1

Warga Binaan Makan Ketupat Bareng Petugas Usai Salat Idul Fitri di Lapas Rangkasbitung

Kabar6-Warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas III Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, melaksanakaan salat Idul Fitri 1445 H, Rabu (10/4/2024).

Usai menggelar salat Id dan halal bihalal ratusan warga binaan makan ketupat bareng petugas dan pejabat di lingkungan lapas. Dilakukan juga penyerahan simbolis remisi khusus Lebaran.

Makan ketupat bersama menjadi tradisi di Lapas Rangkasbitung untuk mengobati kerinduan warga binaan berkumpul bersama keluarga di tengah suasana hari raya Idul Fitri.

**Baca Juga:5 Negara dengan Tradisi Mudik yang Tak Kalah Seru Seperti di Indonesia

“Tentu setiap Idul Fitri biasanya mereka makan bersama keluarga usai salat Id, kegiatan ini kami lakukan untuk mengobati rindu mereka khususnya tehadap kebersamaan makan ketupat bersama,” kata Kepala Lapas Rangkasbitung Suriyanta Leonardo Situmorang.

Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Kelas III Rangkasbitung Eka Yogaswara menambahkan, makan bersama saat hari raya untuk menjalin kebersamaan antara pegawai dan warga binaan

“Walaupun tidak semua merayakan tapi semua harus merasakan kebersamaan dan keberkahan hari raya, kami harap silaturahmi ini dapat menjadikan lingkungan Lapas Rangkasbitung yang lebih harmonis, kondusif dan nyaman untuk semua,” tutur Yoga.(Nda)

 




162 Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Dapat Remisi HUT Ke-78 RI

Kabar6-Sebanyak 162 warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas III Rangkasbitung mendapat remisi atau pengurangan masa hukuman di HUT ke-78 Republik Indonesia (RI), Kamis (17/8/2023).

Secara simbolis remisi diserahkan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya didampingi Kepala Lapas Rangkasbitung Suriyanta Leonardo Situmorang dan Forkopimda.

Dari 162 orang warga binaan yang mendapat remisi terdiri 157 remisi umum (RU) I dan 5 orang RU II atau langsung bebas.

“Remisi merupakan penghargaan dari negara kepada narapidana atas perilaku positif selama menjalani pembinaan di lapas,” kata Iti membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM.

Iti menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak Lapas Rangkasbitung yang sudah mempersiapkan pelaksanaan upacara pemberian remisi yang menjadi salah satu hak yang dimiliki oleh warga binaan.

**Baca Juga: 17 Agustusan, Anak-anak di Tangsel Ikuti Karnaval Sepeda Hias

“Semoga ini menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga selama menjalani masa hukuman, sehingga menjadi warga yang taat hukum. Dan kepada warga binaan yang belum mendapatkan remisi harap bersabar dan aturan pembinaan di lapas diikuti dengan baik,” pesan Iti.

Sementara itu, Suriyanta Leonardo Situmorang berharap, stigmatisasi negatif yang melekat pada mantan warga binaan bisa dikikis habis seiring dengan telah dijalaninya program pembinaan.

Ia berharap lingkungan masyarakat bisa ikut serta memberikan dorongan positif agar warga binaan bisa diterima dengan baik, termasuk dalam berkontribusi bagi lingkungan.

“Semoga kedepannya para warga binaan yang telah mendapatkan bimbingan ini bisa menjadi pribadi-pribadi lebih baik, mandiri dan bertakwa,” katanya.(Nda)




Berikan Layanan Bantuan Hukum ke Warga Binaan, Rutan Jambe Gandeng 4 LBH

Kabar6-Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Tangerang melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 4 Lembaga Bantuan Hukum, pada Rabu (12/04/2023).

Penandatanganan PKS yang digelar di ruang Pelayanan Tahanan Rutan Klas 1 Tangerang atau Rutan Jambe ini dihadiri pengurus dari 4 LBH, diantaranya LBH Prasasti (Pandawa Nusantara Sakti), LBH Posbakumadin Kabupaten Tangerang, LBH Matahari dan LBH Wacana Pro Justitia.

Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Klas 1 Tangerang Gilang Riflianto mengatakan, pihaknya mengaku sengaja menggandeng LBH yang ada di wilayah hukum Kabupaten Tangerang untuk memberikan layanan bantuan hukum kepada 363 warga binaan yang kini tengah menjalani masa tahanan.

Untuk itu, Rutan Jambe bersama 4 LBH tersebut secara resmi melakukan penandatanganan PKS, supaya kerjasama yang dimaksud memiliki arah tujuan yang jelas.

“Saya berharap dengan adanya PKS ini warga binaan bisa mendapatkan pelayanan bantuan hukum dari LBH yang telah terakreditasi dan tervalidasi oleh kantor wilayah,” ungkap Gilang didampingi Yuri, Kasubsi Bantuan Hukum Pelayanan Tahanan.

**Baca Juga: Para Istri Jaksa Kejari Kabupaten Tangerang Bagi-bagi Takjil

Terpisah, Ketua LBH Prasasti Topan Cahya mengemukakan, pihaknya berkomitmen akan memberikan pelayanan bantuan hukum terbaik kepada warga binaan.

Tak hanya itu, ia juga akan hadir bersama timnya untuk melakukan penyuluhan hukum secara berkala di Rutan Jambe.

“Alhamdulillah kita diberi kepercayaan untuk memberikan layanan bantuan hukum di Rutan Jambe. Semoga kerjasama ini berjalan lancar dan sukses sesuai rencana. Pada intinya kami bersama tim akan berupaya maksimal memberikan pelayanan hukum terbaik buat warga binaan. Kami juga akan melakukan penyuluhan hukum secara berkala disini,” ujarnya.(Tim K6)




Munggahan di Rutan Kelas IIB Serang yang Berusia 137 Tahun

Kabar6-Nikmat dan suasana munggahan jelang Ramadhan 1444H, juga dirasakan oleh ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas IIB Serang yang sudah berusia 137 tahun. Di awali dengan dziqir, kemudian doa dan silaturahmi, tak sedikit diantara mereka menitikkan air mata, menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Dalam tradisi munggahan, silaturahmi antar keluarga bisa ditingkatkan sebab, kegiatan munggahan berisi kumpul bersama keluarga, berziarah ke makam leluhur, saling memaafkan antar sesama, hingga mengamalkan sedekah.

Di Rutan Kelas IIB Serang, Kepala Rutan beserta seluruh staf dan regu jaga melaksanakan munggahan di area rutan.

Namun ada yang sedikit berbeda, pada munggahan kali ini Rutan Kelas IIB Serang mengajak Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan untuk bersama-sama melaksanakan munggahan di lapangan olahraga rutan.

“Ada sekitar 500 WBP beserta seluruh Staf dan Kepolisian Sektor Serang yang hadir dalam kegiatan munggahan ini,” ucap Karutan Kelas IIB Serang, Prayoga Yulanda, saat ditemui usai munggahan, Rabu (22/03/2023).

Lantunan Hadroh dan sholawat Nabi seketika bergema di lapangan Rutan, sejumlah WBP yang rindu akan datangnya Bulan Suci Ramadan dan berkumpul dengan keluarga seraya meneteskan air mata sambil melantunkan sholawat.

“Seperti yang kita sampaikan bahwa kita ini satu, satu rumah sudah seperti keluarga sendiri. Jadi kami tetap memperlakukannya seperti keluarga saat datang bulan Ramadan. Kami gelar munggahan agar para WBP dapat merasakan hikmah dari bulan yang penuh ampunan ini,” jelas Prayoga.

Pihak Rutan juga memastikan jika seluruh WBP laki-laki dan perempuan mendapatkan pakaian muslim baru, yang dapat mereka kenakan saat melaksanakan ibadah selama bulan suci Ramadan.

“Untuk meningkatkan semangat mereka dalam melaksanakan ibadah, kami berikan pakaian gamis untuk WBP laki-laki dan mukena untuk WBP perempuan,” tambah Prayoga.

**Baca Juga: Baznas Kota Tangerang Gelar Pelatihan Digital Fundraising

Suasana kekeluargaan semakin tergambar pada sesi akhir kegiatan munggahan, dimana ratusan WBP bersama seluruh staf dan regu jaga rutan menggelar makan bersama. Semua menu dimasak oleh WBP dari dapur rutan, yang menandakan tidak ada lagi perbedaan di antara mereka dalam menyambut Bulan Suci Ramadan.

“Dengan kegiatan ini diharapkan akan menambah semangat mereka dalam melaksanakan ibadah, sehingga ke depannya mereka dapat berubah menjadi lebih baik. Dengan memberikan perlakuan yang baik, maka lebih mudah bagi kami dalam memberikan pemahaman dan pembinaan, sehingga mereka dengan sendirinya akan sadar untuk berlaku baik dan mengikuti aturan yang ada sehingga terciptanya suasana yang aman dan kondusif,” jelasnya.

Kegiatan munggahan ini merupakan rangkaian dari Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) yang ke-59, yang bertujuan untuk dapat terus meningkatkan profesionalisme kerja dalam pemasyarakatan terutama dalam pemenuhan Hak Asasi Manusia di lingkungan lembaga pemasyarakatan. (Red)




Lapas Rangkasbitung Bersih-bersih Sambut HBP, Kamar Warga Binaan Digeledah

Kabar6-Kamar hunian warga binaan pemasyarakatan di Lapas Kelas III Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, digeledah, Jumat (17/3/2023).

Penggeledahan yang dipimpin Kalapas Rangkasbitung Suriyanta Leonardo Situmorang dilakukan bersama dengan TNI dan Polri.

Suriyanta mengatakan, penggeledahan kamar warga binaan merupakan aksi bersih-bersih yang jadi salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59.

“Sasaran kami adalah barang-barang terlarang beredar di lapas. Mulai handphone, narkotika, benda tajam serta benda lainnya yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam lapas,” kata Suriyanta.

**Baca Juga: Reklame Segede ‘Gaban’ Gini Kok Bisa Gak Berijin & Gak Bayar Pajak?

Hasil penggeledahan, petugas memang tidak menemukan ada handphone maupun narkoba di kamar warga binaan.

Akan tetapi ada sejumlah barang terlarang lainnya yang tetap diamankan seperti gelas kaca, pisau cukur, sendok besi, dan ikat pinggang.

“Barang-barang yang diamankan tersebut didata kembali untuk dilakukan pendalaman dan dimusnahkan,” jelas Suriyanta.(Nda)




Warga Binaan Rutan Jambe Produksi Sepatu Rutira

Kabar6-Sepatu merek Rutira buatan warga binaan rumah tahanan negara (Rutan) Kelas I Tangerang, Jambe, dibanjiri banyak pesanan.

Hal itu diungkapakan Kepala Rutan Kelas I Tangerang Akhmad Zaenal Fikri saat dirinya menerima kunjungan dari Ketua Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang, Sri Mulyo.

Zaenal mengatakan sepatu Rutira berbahan mesh buatan warga binaannya itu diminati hingga ke luar daerah. Bahkan, ia mengaku kerap kewalahan menangani banyaknya pesanan.

“Mungkin karena kami tenaganya terbatas, jadi belum bisa produksi banyak dengan cepat,” kata Zaenal kepada wartawan, Kamis, (2/3/2023).

Zaenal menyebut sepatu Rutira tidak hanya bersaing secara kualitas dengan produk buatan pabrikan, tapi harganya juga ramah kantong alias terjangkau.

Lanjutnya, uniknya model sepatu ini diberi nama sesuai pasal-pasal pidana, diantaranya, Casual Mode Pasal 378, Sporty Mode Pasal 281 atau Sporty Pasal 114.

“Jika dilihat dari dekat bahan ini berbentuk jaring-jaring kecil, tapi jika sudah jadi sepatu dipakai di kaki lembut dan warnanya cerah,” terang dia.

Salah satu warga binaan mengatakan, dirinya melakukan kegiatan kerja pembuatan sepatu itu dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB.

Dimana, kata dia para napi diberi upah dengan pembagian hasil 30 persen. Sedangkan 70 persen nya dipakai untuk pembelian bahan kain mesh dan material lainnya.

“Saya senang ada kegiatan, daripada di kamar duduk-duduk saja mendingan di sini bisa kerja menghasilkan uang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sri Mulyo menyatakan, harus ada perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat kepada rutan Jambe. Terlebih, didalam sana banyak terdapat warga Kabupaten Tangerang.

**Baca Juga: Dirjen Pajak Bersilaturahmi ke Ketum PBNU

Sebab, kata dia dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, program-program positif yang ada di rutan jambe akan terus berjalan.

“Sehingga, usai bebas nanti dari tahanan para narapidana akan memiliki pengalaman baik di rutan yang membuat mereka tidak kembali menjadi penyakit masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Sepatu Rutira bisa dibeli di pasar daring atau aplikasi belanja online seperti Tokopedia, Shopee, dan OLX dengan nama toko Rutira Bimgiat Jambe dengan kisaran harga Rp 100 ribu hingga 150 ribu. (Rez)




Yasonna Sebut Lapas Kelas 1 Tangerang Ada Agenda Pelatihan Warga Binaan

Kabar6.com

Kabar6-Lapas Kelas 1 Tangerang dikabarkan hari ini Rabu 8 September, direncanakan akan menggelar kegiatan bersama PT Angkasa Pura untuk pelatihan warga binaan.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membenarkan bahwa bakal ada kegiatan Lapas Kelas 1 Tangerang bersama PT Angkasa Pura tantang pelatihan. Namun, tidak ada kegiatan dengan sel, sebab lapas tersebut mempunyai Aula.

“Iya ada acara dengan Angkasa Pura untuk pelatihan warga binaan. pelatihan itu diluar. Tidak ada kaitan dengan sel, kita punya aula,” ujar Yosanna saat jumpa pers di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021).

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, penyebab kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang diduga sementara berasal dari arus pendek listrik.

Namun, penyebab tersebut masih bersifat sementara. Ia mengatakan, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Metro Tangerang tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa kebakaran tersebut.

**Baca juga: 8 Korban Selamat Alami Luka Bakar Hingga 98 Persen

“Dugaan sementara karena persoalan arus pendek. Namun demikian, Puslabfor Polda Metro Jaya tengah menyelidiki sebab musabab,” tandasnya. (Oke)




Identitas 8 Warga Binaan Lapas Klas 1 Tangerang Luka Berat

Kabar6.com

Kabar6-Tercatat sebanyak 41 orang warga binaan tewas, delapan luka berat dan 72 di antaranya luka ringan. Mereka adalah korban kebakaran pada Blok C2 Lapas Klas 1 Tangerang di Jalan Veteran, Babakan, Kota Tangerang, dinihari tadi.

“Kita akan kabarkan ke keluarganya,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten, Agus Toyib, Kamis (8/9/2021).

Informasi yang diperoleh kabar6.com, adapun kedelapan nama-nama warga binaan yang sekujur tubuhnya melepuh. Semuanya narapidana kasus narkoba antara lain:

1. Nasrudin Abdullah, 35 tahun, warga Dusun Kumbang, Kabupaten Aceh Utara.

2. Timothy Jaya, 46 tahun, warga Jalan Imam Bonjol, Lippo Karawaci, Tangerang.

3. Adam Maulana, 30 tahun, warga Purbaya, Kabupaten Sukabumi.

4. Iwan Setiawan, 27 tahun, warga Jatinegara, Jakarta Timur.

5. Mardani, 45 tahun, warga Matraman, Jakarta Timur, narapidana kasus narkoba.

6. Hariyanto, 42 tahun, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

7. Tino Yuliarto, 41 tahun, warga Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

8. Hariyanto, 52 tahun, warga Koja, Jakarta Utara.

Agus menyebutkan, penghuni warga binaan di Lapas Klas I Tangerang, berjumlah 2.072 penghuni. Sementara WBP penghuni Blok C2 berjumlah 122 orang.

**Baca juga: Menkumham Yasonna Tinjau Kebakaran Lapas Klas I Tangerang

“Terbakar, karena memang kamar semua dikunci jadi ada yang tidak sempat dikeluarkan dari kamar,” terangnya.(yud)




Pilkada Tangsel, Warga Binaan dan Positif Covid-19 Tidak Bisa Nyoblos

kabar6.com

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pastikan tidak bisa fasilitasi warga binaan untuk menggunakan hak pilihnya di Pilkada serentak 2020. Hal itu disampaikan komisioner Divisi Data Pemilih dan Informasi, Ajat Sudrajat.

“Di Tangsel kan enggak ada lapas,” katanya kepada kabar6.com ditemui di kantornya, Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, Kamis (12/11/2020).

Ajat jelaskan, lokasi rumah tahanan maupun lembaga pemasyarakatan berada di kabupaten/kota Tangerang. “Karena berada di luar administrasi,” jelasnya.

Menurutnya, fasilitasi pemungutan suara bagi warga yang punya hak dipilih telah diatur dalam regulasi pendirian TPS. Sementara bagi Lapas maupun Rutan di luar daerah administrasi belum ada payung hukumnya.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, DKPP Tolak Pengaduan Kubu Muhamad – Saras

“Kita fasilitasi hanya bagi tahanan di polsek maupun polres doang,” ujar Ajat. Kehilangan hak politik di Pilkada 2020 juga bakal berlaku bagi warga yang positif Covid-19.

“Khusus bagi pasien yang dirawat di Rumah Lawan Covid Tandon Ciater saja. Yang di Wisma Atlet enggak,” tambahnya.(yud)




Lapas Kelas III Rangkasbitung Beri Pelatihan Usaha Peternakan bagi Warga Binaan

Kabar6.com

Kabar6- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung memberikan pelatihan kepada warga binaan sebagai modal mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat usai menjalani masa hukuman. Sebanyak 20 warga binaan mendapat pendidikan tentang kegiatan beternak. Dalam penyelenggaran pelatihan tersebut Lapas Rangkasbitung menggandeng Dinas Peternakan (Disnak).

“Harapan kami mereka memiliki skill, ilmu yang diperoleh dan menerapkannya setelah bebas. Jadi tidak bingung lagi mau apa setelah bebas karena sudah dibekali dengan keahlian yang didapat dari pelatihan-pelatihan,” kata Kepala Lapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto, Selasa (11/8/2020).

Karenanya, peternakan saat ini bukan lagi jadi kegiatan biasa melainkan menjadi sebuah bisnis yang kompetitif.

“Pelatihan bukan saja menjadi ceremony kegiatan biasa. Kita sama-sama belajar dan memotivasi diri bahwa ada potensi-potensi untuk digali, potensi bisnis salah satunya di bidang peternakan,” ujar Kasi Kelembagaan Disnak Lebak, Nikmatul.

**Baca juga: Sawah di Lebak Alami Kekeringan, Petani Minta Dinas Pertanian Bertindak.

Dari pelatihan yang diberikan, motivasi warga binaan didorong untuk mau memulai bisnis sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Pelatihan tersebut akan menyesuaikan dengan standar pelatihan dan dilakukan dengan metode teori dan praktik serta hasilnya dilakukan pengujian hingga warga binaan mendapatkan sertifikat keahlian. (Nda)