oleh

TSAF Kembali Nge-boom Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Seniman jalanan yang tergabung dalam Tangerang Street Art Festival (TSAF), kembali unjuk aksi dengan memoles dinding atau yang lebih dikenal dengan mural.

 

Setelah kawasan Kali Pasir Kota Tangerqng, kini giliran tembok pembatas antara Radio EMC dan Gedung Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang menjadi sasaran mereka.

 

Dibawah naungan Dado, Abdi, dan Bowo, TSAF terus berkarya dengan membuat lukisan dinding yang selain indah dilihat dan bernilai seni tinggi, juga menjadikan dinding tidak hanya sekadar penopang bangunan semata.

 

Abdi, anggota TSAF, mengatakan bahwa dinding menjadi media dalam berekspresi. Mural sedikit berbeda dengan seni tulis dinding atau grafiti, tapi mural seni lukis yang bisa dilakukan dengan menggunakan cat apa saja, danselalu melibatkan dinding yang sudah mendapat izin sebagai medianya.

 

“Selama ada dinding yang diberi izin pemiliknya, maka ekspresi kami bisa tersalurkan,” terangnya. ** Baca juga: Ada FTB, Ini Kata Pedagang di Situ Cipondoh


Menurutnya, penggiat seni mural dari Tangerang sudah mampu beraksi hingga level nasional. Sayang, di tempat tinggalnya sendiri, mereka tidak mendapat panggung.

 

“Ya, kami hanya seniman yang hanya mengotori dinding, dan tidak bermanfaat bagi sebagian orang di Tangerang, tapi kami yakin karya seni kami ini mampu memberikan inspirasi bagi yang menikmatinya”, terangnya.

 

Diakui Abdi, minimnya dukungan pemerintah terhadap kaum mural membuat mereka harus berkarya seperti orang main petak umpat dengan Satpol PP.

 

“Ya kami biasa nge-boom atau melukis  dinding secara mendadak juga serentak di mana pun, ketika inspirasi sedang ingin dituangkan dengan seizin pemilik dinding,” jelasnya.

 

Kebanggan mereka hanya satu, yaitu ketika hasil karya yang dihasilkan dapat menjadi spirit dan inspirasi masyarakat yang melihatnya.

 

“Ketika karya kami dijadikan foto selfi bagi pengguna jalan yang melintas, di situlah saya berasa bangga,” tutupnya.(rani)

Print Friendly, PDF & Email