1

Maafkan Semua Orang yang Berutang Kepadanya, Pengusaha Arab Saudi Bakar Buku Catatan Piutang

Kabar6-Salim bin Fadghan Al Rashidi, seorang pengusaha di Arab Saudi, membakar buku catatan piutang dan memaafkan semua orang yang berutang kepadanya.

Rekaman aksinya membakar buku catatan utang itu, melansir Gulfnews, kini viral di media sosial (medsos). “Ini adalah buku utang, dan klaim untuk bengkel saya, dan semua orang dimaafkan,” kata Al Rashidi dalam salah satu video yang beredar, dan telah ditonton lebih dari satu juta kali.

Para pengguna medsos memuji tindakan Al Rashidi yang mengharukan dan menyoroti pentingnya melakukan perbuatan baik, terutama selama 10 pertama Dzulhijjah, bulan dalam kalender Islam yang memiliki makna keagamaan sangat besar. ** Baca juga: Wow! Seorang Pria Asal Indiana Sanggup Lahap 62 Hot Dog dalam 10 Menit

Ya, dalam Islam, sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah, amal, dan kebaikan selama 10 pertama Dzulhijjah. Hari-hari itu dianggap sebagai salah satu hari paling suci dalam setahun, dan hari kesembilan Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Hari Arafah, memiliki kelebihan khusus dalam keyakinan Islam.

Hari Arafah, bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut, yang dapat menghapus dosa-dosa pada tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.(ilj/bbs)




Reformasi Hanya Hasilkan Utang dan Kemiskinan

Oleh:  Achmad Nur Hidayat, Aktivis dan Ekonom Kebijakan Publik

Kabar6-Reformasi memasuki usia 25 tahun. Perubahan dari rezim otoriter ke rezim reformasi sudah berjalan sejak 1998-2023 tersebut diwarnai banyak warna. Ada warna cerah, ada juga warna suram. Warna cerah adalah bebasnya warga negara berekspresi dan berserikat. sedangkan warna suramnya adalah persoalan ekonomi.

Ekonomi dirasakan dalam kurun 25 tahun tidak menunjukan situasi perubahan ke arah positif. Sebut saja soal pertumbuhan ekonomi. Ekonomi kita dibandingkan periode orde baru (sebelum 1998) tumbuh rerata 7 persen. sementara sejak reformasi terus turun dari 7 persen hanya 5.0 persen pada 2014-2023.

Warna suram reformasi yang paling gelap adalah akumulasi utang. Utang adalah residu paling buruk dari era Reformasi 1998-2023. Karena utang menunjukan beban generasi masa depan semakin besar, sementara kesejahteraan makin menurun.

Ternyata sejak reformasi 1998, NKRI terus nambah utangnya. Data posisi utang RI per 31 Maret 2023 adalah Rp7,879.07 Triliun atau Naik 738 persen (naik sebanyak Rp6,939 T) dari utang RI pada awal reformasi 1999 yaitu sebesar Rp940 Triliun. Ini menunjukan dalam kurun 25 tahun reformasi. Posisi utang Indonesia tumbuh 30 persen setiap per tahun atau bertambah Rp278 triliun per tahun.

Siapa Pemimpin Paling Banyak Berutang dalam 25 Tahun Reformasi Indonesia?

Reformasi ditandai dengan jatuhnya Presiden Soeharto kemudian berlanjut dengan Pemerintahan Gusdur/Megawati 1999-2004, SBY 2004-2014, Jokowi 2014-2024.

Melihat dari pertumbuhan utang 25 tahun Reformasi. Presiden Jokowi sejak 2014 sampai 2023 saat ini merupakan Presiden paling banyak berutang. Utang pada periode pertama Jokowi 2014-2019 tercatat bertambah Rp2,178 Triliun atau tumbuh 83,5% dan utang periode Jokowi kedua 2019-2023 bertambah 3,092 triliun atau tumbuh 64,6%. Akumulasi Total Utang Jokowi 2014-2019 tercatat sebesar Rp5,270 Triliun atau hampir 150 kali lipat dari Periode terakhir SBY.

Pemimpin yang paling agresif dalam ber-Utang adalah Presiden Jokowi baik dalam kurun 2014-2019 tumbuh 83,5% (paling terakselerasi) maupun kurun 2019-2023 tumbuh 64,6 persen. Utang 2023-2024 diprediksi akan bertambah lebih besar lagi.

Utang ini belum termasuk utang untuk infrastruktur Kereta Api Cepat yang dinyatakan akan dilakukan pada April 2023. Besar kemungkinan posisi utang Jokowi sampai akhir 2024 akan melampaui Rp8000 Triliun. Posisi utang ini adalah posisi utang terbesar dalam sejarah NKRI berdiri sejak tahun 1945.Bila melihat komposisi Posisi Utang Luar Negeri Rp7879 triliun pada 31 Maret 2023 dijelaskan sebagai berikut.

Masa Depan Global Bond RI

Utang yang berasal dari SUN Domestik penyumbang terbesar 58,4% dimana jenis ini sebagian dimiliki asing dan sebagian dimiiliki entitas domestik. Total kepemilikan asing dalam utang Indonesia per Maret 2023 adalah 14,61 persen dan Entitas domistik pembeli SUN mayoritas adalah Bank Indonesia 26 persen dan Perbankan domestik 24,5 persen.

Mayoritas kepemilikan SUN oleh Bank Indonesia dan Perbankan domestik menunjukan surat berharga negara tersebut tidak cukup aman dan tidak cukup profitable dipandang investor internasional. Mayoritas SUN dimiliki Bank Indonesia karena BI membeli SUN (26 persen total utang) karena ada paksaan “skema burden sharing 2020-2022” lalu.

**Baca Juga: PGRI Kota Tangerang Gelar Halal Bihalal dan Hardiknas di Masjid Al A’zhom, Belasan Ribu Guru Hadir

Utang Tumbuh, Kesejahteraan Turun

Kecepatan pertumbuhan utang dalam 25 tahun reformasi (1999-2023) adalah 30 persen/tahun. sementara peningkatan PDB perkapita dalam kurun yang sama hanya 8,55%. Ini menunjukan selama 25 tahun reformasi penambahan utang tidak sebanding penambahan kesejahteraan perkapita masyakarat Indonesia. Lantas untuk apa Rezim Reformasi ber Utang bila kesejahteraan rakyat terabaikan.

Patut diingat berdasarkan data BPS tentang PDB perkapita, di zaman orde baru 1971-1998 PDB perkapita meningkat tajam dari Rp5.074.517 (1966) naik menjadi Rp18.943.101 (1998) atau meningkat secara tahunan 12% tiap tahun dalam 32 tahun berkuasanya orde baru. PDB perkapita reformasi 1997-2022. dari Rp6,8 juta (2000) menjadi Rp62,2 juta (2021) atau meningkat Rp55,4 juta dalam 21 tahun dengan secara rata-rata tumbuh 8,55%.

Terjebak Hutang Menggunung

Selama periode 25 tahun Reformasi, Indonesia terjebak dalam jeratan utang (debt trap) dimana porsi kesejahteraan sosial terus tergerus karena untuk membayar bunga dan pokok utang yang makin besar tersebut. Bayangkan APBN tiap tahun yang digunakan untuk kesejahteraan sosial hanya 15% belanja negara sementara untuk membayar utang pokok dan bunga mencapai 30% belanja. Sisanya untuk belanja SDM dan ASN.

Dengan komposisi seperti ini, Pemerintah 2024-2029 kedepan tidak akan banyak menyelesaikan persoalan kesejahteraan, padahal Ekonomi 2024-2029 diwarnai isu ketimpangan dan ketidakmerataanya pendapatan dimana intervensi negara akan sangat diperlukan.

Sayangnya, potensi negara untuk melakukan intervensi ekonomi sudah dilumpuhkan akibat akumulasi utang. Terpuruknya kesejahteraan dimasa depan juga terlihat dari data ketimpangan lahan dan ketimpangan ekonomi gini rasio.

Pada September 2021, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,381. Bandingkan tahun 1996 (akhir orde baru) gini rasio lebih rendah atau lebih merata pengeluaran penduduk yaitu 0.36. Ini menunjukan reformasi hanya memperparah ketimpangan ekonomi masyarakat.

Ketimpangan ekonomi Indonesia terburuk tahun 2021 versi Credit Suisse yaitu 1% orang terkaya di Indonesia menguasai 49,3% kekayaan nasional. Laporan dikeluarkan oleh Survei Lembaga Keuangan Swiss, Credit Suisse. Ketimpangan terburuk di Indonesia adalah yang ke-4 di dunia.

Arah Baru Ekonomi Baru

Sebagai ekonom kebijakan publik dan aktivis mahasiswa pada reformasi 1999, kami memandang bahwa perbaikan ekonomi selama era 25 tahun Reformasi sudah kehilangan makna.

Resiko debt trap makin besar, tidak efektifnya APBN untuk menciptakan kesejahteraan, PDB perkapita terus turun, investasi infrastruktur tidak menguntungkan ekonomi dan praktik korupsi pejabat dan aparatur pemerintahan begitu marak dan masif menambah kesimpulan bahwa Arah Reformasi Bangsa tidak sesuai lagi dengan yang dicita-citakan. Bila kesejahteraan warga sudah diabaikan, negara pun akan rentan dari serangan ekternal.

Bangsa ini benar-benar butuh kebijakan ekonomi baru terkait Arah Bangsa Kedepan. Bila tidak siapa pun Presiden 2024-2029 kedepannya entah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, maupun Prabowo Subianto tidak akan melakukan banyak perubahan kesejahateraan karena Debt Trap ulah pemerintahan yang berutang massal tanpa tidak dipikirkan matang-matang. (Red)




Kesejahteraan Rakyat Turun, Reformasi Kehilangan Makna (Renungan Part 1)

Kabar6

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Aktivis dan Ekonom Kebijakan Publik

Kabar6-Reformasi memasuki usia 25 tahun. Perubahan dari rezim otoriter ke rezim reformasi sudah berjalan sejak 1998-2023 tersebut diwarnai banyak warna.

Ada warna cerah, ada juga warna suram. Warna cerah adalah bebasnya warga negara berekspresi dan berserikat. sedangkan warna suramnya adalah persoalan ekonomi.

Ekonomi dirasakan dalam kurun 25 tahun tidak menunjukan situasi perubahan ke arah positif. Sebut saja soal pertumbuhan ekonomi. Ekonomi kita dibandingkan periode orde baru (sebelum 1998) tumbuh rerata 7 persen. sementara sejak reformasi terus turun dari 7 persen hanya 5.0 persen pada 2014-2023.

Warna suram reformasi yang paling gelap adalah akumulasi utang. Utang adalah residu paling buruk dari era Reformasi 1998-20223. Karena utang menunjukan beban generasi masa depan semakin besar, sementara kesejahteraan makin menurun.

Ternyata sejak reformasi 1998, NKRI terus nambah utangnya.

Data posisi utang RI per 31 Maret 2023 adalah Rp7,879.07 Triliun atau Naik 738 persen (naik sebanyak Rp6,939 T) dari utang RI pada awal reformasi 1999 yaitu sebesar Rp940 Triliun. Ini menunjukan dalam kurun 25 tahun reformasi. Posisi utang Indonesia tumbuh 30 persen setiap per tahun atau bertambah Rp278 triliun per tahun.

Siapa Pemimpin Paling Banyak Berutang dalam 25 Tahun Reformasi Indonesia?

Reformasi ditandai dengan jatuhnya Presiden Soeharto kemudian berlanjut dengan Pemerintahan Gusdur/Megawati 1999-2004, SBY 2004-2014, Jokowi 2014-2024.

Pemerintahan Penambahan Utang (triliun IDR) % Pertumbuhan
Gusdur/Megawati 1999-2004 359.5 T 38,2%
SBY 2004-2009 291 T 22,4%
SBY 2009-2014 1,018 T 64%
Jokowi 2014-2019 2,178 T 83,5%
Jokowi 2019-2023* 3,092 T 64,6%
Penambahan Utang Kurun 25 tahun Reformasi 6,938, 5 T 738% (25 tahun Reformasi)

Sumber: SULNI 1999-2023 (Maret 2023)

Melihat dari pertumbuhan utang 25 tahun Reformasi. Presiden Jokowi sejak 2014 sampai 2023 saat ini merupakan Presiden paling banyak berutang. Utang pada periode pertama Jokowi 2014-2019 tercatat bertambah Rp2,178 Triliun atau tumbuh 83,5% dan utang periode Jokowi kedua 2019-2023 bertambah 3,092 triliun atau tumbuh 64,6%. Akumulasi Total Utang Jokowi 2014-2019 tercatat sebesar Rp5,270 Triliun atau hampir 150 kali lipat dari Periode terakhir SBY.

Pemimpin yang paling agresif dalam ber-Utang adalah Presiden Jokowi baik dalam kurun 2014-2019 tumbuh 83,5% (paling terakselerasi) maupun kurun 2019-2023 tumbuh 64,6 persen. Utang 2023-2024 diprediksi akan bertambah lebih besar lagi.

Utang ini belum termasuk utang untuk infrastruktur Kereta Api Cepat yang dinyatakan akan dilakukan pada April 2023. Besar kemungkinan posisi utang Jokowi sampai akhir 2024 akan melampaui Rp8000 Triliun. Posisi utang ini adalah posisi utang terbesar dalam sejarah NKRI berdiri sejak tahun 1945.

Bila melihat komposisi Posisi Utang Luar Negeri Rp7879 triliun pada  31 Maret 2023 dijelaskan sebagai berikut.

Komposisi Utang Nilai Utang (triliun IDR) Komposisi
Surat Utang Negara Domestik 4,601 58,4%
Surat Utang Negara Valas 1,056,5 13,4%
Surat Berharga Negara Syariah Domestik 1,057 13,4%
Surat Berharga Negara Syariah Valas 298,42 3,7%
Pinjaman DN 21,3 0,4%
Pinjamam LN 844,85 10,7%
Total 7,879.07 100%

Surat Utang Negara Mayoritas Dimiliki Bank Indonesia dan Perbankan Petanda Suramnya Masa Depan Global Bond RI

Utang yang berasal dari SUN Domestik penyumbang terbesar 58,4% dimana jenis ini sebagian dimiliki asing dan sebagian dimiiliki entitas domestik. Total kepemilikan asing dalam utang Indonesia per Maret 2023 adalah 14,61 persen dan Entitas domistik pembeli SUN mayoritas adalah Bank Indonesia 26 persen dan Perbankan domestik 24,5 persen.

Mayoritas kepemilikan SUN oleh Bank Indonesia dan Perbankan domestik menunjukan surat berharga negara tersebut tidak cukup aman dan tidak cukup profitable dipandang investor internasional. Mayoritas SUN dimiliki Bank Indonesia karena BI membeli SUN (26 persen total utang) karena ada paksaan “skema burden sharing 2020-2022” lalu.

**Baca Juga: Terjebak One Way Menuju Anyer, Masyarakat Protes

Utang Tumbuh, Kesejahteraan Per Kapita Turun

Kecepatan pertumbuhan utang dalam 25 tahun reformasi (1999-2023) adalah 30 persen/tahun. sementara peningkatan PDB perkapita dalam kurun yang sama hanya 8,55%. Ini menunjukan selama 25 tahun reformasi penambahan utang tidak sebanding penambahan kesejahteraan perkapita masyakarat Indonesia. Lantas untuk apa Rezim Reformasi ber Utang bila kesejahteraan rakyat terabaikan.

Patut diingat berdasarkan data BPS tentang PDB perkapita, di zaman orde baru 1971-1998 PDB perkapita meningkat tajam dari Rp5.074.517 (1966) naik menjadi Rp18.943.101 (1998) atau meningkat secara tahunan 12% tiap tahun dalam 32 tahun berkuasanya orde baru. PDB perkapita reformasi 1997-2022. dari Rp6,8 juta (2000) menjadi Rp62,2 juta (2021) atau meningkat Rp55,4 juta dalam 21 tahun dengan secara rata-rata tumbuh 8,55%.

Pemerintahan 2024-2029 Tidak Sanggup Meningkatkan Kesejahteraan Karena Debt Trap

Selama periode 25 tahun Reformasi, Indonesia terjebak dalam jeratan utang (debt trap) dimana porsi kesejahteraan sosial terus tergerus karena untuk membayar bunga dan pokok utang yang makin besar tersebut. Bayangkan APBN tiap tahun yang digunakan untuk kesejahteraan sosial hanya 15% belanja negara sementara untuk membayar utang pokok dan bunga mencapai 30% belanja. Sisanya untuk belanja SDM dan ASN.

Dengan komposisi seperti ini, Pemerintah 2024-2029 kedepan tidak akan banyak menyelesaikan persoalan kesejahteraan, padahal Ekonomi 2024-2029 diwarnai isu ketimpangan dan ketidakmerataanya pendapatan dimana intervensi negara akan sangat diperlukan.

Sayangnya, potensi negara untuk melakukan intervensi ekonomi sudah dilumpuhkan akibat akumulasi utang.

Terpuruknya kesejahteraan dimasa depan juga terlihat dari data ketimpangan lahan dan ketimpangan ekonomi gini rasio.

Pada September 2021, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,381. Bandingkan tahun 1996 (akhir orde baru) gini rasio lebih rendah atau lebih merata pengeluaran penduduk yaitu 0.36. Ini menunjukan reformasi hanya memperparah ketimpangan ekonomi masyarakat.

Ketimpangan ekonomi Indonesia terburuk tahun 2021 versi Credit Suisse yaitu 1% orang terkaya di Indonesia menguasai 49,3% kekayaan nasional. Laporandikeluarkan oleh Survei Lembaga Keuangan Swiss, Credit Suisse. Ketimpangan terburuk di Indonesia adalah yang ke-4 di dunia.

Jalan Keluar: Butuh Ekonomi Arah Bangsa Baru

Sebagai ekonom kebijakan publik dan aktivis mahasiswa pada reformasi 1999, kami memandang bahwa perbaikan ekonomi selama era 25 tahun Reformasi sudah kehilangan makna.

Resiko debt trap makin besar, tidak efektifnya APBN untuk menciptakan kesejahteraan, PDB perkapita terus turun, investasi infrastruktur tidak menguntungkan ekonomi dan praktik korupsi pejabat dan aparatur pemerintahan begitu marak dan masif menambah kesimpulan bahwa ARAH REFORMASI BANGSA tidak sesuai lagi dengan yang dicita-citakan. Bila kesejahteraan warga sudah diabaikan, negara pun akan rentan dari serangan ekternal.

Bangsa ini benar-benar butuh kebijakan ekonomi baru terkait Arah Bangsa Kedepan. Bila tidak siapa pun Presiden 2024-2029 kedepannya entah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, maupun Prabowo Subianto tidak akan melakukan banyak perubahan kesejahateraan karena Debt Trap ulah pemerintahan yang berutang massal tanpa tidak dipikirkan matang-matang. (Red)




10 Debt Collector Gagal Tarik Truk Ditangkap Polisi di Panongan

Kabar6-Sebanyak sepuluh orang penagih utang atau debt collector dibekuk polisi. Mereka gagal menarik mobil truk di Bundaran 5 Citra Raya Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, sekitar 10:30 WIB tadi

“Ya benar, yang tangani Polda Banten, kita hanya turut membantu,” ungkap Kapolsek Panongan, Iptu Hotma Manurung saat dikonfirmasi kepada kabar6.com, Kamis (23/2/2023).

Ia menerangkan, bermula debt collector sedang mengecek truk yang telat membayar angsuran selama empat bulan melintas di Citra Raya Panongan.

Pada saat mengecek kendaraan mobil truk tersebut dirinya tidak melihatnya adanya kekerasan yang dilakukan oleh anggota debt collector.

“Tidak ada kekerasan. Kita masih lidik kasus ini karena langsung di bawa ke Polda Banten semua 10 orang debt collector dan sekarang masih kita singkronkan informasi yang ada di Polda Banten dengan di Polsek Panongan,” jelasnya.

**Baca Juga: Tiba di Bandara Soetta, Polisi Gelandang Pria Debt Collector

Diketahui sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meradang atas aksi debt collector yang sempat membentak anggotanya. Darahnya mendidih melihat ulah debt collector tersebut yang meraja lela di Jakarta.

Dia menegaskan bahwa tidak ada lagi tempat preman di Jakarta. Bahkan, dia meminta pihaknya untuk segera melawan dan menangkap para debt collector.

Fadil memerintahkan para kasat serse untuk segera merespons jika ada pelaporan tindak premanisme. (Rez)




Indonesia Layak Jadi Negara Superpower Baru, Sarah Azzahra : Blok Masela Bisa Lunasi Utang Kita

Kabar6-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi telah mendeklarasikan Ketua Umum Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ribuan kader dan simpatisan hadir dalam deklarasi yang digelar di di Indoor Stadium Sport Center, Kelapa Dua, Tangerang, Banten pada Minggu (19/02/2023).

Koordinator Daerah Pemilihan (Kordapil) Banten III Sarah Azzahra mengatakan, yang membedakan Partai Gelora dengan partai lainnya adalah Partai Gelora ingin menjadikan Indonesia sebagai negara superpower baru di dunia.

Menurut Sarah, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, Indonesia layak menjadi negara superpower baru. Karena itu, Partai Gelora akan menciptakan lompatan besar bagi perjalanan sejarah Indonesia.

“Jadi kenapa sih kita harus pilih Partai Gelora, karena kita ingin Indonesia menjadi negara superpower baru. Partai Gelora nomornya 7, warna birunya, Capresnya Anis Matta, Cawapresnya Fahri Hamzah,” kata Sarah Azzahra, Selasa (21/02/2023).

Sarah menjelaskan, Indonesia menjadi negara nomor satu penghasil rempah-rempah di dunia. Indonesia juga merupakan pengekspor gas alam terbesar di dunia. Salah satunya Blok Masela, yang ada di Seram, Maluku.

Mantan pegawai PT Pertamina ini menyebut, Blok Masela disebut-sebut sebagai blok gas alam terbesar di dunia. Menurutt SKK Migas, pemerintah akan mendapatkan Rp 600 triliun bersih per 20 tahun.

“Hebatnya lagi Blok Masela disebut juga blok abadi, nggak habis-habis, bisa sampai 100 tahun ke depan,” kata bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) daerah pemilihan (Dapil) Banten III Tangerang Raya ini.

“Nah, kalau kita hitung kasar saja, setengah dari utang Indonesia yang sudah sampai Rp 7.700-an triliun bisa lho terbayar hanya dengan gas alam dari Blok Masela ini,” imbuhnya.

Selain itu, kata Sarah, minyak bumi di Indonesia memiliki kualitas paling baik di Indonesia ada di Riau. Lalu, Indonesia juga negara penghasil batubara terbesar di dunia, serta penghasil beras terbesar di dunia

“Dan masih banyak lagi potensi Indonesia yang luar biasa. Tapi sedihnya kalau kita lihat isu-isu yang berputar di sekeliling kita sehar-hari, kesehatan, pendidikan masih menjadi isu tahunan dan isu turunan yang tidak selesai,” katanya.

Misalnya, untuk sekolah negeri gratis, tapi masalah lain yang timbul adalah rayonisasi dan pungutan liar. Sedangkan disisi kesehatan, ternyata generasi baru kita masih dianggap kekurangan gizi kronis oleh Badan Kesehatan Dunia.

“Sedih ya? Bangsa hebat dan kaya raya ini, ternyata seperlima generasinya kurang gizi,” ujarnya.

Karena itu, kata Sekretaris Bidang Hubungan Luar Negeri DPN Partai Gelora ini, akan menyadarkan masyarakat bahwa Indonesia harus menjadi superpower baru dunia.

“Ini lho Arah Baru Indonesia yang selalu digaungkan oleh Partai Gelora, untuk Indonesia Superpower baru,” katanya.

**Baca Juga: BMKG Prediksi Musim Panas di Tangerang Raya Mulai April 2023

Ia menambahkan, dengan Pemilu yang hanya tinggal kurang dari satu tahun lagi, kader Partai Gelora harus mempersiapkan dengan matang dan terukur.

Sarah berharap struktur partai, Bacaleg dan relawan semua bergerak membangun kekuatan di dapilnya masing-masing.

“Mari jalan bersama, melangkah kenalkan Partai Gelora, warnanya, nomornya, logonya, Capres dan Cawapresnya semuaya. Ajak ngobrol orang, ajak wujudkan mimpi Partai Gelora dengan memenangkan Pemilu,” pungkasnya.(Tim K6)




Terlilit Utang, Pria Tiongkok Demo di Depan Rumah Istri Tuntut Kembalikan Uang Nikah Rp300 Juta

Kabar6-Seorang pria di Tiongkok pria bermarga Hou (25) menuntut istrinya, Li, untuk mengembalikan sebagian biaya pernikahan mereka.

Rupanya, melansir SCMP, Hou terlilit utang setelah menghabiskan biaya pernikahan sebesar sekira Rp1,1 miliar. Tak hanya terlilit utang, rumah tangga Hou pun berantakan setelah 33 hari menikah. Hou tidak segan-segan melakukan demo di depan rumah Li untuk meminta pengembalian uang sekira Rp307 juta. Pria itu menggantungkan spanduk di mobilnya dan menggunakan pengeras suara untuk meminta kompensasi.

Dikatakan Hou, istrinya itu pindah dari rumah mereka setelah pertengkaran hebat terjadi. Penyebabnya, Hou mengaku tertidur pulas dan tidak membukakan pintu untuk Li yang pulang kerja larut malam. ** Baca juga: Mulai 1 Januari 2023, Prancis Gratiskan Kondom Bagi Warga di Bawah 25 Tahun

Hanya 33 hari setelah menikah yaitu pada Januari, Hou mengajukan cerai ke pengadilan setempat, tapi ditolak setelah Li mengklaim bahwa rumah tangga mereka bahagia. Hou kini mengajukan banding dan meminta sang istri untuk mengembalikan sejumlah biaya pernikahan mereka.

Saat menikah, keluarga Li meminta hadiah pertunangan yang besar termasuk mobil, uang tunai dan emas. Hal itu membuat Hou meminjam ratusan ribu yuan dari kerabat dan orangtua. “Kami hanya ingin dikembalikan perhiasan yang kami beli untuknya bernilai lebih dari 40 ribu yuan dan uang tunai 100 ribu yuan,” kata Hou.

Diketahui, biaya pernikahan Hou dan Li tergolong mewah menurut standar Provinsi Henan, tempat keduanya tinggal. Kisah Hou dan Li ini memicu diskusi online di Tiongkok. Biaya pernikahan di Tiongkok disorot, terutama justru di pedesaan dan menjadi beban keuangan keluarga.

“Lebih banyak dari kasus ini yang seharusnya dipublikasikan. Di Henan, pernikahan normalnya lebih dari 100 ribu yuan. Sangat umum bagi orangtua untuk meminjam uang ketika putra mereka menikah,” ungkap netizen di Weibo.(ilj/bbs)




Tak Mampu Bayar Utang Rp286 Juta, Wanita Thailand Ditampar Kulit Durian Hingga Berdarah

Kabar6-Apes benar nasib Duangduen. Wanita asal Thailand itu ditampar memakai kulit durian karena tak bisa membayar utang yang dipinjam dari seorang rentenir setempat.

Bagaimana kisahnya? Melansir Nextshark, Duangduen diketahui mengambil pinjaman sebesar sekira Rp8,1 juta untuk membuka toko bersama seorang teman. Awalnya, Duangduen rutin melakukan pembayaran, namun semua itu menjadi berantakan saat pembayaran bunga mencapai Rp286 juta.

Ya, pandemi COVID-19 membuat Duangduen mengalami kesulitan finansial karena kehilangan uang untuk mempertahankan toko. Para rentenir kemudian menyewa penagih utang, yang menggerebek rumah Duangduen serta temannya dan mengancam mereka.

Lebih parah lagi, penagih utang malah menyarankan agar Duangduen dan temannya meminjam lebih banyak uang untuk membayar hutang lama, yang ternyata disetujui oleh kedua wanita itu.

Menurut sebuah laporan, mereka akhirnya harus membayar sekira Rp8,2 juta per ari, yang menyebabkan teman Duangduen meninggalkan wanita itu dan melarikan diri. ** Baca juga: Bersumpah Demi Tegakkan Hukum, Pria India Ini Sudah 22 Tahun Tidak Mandi

Lantaran tidak tahu harus berbuat apa lagi, Duangduen kemudian menghubungi departemen manajemen utang resmi pemerintah, yang menghubungi rentenir dan mengatur agar mereka menghentikan sementara pembayaran.

Namun yang terjadi, rentenir kemudian mengunjungi rumah wanita itu untuk menagih agar utangnya segera dibayar. Suasana makin panas ketika Duangduen memarkir sepeda motor miliknya di pinggir jalan, Provinsi Lamphun, untuk menerima panggilan telepon.

Kemudian, seorang wanita berjalan ke arah Duangduen dan menampar wajah memakai kulit durian hingga berdarah-darah, sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Duangduen lantas meminta bantuan media karena polisi belum membuat perkembangan apa pun atas pengaduannya. Wanita itu juga menjelaskan bahwa situasinya tetap sama karena dia masih menerima ancaman.(ilj/bbs)




Kejutan Ulang Tahun, Seorang Pria Lunasi Semua Utang Milik Mantannya

Kabar6-Aksi tak biasa dilakukan seorang pria bernama Shaun Nyland. Saat mantan kekasihnya, Cat Ken, berulang tahun, Nyland tidak memberi kado berupa barang mewah atau kue ulang tahun, melainkan membayarkan semua utang yang dimiliki wanita itu.

Shaun Nyland dan Cat Ken, melansir Dailymail, adalah mantan pasangan yang terkenal di media sosial, keduanya sukses menjadi content creator. Sayang, hubungan asmara mereka tidak bertahan. Dalam video terbaru, Nyland menunjukkan bagaimana ia ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun pada Ken. Ya, Nyland memilih hadiah terbaik dengan membayarkan tanggungan mantannya. Ia melunasi hipotek rumah yang beberapa waktu itu susah bayar dibayar oleh Ken.

“Aku tahu ini hari ini ulang tahunmu. Aku ingin kamu menikmati ulang tahun terbaik. Aku tahu kita tidak bersama lagi dan aku selama ini bangga padamu, kamu ibu terbaik, jadi aku melakukan sesuatu, aku menelpon bank, aku membayar semua hipotek. Rumah ini menjadi milikmu sekarang,” kata Nyland.

Keruan saja Ken terkejut menerima kejutan hadiah dari Nyland. Sementara itu netizen merasa Nyland masih mencintai mantan yang telah memberikan satu anak. Meski begitu, banyak pula yang heran mengapa ada orang mau membayarkan utang mantannya. ** Baca juga: Pria Asal Korsel Habiskan 10 Tahun Timbun Sampah di Rumah untuk ‘Simpanan Harta’ Sang Anak

Nyland sendiri menjelaskan jika hubungan di antara mereka masih baik. “Ken dan aku putus setelah tujuh tahun bersama, bukan hanya itu kami punya sejarah panjang. Kami juga punya anak berusia tiga tahun,” tulis Nyland dalam postingan di media sosial.(ilj/bbs)




Cara Unik Tagih Utang, Wanita di Vietnam Bakar Dupa di Depan Rumah Si Pengutang

Kabar6-Dalam sebuah rekaman video yang viral di media sosial, tampak seorang wanita membakar dupa dan berdoa di depan rumah seseorang. Wanita bergaun putih yang tak disebutkan namanya itu datang ke rumah seorang penduduk dengan membawa sesaji.

Selanjutnya, ia membentangkan tikar sambil meletakkan dupa, sesaji, dan duduk bersembahyang di depan rumah, bahkan saat petugas datang ke lokasi kejadian dan memintanya untuk pergi. Wanita itu ditemani oleh beberapa teman wanitanya yang merekam aktivitasnya tadi.

Wanita tersebut, melansir remonews, terus berteriak-teriak membacakan doa dan membakar kartu ibadah tentang tagihan utang. Ketika petugas polisi menasihatinya, wanita itu terus mengeluh dan berteriak, dan mengklaim dirinya tidak melakukan tindakan apa pun selain menagih utang. Menurut keterangan petugas, wanita berinisial H ini datang untuk menagih utang kepada pemilik rumah yang berinisial NTH.

Rupanya, H yang kesal karena utangnya tak kunjung dibayar meski sudah berulang kali menagih, memutuskan untuk mendatangi rumah NTH, di Kota Nghi Son, dengan cara unik, membakar dupa dan kartu ibadah untuk menagih utang.

Kejadian tak biasa itu baru berhenti ketika polisi Kota Nghi Son mendatangi lokasi. “Nama wanita ini adalah H, dari komune Hai Thanh, Kota Nghi Son, dan ikut suaminya tinggal kembali di komune Hai Hoa setelah mereka. Karena dia tidak bisa menagih utang, dia pergi ke rumah pengutang tersebut untuk beribadah dan menagih hutang. Informasi yang tepat masih menunggu verifikasi polisi,” kata pemimpin setempat.

Cara unik wanita itu saat menagih utang ternyata menarik perhatian warga setempat yang melewati daerah sekitar. Mereka penasaran dengan apa yang dilakukan dan mengabadikan kejadian itu, hingga menyebabkan kerumunan. ** Baca juga: Tiga Orang Ditangkap Karena Buang Ribuan Vaksin COVID-19 ke Tepi Kanal Mesir

Video tersebut juga dibagikan secara luas ke jejaring sosial dan menarik perhatian komunitas online. Banyak dari mereka percaya, saat menagih hutang, seorang wanita tidak boleh membawa sesajen ke rumah orang lain seperti itu.

“Bahkan jika kamu memiliki utang, kamu tidak boleh menagihnya sedemikian rupa. Kamu juga membawa sesaji ke depan rumah pengutang, menyebabkan kekacauan di jalan,” kata seorang warganet.

“Mengetahui bahwa utang yang tidak dapat dilunasi memang sangat membuat frustrasi, namun, ada banyak cara lain untuk bersikap, Anda tidak boleh bertindak seperti itu,” tulis yang lain.

Bagaimana menurut Anda?(ilj/bbs)




Kerjakan Proyek Tol Serang- Panimbang, Pemerintah Utang ke Cina Rp 4,5 Triliun

Kabar6.com

Kabar6- Pemerintah melakukan pinjaman kepada Cina untuk membiayai proyek jalan Tol Serang-Panimbang seksi III. Jalan tol sepanjang 33 kilometer itu menelan anggaran Rp.4,5 triliun.

“Pemerintah ini mendapatkan pinjaman luar negeri Loan dari pemerintah Cina,” kata Kepala Balai Pelaksana Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Propinsi Banten, Wida Nurfaida di Pandeglang, Kamis (17/6/2021).

Menurutnya Pembangunan proyek tersebut tidak bersumber dari APBN melainkan pinjaman luar negeri. Untuk pembangunan tol Serang – Panimbang diperkirakan akan groundbreaking pada bulan Agustus akhir tahun 2021.

“Pengurusan daftar kegiatan dari kami selesai ke Bappenas, sekarang posisinya ada di Kemenkeu untuk loan aplikasi, insya Allah akhir bulan Agustur sudah pelaksanaan,” ungkapnya.

**Baca juga: Polres Pandeglang Usut Pelaku Penyiraman Pemuda Difabel Dicekoki Miras Hingga Sebabkan Tubuhnya Melepuh

Untuk pembebasan lahan, Wida memastikan saat ini sudah tidak ada permasalahan bahkan mencapai kurang lebih 81%.

“Untuk lahan TNI yang ada di gombong sudah terselesaikan, begitu juga yang milik perhutani,”imbuhnya.(aep)