Aturan PSBB Hingga 25 Januari 2021 di Provinsi Banten

Kabar6-Penyebaran virus Covid-19 di Tangerang Raya sudah masuk zona merah. Surat edaran pembatasan sosial skala besar (PSBB) mulai 9-25 Januari 2020 memberlakukan pengaturan diperketat karena ratio angka kematian sudah mencapai 5 persen lebih.

“Yaitu yang pertama untuk membatasi tempat kerja, tempat kerja itu di perkantoran baik kantor pemerintahan maupun swasta itu adalah Work From Home 75 persen. Jadi 25 persen yang bekerja,” kata Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany saat jumpa pers, Jum’at (8/1/2021).

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan atau daring. Pondok Pesantren tidak ada penerimaan siswa baru dan lainnya dan tidak ada visitasi dari orang tua murid terhadap anak.

Satgas Covid, Airin jelaskan, dibentuk di pondok pesantren. Perguruan tinggi pun tidak boleh ada kegiatan tatap muka karena semua mesti dilakukan secara online. ** Baca juga: Pemkot Tangerang Rampungkan Perwal Jelang PSBB Jawa-Bali

Sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap beroperasi 100 persen tetap disiplin protokol kesehatan. Pembatasan kegiatan restoran bahwa pemberlakuan untuk mall sudah pasti tutup mulai pukul 19.00 WIB.

“Tapi di luar mall maka ketentuan ya adalah boleh makan di restoran tapi dengan kapasitas 25 persen kalau kemarin 50 persen sekarang 25 persen maka waktunya diperpanjang jam 8 malam. Dan waktu tutup ya jam 10. Ini berlaku juga untuk PKL ya,” jelas Airin.

Menurutnya, pemerintah hanya mengizinkan untuk kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan. Tempat ibadah dengan pengetatan maksimal 50 persen.

“Fasilitas umum ditutup, menghentikan sementara kegiatan sosial dan budaya, dan membatasi kapasitas operasional dan transportasi umum,” ujar Airin.(yud)




Jaga Posisi Duduk Saat WFH Agar Tetap Sehat

Kabar6-Tidak hanya di kantor, bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dalam waktu lama ternyata mulai memberikan tanda-tanda lelah pada tubuh. Salah satunya pegal di bagian pinggang, sakit leher, dan punggung tegang.

Hal ini bisa jadi karena kita kurang memperhatikan posisi duduk saat bekerja di depan layar komputer atau laptop sepanjang hari. Melansir Femina, hal pertama yang sebaiknya diperhatikan adalah sandaran kursi. Saat bekerja sambil duduk, Anda memerlukan sandaran yang tepat. Kursi yang terlalu jauh jaraknya dari meja juga tidak baik karena akan membuat Anda membungkuk.

Pastikan punggung mendapatkan bantalan sandaran yang nyaman untuk duduk dalam waktu yang lama. Gunakan bantal atau kursi dengan sandaran dari bantalan kain.

Kemudian, atur tinggi kursi dan tangan Anda. Tinggi kursi cukup berpengaruh pada kenyamanan tubuh saat bekerja sambil duduk. Kursi yang terlalu pendek mengakibatkan kaki tertekuk dalam jangka waktu lama sehingga peredaran darah terganggu. Idealnya, posisi lutut sedikit di bawah pinggul saat kita duduk.

Selain itu, pastikan tinggi kursi Anda pas sehingga posisi tangan saat mengetik di atas meja teras nyaman. Sebaiknya, posisi lengan membentuk huruf L pada bagian siku, sejajar dengan lantai.

Atur juga tinggi pandangan mata. Saat bekerja dengan laptop atau desktop, pastikan posisi layar berada sejajar mata dalam jarak pandang yang tidak terlalu dekat. Anda tak perlu membungkuk dan mendekati layar. Posisi ideal jarak tubuh ke layar adalah sepanjang lengan Anda bila diluruskan.

Atur tinggi monitor, jangan sampai Anda mendongak atau menunduk saat mengetik. Hal ini dapat menyebabkan leher pegal. Bila meja yang Anda gunakan kurang tinggi, coba ganjal laptop atau layar monitor dengan tumpukan buku yang cukup kokoh.

Pastikan posisi keyboard dan mouse berada di depan Anda. Agar saat bekerja dan mengendalikan mouse, posisi tubuh Anda tetap lurus tidak ‘membelok’. Begitu pun jarak keyboard sebaiknya sekira 15-20 cm dari ujung meja agar tersisa cukup ruang untuk rileks menaruh pergelangan tangan saat mengetik.

Hindari juga menjepit telepon genggam. Dengan pekerjaan yang nyaris seluruhnya dilakukan dari jarak jauh, komunikasi banyak berpindah ke ponsel baik untuk panggilan suara maupun video. Tanpa Anda sadari, seringkali Anda menjepit telepon di antara telinga dan bahu sambil mengetik.

Kebiasaan ini memicu nyeri dan pegal pada otot pundak yang juga bisa mengakibatkan tertariknya otot punggung dan leher. Gunakan earbud, headphone, ataupun headset saat menelpon sambil bekerja. Mau gunakan fitur loudspeaker boleh saja, tapi perhatikan lingkungan sekitar.

terakhir, beristirahatlah setiap beberapa jam sekali di antara aktivitas di depan layar yang intens selama bekerja dari rumah. Bangkit dari tempat duduk, berjalan-jalan sejenak. Jangan lupa lakukan peregangan agar otot tidak kaku.

Bila Anda beruntung mendapatkan waktu untuk rebahan di sela bekerja, gunakan bantal di belakang pinggang untuk meredakan pegal dan tekanan pada bagian tersebut. ** Baca juga: Apa Sebenarnya Arti Kode pada Plastik yang Anda Gunakan?

Tetap sehat meski bekerka sepanjang hari.(ilj/bbs)




Meeting Online Secara Berlebihan Berdampak pada Kesehatan Mental?

Kabar6-Selama pandemi COVID-19 banyak karyawan yang menjalankan work from home, termasuk juga mengadakan meeting dari rumah yang dilakukan secara online, lewat aplikasi video conference baik pada ponsel ataupun laptop.

Bagian wajah yang berada pada layar, mau tak mau menjadi pusat perhatian saat sedang melakukan meeting online. Bagi sebagian peserta, hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman saat melihat wajah mereka pada layar. Bahkan, melakukan meeting online secara tak langsung bisa memengaruhi cara seseorang melihat dan mengkritik diri sendiri.

Meeting online, melansir Dreamers, bisa berdampak bagi kesehatan mental dan citra tubuh seseorang ketika digunakan secara berlebihan. “Sungguh melelahkan untuk merasa seperti kita harus berusaha lebih keras untuk hadir secara mental dalam pertemuan di mana kita tidak secara fisik tidak melakukannya. Rapat yang diadakan secara online meningkatkan beban kognitif karena menuntut banyak kapasitas dan upaya sadar,” ungkap Dr Martina Paglia, psikolog di The International Psychology Clinic.

Selama meeting online, Anda harus menjaga momentum agar dapat berjalan baik tanpa ada gangguan ataupun kegagalan teknologi yang membuat energi semakin terkuras.

“Pertemuan tatap muka adalah mekanisme penting untuk komunikasi dan menjaga lingkungan yang sehat. Ini cara yang bagus untuk memperkenalkan perasaan, emosi, sikap, gerak tubuh, dan postur kita secara non-verbal. Namun pada rapat virtual, kami perlu melakukan lebih banyak upaya untuk tetap aktif,” terang Dr. Paglia.

Jika mengalami hal ini dan dibiarkan, maka penggunaan media sosial dan platform konferensi yang berlebihan dapat merusak tingkat produktivitas, kehilangan fokus, dan menurunkan mood. ** Baca juga: Kenali Tanda Tubuh Kurang Olahraga

Studi yang mempelajari hubungan antara penggunaan media sosial dengan perasaan depresi dan kesepian menunjukkan, penggunaan platform sosial yang lebih sedikit dapat sangat meningkatkan harga diri dan kesejahteraan seseorang.(ilj/bbs)




Terlalu Lama Duduk Saat Bekerja Bikin Postur Tubuh Berubah

Kabar6-Hingga saat ini masih banyak perusahaan yang memberlakukan work from home, meskipun sudah memasuki new normal. Kondisi inilah yang akhirnya membuat para karyawan, mungkin juga termasuk Anda, harus mencari sudut di salah satu ruangan dalam rumah, yang menjadi tempat paling nyaman untuk bekerja.

Di sisi lain, work from home membuat jam kerja menjadi lebih tidak beraturan. Anda seringkali lebih banyak menghabiskan waktu di meja kerja, dan mengharuskan duduk dalam waktu lama. Padahal terlalu lama duduk di meja kerja berdampak pada kondisi tubuh. Menurut Dr. Sebastian Kverneland yang merupakan chiropractor, melansir Purewow, duduk di meja memberi banyak tekanan pada leher.

“Secara umum, berada dalam posisi apapun sepanjang hari berdampak buruk pada posturmu. Namun duduk sangat berdampak. Bekerja sambil duduk di ruang yang tidak ekonomis membuat kita cenderung menundukkan kepal, terutama saat menggunakan telepon. Semakin maju kepalamu, semakin banyak tekanan yang diletakkan di leher,” urai Dr. Kverneland.

Jika kamu berhenti duduk, secara dratis akan meningkatkan penyelarasan bentuk tubuh. Bahkan, istirahat kecil dapat membantu mengurangi efek jangka panjang dari postur tubuh yang buruk.

Pada dasarnya, memiliki posisi duduk yang salah akan merujuk pada leher yang semakin kaku dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan terjadinya penumpukkan jaringan berlebih.

Namun jika Anda tidak sama sekali tidak bisa menghindari duduk lama, Dr. Kverneland merekomendaskan untuk melakukan upaya sadar agar menyesuaikan postur tubuh.

Disarankan agar Anda mengambil istirahat setelah duduk dalam durasi yang panjang. Penting untuk menjadwalkan diri untuk istirahat dengan berdiri dan berjalan. Regangkan leher dan punggung secara berkala. ** Baca juga: Matikan Lampu Saat Tidur Miliki Sejumlah Manfaat

Pastikan Anda duduk dengan posisi yang benar selama bekerja. Di mana pandangan bisa melihat lurus ke depan layar komputer atau telepon. Ini termasuk postur tegak dan sandaran yang mendukung. Kepala dapat bersandar dengan nyaman tanpa melelahkan leher.(ilj/bbs)




Jangan Jadikan Tempat Tidur Sebagai ‘Kantor’ Anda

Kabar6-Meskipun sudah menjalani new normal, sebagian perusahaan masih memberlakukan work from home (WFH) bagi para karyawannya. Selebihnya menerapkan sistem beberapa hari bekerja di kantor, dan sisanya WFH.

Nah, bagi Anda yang menjalankan WFH, seringkali menjadi tempat tidur sebagai ‘kantor’ atau area kerja. Sayangnya, melansir medicaldaily, kebiasaan ini dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. The Cleveland Clinic bertanya kepada chiropractor (praktisi kesehatan khusus pengobatan dan diagnosis gangguan neuromuskuler), bagaimana menggunakan tempat tidur sebagai meja dapat memengaruhi kesehatan seseorang.

“Saya tidak akan merekomendasikan (bekerja di tempat tidur) dan saya akan berusaha menghindarinya dengan cara apa pun karena akan ada banyak konsekuensi negatif yang menyertainya,” kata Andrew Bang, DC, dalam artikel tersebut.

Terlepas dari apa pun alasannya, para ahli mengatakan bahwa kebiasaan bekerja di tempat tidur dapat berdampak pada postur tubuh dan bahkan mengganggu siklus tidur. Hal ini karena beberapa posisi bekerja di tempat tidur dapat menyebabkan nyeri dan sakit dalam jangka panjang.

Selain itu, bekerja di tempat tidur bertentangan dengan nasihat tidur yang baik, terutama jika orang yang mengalami kesulitan tidur sejak awal. Harvard Healthy Sleep mengatakan, ketika orang secara teratur bekerja di tempat tidur, tubuh mereka dapat mulai menghubungkan tempat tidur dengan pekerjaan.

Hal tersebut akan mengacaukan mode tidur dengan mode kerja, membuat seseorang lebih sulit untuk tidur nyenyak atau mengikuti pola tidur yang baik. ** Baca juga: Bangun Siang Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Otak

Dikatakan Andrew Bang, jika seseorang terpaksa harus bekerja di tempat tidur, mereka perlu memastikan bahwa berbagai bagian tubuh dapat bergerak bebas dan berada dalam posisi yang baik.

Ditambahkan, posisi terbaik untuk bekerja di tempat tidur adalah memastikan punggung tidak bersandar ke kepala tempat tidur atau dinding. Menggunakan bantal untuk menopang punggung tidak disarankan karena dapat menyebabkan otot leher melendung.

Namun sama seperti bekerja di meja kerja, Anda harus bangun dan bergerak dari posisi duduk di tempat tidur setelah bekerja sebentar. Cobalah berguling ke samping dan regangkan tubuh setiap 45-60 menit saat bekerja dari tempat tidur.(ilj/bbs)




Mengapa Kita Sering Lupa Hari?

Kabar6-Pernahkan Anda lupa mengingat hari? Kadang memang kita sering bertanya, apakah hari ini Senin atau Sabtu? Terlebih pada saat pandemi COVID-19, sebagian besar karyawan masih menjalankan work from home, sehingga kadangkala lupa hari.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Psikolog dan profesor emeritus di University of Florida bernama Sherry Benton, melansir Huffpost, mengatakan bahwa hal ini memang terjadi kapan pun orang mengalami perubahan besar dalam rutinitas hariannya. “Kita terbiasa dengan sejumlah struktur pada hari-hari kita. Pergantian ke kerja dari rumah merusak struktur ini,” terang Benton.

Jadi tidak heran apabila Anda merasa bingung saat ditanya soal hari. Alasannya, pertama karena perubahan rutinitas. Sebelum karantina, tujuh hari yang Anda jalani terdiri dari aktivitas beragam. Jadi tanpa sadar, Anda mengenali hari lewat aktivitas-aktivitas ini.

“Tanpa perbedaan-perbedaan ini, semua hari terasa sama, dan susah untuk melacaknya,” jelas Zainab Delawalla, psikolog klinis yang berbasis di Atlanta.

Penyebab kedua, tak ada batas jelas antara jam kerja dan istirahat. Work from home berarti Anda tak akan butuh waktu untuk berkendara hingga ke kantor. Saat di kantor, Anda seolah berada dalam mode bekerja dan di rumah adalah mode istirahat.

“Jika Anda sekarang bekerja dari rumah dan tak ada yang membedakan apa yang terjadi saat akhir pekan, tak ada perubahan yang signifikan sehari-hari,” kata psikolog Rebecca Leslie.

Kemudian, kerja lebih lama dari biasanya. Sebagian klien Leslie bekerja melebihi jam kerja sebelum karantina. Ada rasa takut kehilangan pekerjaan karena kurang giat bekerja. Kalau jam kerja nyaris konsisten bahkan hingga malam, ini bisa membuat Anda bingung perihal hari.

Anda juga menghabiskan banyak waktu di depan layar. Selama di rumah, hari-hari Anda diisi dengan layar monitor. Saat bekerja, Anda banyak di depan laptop. Saat jam makan atau istirahat, dimanfaatkan untuk mencari hiburan lewat tayangan televisi, menonton film di laptop atau menghabiskan waktu dengan mengakses media sosial. Padahal, sinar biru dari monitor bisa mengganggu jam biologis tubuh.

“Dan dengan banyak waktu yang dihabiskan di dalam ruangan, kita membatasi paparan terhadap cahaya natural, yang mana penting sebagai faktor eksternal untuk pengaturan jam biologis tubuh,” ungkap Delawalla.

Hal lain, jadwal tidur jadi kacau. Begadang sepertinya jadi aktivitas yang tak asing lagi dilakukan. Anda tak harus mengejar kereta pagi atau melalui perjalanan panjang dari rumah ke kantor.

Jam tidur ‘molor’ pun dilakoni tanpa beban. Tak hanya itu, meski sudah terbangun bisa saja Anda tak segera beranjak dari kasur. Saat jadwal tidur terganggu, jam biologis tubuh pun terganggu yang mana ini berkontribusi pada rasa bingung.

“Tidak bangun pada waktu yang sama setiap hari juga dapat mengakibatkan distorsi dalam bagaimana kita mengenali waktu, karena itu mengakibatkan beberapa hari jauh lebih pendek atau lebih lama daripada yang lain,” urai Delawalla. ** Baca juga: Galau Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan

Jadi, apakah Anda termasuk orang yang sering lupa hari? (ilj/bbs)




4 Cara Hindari Sakit Punggung Saat Duduk di Lantai Selama Work From Home

Kabar6-Bosan duduk di kursi selama work from home, sebagian orang memilih duduk di lantai sambil memangku laptop untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Namun kebiasaan ini ternyata membuat punggung terasa nyeri.

Rasa tidak nyaman dan cukup mengganggu ini tidak boleh disepelekan karena bisa berakibat fatal. Lantas, bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, berikut empat cara sederhana menghindari sakit punggung saat duduk di lantai selama work from home:

1. Gunakan bantal untuk menopang belakang punggung
Letakkan bantal di bagian belakang punggung. Selain membuat tubuh rileks, juga membuat posisi duduk semakin nyaman. Pilih bantal empuk yang tidak terlalu tebal, posisikan bantal tepat di bagian belakang punggung Anda.

2. Sering ganti posisi duduk
Ubah posisi duduk Anda sesering mungkin, minimal tiap satu jam sekali. Anda juga bisa melakukan posisi seperti berdiri atau pindah posisi dari lantai ke atas kursi, begitu pun sebaliknya.

3. Pastikan tubuh tetap banyak gerak
Pastikan tubuh banyak gerak saat duduk selama work from home. Bisa selingi dengan berjalan, meregangkan badan, atau sekadar mengambil sesuatu selama melakukan pekerjaan.

Hal ini dilakukan karena apabila Anda terus menerus duduk selama bekerja di rumah tanpa diselingi bergerak, risiko nyeri punggung bisa lebih meningkat.

4. Bantu rileks dengan foam roller
Selain melakukan hal-hal sederhana selama melakukan work from home, Anda juga bisa menyeimbanginya dengan melakukan olahraga.

Untuk mengatasi nyeri punggung, Anda bisa memakai alat olahraga berupa foam roller. Cukup menggulingkan alat ini ke bagian badan yang terasa kaku, pegal, ataupun nyeri. ** Baca juga: Tidak Sekadar Penghias Rumah, 6 Tanaman Ini Bantu Anda Usir Stres

Gerakan tubuh yang monoton akan membuat punggung terasa nyeri. Karena itulah Anda disarankan banyak bergerak atau sering mengubah posisi duduk selama work from home.(ilj/bbs)




Malu! Reporter Pria Ini Ketahuan Pakai Celana Pendek Saat Siaran Berita dari Rumah

Kabar6-Sebuah peristiwa kocak sekaligus memalukan dialami oleh seorang reporter berita ABC bernama Will Reeve, saat sedang melakukan syuting laporan berita dari rumah.

Kala itu, melansir Foxnews, Reeve tampil di acara ‘Good Morning America’, pada segmen tentang industri farmasi yang memanfaatkan drone untuk mengantarkan resep kepada para pasien. Saat melaporkan berita dari rumah, Reeve memang tampil rapi mengenakan jas dan kemeja. Tapi ada satu hal yang terlewatkan, ia lupa mengganti celana pendek dengan celana panjang.

Namun Reeve yang selain bertugas sebagai reporter juga merangkap sebagai kameramen ini tak menyadari bahwa celana pendeknya sedikit terlihat saat sedang siaran. Para penonton yang menyadari kemudian segera menyampaikannya ke akun Twitter Reeve.

“Ruangan yang bagus. Celana pendek yang bagus. 7/10 @ReeveWill,” demikian tulis pemilik akun Twitter @ratemyskyperoom sambil menyertakan foto Reeve di layar televisi dengan celana pendeknya yang mengintip.

Unggahan tersebut disukai oleh lebih dari 7.500 pengguna Twitter, dan dibincangkan sebanyak lebih dari 340 kali. Sementara itu menanggapi tweet yang memintanya untuk mengenakan celana panjang, Reeve meyakinkan semua orang bahwa dia telah mengenakan celana pendek.

Ia juga bercanda bahwa pengalaman itu mungkin membuatnya tidak akan dipekerjakan sebagai operator kamera ‘dalam waktu dekat’. ** Baca juga: Ada Sepeda Motor ‘Jaga Jarak Sosial’ di India

Mungkin Reeve terburu-buru hingga lupa mengganti celana pendek yang biasa dipakai sehari-hari di rumah.(ilj/bbs)




Work From Home, Hakim di Florida Minta Pengacara Berpakaian Sopan Selama Sidang Online

Kabar6-Work from home kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para pegawai kantor selama pandemi COVID-19. Namun di sisi lain, saat sedang diskusi secara online, terkadang sebagian orang tampil dengan pakaian layaknya di rumah alias tidak rapi.

Hal itulah tampaknya yang membuat seorang hakim di Florida, Amerika Serikat, memiliki satu permintaan untuk pengacara yang muncul untuk sidang pengadilan secara online melalui Zoom, yaitu bangun dari tempat tidur dan kenakan pakaian.

Hakim Dennis Bailey, melansir Huffpost, membuat permintaan resmi tersebut dalam surat yang diterbitkan oleh organisasi pengacara Weston Bar Association. “Sungguh luar biasa berapa banyak pengacara yang muncul secara tidak patut di kamera,” kata Bailey dalam surat itu. “Satu pengacara pria muncul tanpa baju dan satu pengacara wanita ketika muncul masih di tempat tidur, masih di bawah selimut.”

Bailey juga tidak akan membuat pengecualian untuk pengacara yang tengah bersantai di bawah sinar matahari Florida. “Mengenakan penutup pakaian seadanya tidak akan menutupi kamu tengah di tepi kolam renang dalam pakaian renang,” demikian tulis Bailey.

Diketahui, sejak gedung pengadilan ditutup pada 16 Maret lalu untuk membantu memutus mata rantai COVID-19, sistem peradilan Broward County telah mengadakan sekira 1.200 persidangan online melalui aplikasi Zoom yang melibatkan sekira 14 ribu peserta. ** Baca juga: Peneliti Prancis Uji Kandungan Nikotin untuk Obat COVID-19

Bailey, misalnya, mengatakan ia tidak akan mengadakan uji coba yang rumit atas situs konferensi video. “Seringkali, pengacara tidak melihat layar mereka tetapi melihat file mereka, garis besar dan catatan mereka, atau hanya keluar jangkauan kamera, dan tidak bisa melihat hakim berteriak” Berhenti! Berhenti!” katanya.

Satu sisi kekurangan work from home.(ilj/bbs)




Jaga Kesehatan Mata Selama Work From Home

Kabar6-Sejak pandemi COVID-19, banyak orang lebih memilih di rumah untuk melakukan sejumlah aktivitas, mulai dari bekerja, belajar, bahkan berbelanja melalui online.

Namun di sisi lain, menatap layar komputer atau ponsel dalam waktu lama saat melakukan work from home, dapat menyebabkan tekanan pada sistem visual mata dan mengakibatkan mata kering, gatal, sakit kepala, mata merah, atau masalah mata lain.

Diketahui, lingkungan di kantor sebenarnya sudah disesuaikan mulai dari cahaya ruangan dan teknologi yang baik untuk mencegah ketegangan mata. Sementara bekerja dari rumah terkadang menjadi tidak sehat.

Lantas, bagaimana solusinya? Melansir Sindonews, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan agar mata tetap sehat selama Anda bekerja dari rumah:

1. Istirahat
Menatap layar terus menerus selama berjam-jam dapat menyebabkan sakit mata, juga leher dan bahu. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan istirahat sekira 4-5 menit.

2. Sesuaikan pencahayaan
Pencahayaan yang tepat saat Anda di rumah sangat penting untuk mengurangi ketegangan pada mata. Hal ini karena cahaya yang berlebihan dapat menyebabkan rasa sakit atau masalah penglihatan lain.

3. Posisikan layar dengan benar
Saat bekerja dari rumah, pastikan layar komputer atau laptop sudah pada posisi yang benar. Tempatkan layar sedikit di bawah atau setinggi mata Anda.

4. Latih mata
Anda bisa mengikuti cara 20-20-20, yaitu Anda harus berpaling dari layar setiap 20 menit dan fokus melihat objek jauh yang berjarak 20 kaki, sekira 20 detik. Cara ini bisa melemaskan mata sekaligus membantu mengurangi kelelahan pada mata.

5. Jangan terlalu dekat dengan layar
Jika Anda terlalu dekat dengan layar, itu akan berisiko menyebabkan ketegangan pada mata. Jadi disarankan untuk selalu melihat layar atau perangkat sejauh 50 cm-100 cm dari mata. ** Baca juga: Studi Ungkap, Tidur Siang Bantu Otak Awet Muda

Selain memperhatikan imun tubuh, menjaga kesehatan mata pun harus menjadi prioritas agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu.(ilj/bbs)