1

PMI Kota Tangerang Salurkan Wastafel ke 13 Kecamatan

Kabar6.com

Kabar6-Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang melalui relawan SIBAT PMI kecamatan kembali memberikan wastafel ke sejumlah fasilitas umum di lingkungan masyarakat.

Kali ini, PMI mendistribusikan wastafel disertai sabun cair dan sabun batang ke pasar dan dan fasilitas kesehatan, Jum’at (27/11/2020).

Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan, mengatakan, hingga kini PMI telah mendistribusikan sebanyak 23 wastafel di 13 kecamatan.

“Kami berikan wastafel ke tempat-tempat ibadah, pasar dan sekolah. Intinya, tempat-tempat yang sering dikunjungi masyarakat,” ungkap Ade, Jum’at (27/11/2020).

Ade melanjutkan, sebelumnya PMI juga menyalurkan wastafel ke Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam Kecamatan Karawaci, Posyandu yang ada di Kecamatan Benda. Menurutnya, bantuan ini diberikan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat khususnya di Kota Tangerang.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan, salah satunya dengan mencuci tangan,” katanya.

Kabar6.com
PMI Kota Tangerang Salurkan Wastafel ke 13 Kecamatan.(ist)

Diketahui sebelumnya, PMI Kota Tangerang juga terus kampanyekan protokol kesehatan dengan menerapkan Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak (3M). PMI juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah Kota Tangerang.

**Baca juga: Pemkot Tangerang Raih Penghargaan Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik 2020

Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah, mengaku, telah menerjunkan puluhan relawan untuk mensosialisasikan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M. Hal itu sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang.

“PMI masih konsisten melakukan giat pencegahan Covid-19 dengan melakukan edukasi, distribusi cairan disinfektan dan penyemprotan secara rutin di wilayah rawan penyebaran Covid-19,” katanya.(ADV)




Hii…1 dari 6 Pria Tidak Cuci Tangan Pakai Sabun Usai BAB di Kantor

Kabar6-Usai buang air besar (BAB) biasanya Anda akan segera mencuci tangan dengan memakai sabun di wastafel yang tersedia dalam toilet. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang melakukan hal tersebut.

Benarkah demikian? Survei yang dilakukan YouGov, melansir Wolipop, mengungkapkan bahwa satu dari enam pria tidak mencuci tangannya dengan benar setelah BAB di tempat kerja atau kantor. YouGov yang merupakan perusahaan riset dan konsultasi pasar ternama, mewawancarai responden dan menanyakan seberapa sering mereka cuci tangan setelah buang air kecil (BAK) atau BAB di rumah, kantor atau tempat umum lainnya.

Penelitian tambahan dilakukan pada responden pria untuk mengetahui apakah kebiasaan cuci tangan berbeda antara BAK sambil berdiri atau duduk.

Hasilnya, pria lebih malas membersihkan diri setelah menggunakan toilet ketimbang wanita. Sebanyak 18 persen wanita mengaku tidak cuci tangan setelah keluar dari toilet di kantor atau tempat umum. Jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang pria. Penelitian menunjukkan, 30-32 persen pria tidak cuci tangan pakai sabun setelah BAK ataupun BAB.

Diketahui, cuci tangan memakai sabun penting untuk mencegah risiko penularan kuman maupun bakteri penyebab penyakit. Selain melindungi diri sendiri, kebiasaan baik ini juga melindungi orang lain ketika bersalaman atau berpegangan tangan. ** Baca juga: Penelitian Ungkapkan, Polusi Udara Terbukti Bikin Usia Paru-paru Berkurang 2 Tahun

Apakah Anda termasuk orang yang malas mencuci tangan dengan sabun usai BAK atau BAB?(ilj/bbs)




Sehatkah Cuci Tangan di Wadah Kobokan?

Kabar6-Selain menyediakan wastafel, tidak sedikit restoran, rumah makan, atau warung makan yang menyediakan kobokan atau air cuci tangan dalam mangkuk khusus. Apakah mencuci tangan dalam kobokan saja sudah memenuhi standar kebersihan dan kesehatan?

Para ahli menyarankan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan agar membunuh bakteri yang menempel di tangan. Dengan begitu, melansir Femalesia, bakteri tidak ikut masuk ke tubuh pada saat makan. Namun mencuci tangan tidak bisa dilakukan secara asal. Cuci tangan yang baik itu harus dengan sabun dan air mengalir yang bersih. Semua bagian tangan juga harus dibersihkan menggunakan sabun, termasuk sela-sela jari.

Air mengalir membantu membuang bakteri yang telah mati atau tidak aktif yang menempel di tangan karena penggunaan sabun. Bagian sela-sela jari dan kuku juga tak boleh terlewat karena bisa menjadi sarang bakteri, bukan hanya menempel di telapak tangan. Selain itu, mencuci tangan harus dilakukan paling tidak selama 20 detik.

Nah bagaimana jika Anda kebetulan makan di warung makan pinggir jalan yang tidak memiliki wastafel untuk mencuci tangan, dan hanya menyediakan kobokan dalam mangkuk berisi irisan jeruk untuk membersihkan tangan?
** Baca juga: Metode Psikolog Bantu Diet Sukses

Mencuci tangan sekadar menggunakan kobokan tidak berarti, apalagi air yang digunakan tidak mengalir. Untuk mengatasinya usahakan saat makan di tenda atau warung pinggir jalan, minimal membawa cairan antiseptik atau hand sanitizer dengan kadar alkohol 70 persen. Dengan begitu bakteri dan kuman yang ada di tangan bisa mati. (ilj/bbs)