oleh

Tubuh Nabila Diduga Disetrika Nenek Tirinya

image_pdfimage_print

Kabar6-Malang nian nasib Nabila (10). Sekujur tubuh siswi kelas 3 SDN 5 Pondok Pinang, Jakarta Selatan, ini dipenuhi bekas luka diduga akibat disikasa oleh ibu tiri dan nenek tirinya.

Tak tanggung-tanggung, berbagai bentuk kekerasan dari nenek dan ibu tirinya diakui Nabila pernah dirasakannya. Mulai dari tamparan dipipi, disiram air panas, ditendang, disundut rokok hingga disetrika.

Rentetan penyiksaan raga dan psikis dialami Nabila di rumah petak nenek tirinya, di Jalan Masjid Darul Sa’ada, RT 02/10, Kelurahan Cirendue, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sumiyati (35), tetangga Nabila mengatakan, gadis cilik itu sering disikasa oleh nenek tirinya, Monica (50) dan ibu tirinya, Monik Prima Astuti (28).

“Kami sudah lama curiga. Tapi, setiap kali ditanya, ibunya Nabila selalu saja berkilah dan meminta warga untuk tidak mencampuri urusan rumah tangganya,” ujar Sumiyati, Rabu (17/10/2012).

Sementara, Rosyid, Ketua RT dilingkungan tempat tinggal Nabila mengatakan, terungkapnya kasus kekerasan pada diri Nabila diawali dari kecurigaannya terhadap kondisi tubuh nabila yang babak belur dan penuh dengan bekas luka.

“Saya datang ke rumah Nabila karena dimintai tolong oleh guru sekolahnya untuk mengantarkan surat. Tapi, saat tiba dirumah itu saya melihat kondisi tubuh Nabila banyak bekas luka. Dan, saat saya tanya, Nabila bilang luka itu karena dianiaya oleh nenek dan ibu tirinya,” ujar Rosid lagi.

Mengetahui itu, Rosid kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Ciputat. Namun sayangnya laporan itu berakhir dengan damai, karena merupakan persoalan keluarga. Hingga, pada Rabu (17/10) warga yang kesal nekat menggelar aksi demo guna mengusir nenek tiri dan ibu tiri Nabila dari sekitar tempat tinggal warga.

“Warga yang kesal diam-diam melaporkan kejadian ini kepada Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi. Dan, ternyata hari ini Kak Seto benar-benar datang ke rumah Nabila,” ujar Rosid.

Saat ditemui Kak Seto dan Satgas Perlindungan Anak, awalnya nenek tiri Nabila, Monica tetap tidak mau mengakui perbuatannya. Namun, karena terus didesak akhirnya Monica mengaku pernah mencubit Nabila.

Namun mengenai luka setrika, Monica masih mengelak. “Kalau luka bekas setrika itu karena kejatuhan setrika, bukan disengaja. Saya hanya pernah mencubit Nabila karena nakal, itupun sudah diberi salep tapi bukannya sembuh malah semakin memar,” kelitnya.

Sementara, ibu tiri Nabila, Monica Prima Astuti mengatakan bahwa Nabila memang anak yang bandel. Dia sering dipangggil ke sekolah karena kerap berkelahi dengan temannya. “Nabila memang bandel. Dia tinggal bersama nenek tirinya,” ujar Monik Astuti lagi.

Menanggapi aksi kekerasan yang dialami Nabila, Kak Seto mengatakan bahwa tindak kekerasan terhadap anak harus dihentikan. Bahkan, Presiden sendiri telah mengajak untuk ciptakan Indonesia yang ramah anak.

“Jika ada perbuatan seperti itu lagi, segera laporkan kepada RT setempat dan diteruskan kepada petugas polisi,” ujar Kak Seto lagi.(turnya/rah)

 

Print Friendly, PDF & Email