1

Juni 2021, Vaksin COVID-19 dalam Bentuk Pil Mulai Uji Klinis

Kabar6-Perusahaan produsen vaksin tersebut Oravax, tengah mengembangkan vaksin Corona dalam bentuk pil. Menurut rencana, tahun ini vaksin Corona dalam bentuk pil tersebut akan melakukan uji klinis.

Pihak Oravax, melansir Sindonews, mengumumkan bahwa mereka akan memulai uji klinis tahap pertama pada manusia pada Juni 2021 mendatang. Langkah tersebut hanyalah tahap paling awal dari pengembangan vaksin. Namun tidak ada jaminan keberhasilan dalam uji coba klinis mendatang. Meskipun berhasil, mungkin perlu waktu satu tahun atau lebih sebelum diizinkan untuk digunakan.

Vaksin oral adalah salah satu pilihan yang sedang dinilai untuk vaksin generasi kedua yang dirancang agar lebih mudah diberikan dan lebih sederhana untuk didistribusikan. Oravax sendiri adalah usaha patungan perusahaan Israel-Amerika Oramed dan perusahaan India Premas Biotech.

“Vaksin oral memungkinkan orang untuk menggunakannya sendiri vaksin itu di rumah,” kata Nadav Kidron, CEO Oramed dalam rilisnya. ** Baca juga: Penelitian Ungkap, Tragedi Pompeii 2.000 Tahun Silam ‘Habiskan’ Penduduk Hanya dalam Waktu 15 Menit

Kidron mengatakan, vaksin COVID-19 ini dapat dikirim dalam lemari es normal dan disimpan pada suhu kamar. “Ini membuatnya lebih mudah secara logistik untuk mendapatkannya di mana pun di seluruh dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Prof Paul Hunter dari University of East Anglia, menyampaikan catatan kehati-hatiannya. “Kami membutuhkan studi yang benar untuk membuktikan manfaat (vaksin oral),” tegasnya. Kendati begitu, vaksin oral ini mungkin bisa diterima bagi orang yang fobia terhadap jarum suntik.

“Hasil penelitian pada hewan mungkin menggembirakan tapi jangan berasumsi bahwa hasil pada hewan bisa langsung diterjemahkan baik pula untuk manusia. Untuk itu kami membutuhkan uji klinis pada manusia untuk memastikannya,” terang Prof Hunter.

Jenis lain dari vaksin generasi kedua yang sedang dilakukan penelitian adalah dengan inhaler. Ilmuwan juga mempelajari apakah vaksin dapat dikirimkan melalui tambalan.

Sejauh ini, satu-satunya tes vaksin COVID-19 oral yang dilakukan pada manusia belum berhasil. Pada akhir 2020, sebuah perusahaan bernama Vaxart mengumumkan hasil yang baik pada uji coba pada hewan, namun pada uji coba manusia yang pertama hasilnya mengecewakan.(ilj/bbs)




1,2 Juta Warga Akan Vaksinasi Covid-19 di Kota Tangerang

Kabar6-Jelang pelaksanaan vaksin covid-19 tahap pertama, Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan terus meningkatkan kesiapannya. Mulai dari membuat micro planning, SDM, sarana prasarana, penjadwalan hingga target sasarannya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Liza Puspadewi mengatakan, Dinkes telah melakukan simulasi pelaksanaan imunisasi. Selain itu, melakukan penunjukkan fasilitas kesehatan yang akan melakukan vaksinasi dan sasarannya.

“Dinkes pun telah membuat Kelompok Kerja Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Pokja Kipi). Pokja tersebut terdiri dari para spesialis dan ahli hukum, untuk mengantisipasi jika terjadi dampak,” ujar Liza dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/1/2021).

Liza menjelaskan, hingga saat ini Dinkes pun telah memulai proses sosialisasi terkait adanya vaksinasi covid-19. Melalui berbagai media sosial milik Kota Tangerang dan Dinkes, untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat.

“Masyarakat bisa mengajukan berbagai pertanyan, melalui IG, youtube atau program podcast Dinkes dan seluruh dokter akan menjawabnya. Terkait workshop pelatihan tenaga vaksinator pun sudah dilakukan, simulasi pun sudah, kita tinggal menunggu dimulainya vaksinasi saja,” katanya.

Lanjutnya, vaksin yang akan disuntikan ini adalah vaksin yang sudah melalui uji klinis, bersertifikasi dan sudah dalam pantauan BPOM. Pemkot Tangerang pun terus memantau dan memastikan keamanannya untuk warga Kota Tangerang.

Diketahui, 82 fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya 38 Puskesmas, 32 RS dan 12 Klinik dengan 5.689 vaksinator telah disiapkan. Target sasaran Kota Tangerang ialah 1,2 juta orang penerima vaksin. ** Baca juga: Dunia Perbankan Siap Terima Vaksin Covid-19

“Untuk ditahap pertama, yaitu Januari hingga Maret dengan sasaran 12.148 tenaga kesehatan. Tahap kedua, yaitu pelayan publik dengan 49.205 orang, TNI Polri 2.787 orang dan dilakukan imunisasi sebanyak dua dosis,” jelasnya.

Dirinya berkomitmen Pemkot Tangerang dalam penanganan pandemi covid-19 pun terus diperkuat mulai dari hulu hingga hilir. Mulai hulu, yaitu perkuat 4M, PSBB yang diperketat, Kampung Si Gacor, hingga berbagai aplikasi penanganan pandemi.

Kemudian, hilir yaitu Dinkes hingga saat ini telah melakukan 3T dengan tracing mencapai 90 ribu swabtest dengan rasio 3,33 per seribu penduduk per minggu. Sedangkan target WHO satu per seribu penduduk.

“Pelayanan kesehatan sudah disiapkan 1.200 tempat tidur, di 32 RS di Kota Tangerang. Selain itu, 362 tempat tidur yang berasal dari Puskesmas Panunggangan Barat, Gebang Raya, Jurumudi Baru, Rumah Isolasi Dinsos, Hotel City dan Hotel Pakons,” jelasnya.

Dalam waktu dekat Pemkot juga akan membuka Puskesmas Manis Jaya dengan 44 tempat tidur isolasi terkonsentrasi. Puskesmas Batu Sari dengan 70 tempat tidur dan Puskesmas Sudimara Timur, 70 tempat tidur.

“Meski vaksinasi akan segera dimulai dan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan Kota Tangerang terus diperkuat, kita ngak boleh abai, protokol kesehatan harus terus diterapkan karena pandemi belum usai,” tandasnya. (Oke)




WHO Prediksi Vaksin COVID-19 Baru akan Rilis Akhir 2021 Mendatang

Kabar6-Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi vaksin baru akan rilis akhir 2021 nanti. Tiga perusahaan farmasi besar di Amerika Serikat seperti Inovio, Moderna, dan Pfizer, telah memulai uji klinis vaksin COVID-19.

Sementara di Inggris, para peneliti di Oxford University yakin bisa memproduksi vaksin COVID-19 pada musim gugur atau sekira Agustus hingga November 2020 ini.

Beberapa lainnya, melansir CNBC, meyakini kalau vaksin COVID-19 sudah dalam fase uji coba pada manusia untuk melihat efektivitasnya secara langsung. “Saya pikir akhir tahun 2021 adalah ekspektasi yang paling masuk akal munculnya vaksin COVID-19,” kata Dale Fisher, Chair of the WHO’s Global Outbreak Alert and Response Network.

Itulah sebabnya, Fisher mengharapkan agar masyarakat tidak berharap besar akan adanya vaksin COVID-19 dalam waktu dekat, meski semua orang tengah menantinya sekarang.

Alasannya, vaksin masih dalam uji klinis Fase 1 dari proses pengembangan. Sementara itu, masih ada Fase 2 dan Fase 3 uji coba untuk memastikan apakah vaksin aman dan dapat diandalkan untuk mengatasi pandemi.

Tidak hanya menunggu waktu tahapan pengujian, waktu menjadi panjang karena urusan pendistribusian. Jika memang vaksin sudah dinyatakan sukses, akan ada proses distribusi massal antarnegara yang membutuhkan waktu lama. ** Baca juga: Agar Dapat Kursi Pesawat yang Nyaman, Wanita Florida Ini Pura-pura Sakit Parah

Jadi, harap bersabar.(ilj/bbs)