Kemarau, Warga Tangsel Mandi di Kantor dan Air Bilasan

Kabar6.com

Kabar6-Musim kemarau panjang berdampak luas. Hingga kini kemarau di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melanda dua wilayah pemukiman warga di Kecamatan Setu.

Minarsih, 44 tahun, warga perumahan Pesona Serpong, Kelurahan Keranggan, mengungkapkan saluran kran air di rumahnya sudah mati sejak tiga pekan terakhir. Kondisi itu menyebabkan keluarganya kesulitan air bersih.

“Suami saya saban hari terpaksa sampe harus mandi di kantor,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (22/8/2019).

Di perumahan yang menjadi langganan terdampak kemarau itu terdapat sekitar 400 kepala keluarga. Warga kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk mandi, cuci dan kakus.

**Baca juga: Mobil PLN Lindas Pemotor di BSD, Polres Tangsel: Masih Kita Dalami Peristiwanya.

Handayani, 39 tahun, warga perumahan Pesona Serpong lainnya bercerita lebih pilu. Ia terpaksa harus mandi dengan air bilasan yang sudah dipakai olehnya.

“Saya mandi, saya tadahin lagi airnya ke bak. Jadi airnya bisa dipakai lagi, kalau enggak gitu airnya ke buang-buang kan lagi susah air begini,” ujarnya.(yud)




Ini Pemicu Warga Bakar Ban di Proyek Tol Serpong-Kunciran

Kabar6.com

Kabar6-Dampak pembangunan jalan Tol Serpong-Kunciran memicu aksi demonstrasi warga di Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Warga merasa akses jalan umum semakin menyempit.

Penyempitan bidang lahan menuju Jalan Buaran Timur ditenggarai dari pembangunan pintu tol Jelupang. Warga kesal karena motor maupun mobil yang melintas mesti memutar jauh.

“Selama ini enggak ada sosialisasi ke warga,” ujar Rahman, salah satu warga yang ikut demonstrasi, Rabu (21/8/2019).

Tak hanya membakar ban. Warga juga membongkar separator jalan yang baru dibangun tiga hari lalu.**Baca juga: Demo, Warga Jelupang Bakar Ban di Tol Serpong-Kunciran.

Rahman menyatakan, keberadaan separator dampaknya sangat terasa. Akses jalan menjadi sulit dan kerap menimbulkan kemacetan.

“Ketika ada mobil dari sana, enggak bisa jalan, macet,” ujarnya.(yud)




Kemarau, Warga di Tangsel Mandi Dua Hari Sekali

Kabar6.com

Kabar6-Bencana kekeringan sudah melanda pemukiman di Pesona Serpong, Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Fenomena alam ini menyebabkan warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan mandi cuci kakus.

Umi, Ketua RW 08 mengungkapkan, air sumur milik warga sudah mengalami kekeringan terparah sejak tiga pekan terakhir. Akibatnya warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

“Warga sini sampe ada yang mandi dua hari sekali,” ungkapnya ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (21/8/2019).

Ia mengakui warga sudah mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM Kerta Raharja yang disuplai pakai mobil tangki milik Pemerintah Kota Tangsel.

**Baca juga: BMKG: Dua Kecamatan di Tangsel Ini Siaga Kekeringan.

Umi menyatakan, setiap harinya pukul 01.00 WIB para kepala keluarga penghuni perumahan terpaksa antre air bersih yang ditadangi dari torn penampungan.

“Buat anak-anak mandi sebelum berangkat sekolah,” ungkap Umi.

Ia berharap pasokan air bersih untuk sekitar 200 kepala keluarga di Perumahan Pesona Serpong bisa terus dilaksanakan.(yud)




Curi Motor, Warga Cigeulis Pandeglang Terancam 7 tahun penjara

Kabar6.com

Kabar6-Satreskrim Polres Pandeglang berhasil mengamankan seorang pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) di sebuah rumah di Kampung Pamatang Gintung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panimbang.

Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono, membenarkan Jajaran Satreskrim telah mengamankan seorang pelaku tindak pidana Curanmor.

“MR (45) pelaku curanmor yang meresahkan masyarakat sudah diamankan berikut barang bukti. Saat ini ditangani Satreskrim Polres Pandeglang,” kata AKBP Indra Lurianto Amstono, Senin (19/8/2019).

Saat beraksi, pelaku yang merupakan warga Kecamatan Cigeulis, dengan cara masuk ke dalam rumah korban lewat depan pekarangan rumah dengan cara mencongkel menggunakan linggis.

Selanjutnya, didalam rumah tersangka mengambil 2 unit sepeda motor milik korban yang diantaranya 1 unit sepeda motor terkunci stang dan 1 unit sepeda motor tidak terkunci stang.

**Baca juga: Setwan Belum Terima SK Gubernur, 50 Anggota DPRD Lebak Periode 2019-2024 Batal Dilantik.

“Kemudian pelaku membawa kabur sepeda motor korban lewat pintu belakang,” kata Kasatreskrim Polres Pandegang AKP Ambarita.

Dari tangan pelaku polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor Honda Mega pro dan dua buah kunci leter T. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Pelaku dikenakan pasal 363 dengan hukuman maksimal kurungan penjara selama 7 tahun penjara.

“Saat ini tersangka beserta barang bukti diamankan di Mapolres Pandeglang guna proses penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya.(Aep)




Kekeringan, Warga Samping Pemkot Tangsel Berharap Hujan

Kabar6.com

Kabar6-Musim kemarau yang melanda hampir di setiap wilayah salahsatunya Tangerang Selatan(Tangsel) di Kampung Maruga RT 001 RW 04 Serua Ciputat yang dekat dengan Kantor Walikota Tangsel sudah kekeringan.

Budi warga Maruga mengatakan, dirumahnya dan warga lain sudah susah mendapatkan air. “Saya paling kalo mau dapet air maksain nyalain mesin air malem-malem, itu juga keluar kecil banget, satu bak bisa sejam lebih,” jelas Budi saat di temui Kabar6.com sedang menenteng ember.

**Baca juga: Begini Cerita Tukang Sapu di Serpong Pertama Ikut Upacara 17 Agustus.

Warga lainnya, Iis menambahkan, semua serba pakai air, masak, nyuci, dan perkerjaan ibu rumah tangga lainnya.

“Bener bang udah kering ini, nyuci aja harus minta air di tetangga yang masih dapet air, saya berharap hujan dateng biar dapet air, biar gak repot,” ujarnya.(aji)




Warga Perumnas 2 Tangerang Keluhkan Air PAM Berbau Tak Sedap

Kabar6.com

Kabar6-Warga Perumnas 2 Kota Tangerang keluhkan air PAM yang alirannya mengecil dan mengeluarkan bau tak sedap.

“Disamping air mengalir kecil, airnya juga mengeluarkan bau tak sedap,” keluh Heny, salah seorang warga Perumnas 2 Kota Tangerang kepada Kabar6.com, Senin (12/8/2019).

Heny mengatakan, dirinya menjadi sulit dan susah untuk memenuhi kebutuhan keseharian. “Kita jadi susah kalau mencuci pakaian dan mandi, selain kalau pagi ngalirnya kecil, airnya juga bau,” ucap Heny, sembari mencuci dan mimik wajah kesal.

**Baca juga: Sembelih 6 Kambing, Pokja WHTR Berbagi Daging Kurban ke Warga Sekitar.

Dengan adanya hal seperti ini, Heny berharap untuk kedepannya dapat teratasi. “Semoga air PAM mengalir dengan lancar dan tidak bau,” pungkasnya. (bam)




Sembelih 6 Kambing, Pokja WHTR Berbagi Daging Kurban ke Warga Sekitar

Kabar6.com

Kabar6-Berkah di momen Hari Raya Idul Adha pada Tahun 2019 ini, Kelompok Kerja Wartawan Harian Tangerang Raya (Pokja WHTR) kembali dapat berkurban.

Kali ini, sebanyak 6 ekor kambing yang disalurkan dari mitra kerja Pokja WHTR, akhirnya telah bisa di distribusikan kepada masyarakat, khususnya untuk warga sekitar yang berada dekat dengan Kantor Sekretariat Pokja WHTR, yakni di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, Kecamatan Tangerang.

Ketua Pokja WHTR, Imam Fauzi menyebutkan, mitra kerja itu diantaranya adalah dari pihak Polres Metro Tangerang, Walikota Tangerang, Bupati Tangerang, Angkasa Pura II, Universitas Muhammadiyah Tangerang dan salah satu seorang pengusaha di Tangerang.

“Kegiatan ini bagian dari rutinitas setiap datangnya Idul Adha untuk berbagi kepada warga,” kata wartawan Poskota ini, penuh syukur, Senin (12/8/2019).

**Baca juga: Gudang Kayu di Cipondoh Dilahap Si Jago Merah.

Sementara ditempat yang sama, Sekretaris Pokja WHTR, Wahyu Hunian juga menambahkan, bahwa dari hasil pemotongan, ada sebanyak 200 bungkus daging telah didistribusikan kepada warga.

Wahyu pun berharap, daging-daging kurban yang didistribusikan ini bisa menjadi manfaat untuk masyarakat.

“Alhamdulillah, semoga bermanfaat bagi warga untuk dikonsumsi,” pungkasnya.(ges)




Libur Idul Adha, Wisata Taman Herbal Diserbu Warga Jakarta & Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah lokasi wisata keluarga di Depok, Jawa Barat, mendadak ramai diserbu pengunjung, pada momen libur Hari Raya Idul Adha tahun ini, Minggu (11/8/2019).

Ya, lokasi bernama Wisata Taman Herbal Insani itu, tepatnya berlokasi di Kampung Kandang, Nomor 26, Duren Seribu, Kec. Bojongsari, Kota Depok.

Lokasi wisata lokal yang menyediakan banyak ragam arena bermain dan fasilitas edukasi juga spot berswafoto ini, memanglah cocok bagi semua kalangan, khususnya warga diwilayah Jabodetabek, yang ingin mengisi waktu libur bersama sanak keluarga.

Pasalnya, selain aksesnya yang mudah dan dekat dengan sejumlah wilayah di Jabodetabek, harga tiket masuknya juga relatif murah, termasuk biaya arena permainan dan aneka jajanan yang cukup terjangkau.

Seperti yang di ungkapkan rombongan warga asal Tangerang Selatan bernama Ainul ini. Ia datang bersama sanak keluarga dan para tetangganya ke lokasi itu, untuk sekedar bersantai bareng untuk menikmati libur sehari ini.

“Cari yang gak terlalu jauh, karena besok kan udah aktivitas lagi. Lagian tempat nya bagus juga ternyata ini, banyak area bermain buat anak-anak. Sama, kita mah yang penting murah deh tiketnya,” ujarnya, seraya tertawa kecil.

Ia dan rombongan, bahkan sengaja membawa makan dan minum dari rumah, agar budget yang di alokasikan dapat menjangkau seluruh area permainan dan edukasi, khususnya buat para anak-anak.

“Kita mah ngalah saja, yang penting anak-anak puas. Sekalian belajar juga kan disini ada banyak pohon, satwa sisanya permainan seru buat mereka. Ya, hitungan nya disini masih murah lah tiket Rp 25 ribu, kita bebas bawa makan sendiri. Saung-saung buat nyantai banyak, jadi itung-itung ngenakin makan,” ucapnya lagi.

Senada dengannya, Siti, warga asal Jakarta Selatan pun mengaku demikian. Sekaligus rekreasi sederhana itu, kata dia, menjadi obat jenuh, karena mereka merasa wisata di wilayah Jakarta sudah sangat sering di kunjungi, termasuk wisata di daerah-daerah ternama.

“Kan liburnya singkat, tapi kalau di sekitaran tempat kita, kaya ke ragunan atau monas gitu, kan kita udah sering. Sementara kalau mau ke wisata yang di bandung atau puncak, waktunya gak sanggup, cape di jalan. Karena Sholat Ied kan emang kudu di rumah kita sama keluarga besar dan lingkungan,” katanya.

**Baca juga: Sering Berpergian Menggunakan KRL? Apartemen Ini Sangat Cocok Untuk Anda.

Pantauan dan informasi yang dihimpun kabar6.com di lokasi menyebutkan, bahwa lokasi wisata itu sudah mulai di padati pengunjung sejak pagi menjelang siang. Kunjungan terus silih berganti antara yang pulang dan baru datang terus terjadi hingga sore tadi.

Mayoritas pengunjung datang bersama sanak keluarganya. Area parkir baik roda dua maupun roda empat yang tersedia pun, juga nampak penuh.

“Dari pagi jam 9 sampai 10an sudah mulai rame pada dateng. Terus sampai siang dan sore. Hari biasa juga ada saja pasti yang kesini, tapi hari libur pasti lumayan penuh,” cerita seorang petugas jaga dilokasi.(ges)




600 Ribu Warga Banten Belum Tercover BPJS Kesehatan

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 600 ribu warga di Provinsi Banten belum tercover dalam kepesertaan BPJS Kesehatan. Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Banten masih menunggu verifikasi data kepada 600 ribu warga yang belum tercover program jaminan kesehatan tersebut.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr. Ariani Sugiarti mengatakan, sebanyak 706.169 warga Banten telah mendapatkan layanan kesehatan gratis melalui program penerima bantuan iuran (PBI) oleh Pemprov Banten.

Menurutnya, berdasakan data milik Dinas Kesehatan Provinsi Banten menyebutkan, penerima layanan kesehatan gratis melalui progran PBI oleh Pemprov Banten paling banyak terdapat di Kota Serang mencapai 150.908 orang, disusul Kabupaten Lebak 149.250 orang, Kabupaten Serang 146.649 orang, Kabupaten Tangerang 114.123 orang, Kabupaten Pandeglang 102.580 orang dan Kota Cilegon 42.659 orang.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga telag mendapatkan jaminan kesehatan gratis, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD kabupaten/kota.

Menurutnya, untuk penduduk yang memperoleh program kesehatan gratis atau PBI dari pusat melalui APBN jumlahnya mencapai 3.365.801 orang dan dari APBD kabupaten/kota sebanyak 1.148.130.

“Sisanya sekitar 600 ribu warga belum menjadi peserta BPJS. Dari jumlah tersebut, pemprov hanya akan menjamin atau membayar iuran warga miskin,” kata Ariani, didampingi Kepala Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat, drg Rostina, Jumat (9/8/2019).

Lebih jauh Ariani mengatakan, hingga saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Bnaten sendiri masih menunggu verifikasi data kepada 600 ribu warga yang belum terpapar program jaminan kesehatan secara gratis dari pemerintah tersebut.

“Kami sudah menyampaikan ke Dinas Sosial agar data tersebut diverifikasi. Jika sudah ada data by name by NIK (warga miskin) akan langsung kami daftarkan ke BPJS. Jika data kami terima pada 25 Agustus maka penduduk tersebut bisa kami daftarkan pada 1 September,” katanya.

Kepala Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat, dr Rostina mengatakan, terkait anggaran untuk menanggung iuran warga tersebut, Pemprov sudah menyiapkan anggaran. Pada APBD murni 2019, pemprov mengalokasikan anggaran kesehatan gratis senilai Rp150 miliar dan pada APBD Perubahan 2019 direncanakan senilai Rp60 miliar.

“Kami tinggal menunggu datanya (warga miskin yang belum menjadi peserta BPJS, red) saja dari Dinas Sosial Provinsi Banten. Setelah itu, langsung kami daftarkan ke BPJS. Iurannya kami bayar,” ujarnya.

Sedangkan bagi pekerja yang belum menjadi peserta BPJS, kata Rostina, harus didaftarkan perusahaan tempat warga tersebut bekerja.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data BPJS Kesehatan, sebanyak 762 ribu warga Banten belum masuk kedalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada awal 2019 kemarin.

**Baca juga: APBD-2019, Program Kesehatan Gratis Banten Rp 60 Miliar.

Kepala Divisi Regional XIII ( Banten, Kalimantan Barat dan Lampung) BPJS Kesehatan Fahrurozi mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi sekitar 792.000 warga Banten untuk didaftarkan kepada program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Tetapi sebelum hal itu terealisasi, Pemprov Banten perlu melakukan pendataan ulang terhadap nama-nama tersebut lantaran banyak yang belum memiliki KTP-el.

“Banyak penduduk di Banten yang belum masuk kepesertaaan BPJS.Mereka ini kebanyakan yang belum merekam KTP. Selama itu belum terekam, sulit. Nah itu yang sedang dicari sekarang,” kata Fahrurozi usai melakukan rapat bersama Gubernur Banten Wahidin Halim di Pendopo Gubernur, KP3B, Kota Serang.(Den)




Warga Keluhkan PJU Mati di Sumur Pacing Karawaci

Kabar6.com

Kabar6-Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Tangerang yang padam masih kerap dikeluhkan oleh warga. Pasalnya, saat melintasi Jalan Arya Santika, Kelurahan Sumur Pacing, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang masih banyak PJU yang tidak menyala atau padam.

Saat itu, pantuan Kabar6.com dilapangan, tak kurang hampir puluhan PJU di jalan tersebut padam. Hal itu juga dapat mengganggu jarak pandang para pengguna jalan.

Yudi, warga sekitar mengatakan, PJU yang padam tersebut sudah hampir kurun waktu 2 bulan tidak diperbaiki oleh petugas. Padam lampu tersebut itu membuat jalan mengalami kerawanan yang berimbas pada pengguna jalan.

“Kalau gelap disini agak rawan apalagi sudah malam diatas pukul 23.00 WIB. Dan itu dari jarak pandang pengguna jalan agak kurang,” ungkap Yudi saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, Minggu (4/8/2019).

Meski demikian, dirinya berharap PJU tersebut agar segera diperbaiki oleh Pemerintah Kota Tangerang. Kendati, para pengguna jalan dapat merasakan kenyamanan dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Semoga PJU ini segera diperbaiki, kalau sudah nyala kan enak tidak gelap lagi,” harapnya.**Baca juga: Anggota Paskibra Tangsel Meninggal, Begini Hasil Dikpulbaket TNI.

Sementara itu, secara terpisah, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tangerang Raya Anov Pranata, cukup mengkritisi Pemerintah Kota Tangerang yang mempunyai jargon Tangerang LIVE dan bahkan Kota Tangerang sendiri mempunyai program kampung terang.

Namun pada kenyataan masih ada PJU di Kota Tangerang yang padam dan jauh dari harapan program tersebut.

“Jangan sampai yang katanya Kota Tangerang sebagai smart city alias LIVE bahkan ada program-program kampung terang ini hanya jargon semata. Namun kenyataannya masih ada PJU yang mati. Jadi peran PJU patut dipertanyakan,” ujarnya.(Oke)