1

Pesan Makan Dicueki, Buruh Proyek Bunuh Penjaga Warung di Curug

Kabar6-Pelayan warung nasi berinisial I tewas dibunuh di Jalan Pasir Randu, Curug, Kabupaten Tangerang. Wanita itu meregang nyawa akibat luka parah usai dibacok menggunakan senjata tajam mirip sangkur oleh pelaku.

Pelaku pembunuhan merupakan seorang buruh pekerja proyek pembangunan rumah toko yang letaknya berdekatan dengan warung nasi.

“Emang yang perempuan itu agak bawel,” kata Suherman, warga sekitar kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).

Ia menduga aksi pembunuhan lantaran pelaku sakit hati terhadap I. Pelaku punya hutang makan di warung yang belum dibayar sehingga ditagih korban.

Bram, warga sekitar yang lainnya bilang pelaku pun sakit hati terhadap korban. “Jadi si pelaku mesen makan dicuekin,” terangnya.

**Baca Juga: Kronologi Lengkap Pria di Lebak Bacok Istri Belasan Kali

Korban pembacokan juga bukan hanya pelayan warung makan saja. Dua orang warga lainnya juga menjadi sasaran amarah pelaku.

Pada saat itu dua warga korban lainnya mendengar ada suara teriakan dan segera mendekat. “Tapi malahan dibacok juga sama pelaku,” ungkap Bram.

Menurutnya, pelaku sudah berhasil ditangkap polisi. Pelaku ditangkap ketika sedang tiduran di bedeng yang tak jauh dari lokasi perkara. “Tadi pagi pelaku ditangkap polisi,” ujarnya.(yud)




Takut Rumah Ambruk, Nenek di Lebakparahiang Tinggal di Warung Nasi

Kabar6.com

Kabar6-Tinggal di sebuah warung nasi menjadi pilihan Ade Sunariah (62), seorang nenek di Kampung Pasir Eurih RT 06/RW 02, Desa Lebakparahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Sunariah yang hanya seorang diri terpaksa menetap di bangunan kecil tersebut lantaran ketakutan jika harus tetap tinggal di rumahnya karena khawatir tiba-tiba ambruk.

Warung nasi yang menjadi tempat tinggal Sunariah merupakan satu-satunya mata pencahariannya. Dari situ lah ia mencukupi kebutuhan sehari-harinya selepas ditinggal oleh sang suami yang meninggal dunia.

Bangunan rumah Sunariah memang mengkhawatirkan. Di beberapa bangunan rumah terutama bagian di dinding tengah rumah dan atap mengalami kerusakan yang cukup parah.

Sunariah mengaku, tidak sanggup memperbaiki rumah tersebut. Penghasilannya sehari-hari dari usahanya warung nasi cuma cukup untuk makan.

“Boro-boro buat benerin rumah yang sudah mau roboh, sehari-hari dari warung nasi cumla bisa buat makan,” tutur Sunariah, Minggu (7/8/2022).

**Baca juga: HIPMI-PHRI Kerja Sama Tingkatkan Kolaborasi di Sektor Pariwisata Lebak

Padahal, Sunariah tinggal tak jauh dari kantor desa maupun kecamatan. Namun sayangnya, bantuan perbaikan rumah yang ia harapkan tak kunjung diterima.

“Sudah pergantian kepala desa lagi, sampai saat ini bantuan enggak ada,” ucapnya.(Nda)