1

Bazar MTQ Tampilkan UMKM Unggulan Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Bazar MTQ ke 50 diisi oleh produk-produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.

Salah satu peserta bazar mengatakan, acara bazar seperti ini merupakan saah satu cara untuk memperkenalkan produk lokal yang mereka buat kepada masyarakat Kabupaten Tangerang dan masyarakat diluar daerah.

“Produknya banyak, ada kerajinan tangan, tas, makanan, batik, dan sepatu yang memang di produksi di Kabupaten Tangerang ini,” kata Tatik, Senin (4/11/2019).

**Baca juga: Pawai Taaruf MTQ ke-50 Meriah.

Menurut Tatik, produk unggulan yang dipamerkan di Bazar MTQ ke 50 ini tidak hanya diminati oleh oranng tua saja, namun diminati juga oleh kaum melenial.

“Anak muda biasanya suka sama makanan yang manis-manis, sedangkn orang tua suka produk makanan seperti abon. Semoga kedepannya produk UMKM bisa tembus ke daerah-daerah lainnya,” ujarnya.(Vee)




Kadin Paradigma Baru Lebak Concern di Sektor UKM dan Pariwisata

Kabar6.com

Kabar6-Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sektor yang akan menjadi perhatian Kamar Dagang dan Industri Paradigma Baru (Kadin PB) Kabupaten Lebak periode 2019-2024 di bawah nahkoda Hera Komaratullah Sudirman Karis.

“Bicara Kadin bukan hanya soal konstruksi. Maka dari itu, kami concern di sektor UKM yang memang Lebak kaya dengan potensi itu, kita eksplor sektor UKM, termasuk sektor wisata,” kata Hera ditemui usai pelantikan dan Rakerda I Kadin Kabupaten Lebak Paradigma Baru 2019-2024, di Gedung Serba Guna As-Sakinah Rangkasbitung, Selasa (24/9/2019).

Hera mengatakan, Kadin akan bergerak untuk mewujudkan ide-ide yang dimiliki para pengusaha.

“Sektor-sektor mana aja nih, misalnya ada pengusaha-pengusaha yang punya ide dan rencana bagus, ya coba kami wujudkan. Misalnya obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, maaf ya itu kan masih berantakan ya, kenapa tidak Kadin masuk bersinergi membantu pemerintah,” jelas Hera.

Sektor konstruksi diakui Hera memang bukan menjadi titik berat Kadin PB Lebak.**Baca juga: DLH Lebak Pantau 75 Sungai, 45 Titik Tercemar.

“Kami mencoba domain yang lain, yang mampu menggerakan sektor yang melibatkan lebih banyak masyarakat. Mendorong UKM, pariwisata termasuk contohnya perhotelan. Perhotelan saja jujur saya melihatnya masih miris, dengan harga Rp500 ribu dapat apa coba, bandingkan dengan tempat yang lain udah dapat segalanya. Mudah-mudahan, sektor investor juga akan mendorong,” terangnya.(Nda)




136 Koperasi di Tangsel Hidup Segan Mati Tak Mau

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dahlia Nadaek menyebutkan ada ratusan organisasi ekonomi dalam kondisi tidak sehat.

Tercatat hingga kini terdapat 536 koperasi yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan.

“Ada 136 koperasi yang hidup segan mati tak mau,” ungkapnya di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Pamulang, Senin (26/8/2019).

Sedangkan kegiatan ekonomi ke-400 koperasi lainnya dalam kondisi sehat. Dahlia mengakui pemerintah daerah masih memberikan kesempatan kepada seluruh koperasi yang kondisinya sakit.

Koperasi sebanyak 136 itu bakal diberikan pembinaan sampai batas waktu yang ditentukan. “Kalau sampai tidak bisa dibina ya kita tutup. Seperti tahun lalu,” tegasnya.

**Baca juga: Jelang Pelantikan Anggota DPRD, Polres Pandeglang Lakukan Sterilisasi.

Terpisah di lokasi yang sama, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja mengutarakan, ke-136 koperasi sakit bukan merupakan anggota dari lembaga yang dipimpinnya.

“Kalau anggota Dekopinda semua dalam kondisi sehat,” utaranya.(yud)




15 Produk IKM Lebak Dipasarkan Retail

Kabar6.com

Kabar6-Sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor padat tenaga kerja yang dinilai efektif dalam penyerapan tenaga kerja.

Saat ini, dari 15.769 unit usaha IKM di Lebak telah menyerap tenaga kerja sebanyak 31.538.

Sektor ini juga salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi serta pelayanan masyarakat, sehingga pemerintah daerah terus menumbuhkan potensi dengan program yang relevan dengan mendorong pemasaran produk IKM/UKM yang bekerja sama dengan retailer-retailer.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berharap, jumlah IKM yang bekerja sama pemasaran produk dengan retail lebih banyak.

“Sampai tahun 2019 sudah 15 produk dari 10 IKM Lebak yang dikerjasamakan pemasarannya dengan retail,” kata Iti saat membuka Seminar Pelatihan IKM/UKM sekaligus meluncurkan produk IKM/UKM oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, di Gedung Saung Kreatif UMKM Plaza Lebak, Kamis (18/7/2019).

“Minimal bertumbuh 100 persen dari jumlah tahun ini,” tambah Iti.

Melalui kegiatan tersebut, produk-produk unggulan diharapkan dapat lebih berkembang, dan đikenal tidak hanya masyarakat lokal melainkan berekspansi ke luar Lebak.

**Baca juga: Koperasi di Lebak Dituntut Mampu Bersaing.

Sementara itu, Corporate Communication General Manager Alfamart Nur Rachman menjelaskan, seminar ini mengedukasi pelaku IKM/UKM mengenai prosedur bagaimana memasarkan produknya di retail-retail besar.

“Kami mengajak IKM untuk maju bersama melalui jaringan ritel yang dimiliki PT Sumber Alfaria Trijaya,” katanya.(Nda)




Gubernur Banten: Sudah Saatnya UKM Banten Berbasis Teknologi

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim minta kepada para pelaku UKM di Banten untuk menerapkan basis teknologi terkini dalam bidang usahanya.

“Seharusnya sejak dua atau tiga tahun lalu, kita sudah mulai,” kata WH dalam Pelatihan e-commerce Bagi UKM angkatan II Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Banten di Hotel Ledian Kota Serang, Selasa (25/6/2019).

Menurutnya, revolusi 4.0 dikhawatirkan mengurangi tenaga kerja yang ada. Sementara tingkat pengangguran di Provinsi Banten sendiri khususnya, kata dia, saat ini berada di urutan kedua. Kemajuan teknologi membuat semua serba efisien.

Termasuk transaksi saat ini sudah bisa menggunakan teknologi. Yang tidak punya pabrik tapi punya sistem, bisa meraih keuntungan dari yang punya pabrik. Pembiayaan pun sudah dikolaborasikan dengan teknologi.

“Makanan dan minuman kita luar biasa. Pengiriman pun kini sudah bisa menjangkau berbagai wilayah. Bagaimana kita bisa mengeksplore dan bisa mengirim ke mana-mana. Tergantung pada semangat dan kemampuan membaca peluang dengan memanfaatkan teknologi,” tambahnya.

**Baca juga: Gubernur WH: ASN Utamakan Kepentingan Masyarakat.

Teknologi telah menggerakkan perubahan secara massif dan massal. Terjadi percepatan yang luar bisa dalam perubahan. Pemerintah pun sudah mulai bergeser dari penggunaan sumber daya manusia ke teknologi. Salah satu contohnya dalam pembayaran pajak.

WH mencontoh revitalisasi Banten Lama yang perlu diinformasikan melalui teknologi informasi agar banyak orang yang tahu.

“Menurut data, Banten Lama dikunjungi oleh 6 juta orang per tahun. Kalau satu orang beli satu botol air minum, dalam satu tahun bisa 6 juta botol air minum. Nantinya juga dikembangkan homestay untuk mendorong wirausaha dan pendapatan masyarakat setempat,” jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten juga janjikan fasilitasi terhadap para peserta untuk pengurusan label halal, BPOM, hak kekayaan intelektual (haki), dan persyaratan lain untuk mendukung pemasaran produk UKM.

Dalam kesempatan itu WH juga menyempatkan diri untuk berdialog langsung dengan para pelaku UKM tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dalam berproduksi dan memasarkan produknya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Tabrani melaporkan kegiatan pelatihan diikuti oleh 200 peserta dari Kabupaten/kota di Provinsi Banten. berlangsung selama tiga hari mulai 25 – 27 Juni 2019.

“Pemasaran masih kendala bagi pelaku UKM. Di jaman teknologi informasi ini, kami mengundang pelaku UKM untuk dapat melakukan pemasaran melalui teknologi informasi,” jelasnya.(Den)




Milad Pertama, PEPI Tangsel Komitmen Kembangkan Wawasan Member

Kabar6.com

Kabar6-Milad pertama, Pengembangan Ekonomi Perempuan Indonesia (PEPI) Tangerang Selatan komitmen untuk meng-kreate program-program bermanfaat dan selalu menggelar pertemuan dengan para regulator untuk menambah wawasan para membernya.

Hal itu diungkapkan Endang Sri Iriani selaku Ketua sekaligus founder PEPI Tangsel, saat menggelar acara HUT ke-1 PEPI di Regency Melati Mas, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Merealisasikan hal tersebut, PEPI Tangsel kerap mengundang para regulator dari delapan dinas terkait untuk membantu member PEPI dalam hal permodalan, legalitas, pemenuhan standar produk dan lainnya.

“Untuk memajukan PEPI, kami siap mengikuti arahan dan peraturan yang ditetapkan DPMP3AKB Tangsel, Dinas Ketahanan Pangan, pihak perbankan (BJB), Dinas Perdagangan dan instansi terkait lainnya,” tegas Endang kepada Kabar6.com, Jumat (19/4/2019).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Tangsel, drg. Khairati, M.Kes, komitmen untuk membantu member PEPI.

“Belum semua anggota PEPI yang memiliki ijin. Dan, kami konsisten membantu untuk memajukan PEPI Tangsel,” tegas drg. Khairati, M.Kes.

Selain itu, Khairati menyarankan, agar PEPI Tangsel terus mengembangkan sayapnya dengan terus menambah keanggotaan di Tangsel.

“Demi kemajuan dimasa yang akan datang, kami minta PEPI Tangsel harus tetap semangat dan mengikuti arahan dan standar yang dilakukan dinas terkait,” pungkasnya.

Dalam acara itu, pihak panitia juga melakukan penilaian terhadap puluhan produk UKM PEPI Tangsel. **Baca juga: Kenikmatan Sempurna Ayam Woku di Hotel Santika Premiere Bintaro.

Untuk produk kuliner, Nasi Gempar mendapatkan juara 1 yang disusul produk Kering Kentang dan Agar-agar Kering.

Sementara, untuk produk handy craft, Rini Handy Craft mendapatkan juara 1 yang disusul Aroma Terapi Griya Wangi.

Para pemenang itu mendapatkan hadiah menarik dari mentor PEPI yang juga memiliki usaha hijabsoris si RatuKenez. (fit)




Perkenalkan produk Unik & Khas, IKEA Indonesia Konsisten Promosikan UKM

Kabar6.com

Kabar6-IKEA Indonesia konsisten melaksanakan promosi UKM dalam rangka memperkenalkan produk-produk yang sangat unik dan khas.

“Ini merupakan pameran Teras Indonesia dimana produk pada pameran tersebut juga dapat dibeli oleh pengunjung IKEA. Kesempatan ini dapat menjadi tujuan unik berbelanja di IKEA Alam Sutera selama libur akhir pekan,” kata Country Marketing Manager IKEA Indonesia Alam Sutera, Eliza Fazia disiaran persnya, Senin (4/3/2019).

Pameran UKM Teras Indonesia kali ini menampilkan aneka produk unggulan berupa ragam produk batik koleksi UKM Batik Faroh, produk pelengkap dekorasi rumah karya UKM Salsabila serta koleksi fashion dan aksesoris batik yang trendi karya UKM Tanaya Batik.

“IKEA mengajak masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk datang ke toko IKEA Alam Sutera dan mengunjungi Teras Indonesia yang menampilkan pameran produk unggulan khas Indonesia karya kreatif UKM Indonesia,” bebernya.

**Baca juga: Mad Romli Ajak Masyarakat Taat Pajak.

Teras Indonesia merupakan kerjasama antara IKEA Indonesia dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) guna mendorong dan memperkenalkan konsumen terhadap produksi kerajinan UKM yang berpartisipasi. (fit)




Ratusan Pelaku UKM Ikut Pelatihan Managemen Ritel Alfamart

kabar6.com

Kabar6-Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan (Tangsel) bersama PT Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) gelar pelatihan management ritel modern di Restoran Bola Seafood, Rawabuntu, Serpong, Kamis (1/11/2018).

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, dengan pelatihan ini, dapat menjadi pemicu dan semangat bagi para pedagang warung tradisional untuk terus meningkatkan dan mengembangkan usahanya.

“Pemkot Tangsel mendukung aksi perusahaan swasta dalam mengakomodir pedagang tradisional untuk berkembang. Dan yang terpenting adalah keinginan dari pelaku usaha itu sendiri,” tegas Bang Ben, sapaan akrabnya, di depan ratusan pelaku UKM pada pelatihan itu.

Sinergi yang baik ini, lanjut Bang Ben, diharapkan dapat memberi dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

“Baik pedagang tradisional maupun toko modern, keduanya bisa sama-sama berkembang dan berkontribusi positif pada perekonomian bangsa,” terangnya.

Branch Manager Alfamart Parung, Danny Febrianto menuturkan, pelatihan yang melibatkan ratusan pelaku UMKM ini digelar secara rutin setiap tahun dan di setiap wilayah yang memiliki jaringan toko Alfamart.

**Baca juga: Kemen PPPA: OCDay Dilakukan Serentak di Indonesia.

“Tujuannya, mengajak para UMKM khususnya yang memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Ritel tradisional dan ritel modern saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi,” tandasnya. (fit)




Diskusi Regional TEI 2018, Kemendag Ulas Peluang Eksport UKM

kabar6.com

Kabar6-Kementerian Perdagangan menawarkan berbagai macam kegiatan, mulai dari kegiatan diskusi regional, konsultasi bisnis, usaha rintisan berorientasi ekspor, dan gelar wicara dalam event Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang diselenggarakan di International Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang.

Diskusi regional bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk-produk potensial dan akses pasar luar negeri yang digelar dalam lima sesi terpisah pada 25 Oktober 2018.

Ada juga sesi peluang pasar terkait Sarang Burung Walet yang merupakan kerja sama Kemendag dengan KJRI Shanghai, China yang dilaksanakan pada 24 Oktober 2018 kemarin.

Informasi dalam sesi-sesi tersebut disampaikan oleh importir sukses atau perwakilan promosi dagang dari negara akreditasi.

“Selain itu, dalam diskusi regional Kemendag juga memfasilitasi para peserta UKM dan calon eksportir yang ingin memahami lebih detail peluang dan tantangan dalam mengekspor produk ke negara tujuan ekspor tertentu melalui konsultasi bisnis,” ujar Arlinda, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan.

Adapun Kelas konsultasi bisnis dibagi menjadi empat wilayah, yaitu wilayah Pasar Asia, Eropa, Amerika, serta pasar Australia, Afrika, dan Timur Tengah.

Kegiatan tersebut akan berlangsung pada 26 Oktober 2018 ini, dimana para peserta dapat berkonsultasi langsung dengan para Atase Perdagangan dan ITPC.

Sementara itu, gelar wicara pada TEI 2018 menghadirkan Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi, DKI Jakarta, Wakil Bupati Trenggalek, dan Kepala Dinas Perindag Provinsi Banten sebagai pembicara.

Dalam gelar wicara tersebut, para pembicara berinteraksi dan berdiskusi secara langsung dengan para pengunjung, peserta pameran dan para pemangku kepentingan.

Topik yang dibahas dalam gelar wicara meliputi isu-isu terkini, potensi di daerah masing-masing, serta dan kebijakan diterbitkan.

“Melalui gelar wicara ini, diharapkan dapat terwujud program sinergi aktif antara pemerintah dan dunia usaha,” imbuh Arlinda.

Kompetisi usaha rintisan berorientasi ekspor juga kembali hadir pada TEI 2018 untuk mengulangi kesuksesan pada tahun sebelumnya dengan sektor yang berbeda yaitu fashion dan kerajinan.

“Tujuan pelaksanaan kompetisi ini yaitu untuk memotivasi para generasi muda dalam mengembangkan minat berbisnis dan mencetak usaha rintisan berorientasi ekspor melalui berbagai inovasi usaha dan pengembangan teknologi terapan,” jelasnya.

**Baca juga: TEI 2018 Fokus Datangkan Buyer Luar Negeri.

Kompetisi ini merupakan kegiatan terpadu kompetisi dan edukasi untuk menghasilkan usaha-usaha rintisan yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing dengan mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terselenggara atas PPEI, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan KADIN Indonesia. (res)




XL Axiata Dorong Peningkatan Produktivitas Pelaku UKM dan Nelayan di Pandeglang

kabar6.com

Kabar6-Demi meningkatkan produktivitas bagi para pelaku UKM dan nelayan di daerah tertinggal terutama di Kabupaten Pandeglang.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama PT XL Axiata Tbk menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan teknologi digital terutama para perempuan yang mengelola usaha kecil rumahan serta para istri nelayan.

Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih, mengatakan, sengaja berkolaborasi dengan Kementerian Desa PDTT agar program ini tepat sasaran, sekaligus sebagai upaya XL Axiata untuk mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal.

“Kami sepakat dengan visi pemerintah yang mendorong pemanfaatan teknologi digital guna memberdayakan potensi ekonomi rakyat di pedesaan dan pelosok daerah seiring dengan terus meluasnya jaringan telekomunikasi dan data,” ungkap Tri.

Menurutnya, sebagai operator penyedia layanan telekomunikasi dan data, XL Axiata merasa ikut bertanggung jawab untuk menyiapkan masyarakat, di wilayah-wilayah di mana Xl Axiata memiliki jaringan dan layanan, agar melek teknologi digital sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Pengenalan pada manfaat sarana teknologi digital akan sangat dibutuhkan terutama di wilayah-wilayah pelosok tanah air atau di pedesaan di mana masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal banyak tentang keberadaan teknologi digital.

Sebab, kata dia, kaum perempuan menjadi salah satu sasaran program ini, karena perempuan memiliki peran yang tidak kalah penting sebagai pengelola sekaligus penopang ekonomi keluarga.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo menyampaikan untuk membangun daerah tertinggal tidak dapat dilakukan secara parsial dengan cara-cara ng biasa.

Melainkan juga harus ada inovasi baru melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk membangunan daerah tertinggal di semua aspek, termasuk dalam aspek pendidikan dan publik.

Samsul sepakat bahwa kaum perempuan bisa menjadi agen perubahan di pedaesaan dan daerah tertinggal. Karena itu sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kalangan perempuan secara berkelanjutan sehingga mampu memanfaa potensi sumberdaya alam di masyarakat sekelilingnya.

“Minimnya pemahaman internet secara dasar dan informasi public merupakan kendala utama di daerah tertinggal,” katanya.

Menurut Samsul Widodo, kondisi di daerah tertinggal hingga saat ini masih memprihatinkan. Dari 18.223 desa di 122 daerah tertinggal, mayoritas desanya merupakan desa sangat tertinggal dan tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM).**Baca juga: Pemkab Tangerang Kucurkan Rp1 Milliar Untuk Korban Gempa Palu.

“Sebanyak 42,69 persen atau 7.779 desa adalah desa sangat tertinggal dan sebanyak 41 persen atau 7.471 desa adalah desa tertinggal. Oleh karena itu, Kemendesa PDTT akan terus melakukan percepatan pembangunan bidang pendidikan di daerah tertinggal melalui peningkatan koordinasi dan konsolidasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan pihak swasta seperti yang dilakukan saat ini dengan XL Axiata,” pungkasnya.(Aep)