1

Ini 15 Kota Terbaik di Dunia

Kabar6-Dalam World’s Best Awards, Travel and Leisure melakukan survei kepada pembacanya. Mereka diminta untuk memberikan peringkat, salah satunya adalah menilai kota-kota terbaik di dunia yang pernah dikunjungi.

Penilaian itu berdasarkan pemandangan, budaya, masakan, keramahan, wisata belanja, dan nilai secara keseluruhan. Nah, dari data itu terdapat 15 kota terbaik di dunia.

Ubud di Bali, melansir Viva, berada di posisi keenam sebagai kota terbaik dengan total skor 89,08. Dikelilingi hutan hujan dan bentangan sawah, destinasi favorit turis lintas negara ini juga punya banyak restoran autentik. Sayangnya, peringkat ini turun dua peringkat dibanding tahun sebelumnya, meski pun mengalami kenaikan satu poin penilaian. Pada 2018 lalu, Ubud menduduki peringkat keempat dengan total nilai sebesar 88,74.

Kemudian, San Miguel de Allende di Meksiko yang dua tahun berturut-turut berada di posisi puncak harus turun satu peringkat di posisi kedua. Kota ini dikagumi lantaran komunitas seni yang unik, dengan perpaduan sejarah yang kaya dan makanan luar biasa.

Posisi kota terbaik di dunia pada 2019 ini jatuh pada Hoi An, Vietnam atau berhasil naik tujuh peringkat dari tahun lalu yang berada di posisi kedelapan. Kota ini dipilih lantaran lokasinya yang berada tepat di dekat sungai. Selain itu, Hoi An juga merupakan surga bagi para pencinta belanja, serta surga bagi para vegetarian karena restoran yang menjual makanan vegan.

Kota ini juga sangat membatasi penggunaan mobil yang tentu saja dapat membuat udara jauh lebih sehat dan tenang. ** Baca juga: Harga ‘Cetar’ Anggur Merah Ruby Roman Terjual Hingga Ratusan Juta

Nah, berikut 15 kota terbaik versi Travel and Leisure, berturut-turut dari peringkat pertama hingga terakhir yaitu Hoi An (Vietnam), San Miguel de Allende (Meksiko), Chiang Mai (Thailand), Mexico City, Oaxaca (Mexico), Ubud (Indonesia), Tokyo (Jepang), Kyoto (Jepang), Florence, Udaipur (India), Roma, Charleston (South Carolina), Seville (Spanyol), Santa Fe (New Mexico), dan peringkat terakhir adalah Bangkok.

Yuk, traveling.(ilj/bbs)




Satukan Silaturasa, Twelve Squared Alam Sutera Bakal Bikin Even Gowes di Bali

Kabar6.com

Kabar6-Dilandasi keinginan menyatukan ‘silaturasa’ ragam komunitas cyclist di dunia, Twelve Squared Alam Sutera, Tangsel, bakal menggelar even sport tourism dengan tema ‘144 challenge’ di Ubud, Bali, pada 14 September 2019 mendatang.

Supervisor Info Media Digital Twelve Squared, Fandhi Ferdian menuturkan, perhelatan akbar 144 challenge memiliki kuota peserta 50 tim. Atau 200 cyclist yang berasal dari dalam dan luar negeri.

“Tak hanya menonjolkan sisi olahraganya saja, para peserta itu nanti juga akan mendalami dan mengeksplorasi keindahan Bali,” ungkap Fandhi disiaran persnya, Selasa (25/6/2019).

Fandhi bilang, pihaknya tetap menunjukkan perhelatan ini sebagai sport tourism. Dimana, rute yang disajikan akan memanjakan para penikmat sepeda dengan keindahan budaya dan alam Bali nan eksotis.

Untuk pendaftarannya, lanjut Fandhi, para penikmat sepeda dapat registrasi selambatnya sampai dengan 01 September 2019 atau sampai kuota terpenuhi.

“Tim kita akan memfollow-up dan menginformasikan melalui media online secara berkala,” papar Fandhi.

Mengenai rutenya, Fandhi menuturkan, di even sport tourism 144 Challenge 2019 itu, para penikmat sepeda akan memulai perjalanan dari kaki bukit Kintamani, Ubud dan melahap rute 144 kilometer dalam beberapa etape.

**Baca juga: Laga Perdana Liga 2 2019, Persita Sukses Meraih Poin Penuh.

Setiap etape memiliki karakteristik yang berbeda untuk ditaklukan para peserta, mulai dari rute datar, rolling (naik-turun) hingga tanjakan dengan elevasi 2400 meter.

Yang telah didesain tim gowes berpengalaman guna membawa para peserta menyusuri area terbaik dengan tantangan tersendiri bagi seluruh penikmat sepeda.

“Dengan ‘Get Out Of Your Square!’ sebagai moto event, kami mengajak para penikmat sepeda berkompetisi dengan cycling spirit dan keluar dari zona nyaman mereka,” pungkas Fandhi. (fit)




Tak Biasa, PT EAI di Perkantoran Ubud Ciledug Tutup

Kabar6.com

Kabar6-Tak seperti hari lainnya, PT EAI yang berlokasi di Perkantoran Ubud Village, Ciledug, Kota Tangerang, yang kerap diburu para pelamar, hari ini tak ada aktifitas.

Saat kabar6.com menyambangi kantor yang meminta sejumlah uang kepada pelamar disetiap fase interviewnya itu, tidak ada aktifitas yang dilakukan sejak pukul 08.30 WIB tadi.

Di konfirmasi ke pihak sekuriti area Perkantoran Ubud Village, Prapto mengatakan bahwa sejak pagi tidak ada aktifitas di PT EAI hari ini.

“Tidak ada aktifitas yang terjadi di PT EAI sejak pagi. Saya juga tidak tahu kenapa. Padahal selama dua tahun ini perusahaan penyalur tenaga kerja itu kerap buka saban hari,” kata Prapto kepada Kabar6.com, Rabu (19/12/2018).

Terpisah, saat Kabar6.com mengkonfirmasi ke pihak EAI via jejaring Whatsapp, Jojo perwakilan EAI mengatakan kantor tetap buka seperti biasanya.

“Kita tetap buka seperti biasa. Kita buka setiap hari pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB,” jelas Jojo di jejaring Whatsapp.

Diberitakan sebelumnya, PT EAI menegaskan pihaknya tidak ada pungutan biaya sama sekali. Hanya saja, ketika calon pelamar masuk kerja akan dikenakan biaya.

**Baca juga: Ada Biaya Saat Interview, Pelamar Keluhkan EAI di Ubud Village Ciledug.

Hal itu dikatakan Ana selaku Bagian Pemberkasan dan Interview PT EAI. Dia mengatakan, pihaknya tidak memungut biaya apapun kepada para pelamar yang ingin bekerja sesuai strata akademis dan skil kemampuannya.

“Kita hanya meminta administrasi Rp150 ribu. Selebihnya nanti kita minta sebesar Rp1-5 juta pada saat sudah mau masuk kerja,” kata Ana kepada wartawan, Selasa (18/12/2018).

Namun, apa yang dikatakan Ana selaku Bagian Pemberkasan dan Interview PT EAI sangat berbeda dengan kenyataan yang dialami para pelamar.

Pelamar asal Serpong, Atik mengeluhkan proses interview yang meminta sejumlah uang dengan alasan sebagai administrasi.

**Baca juga: Penyalur Tenaga Kerja EAI: Kita Tidak Memungut Biaya Apapun.

Atik menjelaskan, sejak awal datang ke ruko dengan spanduk bertuliskan EAI itu, dirinya sudah di kenakan biaya Rp50 ribu untuk administrasi. Untuk mengikuti biaya psikotes, dirinya harus merogoh kocek senilai Rp600 ribu.

Untuk pemilihan area kerja dirinya dikenakan biaya sebesar Rp500 ribu dan untuk penempatan kerja Atik akan dikenakan biaya sebesar Rp1.250.000. (jic)