthur sebagai tukang kebun. Jaksa Cantlon memulai membuka fakta tersebut dengan memperingatkan apa yang dia sampaikan bisa mengganggu pengunjung sidang. Cantlon kemudian menjabarkan, McArthur bakal mencukur rambut korbannya selesai membunuh, dan kemudian mendandani mereka.

McArthur lantas mengambil foto para korbannya yang sudah tewas sambil mengenakan jas, topi, serta menaruh rokok di mulut korban. Kasus itu mulai menjadi perhatian polisi ketika McArthur membunuh pria bernama Andrew Kinsman pada musim panas tahun lalu. Perhatian penyelidik tercurah berkat tulisan ‘Bruce’ pada kalender di apartemen Kinsman bertanggal 26 Juni 2017, hari di mana dia menghilang.

Dari rekaman kamera pengawas kota didapatkan gambar sebuah van yang diketahui dipakai McArthur untuk menjemput Kinsman dengan DNA korban ditemukan di sana. Keluarga maupun rekan Kinsman begitu marah dan tidak bersedia mengampuni McArthur ketika mendengarkan keterangan Cantlon.

“Kami mencari Andrew Kinsman selama enam bulan. Hidupnya berakhir di tangah pria ini yang bahkan tak bisa saya sebut namanya,” kata Patricia, saudara Kinsman.

Adapun korban terakhir hanya diketahui dari nama ‘John’ yang datang dari Timur Tengah dan tinggal di Kanada selama lima tahun terakhir. Keduanya berkenalan dari aplikasi kencan khusus gay, dan terakhir kali bertemu pada 18 Januari lalu di apartemen McArthur.

Saat itu, McArthur berusaha membunuh John menggunakan kantong plastik ketika polisi mengetuk pintu apartemen karena khawatir dia bakal membawa korban lagi.

Ketika ditangkap dan penyelidikan kembali digelar, polisi menemukan sebuah USB berisi identitas para korban yang sudah dibunuhnya maupun John. Jika terbukti bersalah, McArthur bisa menghuni penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat setidaknya selama 25 tahun.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email