1

Kasipenkum Kejati Banten: Kasus Penjualan Aset Negara Masih Ditangani Kejari Serang

Kabar6.com

Kabar6- Kejaksaan Tinggi Banten tengah menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan perkara korupsi penjualan aset negara seluas 8.200 meter persegi dengan nilai mencapai Rp 2,3 miliar di Kampung Batok Bali, Kelurahan/Kecamatan Serang, Provinsi Banten.

Perkara korupsi penjualan tanah negara ini diduga melibatkan Wali Kota Serang, Syafrudin. Peristiwa dugaan korupsi itu terjadi pada saat Syafruddin masih menjadi Camat Serang, Banten.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejaksaan Tinggi Banten, Ivan Siahaan mengatakan belum mendapatkan informasi teranyar terkait progres penanganan perkara yang dilimpahkan Kejaksaan Agung tersebut. Berdasarkan informasi, kasus ini masih ditangani oleh Kejaksaan Negeri Serang.

“Kalau Kejari Serang enggak mampu tangani, maka kami yang akan ambil alih,” ujar Ivan Siahaan, Senin (24/8/2020).

**Baca juga: Banten Keluarkan Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan, Denda Rp 100 Ribu.

Diketahui, Kejari Serang telah menjebloskan dua pelaku korupsi tanah negara ke penjara.

Kedua pelaku korupsi yang sudah berstatus narapidana itu, yakni Lurah Serang Mohammad Faizal Hafiz dan Tb. Syarif Mulia.
Kedua pelaku itu telah dijatuhi hukuman oleh Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Serang.(Tim K6)




Warganya Dikabarkan Meninggal Kelaparan, Wali Kota Serang Bilang ini

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Serang Syafrudin memastikan terus memantau keluarga Yuli Nuramelia yang dikabarkan meninggal karena kelaparan di tengah pandemi Corona. “Keberlangsungan keluarga tentunya nanti akan kita pantau,” ujarnya Rabu 22/4/2020.

Yuli, warga Kelurahan Lontar Baru, Kota Serang wafat pada Senin 20 April meninggalkan suami dab empat orang anak. Meninggalnya perempuan 43 tahun ini menjadi sorotan karena dikabarkan kelaparan dan dua hari hanya minum air golon.

Syafrudin mengatakan Pemkot Serang juga akan memantau perkembangan Muhamamad Holik, suami Yuli. “Pak Holik ini kan usaha. Nanti melalui dinas terkait, Dinsos dan Disnaker akan memantau perkembangannya. ”

**Baca juga: Fakta Dibalik Meninggalnya Warga Kota Serang yang Dikabarkan Kelaparan.

Ketika ditanua apakah Holik akan diberikan pelatihan keterampilan kerja ataupun bantuan untuk memulai usaha, Syafrudin berkata Pemkot Serang belum memikirkannya. Syafrudin beralasan masih mengurus terlebih dahulu anak-anak almarhum.”(Pelatihan dan penempatan kerja) nanti lihat perkembangan dulu, pemantauan kami. Saat ini anak dulu yang kita selamatkan,” terangnya.

Meski sudah tiga hari meninggal dunia, sejak Senin 20 April 2020 sekitar pukul 15.00 wib hingga hari ini, Rabu 23 April 2020, Walikota Serang, Syafurdin, mengaku belum mendapatkan laporan resmi penyebab meninggalnya Yuli. “Rekam medis belum keluar, (berapa lama) enggak tahu saya juga, nanti saya tanyakan ke dokter.” (Dhi)